Demi biaya operasi ibunya,kiran menjual sel telurnya.Matthew salah paham dan menidurinya,padahal ia yakin mandul hendak mengalihkan hartanya pada yoris ponakan nya tapi tak di sangka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EPI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21:pernikahan membingungkan
Di dalam kamar sudah tersedia makanan. Mereka duduk di sofa kamar itu. Matthew memandang Kiran begitu lahap makan, ia pun berkata, "Kau nggak makan seharian, kenapa nggak beri tahu aku?" Tanya Matthew pda Kiran.
Seketika gadis itu menghentikan makannya dan menoleh ke arah Matthew lalu menjawab, "Anda lagi nggak sehat, aku nggak mau ganggu anda," kata Kiran lalu menunduk kepala.
Ia mengingat perkataan ibu Matthew pgi itu dimana ibu Matthew berkata, "Kiran, aku ibu minta maaf, ibu nggak bermaksud hadir di antara kau dan Matthew, tapi kalau aku nggak bawa Anggun kembali, Matthew nggak akan hidup," kata ibu Matthew sambil menatap Kiran begitu sendu.
Kiran pun pada saat itu menjawab, "Nggap apa-apa Nyonya Selina, aku mengerti. Kita berdua mau hal yang sama, agar Matthew tetap hidup," kata Kiran tenang sambil berusaha tersenyum.
Dan ibu Matthew pun memegang tangan Kiran berkata lagi, "Sayang, mungkin kau bisa jaga jarak dulu untuk sekarang. Biarkan Matthew dan Anggun punya waktu untuk berdua? Ya?" pinta ibu Matthew begitu berharap dan memohon.
Kiran terdiam sejenak.
Sedangkan ibu Matthew mengingat juga hari itu Matthew dan Anggun dikamar dimana terjadi obrolan Matthew berkata, "Nggak, sebenarnya nggak…" tapi belum selesai Matthew bicara Anggun memotong sambil menyodorkan air minum ia berkata, "Minum airnya."
Tapi Matthew menolak. Anggun berkata lagi, "Kau harus minum air biar kulitmu kelihatan bagus," namun Matthew tetap menolak.
Terdiam sejenak lalu berkata, "Anggun, berhenti."
Saat ini setelah beberap saat Kiran terdiam ia pun membuka suara berkata, "Oke," ucapnya namun jelas ia masih terlihat sedih begitu jelas di raut wajah nya. Namun ibu Matthew langsung memeluk nya.
Kembali saat ini Matthew dan Kiran ia pun berkata lagi, "Aku bisa lakukan ini sendiri," ucap Kiran.
Matthew mentapnya lalu berkata, "Kau menghindari aku?" Tanya Matthew.
Kiran menoleh dan menjawab, "Nggak, cuma…. Aku rasa anda harus habiskan waktu sama Anggun. Dia takdir anda, kan?"kata Kiran sambil mengambil cemilan mengunyah nya.
Matthew tidak langsung menjawab. Ia memegang dagu Kiran berkata, "Takdir nggak menentukan siapa yang aku cinta. Aku yang menentukan," ucapnya langsung mengecup punggung tangan Kiran lalu menarik tengkuk Kiran mengecup bibir gadis lama.
Namun di sela-sela ciuman itu, Kiran teringat perkataan ibu Matthew dimana wanita itu berkata, "Kiran, apa kau nggak mau Matthew lepas dari kutukan? Sayang, apa kau nggak mau dia hidup? Apa kau benar-benar mau anakmu besar tanpa ayah?"
Bayangan terus ada kepala Kiran seketika Kiran langsung mendorong Matthew menghentikan ciuman mereka. Ia berkata, "Pak Matthew, berhenti! Setiap kali kau cium aku, rasanya seperti bunuh kau. Jadi, nikahi Anggun! Dia yang bisa hancurkan kutukan itu, bukan aku!" ucap Kiran lalu beranjak dari sofa itu pergi.
Tak lama ibu Matthew datang melihat Matthew yg memegang dadanya wajah tampak sedih melihat kondisi anaknya ia berkata, "Matthew, sudah waktunya kau terima kenyataan sayang. Anggun ditakdirkan jadi istrimu, tetap sama Kiran cuma akan membunuhmu lebih cepat, sayang," kata ibu Matthew menatap sendu anaknya.
Lalu Matthew mengerutkan keningnya berkata, "Takdir? Aku harus biarkan mitor biarawati untuk tentukan siapa yang aku cinta? Nggak Ibu, nggak akan! Aku akan bukti padamu cinta itu milikku, bukan takdir yg menentukan," lalu mengambil ponsel menelfon seseorang.
Iab berkata, "Yusdi, aku mau kau periksa latar belakang seseorang di gereja juga, dipenikahan besok kita akan lakukan sesuai caraku buat persiapannya," kata Matthew ternyata menelepon asistennya.
Keesokan hari nya kamar Kiran diketuk tak lama gadis itu keluar menoleh berkata, "Yusdi?" Ujar sedikit terkejut karena Yusdi datang membawa gaun.
Yusdi asisten Matthew berkata, "Ini gaun anda nona, silahkan di pake. Tuan Matthew yg meminta anda hadir hari keacara pernikahan," ucap Yusdi tenang.
Sedangkan Kiran terkejut dua kali berkata dalam hati, "Kejam sekali bisa-bisanya dia suruh aku datang dan liat dia nikahi orang lain?" Ucap sedikit kesal.
Beberapa jam setelah itu disebuh gedung mewah bunga bungah dan ramai tamu undangan ia berjalan masuk meliat sekeliling lalu berkata, "Gaun ini kenapa mirip sekali sama gaun pengantin?" Ucapnya dalam hati.
Sedangkan dari jauh Anggun dan seorang wanita melihat kearahnya, "Astaga siapa dia? Dia pakai gaun yang sama persis sama Anggun," ucapannya sambil melirik Anggun.
Sedangkan Anggun sedikit terkejut lalu berjalan ke arah Kiran diikuti oleh dua wanita itu dan lainnya ia berkata, "Kiran! Kau j*lang nggak tahu malu! Kau pikir bisa datang pakai tiruan gaunku dan menciba rebut Matthew dariku?" Ucap dengan geram dan tatapan penuh kebencian.
Lalu ia berkata lagi, "Kau pikir kau bisa berdiri di samping ku? Kau pikir kau siapa?" Ucap Anggun dengan penuh kebencian lalu langsung menarik rambut Kiran membut gadis kesakitan, "Arghh," erang Kiran.