NovelToon NovelToon
Alletta And 3 CEO

Alletta And 3 CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Karir
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Merantau ke kota bukannya mendapat ketenangan Alletta malah dikelilingi 3 pria aneh dan menyebalkan. Namun, di balik itu semua, dia diuntungkan karena mereka mau membiayai semua kebutuhannya. Alletta tidak munafik, uang adalah segalanya.

"Katakan apa yang kamu mau, saya pasti akan mengabulkan semuanya."

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Tidak ada waktu lain selain malam hari untuk berkunjung ke rumah Keandra.

Iya, calon ibu mertuanya, ah lebih tepatnya ibu Keandra meminta Alletta datang ke rumah. Keandra tidak bisa menjemput karena sedang sibuk. Terpaksa Alletta naik taksi.

Andai aja Keandra tidak memaksanya, mana mau Alletta ke sana. Dia masih malu dan tidak terlalu kenal dengan keluarga Keandra.

Alletta memutuskan mampir ke minimarket, membeli sesuatu untuk ibu Keandra. Setidaknya Alletta tidak datang dengan tangan kosong.

Setelah selesai memilih, Alletta membawanya ke kasir dan membayar semuanya.

Ketika dia keluar, dia melihat seorang wanita paruh baya yang terlihat kesusahan membawa belanjaannya. Alletta langsung mendekat untuk membantu.

"Permisi, Bu, mari saya bantu," ujar Alletta dengan ramah. Terlihat wanita itu sedikit terkejut dengan kedatangan Alletta, tak lama kemudian dia tersenyum.

"Ah iya, makasih ya," ujarnya dan Alletta hanya mengangguk.

"Kita ke halte aja, saya nunggu anak saya jemput."

Lagi-lagi Alletta hanya bisa mengangguk. Kedua tangan Alletta sangat penuh kantong belanjaan. Kalau dilihat-lihat, wanita paruh baya itu orang kaya, biasanya orang kaya tidak akan repot-repot belanja sebanyak ini dan lebih memilih menyuruh pembantu apalagi sekarang sudah malam.

"Makasih, ya. Maaf jadi ngerepotin kamu."

Keduanya sudah sampai di halte, Alletta meletakkan semua belanjaan itu sambil tersenyum. "Ngga ngerepotin sama sekali kok, Bu."

Si wanita terkekeh. "Nama kamu siapa, cantik?"

Alletta mengulurkan tangannya untuk menyalami tangan wanita itu.

"Saya Alletta."

"Namanya cantik sekali." Ia tersenyum. "Saya Asmita. Salam kenal."

Alletta langsung tersenyum lebar. "Iya, Bu." Dia sungguh terpesona dengan kecantikan Asmita, padahal dia yakin wanita paruh baya ini sudah berumur lebih 50 tahun.

"Oh iya." Asmita membuka dompet dan mengambil beberapa lembar uang dari sana. "Ini buat kamu karena kamu sudah bantu saya tadi, diterima ya?"

Alletta langsung menangkupkan tangannya. "Nggak usah, Bu. Saya ikhlas kok. Uangnya Ibu simpan aja."

"Jangan nolak, Alletta. Saya jadi gak enak," keluh Asmita.

Alletta tersenyum. "Saya beneran ikhlas. Ibu simpan aja uangnya untuk keperluan lain."

Saat Asmita hendak menyahut, suara mesin mobil mengalihkan perhatian mereka.

"Anak saya sudah datang." Asmita tersenyum.

Alletta ikut tersenyum. Dia berdiri begitupun dengan Asmita. Tak lama kemudian seorang pria muda keluar dari sana. Alletta langsung melotot kaget melihat siapa yang keluar.

"Pak Gara?" gumamnya.

Tenggara berlari kecil menghampiri ibunya dan juga Alletta.

"Kamu ini lama banget! Mama kesusahan bawa belanjaan, untung ada Alletta yang bantu!" kesal Asmita.

"Maaf, ada kecelakaan di jalan, jadi aku bantu buat pertolongan pertama sampai ambulance datang." Tenggara beralih menatap Alletta. "Makasih sudah bantu mama saya, Alletta."

Alletta mengangguk kaku, dia masih tidak menyangka kalau wanita yang dia tolong adalah ibunda Tenggara. "Sama-sama, Pak Gara."

Asmita mengangkat kedua alisnya. "Kalian sudah saling kenal?" tanyanya antusias.

Alletta mengangguk kecil. "Pak Gara yang biasa periksa saya waktu sakit beberapa Minggu lalu, Bu."

"Oh ya? Ya ampun, pas banget!"

"Ayo kita pulang sekarang." Tenggara beranjak mengambil belanjaan ibunya.

"Alletta, kamu ikut aja yuk! Sekalian makan malam di rumah kami," ajak Asmita.

Alletta meringis tak enak. "S-saya lagi ada urusan, Bu. Maaf..."

Wajah Asmita langsung berubah sedih. "Yahh..."

"Lain kali masih bisa, Ma," celetuk Tenggara. Dia sudah memasukkan semua belanjaannya ke dalam mobil.

Asmita mengangguk. "Kalau begitu, lain kali kamu makan malam di rumah saya, ya?" ujarnya pada Alletta.

"Iya, Bu. Saya usahakan," balas Alletta seraya tersenyum manis.

Tenggara tak tahan untuk tidak mengacak-acak rambut Alletta.

Asmita menahan senyum melihat itu. Kenapa mereka terlihat serasi di matanya? Dia juga baru sadar kalau Tenggara tidak pernah sedekat ini dengan perempuan asing, ia yakin kalau anaknya itu sangat mengenal Alletta atau bahkan memiliki hubungan sepesial.

"Mau ke mana?" tanya Tenggara, dia merapikan rambut Alletta yang dia acak-acak. Sedangkan si empu menunduk malu.

"M-mau ke rumah Pak Kean. Ada urusan," jawab Alletta.

Hati Tenggara langsung panas mendengar nama itu. Meski begitu, dia mengangguk dengan senyum tipis.

"Mau saya antar?"

"Nggak perlu, Pak. Taksi saya udah nunggu." Alletta menunjuk taksi yang menjemputnya tadi.

"Makasih banyak, Alletta," ucap Asmita sebelum keduanya berpisah.

Alletta menghembuskan nafasnya. Dia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi mobil. Dunia sempit sekali, lengah dikit ketemu orang tua Tenggara.

Ia memegang dadanya yang masih deg-degan. Entah ini deg-degan karena Tenggara atau karena ingin bertemu dengan Sahara. Alletta sulit menjabarkannya.

Dia merasa nyaman saat berada di samping Tenggara, dia seolah memiliki pelindung. Mengingat pria itu selalu memperlakukan nya seperti seorang princess.

Tapi, di sisi lain Alletta cukup sadar diri. Dia tidak bisa terus-terusan seperti ini, apalagi sampai baper. Berkali-kali Alletta meyakinkan dirinya bahwa itu semua hanya sementara. Manusia itu gampang bosan.

Ia menghela nafas lagi. Kali ini terdengar berat. "Jangan baper, Alletta, jangan baper!" gumamnya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, kini Alletta sudah berdiri di mansion mewah itu. Dia berusaha tenang dan biasa saja agar tidak terlalu gugup.

Seperti sebelumnya, di teras sudah ada Sahara yang menunggu kedatangan Alletta dengan senyum lebar.

"Calon mantu Mama, cantiknya..." Sahara memeluk Alletta dengan erat.

Alletta tersenyum tipis. Dia bingung hendak membalas seperti apa.

"Ayo, kita langsung makan malam aja!" ajak Sahara.

"Ah iya." Alletta menyerahkan belanjaan yang dia bawa. "Saya cuma bisa bawa ini, Bu. Tolong diterima, ya?"

Untuk menghargai Alletta, Sahara pun menerimanya dengan senang hati. "Makasih, sayang. Harusnya kamu gak perlu repot-repot."

Alletta menggeleng. "Nggak apa-apa."

"Tadinya saya mau bikinin Bu Sahara kue, tapi gak sempat, hehehe," lanjut Alletta menyengir.

Mereka berjalan beriringan menuju meja makan.

"Kamu bisa bikin kue?" tanya Sahara sedikit terkejut.

"Bisa. Tapi gak seenak kue mahal." Alletta tertawa kecil.

"Gak apa-apa yang penting kamu bisa bikin. Mama aja gak bisa loh. Kamu hebat!" ujar Sahara, dia merangkul pundak Alletta.

"Kalau gitu besok aku bikinkan kue buat Bu Sahara."

"Kalau gak bikin kamu capek, Mama mau-mau aja, sayang." Sahara tersenyum. "Oh iya, panggilnya Mama aja, janga Bu Sahara. Kan bentar lagi kamu nikah sama Kean."

Alletta tersenyum canggung. Menikah katanya? Bahkan hubungannya dan Keandra hanya pura-pura.

"Iya, Mama Sahara."

Senyum Sahara semakin lebar mendengar nya. Dia senang sekali ada yang memanggilnya 'mama' selain Keandra.

"Malam ini kita makan malam duluan, Keandra sebentar lagi pulang kok. Kamu duduk dulu, ya. Mama mau panggil papanya Kean dulu."

Alletta mengangguk patuh. Dia duduk di kursi yang di depannya terdapat meja makan mewah yang dipenuhi berbagai macam makanan.

Jujur, Alletta merasa tidak nyaman sekarang. Dia hanya orang asing di sini.

"Baru sampai?"

Suara bariton itu membuat Alletta terkejut, dia memegang dadanya yang berdegup kencang. Matanya menatap Keandra yang sedang melepas jas lalu duduk di sampingnya.

"Bapak kapan datangnya?" Alletta bertanya balik.

"Tolong lepasin, saya kesusahan," pinta Keandra pada Alletta agar melepaskan dasinya yang terasa mencekik.

Alletta menghembuskan nafas kasar. Dia pun melepaskan dasi itu dengan telaten.

Keandra menahan senyumnya melihat wajah cantik yang sedang fokus itu. Dia suka kalau Alletta jadi penurut seperti ini.

"Aduh aduh, mesranya..."

Alletta dan Keandra menoleh melihat Sahara dan Giandra yang menghampiri.

Buru-buru Alletta melepaskan dasi Keandra lalu ia letakkan di pahanya.

"Cocok banget sih kalian! Mama jadi gak sabar!" Sahara menatap keduanya dengan gemas. Wajar, dia sudah tua, jelas saja menginginkan seorang cucu. Ya ampun, nikah aja belum.

Alletta menunduk malu, sedangkan Keandra biasa saja, bahkan dia meminum air putih dalam gelas hingga habis. Pria itu tampak seksi dengan 3 kancing kemejanya yang terbuka, serta lengan kemeja yang digulung hingga siku. Andai Alletta tidak sadar diri, mungkin dia sudah terpesona sekarang.

"Ayo langsung makan aja," ujar Giandra membuat mereka mengangguk.

Keandra meletakkan sebelah tangannya di paha Alletta. Terlihat Alletta tersentak kecil, tak lama kemudian ia kembali biasa saja.

"Ambil sendiri, Kean, jangan nyuruh Alletta," tegur Sahara.

"Nggak apa-apa, Ma. Biar Alletta yang ambilkan." Alletta tersenyum lalu kembali melanjutkan kegiatannya mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk Keandra.

"Latihan," celetuk Keandra membuat ketiga manusia itu bingung.

"Latihan apa?" tanya Sahara.

Keandra menatap Alletta yang menatapnya. "Jadi istri."

Bolehkah Alletta menghilang dari bumi detik ini juga?!

bersambung...

1
Noey Aprilia
Ga tau y kl aletta lg sm gara??
kl bkan kakek'ny,tu orng pst udh tnggal nma....mnimal bbak blur lh...
vj'z tri
wow seru seru 🥳🥳🥳
Noey Aprilia
Kakek'ny kean,bleh ga d gtok aja biar waras????kn bkin ksl trs tu orng.....
udh tua jg msih aja ribet ngrusin hdp cucunya....
vj'z tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
putra mahkota bakal ngamuk ini 🫣🫣🫣🫣
Noey Aprilia
Kl kakekmu msh krs kpla,km k dkun aja kean....biar dia mingkem....
kn jd ksl....yg mau nkah spa,yg riweuh spa....
Noey Aprilia
Mnding aletta jjur aja,drpd kean slh phm trs dia jg glau.....lgian,kean udh bucin gt...jd ga pa2 lh kl perang sm kakeknya...
vj'z tri
sabar alle 🥹🥹🥹🥹
vj'z tri
semoga tuh aki aki nyesel dah bertingkah kasar sama alle 🥹😭🤧
Noey Aprilia
Jgn blng kl kean bkln amnesia,trs lupa sm aletta???
vj'z tri
kean oon di gebrak gitu ajj udah nurut ...tinggal siapin pengawal bayangan loh buat alle kan gara gara makan siang alle jadi sedih .... mudah mudah gak ada jampi jampi tuh di makan siang 🫣🫣🫣🫣
Noey Aprilia
Bagooosss....
bls aja kl bsa,biar kean kbkaran sklian....ada yg ngjakin mkan,ayo aja....ok alatta....
Bunda
Luar biasa
Bunda
Lin yi
Noey Aprilia
Wjar kl aletta pts asa....scra dia sdr spa dirinya,jauh bgt sm kean yg holang kaya....tp ykin bgt kl kean bkln brjuang,mngkn dia jg rela khilangn hrta yg pnting ttp sm aletta...
vj'z tri
biarpun bumi menolak ku tak takut,tetap ku katakan ku cinta pada mu owowowwowo 🥳🥳😘😘😘
Noey Aprilia
Mau smp kpn pun,aletta ga bkln mnang lwan kean.....mna dia polos lg....tiap kluar kta2,pst msuk prangkp.....🤣🤣🤣
Noey Aprilia
Krain kakek'nya kean sm baiknya ky orng tuanya,taunya ky gt....alamt bkln perang ni cucu vs kakek.....
tp ykin bgt kl kean ga bkln nyerah.....smngtttt....
vj'z tri
🥹🥹🥹🥹 terhalang restu kakek 🤧🤧
vj'z tri
kalau butuh bantuan bilang alle pembaca setia siap membantu dengan iklasssssss 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!