Disarankan Baca dulu SUGAR BABY OM POLISI!!!!
Agar tahu dan Ceritanya Nyambung gengs🤭
Jangan mencari Nilai Kehidupan di sini... Karena semua Karya saya hanya hiburan semata bukan untuk mendongkrak nilai kehidupan.
Tidak Suka silahkan SKIIP....!!!
Apa jadinya jika seorang prajurit TNI bersatu dengan seorang mafia???
Biasanya para mafia itu adalah buronan para anggota polisi tapi kali ini beda. Seorang prajurit yang selalu melindungi seorang mafia.
Protagonis pria :Al Naru Rayen Bagaskara usia 26 tahun
Protagonis wanita :Sherly P Murat usia 24 tahun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan Papa dan Anak
Tak terasa kini sudah satu Minggu Sherly menumpang tinggal di rumah kedua orang tua Al.Bahkan Sherly pun terpaksa pergi bekerja dari rumah itu. Sekarang bahkan ia juga semakin terlihat akrab dan akur saja dengan Mami Lea. Tak hanya itu saja, Lea juga merasa tidak kesepian lagi semenjak ada Sherly di rumahnya.
Mami Lea memang wanita yang pandai menempatkan diri. Tak heran jika para menantunya sangat betah tinggal bersama Mami mertua seperti Lea. Selain baik Lea juga sangat penyayang dan sangat pengertian juga. Hal itu membuat semua orang merasa nyaman padanya.
Sherly juga beruntung bisa dekat dengan Mami Lea. Ia yang memang tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu sejak masih kecil. Kini ia menjadi merasa punya ibu kembali. Mungkin itu juga yang membuat Sherly nyaman berada di rumah kedua orang tua Al.
Sedangkan Al selalu Lea usir untuk pulang ke Asramanya. Tiap kali anak itu ingin menginap di rumahnya. Kadang membuat Al kesal karena berada di rumah orang tuanya tapi serasa dirumah mertuanya saja. Malahan Lea lebih mementingkan Sherly daripada dirinya.
Tapi ketahuilah meskipun Al sering menggerutu, Namun, sesungguhnya Al sangat senang dan bahagia melihat kedekatan kedua perempuan berbeda usia itu. Yang mungkin sebentar lagi akan menjadi mantu dan ibu mertua.
Al berdiri di samping pintu antara dapur dan ruang makan. Sambil memperhatikan kedua wanita yang saat ini sedang sibuk berkutat di dapur. Demi menyiapkan makan malam untuk mereka semua. Dua art pun kini ikut membantu majikannya untuk memasak.
Sesekali Al tersenyum sendiri. Ketika Melihat Sherly tidak bisa membedakan mana lengkuas dan mana jahe . Bahkan dari yang Al lihat Sherly sangat buta dalam urusan dapur.
"Dasar cewek aneh bin langka. Urusan dapur saja dia bodoh. Tapi, kalau urusan memainkan senjata, ia adalah jagonya".Guman Al sambil menggeleng kan kepalanya.
" Senjata yang mana dulu ??? ".Seloroh Rayen ikut menimpali. Yang ternyata sejak tadi Rayen berdiri di belakang putranya itu. Dan Rayen pun mendengar semua gumanan Al.
" Papa... Bikin Al kaget saja".Ucap Al sedikit mencelos karena Papa nya selalu saja datang disaat yang tidak tepat. Namun, Rayen hanya terkekeh geli melihat tingkah putranya satu ini.
"Makanya kalau sudah tidak tahan lagi, mending buruan halalin tuh!!!. Apa kamu gak kepengen lihat dulu tuh si Gatot".Lirih Rayen sambil melirik arah pangkal paha milik Al. " Siapa tahu udah mulai karatan karena waktunya sudah hampir lewat dari masa indahnya".Sambung Rayen sambil mengejek putranya.
"Mana mungkin gatot bisa karatan pa. Orang Al selalu rajin mengasah nya kok".Jawab Al yang langsung nyambung akan perkataan papanya yang sudah menjurus kemana mana.
" Halah, palingan solo karir kan? ".Ledek Rayen lagi yang asal menebak".Lebih enak kalau dibantu sama istri kali".Rayen seakan mulai menjadi kompor untuk istrinya lagi.
Saking asyiknya saking cibir dan saling ledekin. Mereka berdua sampai tidak sadar. Jika, kedua wanita yang tadi mereka bahas. Saat ini malah sudah berbaris di belakang mereka berdua.
Al yang baru sadar pun kini mulai bersikap tenang dan pura pura tidak tahu saja. Ia sudah cari aman, Sedangkan Papanya malah cerocos Mengatakan hal hal yang mengarah pada kegiatan permesuman suami istri pada umumnya.
"Pa.. ".Al seraya memberikan kode nya pada papanya jika istrinya yang tak lain adalah maminya sudah berdiri di belakangnya.Mendengar semua apa yang papanya ucapkan.
Dan ketika Rayen menoleh ke belakang. Rayen hanya pun tinggal nyengir kuda pada siang istri. Membuat Al pun cuma bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sambil perlahan mundur meninggalkan para tetua untuk menghindar dari tatapan tajam maminya.
Jangankan dirinya sebagai anaknya. Orang papanya saja bagai tanaman putri malu yang langsung menangkup ketika tersenggol.
"Al Naru... ".Suara Maminya membuat Al memejamkan matanya karena ia sudah hampir menghilang dari pandangan kedua orang tuanya. Dengan terpaksa harus berhenti melangkah.
Ketika Al kembali menoleh dengan sedikit ragu. Maminya malah berucap".Makan malam sudah siap, Ayo makan dulu!!! ".Ucap Lea seraya masih menatap suaminya dengan tatapan mengerikan nya.
Sedangkan Sherly hanya bisa menahan tawanya saja. Melihat anak dan papa yang ternyata sangat menghindari singa betina yang akan mengamuk. Al pun tetap bisa melihat senyum mengejek Sherly pada dirinya. Tapi Al tetap bersikap sesantai mungkin. Karena ternyata maminya tidak mengeluarkan taringnya.
Baru jadi direktur aja sombong...