Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.
"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea
Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22 Kamu mau ice cream?
Abel meringis kesakitan ketika Kaivan mengoleskan salep di punggung tangan nya yang terkena cipratan minyak panas tadi.
"Cengeng, gitu aja kesakitan..sudah tahu tidak bisa masak jangan di paksain yang ada kamu bisa bakar rumah orang. Lagi pula kamu mau masak apa tadi," ucap Kaivan sambil meniup punggung telapak tangan sang istri.
Hal ini sontak membuat Abel mengingat kejadian beberapa tahun yang silam ketika mereka masih duduk di bangku SMP, saat itu ada acara camping Pramuka. Dan seperti apa yang terjadi saat ini, Abel memaksa untuk ikut terjun di bagian dapur, namun yang ada bukannya membantu justru dia yang harus dapat bantuan karena tangan nya terkena pisau. Untung saja tidak ada kejadian kebakaran seperti sekarang.
Dan Kaivan lah yang mengobati luka Abel itu, sama persis yang sedang di lakukan pria itu saat ini, setelah mengobati luka Abel maka Kaivan pasti akan meniup bagian tubuh Abel yang terluka.
Mengingat hal itu membuat Abel pun tersenyum, dia merasa Kaivan yang dihadapan nya saat ini masih Kaivan yang dia kenal dulu.
"Ngapain senyum - senyum kayak gitu," tanya Kaivan sambil menyipitkan mata nya.
"Lagi senang aja," jawab Abel yang masih dalam mode tersenyum sambil memandangi wajah Kaivan yang tampan.
"Dasar tidak jelas..."ucap Kaivan yang lansung menghentikan kegiatan nya dan beranjak berdiri meninggalkan Abel.
Abel masih tidak sadar jika Kaivan mulai beranjak pergi dari hadapan nya, dia masih larut dalam lamunan nya sambil tersenyum - senyum sendiri.
Namun sedetik itu juga dia tersadar dari lamunan nya dan langsung mengejar Kaivan, dia mengabaikan keadaan dapur yang saat ini masih berantakan oleh ulah nya tadi. Biar besok pagi saja dia akan bersihkan.
"Kai tunggu dulu," ucap Abel mencegah Kaivan yang akan masuk ke dalam kamar nya.
"Ada apa?"
"Ehm, malam ini aku tidur di mana? Kan kamar yang biasa aku tempati saat ini di pakai bunda ma Daddy. Astaghfirullah...baju - baju aku," Abel langsung menutup mulut nya saat menyadari jika semua baju nya masih berada di kamar itu. Bagaimana jika kedua mertua nya tahu jika sebelumnya dia tidur di kamar itu dan tidak tidur sekamar dengan Kaivan. Pasti mereka akan berpikir yang tidak - tidak nanti nya.
"Semua pakaian mu sudah aku pindahkan," kata Kaivan sambil melenggang masuk ke kamar nya.
"Hah...kapan dia melakukan itu semua," lirih Abel.
"Kalau nunggu kamu yang melakukan nya keburu bunda dan Daddy tahu semua nya jika kita tidak menjalankan pernikahan ini dengan benar. Dan kamu mau sampai kapan berdiri di situ terus, sampai bunda dan Daddy nanti bangun, iya !"
Abel langsung bergegas masuk ke dalam kamar Kaivan, hanya itu solusi yang terbaik dari pada dia harus tidur di sofa yang ada besok pagi dia bakal di interview oleh sang mertua.
Sesampainya di dalam kamar Kaivan Abel hanya berdiri sambil memindai seluruh isi kamar suami nya itu, bersih dan rapih dua kata itu yang ada di pikiran Abel ketika melihat kamar sang suami. Tidak ada yang istimewa dari kamar itu, karena semua yang ada di sana ya umum nya yang ada di ruang kamar tidur saja. Cuma semua desain ruangan itu emang di desain sesuai dengan karakter kebanyakan laki - laki dengan dominasi warna monokrom.
Ceklek,
Kaivan keluar dari kamar mandi dengan hanya bertelanjang dada dan celana boxer saja. Pria itu berjalan santai melewati Abel tanpa peduli dengan reaksi sang istri yang sudah memerah wajah nya karena malu.
"Apa - apaan kamu sih Kai, kenapa kamu tidak pakai pakaian," teriak Abel sambil menutup wajah nya.
"Berisik...ngga usah teriak - teriak kenapa! Lagian aku mau pakai pakaian atau tidak bukan urusan kamu, ini kan kamar ku jadi terserah aku dong,"jawab Kaivan dengan santai sambil merebahkan tubuh di kasur empuk nya.
Kaivan memang sejak dulu memang seperti itu dia tidak bisa tidur jika tidak bertelanjang dada. Bahkan saat kecil dulu dia hanya menggunakan celana dalam saja kalau tidur.
"Tapi kan Kai, di sini sekarang ada aku. Jadi kamu ngga boleh bertelanjang dada seperti itu," kata Abel namun tidak di gubris sama sekali, Kaivan justru menutup kedua telinganya dengan bantal dan memejamkan mata nya.
Abel hanya mendengus kesal, wanita itu kemudian memutuskan untuk bersih - bersih di kamar mandi. Abel tidak perduli jika dia kena marah nanti karena tidak izin terlebih dahulu menggunakan kamar mandi suami nya, yang perlu dia lakukan sekarang adalah segera menuntaskan hajat nya yang ingin buang air kecil sebelum dia tidur. Gadis itu juga masih menggunakan pakaian yang sama, tidak berniat ingin mengganti dengan pakaian tidur nya. Karena dia sendiri tidak tahu keberadaan pakaian nya saat ini dimana, mau tanya ke suami nya dia malas sekali karena nanti ujung - ujung nya cuma jawaban ketus yang akan dia terima.
Setelah selesai Abel pun langsung menuju ke sofa besar yang ada di kamar itu, dia berniat ingin tidur di sana. Namun baru saja dia akan merebahkan tubuhnya di sana, tiba - tiba terdengar suara sang suami.
"Kamu tidur di kasur ini, ngga usah pakai drama seperti di novel - novel yang ingin tidur di sofa segala. Walaupun aku tidak suka dengan keberadaan kamu di sini namun aku tidak ingin kedua orang tua ku nanti tahu jika aku tidak memperlakukan kamu layak nya seorang istri."
Abel mengepalkan kedua tangan nya, tanpa menjawab perkataan sang suam, wanita itu langsung bergegas naik ke tempat tidur dan menarik selimut yang di pakai Kaivan sehingga membuat pria itu melongo melihat tingkah sang istri.
"Woi....selimut nya!" teriak Kaivan.
"Apa sih Kai, aku ngantuk tahu. Kalau mau ceramah, atau marah - marah bisa ngga di pending dulu untuk besok. Aku lelah banget seharian ini, banyak hal yang harus aku hadapi hari ini, dari orang yang ngga jelas minta di layani di restoran sampai - sampai aku harus cosplay jadi fotografer dadakan, terus di tambah harus menghadapi para debkolektor, di sidang sama kedua orang tua kamu, tragedi dapur mau kebakaran lah, di tambah aku juga lapar, jadi stop jangan ngomong ketua atau kasar dulu, capek telinga ku denger nya Kai, lagian kamu itu kenapa benci banget ma aku hah, emang salah aku apa! huhuhu..." teriak Abel sambil menangis tersedu - sedu seperti anak kecil yang sedang tantrum, bahkan tangan dan kaki Abel pun tidak diam, ke dua anggota tubuh gadis itu mengacak - ngacak segala benda yang ada di kasur itu.
Hal itu sontak membuat Kaivan jadi melongo, bahkan beberapa kali pria itu menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, bingung harus bertindak apa sekarang.
Cup,
Cup,
Cup,
"Kamu mau ice cream?"
Semangat untuk author nya
penasaran
hehhh citra krnapa km marah ya gpp kali kaivan sm abel mereka kan suami istri
Tetap 💪💪 Bel
kasian abel selalu di bentak kai, abel itu ga bisa masak kai, maklum tdnya orang kaya yg apa" dikerjakan pembantu
kak othor bikin ceweknya be smart dong?? jangan bersikap begitu Mulu?? masa dari awal part samp sekarang?? gak ada perlawanan sama sekali??
atau bikin Abel bersikap tegas dan elegan gitu?? jangan terus dibikin bikin diam dan bego Mulu , sama sikap kaivan maupun teman nya??? aneehhhhhhh?????