NovelToon NovelToon
JODOH SEBANGKU

JODOH SEBANGKU

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lel

Lethisa Izzatunnisa adalah seorang gadis berusia 24 tahun bekerja di devisi keuangan pada salah satu perusahaan konveksi. Ia memiliki kekasih sejak kelas XI SMA bernama Irsyad. Keduanya menjalin kasih tanpa ada halangan yang berarti meskipun keduanya memilih jalur karier yang berbeda. Irsyad memilih menjadi dokter, sedangkan Sha, panggilan Lethisa, memilih menjadi karyawan kantor.
Kesibukan mereka sebenarnya tidak membuat komunikasi memburuk, tapi ada suatu peristiwa yang membuat Irsyad harus memutuskan Sha. Bahkan Irsyad mau menikahi seorang perempuan bernama Farah.
Bukan prank ataupun hoax. Pernikahan Irsyad pun terjadi. Bagaimana perasaan Sha? Ikuti kisah kasih Sha dengan berbagai trauma percintaannya, terlebih setelah bertemu Arsyad bos dan juga teman SMA nya. Happy reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ARSYAD

Semua makan siang dengan tak tenang. Setelah kedatangan bos baru ke ruangan tadi, selera makan mereka hilang. Bahkan mereka harus memaksakan makanan untuk masuk, setelah mendapat saran dari Bu Retno segera makan saja, menemui bos baru juga butuh tenaga. Muka memang muda tapi ocehan pedas level setan.

Siapa coba yang tidak takut, hari pertama disuguhkan pemandangan devisi penting perusahaan tidak serius sama sekali ya meski mendekati makan siang. "Apes gak sih kita?" tanya Sha yang hanya bertopang dagu saja, mengamati ayam geprek di depannya tanpa berniat menyentuhnya.

"Makan Sha!" titah Pak Arman yang hari ini ikut makan dengan tim keuangan lain.

"Pak, bapak bilang makan-makan, tapi bapak tahu gak sih nasib kita tuh seperti hidup segan mati tak mau, ngerti gak sih," cerocos Heni.

"Mengerti, Hen. Tapi yakin deh nanti kita dikumpulkan hanya untuk klarifikasi aja," Pak Arman meyakinkan. Sebagai bos profesional tentu gak segampang itu memecat anak buah. Kesalahan mereka tidak fatal juga.

"Buruan makan, biar kita gak telat masuk ke ruangan beliau!" saran Diva meneduhkan. Dirinya ketar-ketir juga, seumur-umur tidak pernah masuk ruangan bos, eh ...begitu bos baru datang belum sempat sehari sudah ada undangan horor masuk ke sana. Yassalam, tanda masa depan suram nih.

Tepat pukul 13.00 tim keuangan minus Bu Retno sudah berkumpul di ruangan bos baru. Ketiga perempuan duduk di sofa panjang, sedangkan Bagas dan Arman duduk berdampingan di sofa tunggal. Pak Ibrahim duduk di ujung sofa, posisi strategis untuk mengamati raut para karyawan. Ingin tertawa tapi ia tahan, pengen tahu saja mereka bisa kompak. Apalagi gadis itu, bos ganteng itu melirik sekilas gadis yang persis dengan teman SMA dulu, tapi belum yakin juga.

"Oke, terimakasih sudah on time datang ke ruangan saya. Kita mungkin belum sempat berkenalkan, oke saya dulu ya nama saya Ibrahim Arsyad Wiratmaja," Pak bos sengaja mengungkap nama panjangnya, dan melihat ekspresi gadis itu sesuai dugaannya, langsung menoleh dan sedikit melotot lalu menunduk.

Arsyad tersenyum tipis, benar gadis itu adalah teman SMAnya. Entah mengapa ada rasa berbunga melihat Atun, nama panggilan sayang untuk gadis itu. "Jadi, bisa dijelaskan kenapa kalian bermain-main di jam kerja?" tanya Pak bos santai, semi mengintimidasi.

"Kami hanya melakukan ice breaking," jawab Pak Arman sebagai senior mereka, mau bagaimana pun dia harus melindungi anak buahnya. Rekan kerja di tim devisi sangat solid, tak mau hanya karena masalah sepele mereka mendapat teguran atau hukuman.

"Bagus, memang di saat menjelang makan siang kadang perlu menyegarkan otak yang sudah penat dengan ice breaking. Sepertinya Bu Retno sangat bersyukur ya memiliki tim solid seperti kalian?" puji pak bos penuh arti. Entah benar-benar memuji atau menyindir dibalut pujian.

"Tetap solid dan silhakan perkenalkan satu per satu nama kalian, mulai dari kamu," pinta Pak Bos sembari menunjuk Arman.

"Nama saya Arman Yusuf, asisten Bu Retno."

"Saya Bagas Dwi Syah, devisi keuangan bagian kontrol laporan mingguan."

"Saya Heni Aulia, devisi keuangan bagian kontrol laporan mingguan."

"Saya Lethisa Izzatunnisa, devisi keuangan bagian gaji karyawan."

"Saya Diva Maharani, devisi keuangan bagian hutang piutang."

Arsyad mengangguk, ia semakin yakin bahwa gadis itu adalah Atun, teman SMA nya dulu. Tak disangka, hampir 7 tahun tak bersua akhirnya bertemu juga. Kesan pertama makin cantik, sudah terlihat sebagai perempuan dewas pula.

"Oke silahkan kalian kembali ke ruangan, kecuali Mbak Lethisa, benar ya namanya?"

Lethisa mengangguk, ia yakin akan diintrogasi mengenai masa lalu di SMA. Jangan ditanya rekan devisinya, memang segera pamit tapi lirikan mata mereka seolah bertanya kenapa kok kamu ditahan? Tapi Sha diam aja, bersikap wajar dan tak mau membuka kenangan SMA terlebih dulu. Ya kali, Sha tiba-tiba sok kenal sok dekat dengan Arsyad, Hai Syad, gue teman SMA lo dulu , ingat gak? Sha yang membayangkannya saja begidik ngeri. Bisa dicap Sok centil dengan bos ganteng.

"Tun, lo Atun kan?" tanya Arsyad main menyebut nama beken Sha waktu di SMA dulu. Sontak saja Sha memalingkan wajah, melipat bibirnya rapat, tangannya meremas sisi sofa, menyalurkan kekesalannya. Hari pertama menjadi bos udah bikin badmood, awas aja lo Syad! jerit batin Sha yang tak suka panggilan Atun.

"Iya, Pak. Nama saya Lethisa Izzatunnisa, dan lebih akrab dipanggil Sha," ucap Sha dengan tersenyum manis.

"Biasa aja, gue tetap Arsyad seperti teman SMA lo dulu, toh kita pernah sebangku juga kan? Gak usah seformal itu," Sha mendongak mendengar penjelasan Arsyad, gila aja menganggap bos teman SMA.

"Maaf, Pak. Gak sopan, Pak Arsyad adalah bos saya," Sha gak mau sok kenal sok dekat dengan bos. Apa kata orang kantor nanti, ya meskipun mereka pernah dekat, menjadi teman sebangku tapi itu udah lama. Sekarang aja bertemu begini canggung.

"Ya kalau berdua gini gak usah secanggung ini lah, Tun!"

Sha kembali melengos, "Bisa gak sih gak usah manggil tan tun tan tun gitu," gumam Sha kesal.

"Apa kabar Irsyad?" tanya Arsyad tiba-tiba. Sempat mendengar kabar Irsyad menikah dan sengaja juga tidak datang atau bahkan membuka undangan di grup SMA. Kisah cinta Irsyad dan Sha memang sudah terkenal seantreo SMA jadi wajar saja bisa menebak siapa istri Irsyad.

"Mungkin baik, Pak!" jawab Sha santai.

"Memang Irsyad kasih izin kamu kerja, Tun? Gak marah gitu kalau bosnya gue?" tanya Arsyad beruntun.

"Kenapa harus marah, Pak. Saya kan kerja, gak melakukan aneh-aneh juga."

"Yakin?"

Sha mengangguk yakin.

"Irsyad gak marah gitu kalau kita sering bertemu? Nanti aku ditonjok lagi, sampai disuruh pindah bangku?" sindir Arsyad mengingat masa SMA dulu. Kena tonjokan pertama dari orang cemburu. Sakit dan malunya dituduh perebut pacar orang, sadis meennnnn, malesnya bertemu Irsyad sampai sekarang.

"Kayaknya Pak Arsyad salah orang deh, lagian Pak mohon maaf sebelumnya. Salah satu karakter bos baik adalah tidak mencampurkan masalah pribadi dengan masalah kantor, apalagi itu hanya masa lalu dan dilakoni oleh anak ABG yang labil. Kalau memang tidak ada urusan pekerjaan saya undur diri, karena pasti Pak Arsyad gak mau kan menggaji saya dengan cuma-cuma tanpa melakukan pekerjaan," sewot Sha tak peduli dianggap tidak sopan. Sumpah pertemuan pertama dengan bos sekaligus teman SMA yang membagongkan, ngeselin juga. Fix...bikin suasana kerja gak nyaman.

Arsyad tersenyum sinis. "Lo masih saja jutek, Tun."

"Permisi, Pak!" Sha tidak menimpali komentar Arsyad. Ia lebih baik pergi ketimbang kelewat judes pada Arsyad.

"Kenapa kamu?" tanya Heni kaget, melihat Sha masuk ruangan dengan lubang hidung kembang kempis dan nafas yang memburu.

"Bos baru tuh ngeselin banget, jangan sampai aku ketemu dia lagi, hi....sumpah ngeselin banget."

Diva dan Heni saling pandang, begitu pun Pak Arman, bahkan sampai mendekat ke meja Sha. "Kamu dilecehin Sha?" tebak Arman serius.

"Hah?" Sha malah kaget dengan tebakan Arman. Kok jadi error gini sih?????? Salah paham akut.

1
Susanti Susanti
Luar biasa
Sumiyati
keren👍👍👍
Ray Aza
hidup adalah pilihan, pilihan kalian adalah utk menderita krn cinta jd nikmati resikonya. hny diri kita yg bs menentukan mau bahagia atau menderita. life is too so short to make a dum choice
Lel: bijak banget kak
total 1 replies
Ray Aza
bwahahahahahaaaaa
Ray Aza
😂😂😂😂
Ray Aza
😅😅😅😅
Ray Aza
lah sebapak sama sha
Lel: iyes dunia sempit kan
total 1 replies
Ray Aza
ya udahlah suruh cerai aja drpd bawa pnyk kemana2 korbannya makin bnyk, ga untungnya maksain pernikahan toxic. kl sang menantu bs sabar n istmw sih gapapa dipertahankan. lha ini menantu jg toxic bgt kok. kl pun ga balik sm sha minimal bs memulai hidup br dgn br dgn suasana baru
Ray Aza
tinggal talak aja susah amat
Ray Aza
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣....sudah kudugong
Ray Aza
giliran urusan perut auto keliatan ganteng ya tun. 😅😅😅😅
Lel: jiwa gratisan
total 1 replies
Nasi Goreng songo
kalo kata aku sih,farah udah suka ama irayad lama.mungkin mlm itu bagian rencananya.tpi pura² sok polos,,
Lel: iya memang
total 1 replies
irma hidayat
bagus banget ceritanya suka
Lel: terimakasih
total 1 replies
reti
knp cerita bagus kok pembacanya sedikit ya?
byk pelajaran hdp lho dimana wanita hrs kuat dlm kondisi apapun
Lel: iya nih...belum bisa promosi banyak...terimakasih
total 1 replies
di wish
terlaluber tele2
Lel: terimakasih
total 1 replies
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Reni Setia
udah tamat ini ya,,,, makasih author untuk novelnya
Yayu Rulia
sangat suka alurny..
Lel: terimaksih
total 1 replies
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
ARSYAD .SHA🥰
Nabil Az Zahra
hilih arya gak bijak bgt jd ortu,harusnya kdih tau tuh duo lampir siapa dulu yg di halalin, enak aja main sebut pelakor!!! jd cwo gak tegas amat
Lel: terlalu takut dengan keluarganya sejak dulu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!