NovelToon NovelToon
Muhasabah Cinta (Arya Dan Arini)

Muhasabah Cinta (Arya Dan Arini)

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:367.5k
Nilai: 5
Nama Author: nurusysyifa

Cinta karena harta akan musnah, karena rupa akan termakan usia.Tapi cinta karena Allah, akan kekal abadi sampai Jannah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurusysyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.Hari pertama

...◦•●◉✿Happy Reading✿◉●•◦...

..._____...

Langkah berlomba dengan sang pangeran matahari, sinar yang mulai menghangat membuat Arini berjalan dengan cepat. Bukannya dia takut akan bertambah gelap kulitnya melainkan dia takut akan terlambat untuk hari pertamanya dia bekerja di Gautama Grup.

Syukur alhamdulillah selalu terucap di bibirnya, meskipun dia bekerja sebagai OB tak masalah kan? Yang terpenting pekerjaan itu halal dan tak merugikan siapapun, pikir Arini yang begitu optimis.

Jarak yang jauh untuk di lalui dengan berjalan kaki membuat Arini dengan sengaja menggunakan angkutan umum yang setiap pagi akan berhenti menunggu penumpang di jalan keluar gang di dekat dia tinggal.

Arini naik begitu saja di angkutan berwarna biru laut itu, dan setelah kedatangan Arini angkutan langsung berjalan mungkin karena pak sopir hanya menunggu dirinya saja atau mungkin Arini emang ya terakhir, entahlah hanya pak sopir yang tau.

Seperti biasa di manapun Arini berada dia pasti akan selalu menghela nafas panjang karena tingkah dari semua orang, begitu juga saat di dalam angkutan sekarang! Orang yang ada di dua sisinya duduk menjauh darinya, padahal Arini sudah mandi dan terlihat rapi, bagaimana kalau Arini hanya berpakaian selayaknya gelandangan? Mereka pasti akan lebih menjaga jarak darinya.

"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘩𝘧𝘪𝘳𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘭 '𝘢𝘥𝘻𝘪𝘮.., 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘣𝘶-𝘪𝘣𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢. 𝘉𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘪 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘥𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘪𝘬 𝘢𝘯𝘨𝘬𝘰𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘩.., 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘳𝘢-𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘬 𝘴𝘶𝘱𝘪𝘳 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘻𝘦𝘬𝘪 𝘯𝘺𝘢, " 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘪.

Gautama grup sudah ada di depan mata, angkutan juga sudah berhenti tepat di departemen gedung tinggi itu. Arini cepat merogoh sakunya, mengeluarkan uang lima ribu untuk membayar pak sopir, "ini, Pak."

Dengan cepat pak sopir menerima uang dari Arini, dia tak seperti penumpang yang lain, karena pak sopir lebih ramah bahkan dia tersenyum manis kepada Arini, atau mungkin karena dia memang melakukan sandiwara sih?, "Terima kasih, Neng! Semoga hari neng menyenangkan! " ucapnya membuat Arini tersenyum senang.

"Iya, Pak. Terima kasih, Assalamu'alaikum.. " Pamit Arini.

"Wa'alaikumsalam.. " Angkutan kembali berjalan lagi meninggalkan tempat itu, entah sampai mana angkutan itu akan berhenti nantinya.

Arini berdiri tegak memandangi gedung di hadapannya, sudah banyak para karyawan yang terus lalu-lalang. Arini menata hati sejenak, dia yakin hari pertama ini tidak akan mudah untuknya apalagi kesan pertama kemarin yang tidak mengenakkan pasti sekarang lebih parah kan?.

"Bismillahirrahmanirrahim... Semoga aku tidak bertemu dengan orang yang tidak waras kemarin," harapnya.

Bertemu dengan orang yang dianggap tidak waras itu adalah sebuah musibah untuk Arini. Bagaimana tidak? laki-laki yang tidak bisa menghargai wanita dan bertingkah sesuka hatinya bagaimana bisa di katakan sebuah keberkahan.

Satu persatu langkah mulai menapaki pelataran gedung, perlahan namun pasti itulah yang bisa Arini lakukan, senyum sebagai sapaan pada teman barunya sebagai kesan sopan santunnya, ya meskipun yang dia dapatkan adalah cengiran tak suka, namun tak masalah untuknya, "Senyum adalah ibadah kan? lagian aku tidak tersenyum pada tiang listrik."

Tak sedikit mata sinis memandangi Arini, yang jelas mereka semua tidak menyukai kedatangannya bukan? bahkan banyak yang tak percaya kalau akhirnya Arini bisa bekerja di sana, "Di mana peraturan yang sudah bertahun-tahun berjalan?" ucap salah satu dari karyawan lain.

"Denger-denger, nenek Tuan Arya sendiri yang meminta untuk menerima wanita kampung itu, entah dengan apa dia menyogoknya."

"Paling pakai pelet kali dia! rupanya saja seperti itu, mana mungkin dia akan menyogok dengan tubuhnya yang buruk itu."

"Iya, mungkin dia menggunakan pelet kali ya, kita harus lebih hati-hati."

Kata-kata yang membuat Arini harus bisa bersabar lagi dalam menjalani hidupnya. Meskipun dia mendengar semuanya tapi dia sama sekali tidak mau membalasnya, "𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘪𝘩 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘪, 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘥𝘰𝘴𝘢-𝘥𝘰𝘴𝘢 𝘮𝘶, " b𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘪.

Sesuai kesepakatan Arini akan bekerja di sana dengan pakaian yang dia kehendaki, tak ada pakaian yang kurang bahan yang harus dia pakai. Dan karena eyangnya, Arya sendiri yang meminta orang untuk memesankan seragam lengan panjang untuk Arini.

Baju biru muda, hijab biru yang bermotif, juga rok hitam itulah yang menjadi seragam Arini hari ini. Arini baru saja selesai mengganti bajunya dan dia menyimpan baju itu di dalam loker pribadinya yang sudah di sediakan.

Setiap OB akan membersihkan dua lantai di setiap harinya, dan Arini mendapatkan lantai ke 49 dan juga 50 , itu adalah lantai paling atas di mana CEO bekerja, Bukan?.

"Bagaimana aku naik ke lantai 50?" Arini tampak begitu bingung, namun dia melihat ada orang yang berseragam sama, oh ralat..., warnanya saja yang sama, namun baju itu tampak berbeda karena sama seperti baju yang di tawarkan padanya kemarin, baju kurang bahan.

"Kamu pekerja baru ya? dan, kamu di lantai berapa? " tanyanya dengan ketus, tapi itu tak masalah seenggaknya dia mau menyapa nya.

"Iya, ini hari pertamaku bekerja, dan aku berada di lantai 50. Tapi...? "

"Tapi kenapa?" gadis itu melirik ke arah Arini sembari tangannya memasukkan baju gantinya di dalam loker pribadinya.

"Saya tidak tau caranya mengoperasikan ruangan berjalan itu? apa aku harus naik tangga saja ya?" terlihat Arini menimang-nimang akan apa yang dia katakan.

"Maksudnya lift?" tanyanya dan Arini langsung mengangguk, "kamu nggak pernah makan bangku sekolah ya! masak pakai lift saja nggak bisa," sinis nya.

"Emang gigi mbaknya kuat makan bangku sekolah? jangankan dimakan, Mbak! di jilat saja aku nggak pernah," jawab Arini.

Mulai ngebul deh tuh kepala mbaknya, iya kali dia makan bangku sekolah beneran,"Bukan itu maksudnya..." mata mbaknya melotot itu pasti, giginya pun menggerutuk karena geram, ada-adanya gadis bodoh bekerja di perusahaan besar itu.

"Terus, maksud Mbaknya gimana? nanti deh kalau pulang lihat sekolah Arini mau mampir dulu ke sana."

"Mau ngapain!? "

"Mau nyoba makan bangku sekolah, siapa tau besok aku langsung bisa mengoperasikan ruangan berjalan itu," ucap Arini dengan santai, tak sesantai Mbaknya yang sudah mulai mendidih tuh ubun-ubunnya.

"Nggak perlu! sini aku ajarin! " tangan Arini langsung di tarik begitu saja, gadis cantik itu ternyata baik juga bahkan dia tak jijik memegangnya.

Meskipun dengan wajah geram binti menyeramkan binti jengkol eh jengkel maksudnya, mbaknya itu tetap mengajarkan pada Arini bagaimana mengoperasikan lift, bahkan mbaknya sampai ikutan naik ke lantai 50 demi memastikan Arini benar-benar paham.

"Terima kasih ya, Mbak," senyum tulus keluar dari Arini, senyum yang begitu manis karena memperlihatkan lesung pipinya.

"Sama-sama, di ingat-ingat jangan sampai lupa. Kalau lupa nggak bisa keluar kamu bisa-bisa mati di dalam." jawab Mbaknya yang pasti dengan nada khasnya, ketus.

"Oh iya, Mbak! saya Arini, Mbaknya siapa?" tangan Arini kembali mengulur panjang sebelum mbaknya itu kembali turun.

"Raisa," tangannya pun menyambut uluran tangan dari Arini dengan wajah tanpa ekspresi.

"Raisa.? kayak pernah denger deh. Oh iya iya! Raisa kan nama artis cantik itu ya! itu bukan Mbaknya kan?!"

"Bukan! sudah, saya mau turun, ingat jangan bikin masalah di lantai ini, ini adalah lantai neraka!" lift langsung tertutup setelah Raisa mengatakan lantai neraka.

"Lantai neraka? maksudnya? Sudahlah aku mau bekerja."

*******

Ember berwarna oranye juga gagang pel yang berwarna sama sudah ada di tangan Arini. Arini mulai mengepel satu persatu ruangan di lantai 50 dengan ketar-ketir. Mata Arini terus celingukan karena dia takut kalau sampai Arya tiba-tiba muncul dan akan menggangunya lagi.

Mungkin ini emang akal-akalan dari Arya saja meminta Arini membersihkan lantai 50 mungkin karena dia masih ada niat buruk padanya.

"𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘰𝘯'𝘴 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪, " 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘪.

Karena tak mau sampai Arya keburu datang Arini bekerja dengan cepat, hanya mengepel saja mah kecil untuknya itu adalah pekerjaannya sehari-hari jadi tidak akan ada hal yang membuatnya kesusahan.

"Astaga, hanya satu lantai saja nggak kelar-kelar. Bagaimana mau dua lantai."

Arini menepuk jidatnya sendiri, dia pikir pekerjaan itu akan cepat dia selesaikan karena memang pekerjaan sehari-hari tapi biasanya kan tempatnya sempit nggak seperti sekarang.

"Saya menggaji mu bukan untuk melamun, cepat kerja! "

Suara berat itu begitu mengejutkan Arini dia bukannya melamun melainkan dia sedang meluruskan punggung karena lama membungkuk, dia juga tengah mengusap keringatnya.

"Sa-saya tidak melamun," Cepat Arini menoleh seketika dia menelan ludahnya sendiri karena Arya yang sudah berjalan mendekat, "𝘔𝘢𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘶, 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘨𝘪. 𝘋𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘭𝘢𝘨𝘪. "

Mata Arini mengedar ke segala penjuru, memang tak ada orang lain sekarang selain mereka berdua karena lantai 50 hanya di isi CEO, asisten CEO dan sekertaris nya saja yang tidak setiap saat berada di sana juga, namun Arini belum mengetahui itu, dia pikir yang lain belum datang.

Arini yang terdiam memandangi Arya langsung di toyor keningnya hingga terhuyung kebelakang beberapa senti membuat Arini langsung sadar. Memang pria di hadapannya itu sangat tampan dan penuh karisma siapapun pasti akan terpana melihatnya begitu juga dengan Arini. Arini juga wanita normal, dia pasti akan menghalu saat melihat pria tampan.

"Jangan kau memandangku seperti itu, aku tau aku tampan tapi aku muak melihatmu," sinis Arya.

"Kalau muak nggak usah di lihat dong pak Tuan. Eh! tunggu-tunggu! seharusnya Pak Tuan berdiri sejauh lima meter dariku! mundur-mundur!! " usir Arini dengan mengibaskan tangannya berkali-kali.

"Heyy, di sini aku bosnya! seharusnya aku yang memberikan perintah, bukan kamu! dasar wanita sint*ng! "

"Wanita sint*ng mana bisa bekerja, Pak Tuan? Ihhh.. Pak Tuan mah suka aneh."

Tak menjawab lagi kata-kata Arini, Arya memilih pergi dari sana. Dia sangat jijik melihat Arini lama-lama dia akan muntah nantinya. Dia merasa bingung sendiri padanya, dia jijik, muak dan tak suka dengan Arini kenapa juga dia yang meminta Arini berada di lantai yang sama? sungguh membingungkan.

Ekhemm...

Kini suara deheman kembali membuat Arini terkejut, pria yang mungkin seumuran dengan Arya itu datang siapa lagi kalau bukan Toni.

"Pagi, Pak.. " sapa Arini sopan.

"Pagi Arini, bagaimana apakah ada masalah dengan pekerjaanmu? " tanya Toni.

"Alhamdulillah, untuk sementara ini tidak ada Pak."

"Baguslah, kalau ada yang belum paham tanyakan saja padaku aku ada di ruang sebelah sana. Dan ya, jangan mencari masalah dengan Tuan Arya. Dia sangat mengerikan kalau sedang marah," lirih Toni.

"Toni!! Kamu benar mau ke perusahaan cabang! " suara Arya kini mengejutkan Toni. Apakah Tuannya itu mendengarnya, sampai-sampai dia melotot tajam kearahnya? Padahal tadi Arya sudah masuk sejak kapan dia kembali keluar.

"Ti- tidak Tuan. Saya masih betah di sini," jawab Toni.

"Cepat kerja! dalam satu jam saya minta laporan keuangan minggu ini, kalau sampai ada yang salah kamu benar-benar harus ke perusahaan cabang! " Ancam Arya, Arya langsung berlalu dan masuk lagi ke ruangannya.

"Iya Tuan." jawab Toni yang jelas sudah tak lagi mendapatkan jawaban dari Arya.

"Saya pergi dulu ya, Arini. Ingat! kerja yang baik dan jangan bikin masalah." sekarang Toni pun juga pergi meninggalkan Arini yang masih berdiri dengan memegangi gagang pel.

"Sepertinya memang sangat mengerikan, apa ini yang di maksud lantai neraka?" gumam Arini.

Sebenarnya Arini tak seberani untuk melawan Arya atau siapapun, dia hanya berusaha kuat dan tegar supaya dia tidak di tindas oleh siapapun karena kekurangannya.

"Aku pasti akan kuat." Arini mengangkat ember dan segera pergi, tentunya untuk berpindah ke tempat lain yang belum dia bersihkan.

****

Bersambung..

________

1
Sakinah Gina
mang sejelek apa seh Arini ada ftny ga?😁
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Alhamdulillah...
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Ada" aja dramamu,Arini... Si Arya juga ketularan onengnya
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
dan Akhirnya happy ending 🤗
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
ada bonchapnya gak kak?
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 4 replies
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
sangat menarik 👍👍👍👍
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ
lah lah baru juga semalam di jenguk si adek udah gak mau di ajak bermain di dalam lagi ya dia langsung pengen keluar karen mau di ajak maenan dakon dan petak umpet
ini memang pasangan unik lah ya arini dan Arya
wuah Arya junior sudah mau otw ini semoga lancar ya lahiran nya jangan membuat kerecokan di rumah sakit nanti agar para dokter dan perawat tidak bingung 😅😅😅
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ: emang nya umi kapas
total 8 replies
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
Arya junior otw
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Majikannya tahu diri banget sih, mana jujur lagi..🤭🤭🤭
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Pertanyaan konyol... kalau g sayang dah di tendang lah kamu dari kehidupan Arya...hufh
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ
dasar bapak Arya bucinya kebangetan ya kerja nya itu di selesaikan dulu baru nanti pandangin istrimu kalau tidak ya buruan pulang biar segera ketemu sama istrimu
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ
yg laki sudah khawatir takut istrinya kesakitan lah ternyata istrinya teriak hanya karena anak di dalam kandungan nya sedang bergerak dan nendang" kalau lakinya gk sabar mengahadapi arini bisa" setiap pulang kerja bukan nya hilang setres nya tapi malah nambah setres ya ar 😅😅
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ: untung cinta tadi lah ya
total 2 replies
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ
kamu tau ar jika istrimu itu memang unik dan langka tapi memang kalau bibir di gigit ya bisa jadi langsung sariawan karena bibir kan memang sensitif
nah lho Arya salah jawab kan makanya kalau istri sedang mengagumimu jangan kamu komplain dia keluar kan kata" yg bisa bikin kamu bingung
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ
bahkan rasanya anggi sudah tidak pantas untuk kamu jadikan teman ae ya karena sejatinya tidak akan pernah ada pertemanan yg murni antara laki" dan perempuan apalagi anggi adalah masa lalu mu
🍌 ᷢ ͩ꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ
typo ye kenapa namanya bukan arya
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Sabar Arya,Sabaaaaar... istrimu itu lain dari pada yg lain. Dia limited edition ibarat barang branded
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆: , 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Sakit tapi tak berdarah deh sudah di tolak sm orang yang kita cintai. Dulu kamu yg meninggalkannya, sekarang kamu di tolak mentah". Cari yang lain z gihh
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
untung cinta, kalau gak, gak mungkin Seorang Arya akan sabar menghadapi Arini 🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
terima kasih sudah up kak Thor 😍😍😍😍😘
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤: up lagi kak sampai tamat 🏃🏃🏃🏃🏃🏃
total 2 replies
off
sangat menarik 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!