NovelToon NovelToon
Love In London

Love In London

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Syifafkryh

Amanda Zwetta harus terjebak ke dalam rencana jahat sahabatnya sendiri-Luna. Amanda dituduh sudah membunuh mantan kekasihnya sendiri hingga tewas. Amanda yang saat itu merasa panik dan takut terpaksa harus melarikan diri karena bagaimana pun semua itu bukanlah kesalahannya, ia tidak ingin semua orang menganggapnya sebagai seorang pembunuh. Apalagi seseorang yang dibunuh itu adalah pria yang pernah mengisi hari-hari nya selama lima tahun. Alvaro Dewayne Wilson seorang CEO yang terkenal sangat angkuh di negaranya harus mengalami nasib yang kurang baik saat melakukan perjalanan bisnisnya karena ia harus berhadapan dengan seorang gadis yang baru ia temui yaitu Amanda. Amanda meminta Alvaro untuk membantunya bersembunyi dari orang-orang yang sudah berbuat jahat kepadanya. Akankah Alvaro membantu Amanda? Atau justru Alvaro akan membiarkan Amanda begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifafkryh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETAKUTAN LUNA

Di tempat yang berbeda. Luna terlihat gelisah. Wanita itu terus bolak-balik kesana kemari. Semenjak kejadian di apartment nya, hidup Luna menjadi tidak tenang. Rasa bersalah terus menghantuinya, bahkan bayang-bayang Malvin terus muncul dalam benaknya.

Hampir setiap malam Luna mengalami mimpi buruk. Dalam mimpinya, Luna selalu di datangi oleh Malvin dan pria itu selalu meminta pertanggung jawabannya.

Sudah dua minggu berlalu, tetapi ia belum bisa menemukan keberadaan Amanda. Kedua orang tua Malvin terus menekannya agar cepat menemukan Amanda dan menjebloskan Amanda ke dalam penjara.

"Aku harus mencarinya dimana? Bahkan Melani tidak mengetahui keberadaannya." Gumam Luna.

Saat ini Luna sedang berada di apartement yang baru ia sewa. Ia sengaja menjual apartement sebelumnya karena Luna ingin terlepas dari bayang-bayang Malvin.

"Aku harus segera menemukan keberadaan Amanda sebelum semuanya terbongkar. Aku tidak mau masuk penjara." Gumam Luna.

Saat sedang asik dengan pikirannya, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu apartement nya. Dengan cepat, Luna membukanya dan melihat kehadiran orang tua Malvin disana bersama dua orang polisi.

"Tante ... Paman ... Se—Sedang apa kalian disini?" Tanya Luna sedikit ketakutan.

Ia takut kedua orang tua Malvin sudah mengetahui kebenarannya. Melihat dua orang polisi yang berada di belakang kedua orang tua Malvin semakin menambah rasa takut dalam diri Luna.

"Kami datang kemari ingin mengajakmu untuk menyelidiki kasus pembunuhan Malvin. Kami benar-benar ingin masalah ini cepat selesai dan Amanda cepat ditemukan." Ucap Vina.

Luna sedikit bernapas lega saat mendengar maksud kedatangan kedua orang tua Malvin ke apartement nya.

"Ba-baiklah, Tante. Aku akan bersiap-siap terlebih dahulu." Ucap Luna.

"Kau kenapa, sayang? Sepertinya kau terlihat ketakutan." Tanya Vina saat melihat raut wajah Luna yang terlihat pucat pasi.

"Ti--Tidak, Tante. Luna baik-baik saja." Balas Luna.

"Baiklah, Tante tunggu disini." Ucap Vina.

Setelah itu, Luna segera bersiap-siap. Setelah selesai, mereka akhirnya segera pergi menuju apartement Luna yang sebelumnya untuk mencari petunjuk mengenai pembunuhan itu.

Setibanya mereka disana, mereka langsung pergi menuju ruang kontrol cctv yang ada di gedung apartement itu. Dengan perasaan takut, Luna terus menyusuri lorong gedung tersebut sampai akhirnya mereka tiba di depan ruangan yang mereka tuju.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Tanya salah satu petugas yang menjaga ruangan tersebut.

"Kami datang kemari ingin memeriksa cctv di gedung ini. Kami ingin mencari petunjuk atas insiden pembunuhan dua minggu yang lalu." Jelas salah satu polisi.

"Baik, kami akan memberikan izin untuk memeriksa rekaman cctv di gedung ini." Balas petugas tersebut.

Mereka segera masuk ke dalam ruangan itu. Sang petugas pun mulai memeriksa cctv pada saat kejadian pembunuhan itu terjadi. Mulai dari pintu masuk hingga tepat di depan apartment yang Luna tempati.

"Luna, apakah kau masih memiliki rekaman cctv yang berada di dalam unit apartement-mu?" Tanya Hendry-Ayah Malvin.

Luna langsung menatap Hendry. "Aku masih memilikinya, Paman. Tapi sayangnya saat kejadian itu terjadi cctv yang berada di dalam unit apartement-ku rusak. Tepat dua hari sebelum kejadian itu terjadi." Jawab Luna sesantai mungkin.

Luna sebenarnya ketakutan saat Hendry menanyakan rekaman cctv yang ada di dalam unit apartementnya. Tetapi ia berusaha tidak menunjukkan rasa takutnya di hadapan orang tua Malvin dan juga polisi.

"Anda yakin, Nona?" Tanya salah satu polisi.

"Saya yakin, Pak. Jika anda tidak percaya, kalian bisa memeriksanya sendiri." Jawab Luna.

"Boleh kami memeriksanya?"

"Tentu." Balas Luna.

Luna langsung mengajak kedua orang tua Malvin dan juga polisi itu untuk ikut bersamanya menuju unit apartement nya.

Setibanya mereka disana, Luna langsung memberikan sebuah flashdisk dan juga laptop miliknya kepada Polisi. Dan mereka pun langsung memeriksa isi flashdisk tersebut.

Dan, memang benar. Dari dua hari sebelum kejadian itu terjadi, rekaman cctv tidak bisa ditampilkan maupun diputar. Sehingga kejadian itu pun tidak terekam cctv.

Luna benar-benar merasa lega karena rekaman cctv itu sudah berhasil ia hapus. Tetapi ia mempunyai salinan nya di ponsel. Saat itu, Tepat setelah dirinya menusuk Malvin, Luna langsung memeriksa cctv yang berada di dalam unit apartement miliknya. Ia langsung menyalin rekaman tersebut ke ponselnya dan setelahnya, ia langsung menghapus rekaman yang ada di memory cctv nya.

"Tante ... Bersabarlah. Kita pasti akan menemukan Amanda. Pembunuh itu harus mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya." Ucap Luna.

****

Saat ini, di tempat yang berbeda, sepasang suami istri sedang sibuk mencari anak mereka. Anak yang sudah mereka cari-cari selama dua puluh dua tahun. Kini mereka sudah menemukan dimana tempat tinggal orang yang sudah merawat anak mereka selama ini. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah tersebut.

"Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan putriku."

"Aku juga, sayang. Dia pasti sangat cantik seperti dirimu, Flora."

Mereka adalah Galvin dan Flora Smith. Sudah hampir dua minggu mereka berada di Indonesia untuk mencari keberadaan putri mereka.

Selama dua puluh dua tahun mereka tidak pernah menyerah untuk mencari putri mereka. Dan akhirnya, setelah penantian yang cukup lama. Mereka berhasil menemukan alamat tempat tinggal orang tua yang sudah merawat putri mereka.

Selama ini Galvin dan Flora tak pernah diam, mereka selalu berusaha mencari informasi tentang keberadaan puteri mereka. Dulu, setelah Galvin dan Flora kembali bersama, mereka langsung mendatangi panti asuhan yang menjadi tempat Flora meninggalkan puterinya. Namun sayang, pengurus panti enggan mengatakan apapun. Flora terus berusaha namun sayang tak membuahkan hasil.

Beberapa tahun kemudian, mereka kembali lagi. Namun sayang, Panti asuhan itu sudah berpindah tempat dan berganti nama. Dan itu membuat Galvin dan Flora sangat kesulitan untuk menemukannya. Dan disaat sudah menemukannya, pengurus panti ternyata sudah berubah. Flora dan Galvin harus mencari kembali pengurus panti yang lama karena hanya orang itu yang tahu dimana puteri mereka berada.

Dan akhirnya, satu minggu yang lalu, Galvin dan Flora berhasil menemukan tempat tinggal Ibu panti tersebut. Mereka langsung bergegas menuju Kota Bandung untuk mendatangi kediaman Ibu Panti tersebut. Awalnya Ibu panti tidak mau memberitahu mereka dengan alasan itu adalah rahasia.

Namun Galvin dan Flora tidak pernah menyerah, setiap hari mereka mendatangi kediaman Ibu panti tersebut. Sampai akhirnya kemarin, Ibu panti akhirnya memberitahu di mana tempat tinggal kedua orang tua yang sudah mengadopsi anak mereka. Bahkan Ibu panti memberi tahu nama kedua orang tua yang sudah mengadopsi anak mereka.

Dan saat ini, Flora dan Galvin sedang dalam perjalanan menuju rumah itu. Akhirnya, setelah menempuh waktu kurang lebih satu jam. Mereka akhirnya tiba di depan sebuah rumah yang sepertinya sudah tidak berpenghuni.

"Apakah ini tempat tinggal anak kita, sayang?" Tanya Galvin.

"Sepertinya begitu. Tetapi kenapa rumah ini terlihat seperti tidak berpenghuni." Ucap Flora.

Saat Galvin dan Flora sedang melihat ke sekitar rumah itu, tiba-tiba saja ada seorang wanita paruh baya yang menghampiri mereka.

"Maaf, Tuan ... Nyonya ... Ada yang bisa saya bantu?" Tanya wanita paruh baya tersebut.

"Emm ... Saya ingin bertanya, apakah benar pemilik rumah ini bernama Damar dan Sinta?" Tanya Flora.

"Dulu memang Damar dan Sinta tinggal disini. Tetapi sepuluh tahun yang lalu, mereka memutuskan untuk tinggal di Jakarta karena Damar di pindah tugaskan ke Jakarta." Jawab wanita paruh baya itu.

"Apakah mereka memiliki seorang anak perempuan?" Tanya Flora.

"Ya, mereka memiliki seorang putri. Damar dan Sinta mengadopsi seorang anak perempuan karena saat itu Sinta tidak bisa hamil." Jawab wanita itu.

Ada sedikit rasa lega di hati Flora saat mengetahui bahwa anaknya ternyata memang di adopsi. Tetapi Flora juga merasa sedih karena belum bisa bertemu dengan putri nya.

"Jika saya boleh tahu, siapa nama anak perempuan itu, Bu?" Tanya Flora.

"Kalau tidak salah namanya Amanda."

Amanda ... Flora dan Galvin akan terus mengingat nama itu.

"Maaf, jika saya boleh bertanya lagi. Apakah ibu tahu alamat tempat tinggal mereka di Jakarta?" Tanya Flora.

"Maaf, Nyonya ... Saya tidak mengetahuinya."

"Baiklah, terima kasih banyak." Ucap Flora sambil tersenyum.

Setelah itu, wanita paruh baya itu pamit pergi. Sementara Galvin dan Flora, mereka memutuskan masuk kembali ke dalam mobil.

"Bagaimana ini? Kita harus mencari putri kita kemana lagi? Bahkan tidak ada yang tahu dimana mereka tinggal." Ucap Flora kepada sang suami.

"Kau tenang saja, kita akan segera menemukan putri kita. Aku akan menghubungi orang-orang kepercayaan-ku untuk segera menemukan dimana mereka berada." Ucap Galvin.

Setelah mengatakan hal itu, Galvin langsung menghubungi orang kepercayaannya.

"Tolong cari informasi tentang Damar Hadiwijaya. Dan beri tahu kepadaku jika kau sudah mendapatkan informasi tentangnya."

"Baik, Tuan. Secepatnya saya akan mencari informasi tentangnya."

"Terima kasih, Aidan."

Galvin langsung memutuskan sambungan telfon tersebut secara sepihak. Ia langsung menatap istrinya yang terlihat sedih.

"Sebaiknya kita kembali ke hotel. Besok pagi, kita akan pergi ke Jakarta untuk mencari putri kita." Ucap Galvin berusaha menghibur sang istri.

"Baiklah." Ucap Flora.

Setelah itu, Galvin langsung memerintahkan supir untuk bergegas membawanya pergi.

Sebentar lagi kita akan bertemu, sayang. Mommy sangat merindukanmu. Batin Flora.

*****

To be continue ...

1
Ripah Ajha
the best 👍🏻👍🏻
Syifafkryh: Makasihh kaka😍😍
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
Syifafkryh: Hari ini ya aku lanjutt kakak😍😍
total 1 replies
kalea rizuky
bagus pergi aja manda Alvaro bakal nyesel km
Syifafkryh: Makasih banyak udh baca ceritaku ya kak😍
total 1 replies
kalea rizuky
pergi jauh aja lah amanda percuma qm di situ
kalea rizuky
amanda ttep aja goblokk
kalea rizuky
luna bner jalang
kalea rizuky
cari krja di tempat lain aja donk
kalea rizuky
sahabat kurang ajar luna
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
Anisa Febriana272
Mangat kak🔥🔥🔥
Syifafkryh: Thank you kak😍
total 1 replies
lovebunny
Luna oh Luna 🤣🤣
Syifafkryh: Kenapa luna kenapa?🤣
total 1 replies
Lửa
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
Hagia Alverg🪻: hii kakak salin support yuk dinovelku 🤗.minta saran dan ulasannya

Emergency Wedding by: Noni Gia
total 2 replies
ella ellie
Lucu dan menghibur.
Syifafkryh: Makasihh banyak kakk😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!