BELUM MELEWATI PROSES RE-WRITE 🙏🙏
"Perhatian ! Anak-anak, ibu mau mengenalkan murid baru," ucap ibu Fatima pada anak murid nya di kelas MIPA 3.
"Namaku Narasheila Caramelia Yudhistira."
"Hah ! Naros heula?! " pekik seorang cowok dari bangku belakang membuat gelak tawa di kelas menjadi pecah.
Fix, dia adalah orang yg bakal jadi musuh bebuyutan ku untuk setahun atau mungkin 2 tahun kedepan.
Tak kusangka, awal pertemuan ku yg buruk merubah jalan hidupku. Awal dimana aku mengenali seseorang bernama Ramadhan si preman pasar yang membawaku masuk ke dalam dunianya, dunia yang penuh warna. Membawaku mengenal sebuah kata yg disebut orang, dari mata turun ke hati dari benci menjadi........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecurigaan
happy reading all 😍...
.
.
.
.
.
.
bismillah
.
.
.
.
.
.
"tap...tap....."
semua menoleh " Rama....." ucap semua
aku menoleh sudah hampir dua jam dia menghilang sampai aku berfikir yg tidak tidak
" tuhhh si Rama ada ....." ucap Vina
aku menghampiri nya dengan wajah khawatir plus kesal juga " kamu darimana aja...???"
" kenapa??? ada yg aku lewatin???"
" huhhh...make nanya deui (pake tanya lagi)...si Nara dari tadi nyariin kamu ,??" ucap Bayu kesal
" kenapa sih ga kasih kabar....???" aku mendengus kesal dan pergi ke luar
"tunggu yang,jangan marah tadi aku cuma dipanggil pak Marwan,disuruh bantuin ....." ucapnya ia mengekor mengikutiku mencoba membujukku
"hey maaf ya habisnya kan tadi kamu ke toilet aku udah mau masuk tapi malu cewe semua,masa iya aku mau masuk ke toilet isinya cewek semua kamu mau aku dikeroyok cewe di toilet...." godanya sambil mencoba meraih tanganku yg kulipat
"ga lucu...." sarkasku
" maafin dong ....maaf ya...please...." dengan puppies eyes
"kenapa ga nelfon sih...." ucapku yg mulai melunak
" batreku lowbat " ia menunjukkan ponselnya yg mati.....
"ya udah....lain kali kabarin dulu...."
"cie....khawatir nih yeeee......" ia mencolek hidungku
" ihhh jangan colek colek bukan sabun...." ucapku yg kembali ke dalam....
aku duduk dengan Mita tak lama aku pamit ke kamar untuk beristirahat sedangkan Rama di ruang tengah bersama yg lain
"aku cape...."
"ya udah istirahat gihh...ke kamar...atau mau ditemenin...yuuu...." ia beranjak
seriusan dia mulai beranjak " yang benar saja..."
Vina memukul lengannya "pukk...." ....
"istighfar....masa A'a ustadz mesum...." sarkas Vina yg langsung menarikku diikuti mita dan Rika....
"yeee si Vina....sirik aja dasar jomblo...." pekik Rama
"biarin daripada punya pacar kaya kamu.... lieuurrrrr... (pusingggggg)" balas Vina menepuk-nepuk jidatnya
" kode ... Lang...kode ....minta ditembak itu...." jawab Rama lagi
" sok sini... dorrrrr " Gilang meng amini candaan Rama
Vina hanya memutar bola matanya....kami masuk ke kamar dan merebahkan tubuh ke ranjang , mengobrol dan bercanda sampai tak lama kami tertidur
aku mengerjapkan mataku beberapa kali dan mencoba bangun namun terasa berat di bagian perutku rupanya tangan Mita memeluk perutku... kulihat ketiga temanku masih tertidur dengan bertumpang tindih kaki aku tersenyum aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri
"yah hujan ......" saat aku kembali ke kamar dan melihat pemandangan sekitar dari kaca jendela kamarku aku mengirim pesan ke ponsel Rama namun hanya ceklis satu ....pikirku mungkin posel Rama sedang di charge dan dimatikan.... ini sudah pukul 3 sore....aku turun ke ruang tengah terlihat beberapa anak yg lain,aku keluar villa dan menemukan Gilang, Bayu,dan Ridwan dan beberapa siswa laki laki lainnya sedang bercanda dan memakan cemilan
"boleh gabung..." ucapku
"boleh dong sini, Ra...."
aku celingukan" kemana lagi sii tuh anak....namun aku gengsi untuk bertanya takutnya kejadiannya seperti tadi lagi aku sendiri yg malu
" Ra,,si Rama mana?? tumben ga bawa hp ...hpnya di cas di kamar???" tiba tiba Gilang bertanya aku menautkan kedua alisku
"loh ko nanya sama aku???kan tadi dia bareng kalian ???" ucapku
"apa dia ngilang lagi...." kataku " doyan banget...." tambahku ,aku menangkup daguku malas kebiasaan baru juga dibilangin tadi..." gumamku
"lah dikira sama kamu, Ra soalnya dari tadi ga ikut gabung...."
"paling juga disuruh pak Marwan,kalo ngga jalan jalan atau ga godain cewek...." ucapku memanyunkan bibir
" hehehhe , Rama mah ga kaya gitu , Ra dia orangnya ga pernah godain cewe iya ngga bay...wan???" kekeh Gilang
" masa???" ucapku tak percaya karena selama ini sikapnya padaku dia penggombal ulung ,aku tak yakin kalau Rama tidak begitu pada gadis lain
" bener ,suerr demi Allah....!!!" tambah Ridwan
" jangan bawa bawa Allah, Wan...." jawabku
" kalian dibayar berapa sih sama Rama sampe harus muji muji dia di depanku..." kekehku
" dibayar pake daging....sekilo..." jawab Ridwan
semua tertawa
"engga deh becanda.... 0 rupiah" ucap Bayu sedikit tak jelas karena ia sedang makan keripik kentang
Gilang kembali melihat jam ditangannya ,hujan semakin deras kami masuk ke dalam .
sudah beberapa jam sejak kami sadar bahwa Rama tidak ada ,batang hidungnya tidak muncul muncul , sudah ke berapa puluh kalinya aku melirik jam di pergelangan tanganku sambil mondar-mandir tak jelas....
" Ra ,,,sampai kapan sih kamu mau begitu lama lama aku pusing liat kamu bolak balik kaya setrikaan baju..." tanya Mita yg kini teman temanku pun sudah terbangun
" duduk , Ra...." pinta Gilang "kita cari sama sama ya tapi nanti setelah hujan reda " ucap Gilang yg duduk sambil memeluk gitar dan memetik senarnya bergantian, sebenarnya pikirannya pun sedang bergelut keras untuk berfikir kemungkinan Rama berada,namun sikapnya yg tenang mampu menutupi rasa cemasnya
"wah bener bener si Rama....kalau bener dia jalan jalan...ga ngajak gue jitak kepalanya..." ucap bayu
" ga ...dia bukan orang yg seperti itu..." jawab Ridwan
" apa mungkin dia di mintain tolong lagi sama pak Marwan???" tanyaku
" coba deh tanya...." timpal Vina
Bayu dan Ridwan pergi ke kamar guru, mencari keberadaan pak Marwan, namun belum juga mencari langkah mereka terhenti saat melihat pak Marwan melintas namun sendirian
"itu pak Marwan" ucap Mita dan Rika
sudah beberapa jam Rama hilang namun ia belum juga nampak bahkan adzan Maghrib pun berkumandang,tidak mungkin Rama melewatkan waktu shalat....
hari ini memang turun hujan bahkan selepas maghrib hujan belum juga reda ,aku keluar teras dan mendongakkan kepalaku melihat seberapa besar intensitas curahnya sambil mengarahkan telapak tanganku di guyuran air hujan...
kurasakan dingin mulai menyerang ,ini memang daerah dataran tinggi pantas saja kalau hawa disini cukup dingin ditambah guyuran hujan semakin menambah dinginnya udara ,aku mengosok gosokan kedua lenganku yg tertutup jaket tebal
sesaat aku hanyut dalam lamunanku ,kenapa tiba-tiba ucapan Kirana saat jogging pagi melintas begitu saja dipikiran ku ,rasa khawatir dan takut kini menyerang saraf jantungku,darahku terpompa ,jangan sampai hal yg kutakutkan terjadi
"masa iya mereka sejahat itu...." gumamku
karena rasa penasaran ku akhirnya aku memberanikan diri ke villa sebelah tempat teman teman komplekku menginap untuk memastikan kalau pikiran buruk ku benar-benar salah....
"apa alasannya ya aku kesana ,kalau ternyata mereka ada disana gimana??? malu aku..." gumamku ,yg menghentikkan langkahku
namun rasa penasaran ku mengalahkan rasa gugupku "gimana ntr aja lah...." ucapku mantap
aku menapaki jalanan yg terguyur air hujan,dengan sangat hati-hati karena takut tergelincir dan jatuh aku sedikit berjinjit menghindari jalanan yg becek .....
dari luar terlihat beberapa orang siswa lain
" misi...ada yg liat Inggrid sama Dea ngga???" tanyaku pada mereka ,
"oh inggrid sama Dea dikamarnya kali...tuh diatas me atas aja..." jawab seorang siswi
aku mengangguk,,, ku naiki satu persatu anak tangga dan sampailah di beberapa kamar aku melihat ke setiap kamar dan bertanya sampai aku ditunjukan pada sebuah kamar pojok,aku mengetuknya
tok...tok..tok...
ceklek ....
Dea membuka pintu kamar
" honey...tumben loe kesini...masuk deh....." aku masuk disana hanya ada Inggrid dan Dea
"loh de.... Gibran sama Willy kemana dibawah juga aku ga liat..." tanyaku
seketika mereka menjadi gelagapan saat aku menanyakan Willy dan Gibran....
"mereka lagi cari makan ..." sahut Inggrid yg sedang berkutat dengan ponselnya
" kenapa kangen ya... " goda Dea
" engga ko nanya aja...." jawabku
" bilang aja , Ra kalo loe kangen willy udah ngaku aja kalo loe nyesel kan pacaran sama si preman kampung.... " ucapan mereka sedikit membuat ku emosi " tenang Nara...inget tujuan loe kesini...." benakku menetralkan susana hatiku
satu jam dua jam ,sudah pukul setengah sembilan malam namun Willy dan Gibran tak kunjung kembali ,aku jadi semakin yakin dengan perasaanku kalau mereka ada kaitannya dengan Rama yg menghilang ,sikap Inggrid dan Dea yg mulai gelisah
tapi tak selang berapa lama
"ceklek " Willy dan Gibran masuk kamar ..
"hey... Ra...apa kabar...." ucap mereka
"baik....kalian darimana???" tanyaku
"nih abis nyari makanan....yu ikut gabung... ucap Willy yg mulai menggelar makanan
aku mengekor , "berarti mereka ga ada sangkut pautnya.. "gumamku dalam hati...
namun tunggu Gibran dan Willy seperti habis berantem terbukti dengan adanya luka lebam di ujung bibirnya dan tulang pipinya
" Will... loe kenapa loe lebam Will...." tanyaku yg memegang lukanya....ia mengaduh "awww....."
" ga papa , Ra barusan aku kejedot pintu jadinya gini " jawab Willy
wajah mereka nampak aga gugup
"oh kejedot berjamaah ya..." ucapku karena kulihat juga Gibran pun sama...
aku semakin merasa aneh namun aku tak bisa menuduh begitu saja tanpa ada bukti......