"Haiii, Ganteng. Lagi joging, ya?" sapa Agatha setelah berada di depan Elvano. Kepalanya mendongak karena perbedaan tinggi mereka. Senyuman lebar tersungging di bibir manisnya.
Elvano berdecak malas, "Menurut, lo? Udah tahu, masih aja nanya."
Selain dingin dan tidak pandai berekspresi, mulut Elvano juga sedikit tajam. Membuat siapa pun yang mendengar ucapannya merasa sakit hati.
"Galak banget," cibir Agatha.
***
Ketika secercah cahaya datang menghangatkan hati yang telah lama membeku. Akankah mereka dapat bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacang Kulit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 - Penyesalan
Saat ini Elvano sedang berada di kamarnya. Pemuda itu berbaring di atas ranjang, matanya menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Kamar terlihat sangat gelap karena hari sudah malam. Lampu sengaja dimatikan, membuat suasana tampak menyeramkan.
Elvano tidak peduli dengan keadaan kamarnya, pikirannya berkecamuk. Beberapa hari terakhir isi kepalanya selalu tertuju pada Agatha. Gadis yang akhir-akhir ini menghilang tanpa kabar.
Pikiran Elvano benar-benar kacau. Hatinya ingin Agatha kembali, tapi logikanya selalu menentang keras keinginan tersebut. Egonya menolak untuk mengakui bahwa dirinya menginginkan gadis itu.
Seberapa keras pun Elvano menyangkal, nyatanya dia kalah. Hatinya telah jatuh pada gadis yang selama ini dia benci.
Ini seperti bukan dirinya.
"Agatha." Elvano menyebut nama Agatha lirih. Matanya terpejam, mencoba membayangkan senyum Agatha yang terlihat menenangkan.
"Gue kangen," gumam Elvano sembari tersenyum kecut. Dia merasa sangat brengsek karena sering melukai perasaan Agatha.
"Kenapa lo pergi?" tanya Elvano pada ruang kosong. Tidak ada jawaban atas pertanyaannya. Hanya keheningan yang membuat Elvano semakin larut dalam penyesalan.
"Katanya lo sayang sama gue, tapi kenapa lo ninggalin gue?"
Bodoh.
Elvano sangat bodoh.
Jelas-jelas itu adalah salahnya, mengapa masih bertanya alasan Agatha pergi?
Elvano terus berbicara pada ruang kosong. Menyesal akan kebodohan yang telah dia lakukan. Berharap Agatha akan kembali padanya. Tapi, apakah mungkin? Apakah Elvano pantas untuk dicintai setelah semua yang dia lakukan pada Agatha? Elvano rela jika Agatha memukulnya dengan keras, tapi tolong jangan pergi meninggalkannya.
Elvano bangkit dari posisi berbaring. Pemuda itu segera menyambar ponselnya yang tergeletak di atas meja. Segera Elvano membuka roomchat-nya dengan Agatha. Jarinya bergerak untuk menekan huruf demi huruf. Ditatapnya nama Agatha yang tersemat dalam kontak whatsapp miliknya. Mendadak rasa ragu menyelimuti pikiran Elvano. Sederet kalimat yang selesai dia ketik pun kini dihapus kembali. Pemuda itu urung untuk mengirim pesan pada Agatha.
Kebetulan Agatha sedang online, Elvano berharap gadis itu mengiriminya pesan seperti biasanya. Tapi nihil, sampai tulisan online tersebut hilang, tidak ada tanda-tanda pesan masuk dari Agatha.
Apa Agatha benar-benar sudah menyerah?
Elvano mengacak-acak rambutnya frustrasi. Merasa kesal dengan dirinya sendiri.
"Arrgghhh!" Elvano berteriak dalam keheningan. Dia benar-benar merasa gila. Andai Agatha ada di sini, Elvano sangat ingin meminta maaf padanya. Selama ini dia telah menyakiti seseorang yang tulus mencintainya. Andai Agatha kembali, Elvano berjanji pada dirinya sendiri untuk membuat Agatha bahagia bersamanya.
Ya, Elvano berjanji akan membuat Agatha bahagia karena dia mencintai gadis itu. Semoga saja Agatha mau memaafkannya.
Elvano benar-benar menyesal.
...***...
Double up! Tapi pendek aja ya, xixi.
Sambil nungguin Cold Boy update, mending baca karya-karya ku yang lain. Udah pada tamat kok :)
METLIN
BLURB
"Cie, jomblo, ya?"
"Halah, ngaca!"
Metta benar-benar ingin memukul wajah tampan itu. Mulutnya sangat pintar dalam hal ejek-mengejek. Jika bukan sepupunya, sudah dipastikan Lintang akan menjadi samsak pribadinya.
***
Ini kisah Metta dan Lintang. Sepasang sepupu yang saling jatuh cinta. Oh iya, ini Chat Story ya, bukan novel. Rencananya sih bakalan aku bikin versi novelnya kayak Cold Boy. Tapi, nanti dulu deh. Kita fokus ke Cold Boy dulu. Oke, udah cukup basa-basinya. See you next part.
Thor buat part 2nya dong, suka bnget soalnya Sma ni cs