NovelToon NovelToon
King Of The Ocean

King Of The Ocean

Status: sedang berlangsung
Genre:Evolusi dan Mutasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Reinkarnasi
Popularitas:579
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bara, seorang polisi yang mati karena dikhianati oleh temannya, bereinkarnasi menjadi ikan teri lalu mendapatkan Sistem Predator.

Dengan sistem yang ia miliki, Bara bertekad untuk menjadi yang terkuat. Ini adalah perjalanan penuh tantangan dari seekor ikan teri kecil dengan jiwa manusia yang berusaha menentang hierarki di dalam lautan dan berubah menjadi Raja Lautan.

Bagaimana kisah Bara selanjutnya?
Ikuti petualangan serunya hanya di King of the Ocean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. South Sea State Academy

Bab 21. South Sea State Academy

Setelah membunuh Marcus, Bara berbalik dan menatap kerumunan yang bersembunyi di kejauhan.

Setelah menarik napas dalam, suaranya mulai menyebar ke segala penjuru.

“Marcus sudah mati! Mulai sekarang wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aqua. Jika ada yang tidak terima, datanglah dan tantang aku. Kita tentukan dalam pertarungan siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati lebih dulu,” ucapnya dengan lantang, tegas, dan tajam.

Semua yang ada di sekitarnya mendengar itu dengan kepala tertunduk. Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Bara.

Tidak terima? Menantang bertarung?

Jangan bercanda!

Bahkan Marcus yang level 70 saja bisa dibantai begitu mudah dengan sekali serangan. Apalagi mereka?

Melihat semua orang terdiam dan tidak ada satu orang pun yang berani mengajukan protes, Bara tersenyum puas.

“Baguslah kalau begitu, sekarang saatnya pulang dan memberitahu Ibu tentang kabar baik ini.”

Sejurus kemudian, sosoknya melintas dan melesat dengan cepat ke arah tertentu.

Setelah Bara pergi, barulah semua orang bisa bernapas lega.

“Untung dia sudah pergi. Auranya sangat menakutkan!” kata Oscar.

“Ya… Apakah kau melihatnya? Satu serangan saja sudah sedahsyat itu? Marcus yang terkenal kejam dan memiliki kekuatan besar bisa dihancurkan dengan begitu mudah. Tapi apakah kau dengar apa yang dia katakan tadi? Kalau tidak salah, wilayah ini akan menjadi bagian dari Kerajaan Aqua?! Bukankah itu berarti mulai sekarang wilayah ini akan dipimpin oleh Raja Carol?” seru Shark.

“Hm… Sepertinya begitu. Dan jika dilihat dari sikapnya tadi, aku rasa keduanya memiliki hubungan yang tidak sederhana. Ah, sudahlah. Apa hubungannya dengan kita? Toh seandainya kita memiliki kekuatan seperti itu, kita juga bisa mendominasi dan mengklaim wilayah milik orang lain dengan mudah. Di dunia ini yang terpenting adalah kekuatan. Tanpa kekuatan, kita tidak ada bedanya dengan debu yang bisa ditiup kapan saja,” kata Oscar yang kemudian berbalik dan pergi meninggalkan area itu.

Tidak lama kemudian, kerumunan yang ada di sana pun segera bubar.

...◦~●❃●~◦...

Sementara itu, dengan kecepatan yang sekarang, Bara tiba di Kerajaan Aqua dengan cepat. Menonaktifkan Transformation Form, sosoknya kembali berubah menjadi ikan teri kecil. Ia juga menonaktifkan Blood Thirst, sehingga levelnya kembali turun menjadi 45.

Saat ia tiba, beberapa penjaga yang melihatnya segera menundukkan kepala.

“Selamat datang kembali, Pangeran Pertama!”

Sebagai jawaban, Bara mengangguk sambil tersenyum ringan.

“Ya… Bagaimana situasinya? Apakah ada ancaman tersembunyi dari ras lain yang menyerang kerajaan kita?”

Menggeleng, penjaga itu berkata dengan sangat semangat, “Tidak ada, Pangeran. Sejak Anda mengambil alih dan dengan tegas melakukan pertolongan brutal dan berdarah tempo hari, beberapa ras yang biasanya sering berselisih dengan kita sepertinya mulai waspada dan mundur.”

Mendengar itu, Bara menarik sudut bibirnya.

“Yah… Memang sudah seharusnya begitu. Jika mereka tidak ingin hancur dan mengalami kerugian, lebih baik jangan berselisih dengan kita, atau mereka akan menerima akibatnya,” kata Bara dengan senyum kejam. Matanya menyala dengan api perang yang pantang menyerah.

Melihat sikap Bara yang mendominasi, tegas, dan kuat, penjaga itu menatapnya dengan penuh kekaguman dan rasa hormat.

“Baiklah kalau begitu. Lanjutkan pekerjaanmu, aku akan masuk ke dalam dan menemui Ibu.”

Tanpa menunggu jawaban dari sang penjaga yang membungkuk hormat, Bara segera melesat masuk untuk menemui Sera.

Memasuki sebuah ruangan, dirinya menemui ibunya dan juga adik-adiknya. Sementara itu, di sampingnya ada Carol yang masih beristirahat. Setelah beberapa pengamatan, Bara mengangguk puas.

Kondisi sang ayah sudah jauh lebih baik, meskipun wajahnya masih terlihat pucat dan lemah. Terlepas dari itu semua, keadaannya sudah benar-benar stabil.

“Ibu, aku pulang!” ucap Bara.

Sera, Carol, dan juga para saudaranya segera menoleh ke arah sumber suara. Saat melihat Bara mendekat, mereka tersenyum dan mengangguk.

“Dari mana saja kamu, Nak? Tadi saat Ibu mencarimu, kata beberapa penjaga kamu sedang keluar. Ke mana kamu pergi?” tanya Sera dengan penuh rasa ingin tahu.

Bara, yang di kehidupan sebelumnya tidak pernah merasakan perhatian, kini merasakan arus hangat yang mengalir di hatinya. Di kehidupan ini, ia memiliki keluarga yang menerimanya apa adanya, dan ia berjanji akan melindungi mereka semua sebaik-baiknya.

“Ah, itu bukan hal yang besar. Aku hanya pergi untuk membunuh. Ibu, kau ingat Marcus, bukan? Belut listrik sialan yang hampir membuatku mati dulu? Aku telah membunuhnya, dan sekarang seluruh wilayahnya telah aku klaim menjadi milik kita dan seluruh Kerajaan Aqua.”

Seketika mata Sera terbelalak lebar. Begitu juga dengan adik-adiknya. Carol yang masih beristirahat, meskipun terkejut, jelas menunjukkan kepuasan di raut wajahnya saat mendengar kabar bahwa Marcus telah tumbang.

“Haha! Bagus, Nak! Akhirnya belut brengsek sok berkuasa itu mati juga!” ucapnya dengan senyum lebar.

Sera yang sebelumnya hendak mengatakan sesuatu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan ayah dan anak itu. Sebelumnya ia ingin menasihati agar Bara tidak gegabah.

Tetapi setelah dipikir-pikir lagi, ia mengurungkan niatnya. Dengan mata kepalanya sendiri, ia telah melihat bagaimana kekuatan Bara yang tidak normal. Selama Carol sakit, Bara-lah yang menjadi tombak dan pilar utama yang melindungi serta menjaga kerajaan dari serangan ras lain.

Meskipun begitu, sebagai seorang ibu, ia masih memiliki beberapa kekhawatiran. Jadi akhirnya ia tetap menasihatinya.

“Ibu tahu kamu sangat kuat. Akan tetapi di samudra ini masih banyak orang yang lebih kuat darimu. Lebih baik berhati-hati. Perbanyaklah mencari teman daripada mencari musuh,” ucapnya dengan lembut.

Tersenyum lugas, Bara menjawab dengan meyakinkan, “Jangan khawatir, Ibu. Aku tahu apa yang aku lakukan.”

“Wah, Kakak, kau sangat keren,” kata Liam tiba-tiba.

Matanya bersinar dengan cahaya fanatik. Begitu juga dengan ketujuh saudaranya yang lain. Mereka semua menatap Bara dengan penuh kekaguman seolah dirinya adalah makhluk kuat yang tak terkalahkan.

Ditatap seperti itu, Bara hanya terkekeh.

“Tentu saja. Kakakmu ini adalah yang terkuat di dunia. Maka dari itu, jika kau ingin kuat seperti kakakmu, kau harus bekerja keras agar dapat melindungi Ayah, Ibu, dan seluruh rakyat yang ada di Kerajaan Aqua. Apa kamu mengerti, Liam? Kalian semua juga, apa kalian mengerti?” ucap Bara penuh perhatian sambil tatapannya mengarah kepada adik-adiknya yang lain.

Menjawab dengan penuh semangat, Liam, Noah, Oliver, Lucas, Mason, James, Alexander, dan Henry mengangguk bersamaan.

Sera dan Carol yang melihat interaksi antara mereka semua tersenyum. Yang jelas, mereka semua sangat bahagia. Kehadiran Bara benar-benar membawa keberuntungan serta cahaya kebahagiaan bagi mereka.

Setelah terdiam sejenak, Sera berkata, “Sudah, sudah. Liam, ajak adik-adikmu pergi dan main-main di luar dulu. Ayah dan Ibu ingin membicarakan sesuatu dengan kakak kalian.”

Mendengar itu, Liam segera membungkukkan badan.

“Baik, Ibu! Semuanya, ayo kita keluar!” seru Liam kepada para saudaranya.

Setelah berpamitan kepada Sera, mereka semua pun pergi, menyisakan tiga orang saja di ruangan tersebut.

Bara yang sangat penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh ibunya segera bertanya, “Ayah, Ibu, hal penting apa yang ingin kalian bicarakan denganku?”

Sejenak, Carol dan Sera saling berpandangan. Seolah keduanya sedang menimbang-nimbang sesuatu. Detik berikutnya Carol mengangguk. Melihat itu, Sera menghela napas.

Melihat sesuatu yang terasa canggung di antara keduanya, Bara semakin bingung. Ia bertanya-tanya apa sebenarnya yang akan dikatakan oleh keduanya. Kenapa begitu misterius dan penuh teka-teki?

Akhirnya, setelah beberapa saat, Sera pun angkat bicara.

“Bara, dengarkan baik-baik, Nak! Mengingat bakatmu yang sangat luar biasa, kami rasa tempat ini tidak cocok untukmu. Jadi kami sepakat, setelah ayahmu benar-benar pulih tiga bulan lagi, kami akan mengantarmu ke South Sea State Academy.

Hanya dengan berada di sana, bakatmu bisa berkembang dan tumbuh menjadi lebih kuat. Di sana kamu juga akan menemui banyak teman dengan bakat yang luar biasa.”

“South Sea State Academy adalah sebuah sekolah yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki bakat hebat. Tujuan didirikannya akademi ini adalah untuk mencari para talenta terbaik yang bisa menjadi pilar dan pelindung Wilayah Negara Laut Selatan dari ancaman ras lain yang ingin menjajah.”

Mendengar itu, Bara sangat terkejut. Ia tidak menyangka jika ternyata di dalam samudra yang luas ini ada sebuah tempat seperti itu.

Ia berpikir.

“South Sea State Academy, kah? Menarik,” bisiknya pelan. Di saat yang sama, seulas senyum kecil tersungging di sudut bibirnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!