NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dewi Hijab

Terjebak Cinta Dewi Hijab

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pearlysea

Hanina Zhang, merupakan putri seorang ulama terkemuka di Xi’an, yang ingin pulang dengan selamat ke keluarganya setelah perjalanan dari Beijing.

Dalam perjalananya takdir mempertemukannya dengan Wang Lei, seorang kriminal dan kaki tangan dua raja mafia.

Hanina tak menyangka sosok pria itu tiba tiba ada disamping tempat duduknya. Tubuhnya gemetar, tak terbiasa dekat dengan pria yang bukan mahramnya. Saat Bus itu berhenti di rest area, Hanina turun, dan tak menyangka akan tertinggal bus tanpa apapun yang di bawa.

Di tengah kebingungannya beberapa orang mengganggunya. Ia pun berlari mencari perlindungan, dan beruntungnya menemui Wang Lei yang berdiri sedang menyesap rokok, ia pun berlindung di balik punggungnya.

Sejak saat itu, takdir mereka terikat: dua jiwa dengan latar belakang yang berbeda, terjebak dalam situasi yang tak pernah mereka bayangkan. Bagaimana perjalanan hidup Dewi Hijab dan iblis jalanan ini selanjutnya?

Jangan skip! Buruan atuh di baca...

Fb/Ig : Pearlysea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlysea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_21 Kamar Merah

Chen Jie setelah mendapat perintah, langsung memutar gas motornya. Roda motor melaju cepat, menyusuri jalanan yang lengang, hingga berhenti tepat di depan seorang gadis berhijab yang berdiri di tepi taksi.

Hanina sontak menoleh ketika mendengar suara motor mendekat. Matanya menyipit, menatapnya penuh curiga.

"Ayo naik, Hanina." ucap Chen Jie tegas.

Dahi Hanina mengernyit.

"Siapa kau? Darimana kau tahu namaku?"

Chen Jie menegakan tubuh, membuka helmnya, terlihat wajahnya yang khas pemuda tiongkok, cukup tampan tapi masih jauh di bawah Wang Lei yang wajahnya seperti blasteran turki.

"Aku Chen Jie. Orang yang di tugaskan Wang Lei untuk mengawasimu sejak kau pergi."

"Apa?" Hanina melangkah mundur sedikit, matanya membesar.

"Tapi bagaimana, temanku di culik oleh orang bertopeng badut tadi, apa kau melihatnya juga?"

"Iya aku tahu." jawab Chen Jie, singkat.

Hanina menggelengkan kepala, raut wajahnya berubah kesal.

"Lalu kenapa kau tidak menolong kami atau setidaknya kau bisa lapor polisi!" suaranya naik satu oktaf.

Chen Jie mendengus.

"Itu tidak mudah... tapi yang penting kan kau selamat. Aku hanya di tugaskan untuk menjagamu bukan menjaga wanita itu juga."

"Hah?" Mata Hanina membulat, seolah tak percaya Wang Lei melakukan ini hanya demi dia. Tapi bagi Hanina, terlepas sikap buruknya Xiao Mei juga manusia, dia wanita yang tidak boleh diperlakukan semena-mena seperti itu.

"Aku tidak bisa membiarkan Xiao Mei begitu saja, hatiku tidak akan tenang," ujar Hanina, panik.

"Aku tahu.. Tapi aku mohon jangan memperumit pekerjaanku. Ikut aku sekarang dan aku akan jelaskan semuanya di rumah."

Hanina terdiam sejenak, dia merasa ragu untuk mempercayai pria ini.

"Kalau begitu aku ingin kau membuktikan kalau kau benar orang suruhan Wang Lei."

Cheng Jie menarik napas dalam, tingkah gadis berhijab ini sangat waspada, tidak mudah di tipu. Dia pun merogoh saku celana, mengeluarkan ponsel dan membuka aplikasi chat.

"Lihat ini.." Chen Jie mengulurkan ponselnya ke arah Hanina. Layar ponsel menampilkan percakapan pesan instan dengan nama kontak bertuliskan 'Wang Lei' Beberapa pesan terakhir terlihat jelas, tentang perintahnya menjaga Hanina dari Xiao Mei.

Hanina mendengus lemah, baru beberapa hari di tempat asing tapi dirinya seolah terus di beri kejutan oleh takdir. Entah apa lagi yang akan terjadi besok, Hanina hanya bisa pasrah  dan menggantungkan pertolongan hanya kepada Allah.

"Baiklah, aku akan ambil barang-barangku dulu."

Cheng Jie mengangguk, sementara Hanina mengambil barang belanjaanya di mobil taksi, terlihat supir itu masih pingsan di kursi kemudi, melihatnya membuat Hanina kasihan.

Setelah mengambil semua barangnya, gadis cantik itu mulai menaiki jok belakang motor Chen Jie. Tapi sebelum pria itu memutar gas, Hanina berkata.

"Kasihan sekali supir tua itu, dia pingsan. Apa kita telfon ambulans dulu untuk menolongnya?"

ucapan Hanina membuat Cheng Jie mulai kesal, tapi juga kagum. Di saat-saat seperti ini dia masih memperdulikan orang lain.

"Apa dia kena tembak?"

"Tidak. Dia hanya ditampar dan dikentuti setelah itu malah pingsan." jawab Hanina, nadanya terdengar polos, membuat Cheng Jie menyembur tawa.

"Apa yang kau tertawakan? Kau tertawa di atas penderitaan orang lain." katanya, nadanya terdengar gemas pantas Wang Lei sampai bisa di jinakan. pikir Chen Jie.

"Dia cuma pingsan, bukan serangan jantung, sebentar lagi juga akan sadar sendiri. Sudah siap, kan? Kita melaju sekarang." ucap Chen Jie.

Hanina mengangguk, meski di hatinya terus merasa gelisah.

Chen Jie segera memutar gas, motor melaju meninggalkan taksi. Hanina duduk tegak di jok belakang, tangannya hanya memeluk tas belanjanya tidak berani memegang Chen Jie.

"Pelan-pelan saja, aku takut jatuh!"

"Kalau takut jatuh, makanya pegangan."

"Tidak mau!" teriak Hanina.

Enak saja pegangan, dalam hatinya kini hanya Wang Lei saja yang boleh memerintahnya begitu.

Chen Jie mendengus kesal, matanya melirik lewat kaca spion, melihat gadis berhijab itu yang duduk kaku seperti patung.

"Terserah saja, tapi kalau jatuh kau sendiri yang menjelaskan ke Wang Lei!  aku tidak akan bertanggung jawab," ucapnya sinis agak berteriak.

"Aku tidak akan jatuh! Makanya kau pelan-pelan saja nyetirnya!" balas Hanina cepat, suaranya penuh keyakinan meski tubuhnya terlihat gemetar setiap kali motor melewati jalanan yang sedikit bergelombang.

Chen Jie memelankan laju motonya lalu melirik ke spion, senyum tipis tersungging di balik helmnya.

"Kau memang berbeda dari gadis-gadis lain. Biasanya mereka justru cari alasan untuk memelukku."

Hanina langsung menoleh tajam, matanya menyipit.

"Beraninya kau membandingkan aku dengan gadis-gadis lain! Aku bukan tipe murahan yang gampang memeluk laki-laki."

Chen Jie tertawa pendek, menikmati kepolosan gadis berhijab itu.

"Tenang... Aku tidak tertarik padamu. Sudah cukup Wang Lei saja yang repot mengurusmu, aku tidak mau ikut pusing."

Hanina langsung diam. Entah kenapa setiap kali nama Wang Lei disebut, dadanya terasa hangat, meski ia mencoba menepis perasaan itu.

...•<•<•pearlysea•<•<•...

Di sisi lain mobil metalik milik bos Lou Sheng memasuki gerbang rumah besar nan mewah, mirip seperti mansion konglomerat, dan memang benar, dia termasuk jajaran 10 orang paling kaya di Asia. Bukan hanya karena bisnis ilegalnya tapi juga bisnis murni beberapa perusaahaan raksasa yang dimilikinya.

Dari dalam mobil, Xiao Mei yang di ikat mulut dan tanganya tak henti-hentinya meronta di tengah himpitan tubuh Zhou Kun dan Lu Yan yang sudah tak mengenakan masker badut.

Setelah mobil berhenti di garasi luar, 2 bodyguard langsung menghampiri dan salah satunya membawa payung.

Satu bodyguard membuka pintu dengan menunduk hormat, bos Lou sheng turun dan segera di payungi karena cuaca panas. Dia tidak mau kulitnya yang sudah keriput jadi gosong, maklum usianya sekarang sudah 68 tahun, meski begitu dia tidak terlihat sangat tua.

Fang Jie yang menyetir menyusul turun di ikuti  Zhou kun dan Lu Yan yang menggotong paksa Xiao Mei keluar. Kaki dan tangannya di pegang erat oleh kedua pria itu. Xiao Mei terus mengerang, meronta dan mengulet seperti ular, membuat Bos Lou Sheng sakit mata melihatnya.

"Berhenti dulu Zhou Kun, Lu Yan!"

"Ada apa Bos?" tanya Lu Yan.

"Bos sakit mata lihatnya, kalian gotong orang kaya mau dilempar ke jurang. Bopong di bahu dong!"

"Aduh bos, perkara bopong orang saja di protes segala." gerutu Zhou Kun, namun tetap menuruti perintah. Dengan gerakan kasar, mereka menurunkan Xiao Mei, Zhou Kun membungkuk dan membopong wanita itu di bahunya seperti mengangkut karung beras.

"Nah begitu kan lebih elegan dan estetik, enak mata melihatnya." Bos Lou Sheng tertawa, anak buahnya cuma nyengir.

"Sudah.. Bawa ke kamar merah sekarang, jangan lupa pakaikan borgolnya sekalian." perintahnya.

"Siap!" Zhou Kun segera memutar tubuh, tapi baru dua langkah...

"Eh tunggu-tunggu!" cegahnya.

Zhou Kun mendesis kesal, tanpa sadar meremas paha Xiao Mei membuat wanita itu kembali meronta, dia segera berbalik badan.

"Apalagi sih, Bos?" tanyanya menahan rasa jengkel.

"Bos mau tabok dulu pantatnya yang montok itu Haha!" bos tertawa geli yang langsung menular ke anak buahnya.

Zhou Kun memejam mata lalu mendekat ke Bos Lou Sheng, pantat Xiao Mei kini tepat di hadapan si Bos. Mafia tua itu menyeringai lebar, mengangkat salah satu tanganya dan siap menabok bokong Xiao Mei, tapi...

"Tidak jadi...  Zhou Kun... Haha.. Bos mau tabok di kamar saja sepuasnya. Hahaa." tawanya kembali menggelegar di ikuti yang lain.

Brengsek! Rahang Zhou Kun mengeras, jengkel, karena perintah bosnya itu seakan mempermainkannya, tapi bagaimana pun dia tidak bisa melawan dan hanya bisa mengumpat dalam hati. Bos sialan!

"Sudah bawa dia sekarang, sebelum Bos berubah pikiran lagi." seru si bos.

"Siap, Bos!" jawab Zhou Kun ketus, dia kembali memutar tubuh dan melangkah cepat. Suara erangan Xiao Mei hanya menambah kesetresanya.

Bos Lou Sheng berjalan pelan di belakang, payung tetap di atas kepalanya. "Fang Jie, pastikan kamera di kamar merah sudah aktif semua. Bos mau dokumentasi haha, biar kalau sudah bosan nanti bisa diputar ulang."

Fang Jie mengangguk patuh. " Segera diatur, Bos. Semua sudut akan tertangkap jelas."

Lou Sheng menyeringai puas. "Bagus. Bos suka hal-hal yang artistik dan aestetik.

1
Siti Nina
Wahh,,wang lei terpesona pada hanina tapi ga mau ngaku gengsi di gedein 😄
Siti Nina
Astaga ada" saja tuh kakek" bikin emosi jiwa 😅
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
👍👍👍
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Waw,,,sangat menarik ceritanya keren banget 👍👍👍
Siti Nina
oke ceritanya 👍👍👍
Siti Nina
Mampir thor salam kenal kesan pertama menarik ceritanya keren kata"nya juga enak di baca 👍👍👍 tapi yg like nya dikit banget padahal oke banget ceritanya 👍👍👍🤔🤔
Nalira🌻: Salam kenal juga, Kak...🤝🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!