Rencana Sang Tuan Muda

Hari ini Tania berkunjung ke rumah kaka nya Anton. Seperti biasa Bella yang menemani nya.

"Kita sampai Nona"

"Loh ini bukan Rumah kak anton Bella, kamu sepertinya salah alamat"

"Bukan nona. Kaka anda sudah pindah kesini" Sambil membuka pintu.

"Kapan pindahnya? kenapa aku tidak tau sama sekali"

kapan kak anton pindah kesini. Rumah ini jauh lebih besar daripada rumah mereka dulu. Apa dia dapat pekerjaan baru.

"Tania" Seru anton

"Kaka" Tania berlari ke arah Anton.

"Aku kangen banget, kaka gimana kabar nya?"

"Kak sehat berkat kamu dek" sembari ia menunjjuk rumah nya.

"Maksudnya kak?"

"Kita masuk dulu, kaka ceritain di dalam ya"

Sesampainya di dalam ia di sambut oleh keponakan nya dan istri nya anton. Mereka sudah mengetahui kunjungan Tania hari ini karna sudah terlebih dahulu di beritahu Sekretaris Jay.

"Aku senang banget kaka dan kaka ipar baik baik aja" Sembari duduk di sofa.

"Ia dek, kamu gimana? apa kamu bahagia menikah dengan Tuan Raka?"

"Aku bahagia kok kak. Tuan Raka sangat baik kepadaku" sembari tersenyum.

Hahaha baik?? Aku bahkan memujimu di depan kaka ku, hanya agar kaka ku tidak kwatir kepadaku.

"Beneran? kamu tidak bohong kan?"

"iya kak. Tania bahagia kok" Sambil tersenyum

seandai nya saja kaka tau.

"syukur lah. Dia bukan hanya baik kepadamu. Dia juga baik kepada kami"

"Benar kah?" Tanya Tania curiga.

"Ia, Tuan Raka sudah pernah mengunjungi kami disini. Ia memberikan kaka rumah besar ini dan kaka juga masih bisa bekerja. Itu ucapan terimakasih nya kepada kaka karna sudah menjaga kamu dari kecil sampai sekarang"

"apa?? kaka ngomong apa tadi??"

Bagaimana bisa dia mengatakan itu, padahal dia selalu mengancamku. Ada apa sebenarnya dengan nya.

"Ia, Dia memang mengatakan itu kepada kaka. Itu sebab nya kaka merasa bersyukur. Setidaknya kaka tidak merasa bersalah karna kamu menikah dengan orang yang sangat menyayangi kamu"

Tania hannya tersenyum mendengar kan cerita kaka nya.

Kenapa dia melakukan itu. Bukan nya hampir setiap hari dia mengancam untuk melenyapkan kaka ku. Tapi dia justru berkunjung kesini. Sekarang kak anton bahkan memuji muji dia di hadapanku.

"Walaupun sebenarnya kaka masih belum mengerti kenapa semua ini bisa terjadi."

"Apa nya kak?" tanya Tania sembari mengerutkan kening.

"Kenapa bisa kaka bisa di jebak. Dan siapa yang sudah menjebak kaka dulu. Tapi kaka bersyukur karna Tuan Raka memaafkan kaka dan yang lebih penting kaka bahagia melihat kamu bahagia dek" sambil melihat ke arah Tania.

"Kaka nggak usah cemas ya. Semua sudah baik baik aja sekarang. Dari sekarang kaka berhati hati. Jangan terlalu mudah percaya sama orang lain"

"Kamu benar. Kaka harus banyak belajar dari kejadian ini"

*

Sementara di perusaan Wijaya grub.

"Apa mereka sudah sampai Jay" Tanya raka penasaran.

"Sudah Tuan. Bella sudah mengirim sesuatu" Sambil mengambil tablet miliknya dan menunjjuk sesuatu.

Sekretaris jay menunjukkan sebuah video percakapan Tania dan kaka nya. Raka pun tersenyum lebar melihat apa yang di ucapkan Tania.

Aku penasaran apa yang akan kau katakan kepadaku nanti setelah melihat keadaan keluargamu.

"Jay"

"Ia Tuan"

"Apa kau sudah punya rencana tentang kemarin"

"Sudah Tuan, saya sudah atur semuanya"

"Bagus"

*

Karna terlalu asik bercerita dan bermain dengab keponakan nya Tania sampai lupa waktu.

"Nona seperti nya kita sudah bisa pulang" Bella berusaha mengingatkan.

"kamu benar. Aku hampir lupa" sedikit kwatir.

lantas ia mengambil Tas nya dan menemui kaka nya.

"Seperti nya aku pulang dulu kak. Lain kali aku berkunjung lagi ya"

"Baik lah. kamu sering sering ya main kesini" sahut anton.

"ia kak"

Setelah pami pulang Tania langsung pulang bersama Bella. Ia sedikit kwatir karna perjanjian nya harus sampai di rumah siang hari. ini bahkan sudah jam 4 sore ia baru saja pulang ke rumah.

*

"Lima menit lagi kami sampai"

wa masuk dari sekretris jay.

Tania bergegas untuk menyambut kedatangan Tuan Raka dari kantor.

"Selamat malam sayang" sapa Tania.

"Malam. Bagaimana hari ini?" Tanya Raka sembari menyerahkan Tas kerja nya.

"Hari ini aku senang banget, karna bisa ketemu sama keluargaku" Jawab nya dengan wajah berbinar.

Tania mengantar tas kerja keruangan nya dan seperti biasa ia langsung menyusul Raka ke kamar.

"Apa kamu yang memberikan rumah itu kepada kak anton?" sembari mengambil pakaian tidur dari lemari.

semoga pertanyaanku tidak salah

"kenapa? apa kamu tidak suka?" Tanya Raka dengan curiga

"bukan sayang. Saya sangat suka" dengan terbata.

sepertinya pertanyaanku salah. Ah sebaiknya aku tidak usah bahas sekarang

Pembicaraan mereka terhenti karna Raka meminta turun ke bawah untuk makan malam. Sampai selesai makan malam tidak ada lagi pembicaraan mereka. Kini Tania dan sudah berada di kamar.

Di atas kasur.

"Terimakasih" sambil menghadapkan wajah nya tepat di depan Raka.

"Untuk?"

"Untuk semuanya yang sudah kamu perbuat untuk keluargaku. Aku sangat senang" sambil tersenyum manis.

"Benar kah kau sangat senang?" Tanya raka sembari menyetuh pipi Tania.

Tania menganggukan kepala nya.

Lihat lah betapa menggemaskan nya dirimu. Hanya hal kecil seperti itu saja sudah membuatmu bahagia. Tapi aku menyukai nya.

Raka tidak bisa menahan diri melihat senyuman yang di berikan Tania. Ia langsung menyatukan bibir nya kepada bibir Tania.

Mereka berciuman dengan lembut. Tania bahkan menikmatinya berbeda dengan kemarin dia sangat tertekan tapi kali ini dia sangat menikmati setiap perlakuan Raka kepadanya.

Kenapa aku menyukai nya kali ini. Bahkan aku seolah olah menginginkan nya. Apa ini salah.

Dan terjadi lah yang seharusnya terjadi.