Bulan dan Matahari adalah sepasang adik kakak dari keluarga kaya. Mereka sekolah di salah satu sekolah elite terkenal di kotanya. Saat semester pertama di kelas 2 SMA, muncullah seorang anak laki laki tampan rupawan yang kaya sekolah di situ. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah terkenal di luar negeri. Di dalam hati Matahari, mulai muncullah benih cinta kepada anak itu, Bintang. Namun di sisi lain, hal itu juga terjadi kepada Bulan. Bulan dan Matahari sama sama mencintai Bintang.
Apakah akan ada perselisihan antara Bulan dan Matahari?
Apa tanggapan Bintang saat mengetahui bahwa dia disukai oleh Bulan dan Matahari?
Baca selengkapnya di "CINTA ANGKASA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 : KAMU TEGA PAK!!!
Saat sedang asyik mengobrol panjang, tiba tiba ada seorang perempuan muda datang dari arah pintu depan. Alangkah terkejutnya semua orang saat tahu ternyata yang datang adalah Alisya.
"Untuk apa sih dia ke sini?!" Tanya Matahari dengan rasa kesal.
"Kok dia kayak nangis ya?" Tanya Bulan dalam hatinya.
Pak Adit pun langsung mendatangi Alisya dan memarahinya.
"DASAR TIDAK TAHU MALU!!! Siapa kamu?! Datang ke rumah orang tanpa salam!!!" Kata Pak Adit.
"To-tolong saya..sembunyikan lah saya di sini untuk beberapa jam. Saya mohon..." Kata Alisya.
"Kenapa? Memangnya bersembunyi dari siapa?!!" Tanya Pak Adit.
Alisya hanya terdiam tanpa kata kata, Bu Zafirah pun langsung berdiri dan bersandar di bahu Pak Adit.
"Eh..Alisya ternyata. Kamu kenapa sembunyi nak?" Tanya Bu Zafirah.
"Sa-saya.." Alisya hanya menunduk.
"JAWAB!!!" Kata Pak Adit melototi Alisya.
"Dia mungkin belum bisa jawab, pak..Biarkan saja dia di sini. Tidak akan lama juga kok.." Kata Bu Zafirah.
Bu Zafirah dan Pak Adit pun lanjut berbincang bincang dengan orang tua Bintang. Alisya pun mendatangi Bulan, Matahari, Mbak Vita, dan Kevin. Dengan seketika, Matahari mendorongnya.
"Ngapain Lo datang ke sini!! Mau sok akrab lagi?" Tanya Matahari.
"Ma-maaf kalau mengganggu, tapi aku harus sembu-"
Seketika Alisya ditelpon oleh bapaknya. Saat mengangkatnya..
"Dimana kau!!! HAH!!! Nggak usah sok Sokan sembunyi!! Saya ini orang berpengalaman, handphone kamu sudah saya berikan GPS!!!"
"Jangan pernah samperin aku lagi!!!"
"Saya bahkan sudah ada di depan rumah, lihat ke depan...anakku.."
Matanya terbelalak ketakutan melihat sang bapak sudah di depan dengan senyum sadis yang tertutup dengan senyuman manis.
"Aku bukan anak bapak!!!"
"Ayo anakku.."
"AKU BUKAN ANAK BAPAK!!!!"
"ANAK SE**N!!!"
Bapak langsung masuk ke rumah itu dan menarik Alisya dengan kasar.
"Aaa..sakit!!!"
"CEPAT PULANG!!!!!" Kata bapak.
Sedangkan di sisi lain, Alesia dan Ibunya tanpa sadar diikuti oleh Bima, Satria, dan Dinda dari belakang.
"Alesia, kita sekarang harus ke rumah Matahari!! Pasti Alisya ada di sana!!" Kata ibu.
"Tau darimana? Emang ibu ngelihat?" Tanya Alesia.
"Ibu mungkin tidak melihatnya, tapi ibu bisa merasakan lewat firasat!!" Kata ibu.
Dan benar saja, saat sampai di rumah Bulan, terkejutnya mereka termasuk Bima, Satria, dan Dinda melihat Alisya sudah babak belur di hajar oleh bapak tirinya.
"ALISYA!!!" Ibu dan Alesia langsung mendatangi Alisya yang terkapar di lantai dengan luka lebam dan sayatan yang menghiasi tubuhnya.
"KURANG AJAR KAMU PAK!!! Beraninya kamu menghajar Alisya sampai seperti ini!!!" Kata Ibu.
"Siapa suruh dia pergi dan mempermainkan kita seperti bermain petak umpet!!!" Kata bapak.
"Kalau aku tau sifat asli kamu seperti ini, aku menyesal menikah denganmu pak!! Kedatangan mu hanya membawa kesengsaraan untuk Alisya!!!" Kata ibu.
"TERSERAH!!! Sekarang kamu kalau sudah tidak menerima aku di kehidupan kamu, kembali ke rumah, bereskan pakaian dan seluruh perhiasanmu!! Bawa anak anakmu ini Alisya dan Alesia, dan PERGI DARI RUMAH!!! Dan ingat, jangan pernah harap kita bisa bertemu lagi untuk kesekian kalinya!!!"
"PAK!!! Tega kamu pak!!! Ninggalin kewajiban kamu untuk ngurus Alesia dan Alisya!! Pak!!! Aku nggak bisa ngurus mereka berdua tanpa kamu.." Kata Ibu sambil menangis terisak Isak sambil menunduk ke bawah.
Alesia mendatangi ibunya dan memeluknya seraya berusaha menenangkan ibunya yang sedang sakit hati.
"Kasihan.." Kata Matahari dalam hati.
...BERSAMBUNG...