NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:640
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reyval

"Lo beneran mau ikutan Rey?" tanya seorang laki laki berperawakan rambut keriting dan kulit sawo matang yang berdiri di samping rey yang tengah duduk di atas motor nya.

"Iya, gue mau ikutan." jawab Rey, pandangan nya lurus ke depan.

"Lo serius gak nih?!"

"Gue serius wang, lama lama gue sundul juga lu ke sana!" jawab Rey dengan jengah. Mengatap teman nya yang bernama 'awang' itu dengan malas.

"Itu balap liar cok, gak lucu kalo lu ketangkep polisi." ucap Awang dengan logat khas nya. Memang dia berasal dari indonesia bagian timur, lebih tepat nya dari Kupang.

"Heh awang rambut keriting! kalo ada polisi kan bisa kabur. Enggak tiap hari juga polisi mantau di sini." ucap nya menjelaskan.

"Yaudah suka suka lo deh, gue mau di sini aja sama yang lain. Pusing gue liat lu. Kalo stress itu duduk bareng kita, jangan balap balapan." ucap awang berhasil membuat Rey merasa tersindir.

Rey menaikan sebelah bibirnya, ingin mengucapkan sesuatu, namun awang lebih dahulu pergi meninggalkan nya. Tak peduli meskipun beberapa detik yang lalu Rey menatap nya dengan sinis.

Rey terdiam sebentar, menghela nafas nya. Lalu beberapa detik kemudian, dia langsung mencabut kunci motor nya dari motor dan turun dari motor dengan kesal.

"Iya! Gak jadi gue ikutan balap!" ucap Rey dengan kesal dan juga suara yang besar, seakan memberi tau kepada awang bahwa dia tidak jadi melakukan apa yang ingin dia lakukan tadi.

Rey berjalan memasuki sebuah tempat yang sudah menjadi basecamp nya. Beberapa laki lakibjuga tampak sedang duduk dan menyapa rey.

Ntah itu tengah duduk sambil bermain kartu uno. Atau mungkin duduk sambil bermain domino.

"Nah gitu dong! Udah kek anak gak bener lo balap balapan." jawab awang yang tampak sedang memberikan selembar uang pada bapak bapak di meja kasir.

"Gabung sini Rey kalo stress. Jangan yang begitulah." celetuk laki laki yang ada di tengah tengah meja sambil menunjukan kartu uno nya ke arah rey.

Panggil saja nama nya Adit.

"Ntar aja lah, laper gue," tolak Rey.

Adit hanya acuh, dan kembali melanjutkan permainan nya bersama dengan 3 teman nya yang lain. Rey yang melihat itu kembali menatap awang, lalu berkata "pesenin gue sekalian wang, ntar gue bayar." ucap nya yang langsung di angguki oleh awang dengan cepat.

sebut saja ini "WARUNG ABAH" tempat warkop yang menjadi langganan atau basecampe oleh Rey bersama teman teman nya.

Bukan geng geng an yang seperti bayangan kalian yah, hanya seperti warkop tempat berkumpul mereka untuk sekedar melepaskan penat dan lelah dari aktivitas seharian mereka masing masing.

Bukan tongkrongan yang menyebabkan gaduh pada lingkungan sekitar, Mereka cenderung hanya berkumpul di warung kopi tersebut sampai tengah malam dan bermain game, kartu, mau pun bercerita dan bercengkrama.

Terhitung sudah sejak 2 tahun reyval bergabung pada tongkrongan malam di sini, cukup tenang dan cukup mengasyikkan bertemu dengan banyak orang dan juga teman-teman baru di sini membuat Rey sedikit melepaskan beban nya dari kehidupan sehari hari yang kadang rasanya cukup menyesakkan.

"Nih Bujang, udah gue masakin mie kesukaan lo!" Bapak bapak yang kerap disapa sebagai Abah sang pemilik warkop ini meletakan mie goreng di atas meja tempat rey duduk.

Dengan logat betawi nya, Abah datang dengan gaya lhas petantang petenteng nya.

"Wehhh, makasih bah. Enak bet ini kek nya." ucap Rey lagi dengan semangat melihat makanan yang tampak lezat di depan nya.

"Same same" jawab Abah lalu pergi meninggalkan Rey di meja nya. Tak lama Awang pun datang dengan secangkir kopi di tangan nya.

"Gue mau tanya satu deh sama lo Rey." ucap Awang sambil mendudukan diri nya di hadapan Rey yang tengah menyuap mie goreng nya.

"Apaan?" tanya Rey.

"Gue gak bermaksud buat nyinggung lo atau gimana yah. Tapi beberapa anak anak di sini sering liat lo masuk rumah gede yang terkenal itu. Itu rumah lo?" tanya Awang.

Karena sejujurnya, kerap kali beberapa laki-laki atau teman tongkrongan Rey yang tak sengaja Lewat sana melihat Rey masuk ke dalam sebuah rumah yang begitu besar dan juga megah.

Tentu saja jika dilihat dari luar, itu pasti rumah orang kaya, dan selama ini Kebetulan Rey uga tidak pernah memberitahu Alamat rumahnya secara rinci, sehingga mereka hanya berteman di tongkrongan dan tidak terlalu mengusik hal-hal yang mengarah ke ranah pribadi seorang Rey.

Tapi karena sudah terlanjur penasaran, awang pada akhirnya memberanikan diri untuk menanyakan hal tersebut. Karna jujur sudah hampir beberapa bulan teman teman yang lain membicarakan hal tersebut.

Rey berdehem kecil, menghabiskan sisa makanan yang ada dalam mulutnya dan menelan nya hingga habis.

Aneh nya, semua aktivitas yang ada di tongkrongan tersebut langsung terhenti sejenak, seakan menunggu jawaban dari Rey. semua mata langsung memandang ke arah Rey dengan penasaran.

Rey terkekeh sambil menatap sekeliling nya. "Ape nih? gue di introgasi?" tanya nya.

"Gak introgasi rey, kita penasaran aja!" jawab Adit di meja sebelah.

"Gue pagi itu liat lo keluar dari sana pas berangkat sekolah juga." laki laki berbaju coklat ikut menyaut di belakang adit.

"Kita juga!!"

"Tuh, apa gue bilang. Anak anak pada panasaran juga loh." tambah awang membuat Rey mengangguk anggukan kepala nya mengerti.

Rey terdiam sejenak. "Iya itu rumah gue. Lebih tepatnya punya bokap gue." jawab Rey dengan santai.

Namun beda dengan semua teman teman nya yang langsung bersorak kaget.

"Widih, jadi emang lo anak bapak yang rumor nya punya Perusahaan itu?!"

"Anjir, BENERAN TERNYATA COK!"

"kata emak gue, itu rumah yang punya perusahaan di tambang nikel cok!! Itu beneran Rey?!!"

Awang menatap Rey tak percaya. "Njir anak konglo cokk!" ucap nya syok.

Rey menghela nafas nya. "Apasih lo pada." ujar nya dengan nada malas.

Teman teman rey yang lain dengan cepat menarik bangku mereka masing masing mendekat ke arah meja rey. Semua nya tanpa terkecuali, bahkan mereka meninggalkan permainan mereka begitu saja saking penasaran nya.

"Lo harus jawab ini sih rey."

"Jawab apa kocak?" tanya rey lagi.

"Jawab semua pertanyaan kita. Beneran yang kata nya rumor rumor itu?" tanya Adit dengan begitu semangat nya.

Rey menatap semua nya tak percaya. "Ini 15 orang kita di sini, beneran kalian kek anak kecil yang kepo bangey buset! Heran gue!" ucap Rey.

"Bodo amat. Lo jawab aja pertanyaan kita!" ucap mereka bersamaan.

"Gila aja. Apasih bubar sana." ucap Rey lagi.

"GAK! SEBELUM LO JAWAB PERTANYAAN KITE KITE"

"Hadehhh"

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!