Pernikahan karna sebuah perjodohan membuat Aurora tak mengenal betul sosok sang suami yang menikahinya tersebut.
Pria yang di anggapnya baik itu memang terkesan dingin seakan menyembunyikan banyak hal, termasuk wanita lain yang baru di ketahui Aurora tanpa di sengaja.
Mampukah ia menerima nasibnya yang,
"Ternyata, bukan istri pertama?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Imam Dua Surga..
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Perdebatan panjang di meja makan berhenti saat mendengar suara bell pintu utama berbunyi. Mereka saling pandang seolah bertanya siapa yang datang semalam ini lewat sorot mata.
Merasa tak menemukan jawaban, Aurora pun bangkit dari duduknya.
"Biar aku yang buka," ucapnya setelah berdiri, Ia langsung meraih kain tipis penutup separuh wajahnya.
Cek lek
Pintu terbuka dan betapa terkejutnya wanita itu melihat siapa yang datang.
"Appa, Amma!"
"Apa kabar, Sayang?" Pelukan hangat pun dirasakan Aurora langsung dari Melisa.
"Siapa, La?" tanya Leo yang akhirnya menyusul.
Sama seperti istrinya, pria tinggi itupun terkejut sampai menghentikan langkah diruang tamu Apartemennya.
Tapi, Leo buru-buru mendekat lalu menyalami keduanya secara bergantian.
"Appa dan Amma tumben? mari silahkan masuk," ajak Leo, semenjak menikah ini adalah kunjungan pertama Tuan dan Nyonya besar Rahardian Wijaya.
Aurora kembali membuka cadarnya agar bisa leluasa mengobrol dengan Ammanya. Dibandingkan dengan Senja, Melisa memang jauh lebih dekat Aurora, karna saat kecil, remaja hingga dewasa ia sering ikut kedapur meski hanya sebagai juri pencicip makanan.
"Kamu menangis?" tanya Melisa kemudian, saat semuanya sudah duduk bersama di ruang tengah.
"Aku? mana mungkin."
"Matamu berair, Sayang" Melisa mengusap pipi cucu kesayangannya itu dengan lembut penuh kasih sayang.
"Ini? kami habis bercanda, Mas Leo tak henti menggodaku sampai aku lelah tertawa, Amma." Aurora tersenyum sambil menoleh kearah suaminya yang justru salah tingkah.
"Apa yang Leo lakukan?" tanya Reza, ia duduk di sofa single tepat didepan cucu mentunya.
"Banyak, tingkahnya seperti Appa yang begitu manis," kekehnya lagi.
Karna malam yang sudah hampir larut, akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat. Aurora nampak panik saat dua orang kesayangannya itu mengatakan akan menginap di Apartemen mereka.
"Biar ku antar ke kamar," ucap Aurora yang melangkah lebih dulu ke salah satu kamar.
Di sana ada tiga kamar tidur, dua kamar utama, dan satu kamar tamu.
Dan Reza langsung menarik tangan Aurora saat wanita itu ingin mengantar mereka ke kamar tamu.
"Disini saja, bagaimana?" tunjuk Reza kesalah satu pinti berwarna putih.
"Ini dekat dengan ruang tengah," tambahnya lagi dengan seulas senyum yang menduhkan.
"Tapi-- " kejadian diluar dugaan ini membuat Aurora tak siap untuk besikap.
"Biarkan saja, terserah Appa dan Amma mau tidur dimana, La." Leo memotong ucapan istrinya sambil meraih tubuh tinggi semampai Aurora.
Reza dan Melisa tersenyum, lalu masuk kedalam kamar yang di tunjuknya tersebut yang sebenarnya adalah kamar Aurora.
.
.
Cek lek..
Leo membuka kamarnya dengan tangan masih menggenggam erat tangan Aurora. Wanita cantik itu enggan masuk karna jika ia mendongkkan. wajahnya foto besar Ammena akan tepat ada di matanya. Wanita yang teramat dicintai suaminya itu memang selalu menemani tidur malam panjang Leo selama ini.
"Aku gak bisa, Mas," ucap Aurora dengan nada bergetar.
"Aku akan membantumu menutupi aibku, La."
Ya, Aurora memang sedang melakukan Drama rumah tangga bahagia, jadi jangan harap ia akan mengadukan semua tingkah menyebalkan suaminya pada Sabg Gajah. Aurora tak ingin menjadi beban keluarga apalagi pada pasangan baya itu yang seharusnya selalu merasa bahagia, jika ia mampu melewati nya sendiri tentu ia akan lakukan sendiri. Toh selama ini hanya luka hati yang di berikan Leo, bukan luka fisik seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang tak bisa Aurora sembunyikan bekasnya.
Leo tetap menarik tangan Aurora untuk masuk dan ia dudukkan di tepi ranjang. Matanya yang terpejam membuat ia tak bisa melihat senyum suaminya.
"Tunggu sebentar ya," ucapnya kemudian.
Aurora yang masih mempersiapkan hatinya tak tahu apa yang sedang di lakukan Leo, hanya terdengar sedikit bunyi laci dan lemari dibukan lalu di tutup.
"La, ayo tidur," ajak Leo yang dijawab gelengan kepala oleh Aurora.
"Ma tidur sambil duduk?" tanya Leo lagi yang kini sambil terkekeh, dan suara tawa kecil itulah yang reflek membuat Aurora membuka matanya.
"Hanya ada kita dikamar ini."
Aurora mengernyitkan dahinya, ia sedikit melirik kearah dinding yang terdapat foto Ameena disana.
"Mas," lirih Aurora tak percaya dan minta kejelasan.
"Sudah seharusnya sejak awal aku menyimpan semua itu, karna disini tempatmu yang seharusnya cukup ada kita saja. Bisakah kamu memafkan suamimu yang egois ini? yang selalu menepikanmu dalam hatiku padahal ada sudut lain yang kosong yang layak di isi olehmu, La."
Diatas pangkuan istri sahnya, Leo menumpahkan air mata. Ia begitu merasa tertampar melihat senyum dan cara Aurora menyembunyikan luka hati dan masalah rumah tangganya di depan orang-orang yang di sayangi.
"Kamu tak salah jika ingin mempertahankan ini, bantu aku untuk bertahan juga ya, ingatkan aku jika aku seorang IMAM DUA SURGA."
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Jangan mewek mulu, yuk kenalan sama si kembar cucu mereka 😂😂😂
Turunan Gajah banget, kan 🤣 jangan berisik ya, ntar Si Tutut tahu kalo boneka Jajah kesayannya teteh pinjem buat....
Shaka Aliandra Barata Rahardian Wijaya
Sky Aliandra Barata Rahardian Wijaya
lanjut Thor 🙏🏼
Mang Udin nya ngadu tuh 🤣🤣