Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina bersumpah tidak mau berhubungan lagi dengan keluarga mantan suaminya. Namun malam naas terjadi dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Apakah Jesi mau menjadi orang ketiga di antara hubungan mantan kakak ipar dan istrinya?
Atau Jesi harus berjuang membesarkan anaknya sendiri? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGACARA PEMBELA KEBENARAN
" Bokap elo mengatur kecelakaan yang di alami oleh adik kandungnya sendiri dan menguasai seluruh hartanya. Dan harta yang lo nikmati selama ini bukan milik lo tapi milik Angelina, anak tuan Wijaya."
Jeduarrrr....
Tubuh Raya bagaikan tersengat aliran listrik. Ia melongo tak percaya menatap Reon yang duduk di depannya.
" Elo tahu yang sebenarnya?"
" Ya, gue tahu yang sebenarnya. Gue mendengar dengan jelas apa yang bokap elo katakan pada kalian berdua. Aku juga tahu kalau sampai sekarang keluarga kalian masih mencari anak kandung tuan Wijaya yang hilang untuk di lenyapkan."
Deg...
Jantung Raya berdetak sangat kencang, ia tidak pernah menyangka jika pria yang selama ini ia cintai meninggalkannya karena tahu rahasia besar tentang kejahatan keluarganya.
" Sejak saat itu, cinta yang aku miliki untukmu berubah jadi kebencian. Aku benci orang orang jahat seperti keluargamu. Itu sebabnya aku tidak mau terlibat dengan keluarga penjahat seperti kalian." Ucap Reon.
" Reon, tapi aku tidak tahu apa apa. Aku tidak bertanggung jawab atas apa yang papaku lakukan waktu itu. Aku tidak bersalah Reon, tolong jangan benci aku." Ujar Raya menyentuh bersimpuh di depan Reon.
" Tapi kau ikut menikmati semuanya. Semua yang kamu miliki saat ini bukan hak kamu. Seharusnya kalian mengembalikan semuanya kepada pemilik yang sebenarnya tapi kalian justru akan melenyapkan pemilik asli jika sampai kalian menemukannya." Ujar Reon.
" Tidak, semua itu tidak benar. Kami akan mengembalikan semua harta itu kepada anak paman Wijaya jika kami sudah menemukannya. Tapi sampai saat ini, kami belum berhasil menemukan dia."
" Omong kosong!!!!!" Teriak Reon menunjuk wajah Raya. Raya berjingkrak kaget, " Jangan kau kira aku tidak mendengar semua yang kamu ucapkan waktu itu Raya. Kau... "
Flashback on enam tahun lalu
Reon memasuki rumah Raya yang nampak sepi, ia memanggil manggil nama Raya namun tidak ada sahutan padahal mereka janjian akan menonton film di bioskop saat ini.
" Kemana Raya? Katanya minta di jemput, malah dianya yang nggak tahu kemana. Apa gue yang terlalu cepat jemput dia ya. Mungkin dia sedang dandan, gue samperin ke kamarnya aja deh." Gumam Reon.
Sudah biasa kalau Reon keluar masuk rumah Raya seperti rumahnya sendiri karena kedua orang tua Raya sudah menganggapnya sebagai bagian keluarga mereka.
Reon hendak menaiki tangga ke kamar Raya, namun di ruang kerja yang tertutup terdengar orang berbincang. Ia pun mengurungkan niatnya, ia mendekati pintu yang rupanya tidak tertutup rapat itu. Ia mencoba mendengarkan perbincangan mereka hingga tiba tiba mendadak tubuhnya menjadi kaku begitu mendengar obrolan di dalam.
" Apa pa? Apa maksud papa bilang kalau semua yang kita punya saat ini bukan milik kita tapi milik anak paman Wijaya? Bukan kah anak paman Wijaya sudah mati?" Tanya Raya terkejut ketika sang ayah memberitahunya bahwa yang mereka nikmati bukanlah hak milik mereka, jadi sewaktu anak Wijaya kembali dia bisa merebutnya.
" Belum, papa rasa dia belum mati. Papa yakin dia di sembunyikan di suatu tempat sama Wijaya, tapi entah dimana. Atau jika dia benar benar hilang, pasti saat ini dia di asuh oleh orang lain. Papa takut sewaktu waktu dia akan kembali jika sampai benar Wijaya menyembunyikannya." Sahut tuan Rayyan, ayahnya Raya.
" Lalu kenapa papa tidak mencarinya?" Tanya Raya.
" Papa sudah berusaha mencari dia selama ini, tapi papa tidak juga menemukannya. Pokoknya sebelum dia berusia dua puluh lima tahun, kita sudah harus bisa menemukannya. Kita akan paksa dia untuk menandatangani surat pengalihan aset kepada kita supaya apa yang telah kita nikmati selama ini bisa menjadi milik kita sepenuhnya." Sahut tuan Rayyan.
" Tapi kalau dia nggak mau gimana pa? Bagaimana pun dia sama sekali tidak mengenal kita. Dia pasti nggak mau lah tanda tangan begitu saja." Ujar Raya.
" Kita akan gunakan cara lainnya, kalau perlu kita habisi dia seperti papa menghabisi kedua orang tuanya." Ujar tuan Rayyan.
" Jadi kecelakaan waktu itu bukan kecelakaan murni, tapi papa yang mengaturnya?"
" Iya, semua demi kalian berdua. Kalau papa tidak melakukan itu, mungkin sampai sekarang kita akan tetap hidup miskin. Apalagi mengingat pekerjaan papa yang hanya jadi security di perusahaan paman kamu itu." Sahut tuan Rayyan. Mengingat tuan Rayyan yang hanya tamatan SMA di sertai catatan kriminal dari polsek setempat membuat tuan Wijaya tidak bisa memberikan jabatan yang lebih tinggi. Tuan Rayyan memang sudah menjadi berandal sejak kecil. Bahkan kedua orang tuanya saja sudah angkat tangan untuk mengurusnya.
" Kalau begitu jangan biarkan Angelin muncul ke publik. Sekali dia muncul, maka kita harus segera bertindak. Kita lenyapkan dia agar semua harta ini bisa kita nikmati bersama." Ujar Raya.
" Tidak bisa Raya, jika sampai di usia dua puluh lima tahun dia tidak kembali, maka seluruh harta warisan milik pamanmu di wakafkan ke seluruh panti sosial yang ada di kota ini. Untuk itu kita harus bisa menemukan Angelin sebelum waktu itu tiba agar kita bisa memaksa Angelin untuk mengalihkan seluruh asetnya kepada kita."
" Baiklah lakukan terus pencarian itu sampai kita menemukannya pa, jika dia ketemu maka tanganku sendiri yang akan melenyapkannya." Ucap Raya.
Tubuh Reon terhuyung ke belakang mendengar obrolan mereka. Ia tidak pernah menyangka jika wanita yang telah menjadi kekasihnya memiliki sifat jahat seperti seekor binatang.
" Papa akan terus lakukan pencarian, karena hanya Angelin yang bisa menyelesaikan masalah wasiat itu. Pengacara Rojes juga bersikeras kalau Angelin masih hidup, maka kita harus bisa menemukannya." Ujar tuan Rayyan.
" Ya udah pa, aku mau keluar dulu. Aku ada janji sama Reon, takutnya dia udah sampai sini."
" Baiklah hati hati."
Sebelum Raya keluar, Reon sudah lebih dulu pergi dari sana.
Flashback off
Lagi lagi tubuh Raya kaku mendengar cerita Reon.
" Re.. Reon maafkan gue!" Raya menggenggam tangan Reon.
" Elo nggak perlu minta maaf sama gue karena elo nggak ada salah sama gue. Cuma gue nggak mau aja berhubungan sama wanita iblis kayak elo. Lagian elo juga udah nikah, mendingan elo pulang temenin pria bodoh itu. Pria yang mau menikah sama penjahat seperti kalian."
" Hiks.. Hiks.. Gue mohon maafin gue Reon! Gue cinta mati sama elo. Meskipun gue udah nikah selama lima tahun, tapi gue nggak ada hati sama suami gue. Selama ini yang gue pikirin cuma elo. Bagaimana caranya gue bisa menemukan elo, dan sekarang gue udah bisa bertemu dengan elo. Gue minta terima gue lagi Reon. Gue sayang sama elo." Pinta Raya.
" Nggak akan, kecuali kalau elo mau mengakui semua kejahatan keluarga elo di pengadilan."
Jeduarrrr....
TBC....
💪💪❤️❤️
*munafik
saat novel suami selingkuh kau laknat habis habis tapi saat novel istri selingkuh kau bela dan kau benarkan
ini lah dari dulu aku bilang semua orang bisa berkarya saat wanita baik2 berkarya mereka akan buat novel suami atau istri selingkuh dan mereka akan melaknat perselingkuhan itu
saat wanita murahan tukang selingkuh buat novel mereka akan membuat novel perselingkuhan dan mereka akan membela perselingkuhan itu
dan saat wanita munafik dan murahan tukang selingkuh buat novel, saat mereka buat novel suami selingkuh dia akan laknat tapi saat mereka buat novel istri selingkuh dia akan bela dan benarkan dan jelas cerminan diri nya sendiri
jadi jelaskan author dari novel mu kau termasuk yang mana
aku bukan jijik baca novel mu tapi aku jijik dengan pola pikir munafik mu dalam membuat novel