NovelToon NovelToon
Mari Kita Bercerai

Mari Kita Bercerai

Status: tamat
Genre:Nikahkontrak / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Zinnia Azalea

Dijual di Pasar Pengantin mengantarkan pertemuan antara seorang gadis bernama Rachel Olivia dengan seorang pemuda tampan bernama Jasper Allen. Di Pasar itulah, Jasper membeli Rachel yang dijual oleh kedua orang tuanya. Jasper membeli gadis itu karena merasa iba akan tangisannya.

Pernikahan memerangkap mereka, sehingga satu tahun kemudian sebuah rahasia yang disembunyikan oleh Rachel terkuak.

"Mari kita bercerai!" Ucap Jasper kepada wanita yang sudah satu tahun ini ia nikahi.

"Bercerai?" Rachel memperjelas.


Cover : By Pinterest, edit by me.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zinnia Azalea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan Pahit

Rachel sedang menikmati sarapan paginya di meja makan. Menu sarapannya pagi ini adalah roti panggang alpukat klasik yang diberi telur rebus dan juga acar sayuran. Sembari menyantap hidangan paginya, sesekali Rachel melirik smartphonenya yang sudah cukup jadul untuk membaca berita. Ya, Rachel memang sangat senang membaca berita agar wawasannya lebih bertambah, dan juga supaya Rachel upgrade informasi mengenai kehidupan di negeri Ratu Elizabeth ini.

Rachel terlalu asik membaca sehingga tidak menyadari jika suaminya sudah duduk bersebrangan dengannya.

"Kau sedang membaca apa?" Tanya Jasper berbasa-basi. Tentu saja, tujuannya kali ini adalah ingin menanyakan perihal hasil tespack.

"Info cuaca," Rachel menjawab dengan datar.

"Ini sarapanmu. Makanlah!" Rachel mendorong piring berisi roti panggang alpukat ķlasik. Akan tetapi, Rachel tidak membubuhkan acar di piring suaminya.

"Mengapa kau tidak menyimpan acar di piringku?" Jasper terlihat penasaran.

"Mamamu bercerita jika kau tidak suka acar," jawab Rachel sembari menatap ponselnya.

"Aku sudah bilang jangan memasak untukku lagi. Aku bisa makan di luar," tutur Jasper dengan dingin.

"Jangan terlalu percaya diri! Aku masak untukmu karena aku harus menjalankan perjanjian pernikahan kita. Bukankah di point nomor empat disebutkan bahwa aku harus melayanimu sebagai seorang istri?" Rachel berkata dengan wajah tanpa ekspresi.

Jasper pun seakan kalah telak oleh alasan Rachel memasak untuknya.

"Aku bukanlah orang yang senang melanggar sebuah janji. Makanlah, karena kelak kau tidak akan memakan masakanku lagi," Rachel memasukan roti panggang ke mulutnya.

"Aku tidak berselera," Jasper menolak mentah-mentah. Rachel seakan tidak peduli, ia mencoba membaca beberapa artikel olahraga dan kesehatan.

"Bagaimana dengan hasil tespacknya?" Jasper menatap serius istrinya.

"Negatif," timpal Rachel pendek. Padahal faktanya, Rachel sama sekali tidak memakai tespack itu.

Bibir pemuda itu pun menyunggingkan senyum manisnya. Jasper begitu lega dan juga bahagia. Itu berarti tidak akan ada pengikat apapun antara dirinya dengan istri yang tak dicintainya.

"Kalau begitu, aku berangkat!" Jasper berdiri dari duduknya.

"Ya. Berangkatlah! Setiap kau berangkat ke mana pun, biasanya kau tidak pernah memberi tahuku."

"Rachel?" Panggil Jasper dengan mimik wajah serius.

"Hmmm?"

"Nanti siang ayo kita pergi ke butik langganan Mama. Kita harus membeli baju untuk perayaan ulang tahun Archie," ajak Jasper.

"Mengapa kau tidak mengajak Aurora?"

"Karena aku tahu kau pasti tidak memiliki gaun pesta."

"Lalu? Jika aku tidak punya?"

"Walaupun kita tidak saling mencintai, tapi aku berkewajiban memenuhi segala kebutuhanmu, karena kau adalah istriku."

Rachel berhenti menatap smartphonenya. Ia langsung menoleh ke arah suaminya, "sejak kapan kau mengakuiku sebagai istrimu?"

"Sudahlah. Aku malas berdebat denganmu sepagi ini," Jasper beranjak dari duduknya. Pemuda itu langsung pergi meninggalkan Rachel untuk bergegas pergi ke kampus.

Rachel pun mengakhiri sarapannya, ia tidak ingin datang terlambat lagi dan harus menebeng naik mobil Hans lagi. Saat keluar dari pintu, Rachel melihat Jasper tengah mengobrol bersama Alula dan Kai. Sejak kapan kedua mertuanya datang? Begitulah yang Rachel pikirkan.

"Hey, sayang!" Alula mendatangi Rachel dan memeluknya.

"Kapan Mama dan Papa datang?" Rachel balas memeluk ibu mertuanya dengan lembut. Rachel merasakan kenyamanan yang tak diperolehnya dari siapapun.

"Baru saja. Kalian akan berangkat kuliah?" Mata Alula berbinar.

"Iya, Ma. Mama, harusnya mama menelfon Rachel jika akan datang. Rachel tidak enak karena Mama datang, tapi Rachel harus pergi kuliah," Rachel berkata dengan sedih.

"Mama ke sini hanya ingin melihat kalian. Mama lega hubungan kalian baik-baik saja," Alula menunjukan ekspresi wajah yang bahagia.

"Baik-baik saja apanya, Ma? Putramu sedang memperjuangkan wanita lain," pilu Rachel dalam hatinya.

"Aku tidak bisa berbuat baik padanya, Ma! Berdekatan dengannya selalu membuatku emosi!" Batin Jasper sembari melihat keakraban dua wanita di hadapannya.

"Sayang, sudahlah! Anak-anak kita akan pergi kuliah. Nanti mereka terlambat," Kai menghampiri Alula.

"Kalau begitu, berangkatlah! Ingatkan suamimu untuk tidak mengebut di jalan ya?" Alula mengelus punggung tangan Rachel.

"Iya, Ma. Kami berangkat dulu ya?" Rachel memeluk Alula, kemudian masuk ke dalam mobil Jasper.

"Apa-apaan dia?" Gerutu Jasper dalam hatinya saat melihat Rachel masuk ke dalam mobil miliknya.

"Aku pergi, Ma!" Pamit Jasper kepada kedua orang tuanya. Ia segera masuk ke pintu pengemudi.

Mobil Jasper pun melaju meninggalkan kediamannya. Ia melajukan kecepatannya di angka 60 km/jam. Setelah menyetir sejauh 300 meter, Jasper menghentikan mobilnya.

"Kau bisa turun di sini!" Ucap Jasper dengan dingin tanpa melihat ke arah Rachel.

"Di sini? Ini masih jauh ke kampus. Sedikit lagi saja. Aku khawatir tidak ada kendaraan umum yang lewat," Rachel mencoba bernegosiasi.

"Aku tidak ingin Aurora dan teman-teman kita yang lain melihat. Aku tidak ingin ada yang tahu mengenai pernikahan kita. Turunlah!" Jasper menoleh dengan tatapan membunuhnya.

"Tapi-"

"Aku bilang turun!" Jasper meninggikan suaranya.

"Kau menyebalkan!" Rachel turun dari mobil suaminya dengan perasaan dongkol.

"Dia memang tidak punya perasaan!" Umpat Rachel saat melihat mobil Jasper menjauh dan semakin mengecil di pandangannya.

"Semoga aku tidak bertemu Hans. Aku malu bila bertemu dengannya," gumam Rachel.

Sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada gadis berambut blonde itu, karena tak lama kemudian, ada seseorang yang menghentikan mobilnya tepat di samping Rachel.

"Hallo, Nona Bulgaria!" Hans menyapa Rachel dengan senyumnya yang imut.

"Dia lagi!" Rachel terkejut.

"Ayo naik!"

"Ah kebetulan ada bus. Aku naik bus saja!" Tolak Rachel, kemudian ia menyetop bis yang ada di belakang mobil Hans.

"Dia lucu sekali!" Hans tersenyum menatap Rachel yang terburu-buru masuk ke dalam bus.

****

Perkuliahan baru saja selesai. Rachel membereskan barangnya bersiap untuk meninggalkan kelas.

"Chel?" Nicole memulai pembicaraan sembari mereka keluar dari dalam kelas.

"Iya?"

"Ayo kita membeli gaun untuk pesta Archie esok hari!" Ajak Nicole dengan antusias.

"Aku tidak bisa," Rachel seketika mengingat ajakan Jasper yang mengajaknya untuk membeli gaun.

"Mengapa? Padahal aku ingin membeli gaun bersamamu," Nicole tampak kecewa.

"Aku ada urusan," Rachel terpaksa berbohong. Tidak mungkin bukan, Rachel berkata jika ia diajak membeli gaun oleh suaminya.

"Ya sudah. Aku ajak Mommy saja," Nicole tersenyum.

"Maaf ya!" Rachel merasa tidak enak.

"Tidak apa," Nicole menghibur.

Rachel pun berpisah dengan Nicole di gerbang kampus karena arah berbeda yang mereka ambil.

"Bukankah Jasper mengajakku membeli gaun?" Tanya Rachel dalam hatinya. Rachel pun terus berjalan kaki meninggalkan kampusnya, guna mencari kendaraan umum yang bisa ia naiki untuk pulang ke rumah.

Tanpa Rachel duga, Jasper menyusul dan menghentikan mobil tepat di hadapannya

"Ayo!" Jasper keluar dari dalam mobilnya.

Rachel hanya mematung di tempatnya berpijak.

"Ayo naik sebelum ada yang melihat kita!" Jasper melihat sekitar.

Rachel pun terbuyar dari lamunannya. Gadis itu langsung masuk ke dalam mobil milik Jasper. Jasper melajukan mobilnya ke butik langganan yang biasa keluarganya datangi. 30 menit kemudian, sepasang suami istri itu pun sampai di butik mewah yang mereka tuju.

Jasper turun terlebih dahulu tanpa berkata apapun kepada Rachel. Rachel pun mengikuti suaminya masuk ke dalam butik.

"Tante Chelsea!" Sapa Jasper kepada wanita cantik bermata hijau yang sedang mengobrol bersama dua orang pegawainya.

"Hallo, sayang!" Balas perempuan yang bernama Chelsea itu.

"Bagaimana kabar, Tante?" Jasper tampak sangat akrab dengan pemilik butik.

"Kabar tante baik. Bagaimana kabarmu, sayang? Kau ke mari dengan siapa?" Chelsea menatap ke arah Rachel.

"A-aku," Jasper tampak kaget saat Chelsea menanyakan mengenai Rachel. Ia tidak menyiapkan jawaban mengenai diri Rachel.

"Hallo, aku temannya Jasper!" Rachel mendekat ke arah Chelsea.

"Aku teman sekelasnya di universitas. Namaku Rachel Olivia!" Rachel memperkenalkan dirinya dengan ramah dan menjulurkan tangannya.

"Hallo Rachel. Kamu cantik sekali. Tante pikir kau kekasih Jasper," Chelsea menyambut tangan Rachel dengan ramah.

"Bukan, Tante. Tante kan tahu siapa yang aku sukai," Jasper tesenyum.

"Ya, tentu saja Aurora putri dari Beverly yang bawel itu," Chelsea tertawa. Ia memang bersahabat bersama Alula dan juga Beverly, ibu dari Aurora.

Rachel pun hanya tersenyum pedih mendengar ucapan Chelsea. Entahlah ada apa dengan hatinya. Mungkinkah ini perasaan seorang istri yang tak dianggap?

"Aku ke sini mencari gaun untuk temanku," Jasper bersuara.

Chelsea diam-diam tidak yakin jika Rachel hanya seorang teman. Pasalnya, Chelsea memang tidak pernah melihat anak sahabatnya itu dekat dengan perempuan lain kecuali dengan Aurora. Akan tetapi, ia tidak mau mengusik privasi putra sahabatnya itu.

"Baiklah. Berkelilinglah bersama temanmu dan cari gaun yang cocok untuk kalian!" Chelsea tersenyum.

"Baik, tante," Jasper pun berjalan melihat-lihat gaun yang mencolok matanya.

Rachel hanya mengekor di belakang suaminya. Suasa butik ini memang sangat glamour dan juga elegan. Rachel begitu terpesona melihat gaun-gaun yang tertata rapi. Langkahnya terhenti saat Jasper menyentuh satu gaun. Gaun tanpa lengan berwarna peach dengan aksen renda di ujung gaunnya.

"Ini bagus. Aku suka," Rachel berkata dengan semangat.

"Pasti Aurora akan sangat cantik bila dia memakai gaun ini," Jasper tersenyum menatap gaun itu. Ia membayangkan Aurora memakai gaun pilihannya.

Rachel pun seakan di jatuhkan dari atas Menara Eiffel sekaligus mendengar ucapan Jasper. Ternyata tujuan utama Jasper mengajaknya ke butik ini adalah mencari gaun untuk Aurora? Pedih, itulah yang Rachel rasakan.

"Kau pilihlah sendiri baju untukmu!" Perintah Jasper sembari melambaikan tangannya ke arah karyawan butik. Sepertinya, Jasper benar-benar akan membeli gaun itu.

Rachel pun berjalan memunggungi Jasper. Setitik air mata terjatuh dari matanya. Ia benar-benar merasa menjadi wanita yang diasingkan. Mengapa hidupnya harus sepedih ini? Dijual oleh kedua orang tuanya. Dipaksa menikah oleh kakaknya, dan sekarang diabaikan dan tidak dianggap ada oleh suaminya. Dan yang lebih parahnya, suaminya mencintai perempuan lain. Pedih, itulah yang Rachel rasakan. Ia sungguh tidak pernah menerima cinta yang tulus dari siapapun. Rachel buru-buru menghapus air matanya. Ia segera memilih gaun untuknya dengan cepat, tak lain dan tak bukan karena Rachel ingin segera pulang.

1
Surati
bagus
Uink
Luar biasa
Tian Tian
bagus ceritanya
Benny Citra Lestari
🤩🤩🤩🤩🤩🤩
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
Atmita Gajiwi
baca 2 kali tetep asyik
Chantika putri borpas(mukhbita
sangat menarik
anti pebinor pelakor
poin bagus dan poin negatif dalam novel

*poin bagus dalam novel ini adalah membuat aurora sadar dan melepas jasper untuk bahagia dengan Rachel dan dia mencari kebahagiaan nya sendiri novel ini termasuk berani beda dengan novel lain yang sangat melaknat pelakor dan dibuat jadi wanita hina dan dibinasakan

*poin negatif di novel ini author masih membawa keegoisan wanita yang selalu membenarkan semua kelakuan pemeran utama wanita (Rachel) dan semua perbuatan laknat Rachel dibenarkan
* istri tapi berhubungan mesra dengan pria lain
* istri yang memberi harapan pada pria lain
* istri yang tidak menghargai kehormatan dirinya dan suami dan bahkan mertuanya yang sangat menerimanya kehadirannya
* istri yang gampang berduaan, ngomong mesra dan kontak fisik dengan pria lain
* wanita yang tidak pandai bersyukur ditoolong, derajjatnya diangkat, diterima baik di keluarga mertuanya tapi dia berkhianat masih mencari dan berhubungan dengan pria lain

yang jadi masalah adalah novel ini, Rachel, author, tidak menganggap salah kelakuan Rachel, malah seolah membenarkannya, tidak pernah rasa merasa bersalah, tidak pernah Rachel menyesal dengan apa yang dia lakukan dengan Han, tidak pernah Rachel minta maaf pada suaminya, tidak pernah Rachel berjuang untuk suami dan rumah tangganya
anti pebinor pelakor: maaf jika kata2 berlebihan dan Terima kasih karena respon sopan dari author, (dari ini bisa mencerminkan kepribadian author yang berjiwa besar dan optimis untuk maju)

novel boleh saja menghadirkan konflik apapun, istri selingkuh, istri durhaka, istri (maaf) tubuhnyadijamaha lelaki lain, pelacur, karena itu benang merah cerita yang menjadi poin penting adalah cara author menyikapi kesalahan itu, author harus pertegas itu salah, buat istri yang melakukan kesalahan pantas dapat kesempatan dengan melalui tahapan2
*mnyesal sangat dalam
*mengutuk perbuatannya
*mengakui perbuatannya salah
*minta maaf, kalau perlu mengemis maaf kalau kesalahannya udah gatal
*berjuang dapat kesempatan
*berjuang membuktikan diri
*berjuang mengobati hati suami yang luka
*berkorban membuktikan diri dia pantas dapat kesempatan itu
itu baru novel yahh adil

karena banyak sekali konflik istri selingkuh yang hanya maaf semua beres, mereka seakan mengalami perasaan suami yang tersakiti dengan membuat sangat suami mudah memaafkan dan Terima saja diperlakukan seperti itu
total 3 replies
玫瑰
karya yang bagus.Konflik nya ringan.
Saya suka !
玫瑰
sama lah. tamat B.Sc Biotech (Hons.), menjadi suri rumah selama 19 tahun 😅
ᵉᴸiˢ🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
harusnya rachel jujur ya
sechiko
ya Allaah putri leonor( visual kimberly) kesukaan 😍😍😍😍😍😍
sechiko
keren
Shifa Burhan
positif dan negatif aku menilai novel ini (ini hanya penilaian pribadi

positif
*sebagai karya novel udah sangat bagus
*moment harunya dapat
*segi penulisan sangat baik dan mudah dipahami
*alur cerita dan cerita kreatif
*(ini penting) novel adil memperlakukan PELAKOR dan PEBINOR (Hans dan aurora) (beda dengan novel lain yang memuja PEBINOR tapi melaknat PELAKOR, tidak adil)

negatif
*novel ini masih bawa keegoisan wanita, novel masih membenarkan semua kesalahan pemeran utama wanita dan selalu memandang salah pada pemeran utama pria
*jasper melakukan banyak kesalahan pada Rachel (semua udah pasti tau) , dan dia dibuat menyesal, minta maaf, mengejar maaf, dan berjuang dapat kesempatan, dan dibuat sedikit menderita (kan adil kalau begini
*(ini yang jadi masalah) Rachel tidak lebih baik dari pada jasper dan ini daftar kesalahan Rachel, kebohongan, cara licik, gampang dekat denga pria lain, dia juga sama tidak menghargai perasaan suami dengan dekat dengan pria lain, Rachel todak bersukur punya mertua yang baik menerimanya dengan tulus tapi dia malah gampang pergi jalan dan berkencan dengan pria lain, seorang istri curhat berduaan dengan pria lain, mengumbar aib suami pada lelaki lain, begitu banyak kesalahan Rachel tapi dia tidak merasa bersalah sama sekali dan tidak pernah minta maaf pada suaminya (tapi pada pria lain dia gampang minta maaf) dan yang jadi masalah paling utama dan sangat ironis adalah karena novel ini malah dan juga membenarkan semua kesalahan rachel
Shifa Burhan: aku secara pribadi akan salut pada novel yang berani buat pemeran utama wanita mengaku salah, mengejar maaf, berjuang dapat kesempatan dan peka dengan luka hati suami, mungkin bagi kalian wanita kayak ini wanita bodoh tapi bagi aku wanita kayak wanita punya hati dan kuat yang berani ngaku salah
total 1 replies
sherly
ternyata damai ya
sherly
jgn ngomong didalam hati jasper, bini lu kagak dengar tau ..
sherly
novelnya bagus ngk bertele2..
sherly
makan tu gengsimu J.. mumet sendiri kan
Triya Abdullah
saking seru nya sampe lupa koment.tp ttp kasih jempol. keren. cerita nya beda dr yg lain.
Rawin Usman
good......
Zinnia Azalea: Terima kasih atas bintang 5 nya kak 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!