“Aku harus bertahan hidup.”
Karena harus membiayai kuliah adiknya, Aluna Kim mendatangi teman ibunya dulu. Tidak disangka ternyata imbalannya adalah harus menikah dengan anak bungsu teman ibunya tersebut, yang ternyata adalah cinta pertamanya.
Cerita tentang jalan takdir yang menyatukan Aluna Kim dengan Kang In Joo dalam mengarungi bahtera pernikahan yang penuh dengan kisah manis dan perjuangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva IM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 Sikap Aneh
“Ingin makan itu ya itu.. kenapa kau selalu menjawab apa yang aku ucapkan? Kamu tidak lupa bahwa aku suamimu kan?” Kang In Joo mulai kesal
Fiuh....
“Ok.. aku panaskan dulu..” Aluna menyerah, dia terlalu malas untuk berdebat dengan Kang In Joo, ujung-ujungnya yang menang pasti Kang In Joo
Aluna menyajikan dua potong pizza teflon dan satu gelas green tea panas
“Temani aku makan..” Pinta Kang In Joo. Mau tidak mau Aluna duduk kembali menemani Kang In Joo. Dua bola mata coklat, hidung mancung, bibir merah merekah, itulah yang bisa dideskripsikan oleh Aluna ketika memandang Kang In Joo yang sedang makan dengan lahapnya pizza buatannya. Tampan, itulah simpulan dari deskripsi Aluna tadi. Andai saja Kang In Joo tahu betapa Aluna mencintainya dan sudah berapa lama Aluna diam-diam mengagumi Kang In Joo, bahkan hal itu dimulai dari masa kecil mereka di Indonesia
“Kenapa memandangiku seperti itu? Aku jadi tidak fokus makan..” Protes Kang In Joo yang sedari tadi sadar sedang diperhatikan Aluna
“Mmmm... ga kok.. enak oppa?” Tanya Aluna gugup
“Lumayan...” Jawab Kang In Joo
What? Lumayan? Pizza seenak ini dia bilang lumayan? Dasar bos sombong
“Mulai besok aku akan sarapan dan makan malam dirumah.. kamu yang harus mempersiapkan semuanya..” Perintah Kang In Joo
“Ada apa dengan oppa beberapa hari ini.. oppa tidak sakit kan?” Tanya Aluna penasaran
“Maksud kamu? Apakah aku salah ingin makan masakan istriku?” Jawab Kang In Joo tanpa sadar memanggil Aluna dengan sebutan istriku
“Oppa tadi ngomong apa?” Aluna ingin memastikan bahwa dia tidak salah dengar
“Ehem... aku tidak bilang apa-apa..” Kelit Kang In Joo takut ketahuan kecerobohannya tadi
“Jadilah istri yang baik dan melayani suamimu dengan baik...” Tutur Kang In Joo
"Aku juga ingin menjadi istri yang baik tapi apalah aku ini yang hanya istri di kertas oppa.." Jawab Aluna lirih tapi masih terdengar
"Terserah kau saja maunya bagaimana.. yang pasti aku akan makan dirumah. Pastikan kau memasak untukku.." Ucap Kang In Joo tak mau kalah
Aluna menjawab dengan mengangguk
“Oh iya oppa.. bolehkah aku keluar sabtu akhir pekan ini.. asisten dapur ketika aku bekerja di Bonjour akan menikah, aku ingin datang memberikan selamat..” Jelas Aluna pada Kang In Joo yang baru saja meninggalkan dapur kemudian berjalan menuju kamar dan Aluna sedang mengikuti dari belakang
“Dimana tempatnya?”
“Daerah Namsan.. boleh kan?”
“Iya boleh.. akan aku suruh Paman Jay menyiapkan mobil untuk mengantarmu kesana..”
Paman Jay adalah sopir perusahaan Kang In Joo, biasanya paman Jay yang mengantar atau kadang menjemput Kang In Joo ketika ada pekerjaan di luar
“Aku bisa kesana sendiri oppa..”
“Tidak usah protes, aku tidak suka diprotes.. good night girl..” Ucap Kang In Joo mengusap pelan puncak kepala Aluna dan segera masuk kamar
Aluna yang mendapat perlakukan manis dari Kang In Joo syok untuk kedua kalinya, untung saja hatinya masih bisa dikendalikan. Ada rasa cemas dihati Aluna, apakah perubahan sikap Kang In Joo padanya adalah sandiwara saja atau karena suatu lain yang Aluna tidak tahu? Dipikiran kecil Aluna sering sekali terngiang-ngiang perbuatan suami diatas kertasnya itu.
Bersambung.....