Ada seorang wanita sedang menangis di dalam sujudnya. Dia adalah Nasya Fahriza Putri, wanita yang sudah menginjak usia 25 tahun itu menangis saat mendengar bahwa seseorang yang ada di dalam hatinya sebentar lagi akan menikah. Sudah sejak usia 20 tahun Nasya berdoa di dalam sujudnya agar yang Maha Kuasa mengabulkan permintaannya untuk di jodohkan dengan Atasannya. Pria itu bernama Aditya Zayn Alfarizi yang berstatus sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama di Jakarta.
Lalu bagaimana nasib Nasya? Apakah doanya selama ini akan terkabul, atau justru harus melihat pria yang ia cintai dalam diam menikah dengan kekasihnya?
Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Cinta Di Atas Sajadah
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CDAS 22
..."Cepat, ambil barang mu yang perlu kau bawa! Kau akan tidur di kamarku malam ini!"...
Setelah mengatakan itu, Zayn melangkah meninggalkan Nasya yang masih mematung disana. Hingga pintu terbuka, Nasya dengan segera mengambil tas dan ponselnya untuk ia bawa ke kamar suaminya. Nasya kemudian berlari kecil mengikuti langkah Zayn yang saat ini sudah ada di depan pintu kamarnya.
~~
Zayn dan Nasya sudah berada di dalam satu kamar, Nasya masih diam berdiri menunggu suaminya memberi perintah untuk istirahat. Sedangkan Zayn setelah mengunci rapat pintu kamarnya segera masuk ke dalam kamar mandi namun sudah membawa pakaian ganti.
..."Huuuft... Galak sekali kalau dia sudah emosi." gumam Nasya menghembuskan nafasnya kasar setelah Zayn memasuki kamar mandi....
Nasya lalu memilih duduk di sofa lebih dulu sembari membaca buku menunggu suaminya selesai mandi. Dia tidak ingin tidur duluan di kasur sebelum suaminya yang memberi perintah. Sungguh sangat soleha istri dari Zayn ini.
Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit, Nasya masih duduk di sofa fokus dengan bukunya menunggu Zayn keluar. Dan tiba-tiba...
Jleg!!
..."Aaaa...."...
..."Nasyaaa...!" teriak Zayn dari dalam kamar mandi karena tiba-tiba saja mati lampu....
..."Nasyaaa... Apa kau baik-baik sajaa..." lanjut Zayn kembali berteriak memastikan keadaan istrinya....
Tak ada jawaban, Zayn akhirnya segera mengguyur tubuhnya dengan air manual dan dengan cepat memakai pakaiannya meski dalam kegelapan. Tak lama pintu kamar mandi pun terbuka, dia segera mencari keberadaan Nasya meski di dalam kamar tak terlihat apapun.
..."Nasyaa!" panggil Zayn lagi namun hasilnya masih sama, tak ada jawaban....
Zayn mencoba terus berjalan pelan dengan sangat hati-hati menuju kasurnya. Karena dia meletakkan ponselnya di sana sebelum mandi. Tak lama, Zayn akhirnya berhasil menemukan ponselnya di atas kasur dan segera menyalakan senter. Dengan cahaya seadanya, Zayn mencari keberadaan istrinya.
..."Nasya!" panggil Zayn lagi setelah berhasil melihat istrinya yang duduk di sofa dengan posisi memeluk lututnya bahkan menyembunyikan wajahnya disana. Zayn duduk di sebelah istrinya lalu menyentuh bahu Nasya dengan perlahan dan kembali memanggil namanya. "Nasya..."...
..."Kak Zayn!"...
Melihat Zayn berada di sampingnya membuat Nasya berhambur memeluk erat suaminya. Sedangkan Zayn yang baru bersentuhan dengan seorang wanita membuat tubuhnya meremang seperti tersengat listrik. Apalagi dirinya baru saja selesai mandi. Mau tidak mau dia akhirnya membalas pelukan Nasya dan mengusap punggungnya lembut agar membuat dia lebih tenang.
..."Tenang Sya, tidak perlu takut. Ada aku disini, selagi kau bersamaku, tidak ada yang bisa menyakitimu sedikit pun." lirih Zayn meski panas dingin menyertai tubuhnya....
Nasya yang memang takut dengan kegelapan tak memikirkan apapun. Yang dia pikirkan saat ini hanya ingin selalu bersama suaminya. Saat sedang dalam situasi tegang, tiba-tiba terdengar suara dari luar jendela kamar Zayn lebih tepatnya di balkon kamar. Hal itu membuat Zayn semakin yakin, semua ini ada kaitannya dengan Angel.
..."Siapa itu!" pekik Zayn menyorotkan cahaya center pada sumber suara....
Namun tak ada siapapun di sana, Zayn lalu memutuskan untuk menelfon pihak keamanan. Dia meregangkan pelukan Nasya, tapi gadis itu tidak sedikitpun mau terlepas.
..."Jangan pergi, Nasya takut." rintih Nasya dengan isak tangisnya....
..."Tapi aku mau menghubungi pihak keamanan, Sya. Telfonnya ada di samping ranjang." balas Zayn berusaha memberi pengertian pada Nasya....
..."Kalau begitu aku ikut." jawab Nasya lagi tanpa melepas pelukannya....
..."Baiklah, ayo!" Zayn akhirnya menuruti keinginan Nasya....
Keduanya kini berjalan saling berpelukan dengan cahaya center menuju nakas. Tak lama Zayn segera menekan tombol bantuan melalui telfon yang tersedia di atas nakas.
..."Selamat malam, pihak Emergency ada yang bisa kami bantu ?"...
..."Tolong, kami membutuhkan bantuan sekarang juga! Kamar kami mengalami mati lampu!" ujar Zayn pada petugas keamanan....
..."Baik, dengan siapa saya bicara? Dan anda tinggal di kamar nomor berapa ?"...
..."Atas nama Aditya Zayn Alfarizi, kamar nomor 201!" balas Zayn lagi....
..."Baik, di tunggu. Dengan segera kami akan mengirim pihak bantuan keamanan. Terimakasih, selamat malam."...
Zayn lalu menutup telfonnya dan melihat istrinya yang kini masih menenggelamkan wajahnya di dada. Melihat Nasya ketakutan seperti itu membuat Zayn semakin cemas, dia tidak terima atas perlakuan Angel yang sudah berani membuat istrinya terguncang.
..."Tenanglah, semua akan baik-baik saja." lirih Zayn membalas pelukan Nasya....
Sedangkan Nasya masih saja diam memeluk Zayn begitu eratnya dengan tubuh yang sudah semakin gemetar. Tak lama, pintu kamar Zayn pun akhirnya terbuka. Terlihat pihak keamanan sudah datang dan segera mengamankan keduanya.
..."Mari, Pak. Ikut kami keluar, kami akan mengganti kamar anda dengan yang lebih aman." ujar petugas di angguki oleh Zayn....
..."Ayo, Sya. Kita keluar, buka lah matamu. Sudah ada banyak cahaya, kau tidak perlu takut." lirih Zayn membuat Nasya perlahan membuka matanya....
Dan benar saja, sudah ada banyak cahaya lampu emergency yang di bawa oleh petugas keamanan. Nasya melepas pelukannya dan mengalungkan kedua tangannya di lengan Zayn dengan erat.
Keduanya berjalan keluar dari kamar, pihak keamanan dengan cekatan mengecek semua yang ada di dalam kamar tersebut. Saat akan menuju jendela, tiba-tiba seorang pria melompat ke bawah keluar dari balkon.
..."Hey! Siapa itu!" teriak petugas keamanan dan yang lain berlarian berusaha mengejar lalu turun ke bawah menggunakan tali yang selalu tersedia. Hal itu secara tidak langsung membuat Zayn dan Nasya saling pandang....
..."Siapa itu Kak?" tanya Nasya dengan raut wajah khawatir....
..."Entahlah, lebih baik kita cek out malam ini juga ke Jakarta. Aku takut Angel semakin liar untuk mencelakaimu." balas Zayn yang lebih khawatir....
Keduanya kini mengemasi barang mereka di kawal oleh pihak keamanan. Mau tidak mau Zayn harus melakukan perjalanan malam ini juga. Dia tidak mau mengambil resiko jika memaksakan kembali menginap di hotel itu.
Satu jam selesai mengemasi barangnya, Zayn dan Nasya akhirnya cek out. Pihak hotel juga sudah meminta maaf secara langsung karena sudah membuat mereka tidak nyaman. Di kendarai oleh supir, Zayn dan Nasya duduk di kursi penumpang.
..."Istirahatlah, aku akan menjaga mu."...
Mendengar ucapan suaminya sejak di hotel yang selalu siaga untuk menjaga dirinya, membuat Nasya merasa di cintai dan di sayangi. Dia tersenyum dan mengalungkan kedua tangannya di lengan Zayn lalu menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.
..."Terimakasih, Ya Allah. Melalui kejadian ini, Kau sudah membuat suamiku semakin dekat denganku. Aku yakin, semua jalan yang Kau tunjukan sesulit apapun, pasti akan mendapatkan hasil yang indah."...
...****************...