NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:747
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21.

Bagi Nadilla, jika seseorang sudah mengusik ketenangan hidup nya. Dia akan sulit untuk dimaafkan. Itu hanya berlaku untuk Rahma yang kemarin berkelahi dengannya.

Ya, sampai sekarang pun baik dari Rahma maupun Nadilla sama-sama tidak ingin minta maaf duluan akan kesalahannya.

Bahkan Nadilla tidak peduli melihat Rahma seperti sedang frustasi dengan orang yang ia suka secara tiba-tiba berubah akan sifat dan perlakuan nya. Terlihat bagaimana Rahma menghampiri Farel karena kebiasaannya, pria itu justru menghindar untuk berjumpa dengan Maurel.

"Lah?" Nadilla terkejut. Selain melihat Farel, ada juga Disky ikut datang menghampiri Farel yang sudah bersama Maurel.

Bukan karena mau ikut menimbrung, terlihat dari raut wajahnya yang teramat tajam seolah seperti ingin melakukan sesuatu.

"Maurel cuma mau dikelas, tolong jangan di ganggu" Begitu kata Disky dihadapan Farel.

Ada satu gerakan dari Disky yang berhasil buat Nadilla cemburu sekaligus ikut kumpul sama mereka.

"Lepasin enggak tuh tangan!" Amuk Nadilla, melepas paksa pegangan tangan Disky yang terpaut di pergelangan Maurel.

Maurel sangat tidak menyukai situasi seperti ini.

Ditambah Rahma datang seolah semakin memperkeruh keadaan. "Maurel kamu... Oh gitu, jadi teman busuk saya nambah satu?"

"Ya allah Rel, saya gak kepikiran seperti itu"

"Jadi? Selain sama Disky, kamu mau sama Farel juga?" Timpal Nadilla.

"Enggak Dilla. bukan! kalian itu semua salah paham!" Maurel ingin memberi klarifikasi.

"Salah paham gimana?, cara perilaku Farel ke saya sekarang sudah mulai berubah, ternyata semuanya gara-gara kamu" Kata Rahma.

Seolah buat Maurel sudah tidak bisa berbuat apa-apa jika satu lawan dua. Teringat saat kemarin dengan perkataan Bu Susi, Farel lah yang menjaga Maurel dari orang-orang yang akan mengganggu nya.

Farel membawa Maurel ke tempat yang lebih aman, serta memberikan kenyamanan sesuai dengan perintah ibunya Maurel.

"Kamu aman sekarang Maurel"

"Makasih" Kata Maurel sambil menyeka air matanya.

"Maaf kalau ini salah saya, lain kali saya gak akan bertindak seenaknya" Kata Farel.

"Engga ini bukan salah kamu, ini salah saya. Saya lupa kalau Rahma menyukai kamu"

Farel mengerut kening "Hah apa suka?"

"Emang kamu enggak tau apa?"

"Enggak"

"Waktu kemarin saya di pelukan Rahma dia bilang sendiri sudah memendam rasa sama kamu, dan bodohnya saya melupakan itu karena masih saking kusutnya pikiran saya"

"Kapan Rahma bilangnya?" Tanya Farel.

"Waktu saya curhat di beberapa menit setelah di putusin Disky"

"Kamu bawa saya kesini justru semakin buat Rahma nambah marah aja, Nadilla juga tadi marah soal Disky, saya hanya ingin sekolah dengan tenang yang engga punya banyak musuh Rel"

Satu tindakan yang bisa Farel lakukan adalah memeluk Maurel, pria itu berani bertindak kala orang yang ia sukai sedang terpuruk.

Untuk masalah penolakan bagi Farel urusan belakang, intinya tugas Farel sekarang menenangkan jiwa Maurel yang rapuh.

"Saya selalu ada disini, dari dulu bahkan sampai sekarang. Kamu selama ini gak akan sendiri Maurel"

Maurel merasa nyaman sekarang, bahkan ia membiarkan tubuhnya terus dikungkung oleh pria itu.

Setelah beberapa menit, mereka singgah di rooftop sekolah. Bagaimana Maurel melihat ke arah Rahma di bawah area lapangan, dia sedang mencari Farel setelah sebelumnya di tahan oleh teman sekelasnya dikelas.

Namun anehnya Nadilla dengan Disky tidak terlihat dari atas sana. "Mereka kemana pergi nya?"

"Siapa Maurel?" Tanya Farel.

"Disky sama Nadilla" Jawab Maurel.

"Jangan dipikirin, mereka pasti kemana-mana tidak jauh dari sekolah"

"Oh gitu"

"Iya"

"Kamu gak mau nyamperin Rahma? Kasian tuh dia nyariin kamu"

"Enggak" Farel mendekati Maurel sekaligus duduk di sampingnya. "Saya maunya temanin kamu"

"Yaudah"

"Dua teman sekelas saya lagi beli makan di kantin, kita tunggu mereka sambil rasain angin disini" Kata Farel.

Maurel menoleh dan tersenyum "Iya Farel kamu atur saja"

"Makasih banyak udah kasih kesempatan lagi Rel, saya gak percaya waktu saya peluk, kamu biarin itu"

"Iya sama-sama" Jawab Maurel.

Farel terdiam melihat layar ponsel sekedar ingin tahu jam berapa.

Tiba-tiba angin berhembus yang membuat aroma wangi dari badan Maurel tercium.

Barangkali khilaf, Farel langsung bangun, tapi Maurel langsung mencegahnya.

"Kenapa Rel?"

"..." Maurel terdiam, saat Farel kembali duduk, kepala gadis itu tiba-tiba bersandar di pundak Farel.

"Saya gak mau kamu jauh dari sisi saya" Pinta Maurel.

"Yaudah" Jawab Farel.

Tak berselang lama, kedua teman Farel datang membawa makanan yang di inginkan oleh Farel.

Barangkali saja salah lihat, beberapa kali teman Farel mengucek mata untuk memastikan. "Kok bukan sama Rahma Rel?" Kata salah satu teman Farel bernama Gilang.

Farel terdiam sambil menggeleng kepala, lalu mengambil pesanan yang sudah Gilang bawa ke rooftop. "Makasih Lang ini uang nya, kembalian nya ambil aja"

"Farel itu yang kamu bawa bukannya Maurel pacarnya anak basket itu?" Kata Gavin, kedua teman sekelas Farel.

"Iya ini Maurel, tapi tenang dia sudah putus"

Gavin menggaruk kepala, lalu pergi dari rooftop setelah Farel menyuruh mereka untuk pergi dari sana.

**

Di posisi Rahma yang sudah berada di kantin.

Yang ia lihat hanya Nadilla seperti sedang mengawal ketat Disky setelah keributan di kelas.

Ingin bertanya tapi sungkan, ingin pergi tapi perut sudah demo minta di isi.

Kali ini Rahma membiarkan Farel berduaan dengan Maurel "Tapi, jangan harap kamu bisa rebut Farel dari saya Maurel!"

Mendengar perkataan ketusnya Rahma, buat Nadilla yang sedang asik makan menatap ke arahnya.

Yang kemudian beralih ke arah Disky dengan wajah tenangnya sambil meminum es good day.

Tak hanya itu, Nadilla iseng menyenggol tangan Disky kala pria itu sedang memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"BISA DIEM GA SI!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!