NovelToon NovelToon
Panggung Kehidupan

Panggung Kehidupan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Model / Bullying di Tempat Kerja / Karir / Persahabatan
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Kairos Lim, aktor papan atas yang terpaksa menghadapi badai terbesar dalam hidupnya ketika kabar kehamilan mantan kekasihnya bocor ke media sosial. Reputasinya runtuh dalam semalam. Kontrak iklan dibatalkan, dan publik menjatuhkan tanpa ampun. Terjebak antara membela diri atau menerima tanggung jawab yang belum tentu miliknya. Ia harus memilih menyelamatkan karirnya atau memperbaiki hidup seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan malam di La Yeon

Mendapatkan jalan buntu satu hari sebelum tenggat waktu yang ditentukan oleh papanya, membuat Kairos uring-uringan. Sebelum menuntut keadilan dia ingin lebih dulu mengetahui apa alasan orang di luar sana mau menjatuhkannya sampai dasar jurang.

Pria bermata biru itu menatap gedung-gedung pencakar langit yang hadap-hapan dengan tempatnya berpijak. Isi kepalanya sangat ribut, seolah pasar yang tidak bisa ia senyapkan begitu saja.

"Kai."

"Kairos."

"Tuan Lim."

Panggilan itu terulang beberapa kali tetapi pemilik nama tidak kunjung menyahut. Mau tidak mau wanita cantik yang menjadi sekretarisnya melangkah semakin dekat dan menepuk pundak Kairos, barulah pria itu tersadar dari lamunan panjangnya.

"Maaf menganggu Tuan, tapi Tuan Lim ada di depan dan ingin bertemu."

"Ah ya, suruh dia masuk," jawab Kairos yang tampak gelagapan.

Pria itu memilih duduk di kursi samping meja karena sudah tahu papanya akan duduk di kursi khusus satu orang seolah memimpin sebuah rapat.

"Sepertinya kamu sangat santai menanggapi masalah yang masih panas-panasnya. Seolah bisa menyelesaikan semuanya besok," ucap Seo-Jun Lim. "Atau apakah kamu sudah menyerah dan ingin appa menyelesaikan?"

"Tidak Appa, Kai yang akan menyelesaikan semuanya besok. Appa tidak perlu mengotori tangan hanya karena masalah Kairos."

"Baguslah." Seo-Jun Lim tersenyum tipis.

Tentu saja Kairos takut jika dia yang turun tangan menyelesaikan masalah. Selain aib Han Sena akan diketahui oleh seluruh dunia, Kairos juga siap kehilangan Hanna untuk selamanya.

"Appa datang untuk mengundang makan malam bersama."

"Tidak apa-apa, Appa?" Kairos memastikan, pasalnya mereka jarang makan bersama di luar rumah sebab menghindari banyak hal, salah satunya status ayah dan anak yang mungkin saja diketahui oleh publik. Terlebih sekarang berita tentangnya masih panas-panasnya.

Jika ada yang tahu bahwa dia adalah putra Seo-Jun Lim, mungkin dunia politik akan gempar, dan banyak pro dan kontra baru.

"Sudah sepantasnya anak dan appa makan bersama bukan? Tidak ada yang salah akan hal itu." Seo-Jun Lim tersenyum seolah tidak masalah jika ada yang mengetahui status mereka. "Appa menunggumu di restoran La Yeon - The Shilla Hotel."

"Baik Appa." Kairos mengangguk, segera berdiri dan membungkukkan tubuhnya untuk mengantar kepergian pria tua yang sangat dia hormati dalam hidupnya.

***

Seperti permintaan papanya, Kairos bersiap-siap untuk datang ke hotel The Shilla di mata restoran La Yeon berada. Setelan formal membungkus tubuhnya. Jaz hitam dengan celana hitam senada, warna polos tapi tidak menghilangkan kesan mewah dan gagah Kairos Lim.

Pria itu memencet tombol lift yang akan membawanya menuju lantai 23. Di tengah-tengah perjalanan menuju restoran La Yeon, seseorang menyusul masuk saat berada di lantai 10.

"Oppa?" Jelas sekali bahwa wanita yang baru masuk ke lift terkejut melihat keberadaan Kairos.

"Jagiya? Ada urusan apa kamu ke sini?"

"Makan malam keluarga, Oppa sendiri?"

"Makan malam bersama Appa."

"Wah kebetulan sekali, bagaimana jika makan bersama saja? Aku yakin mereka tidak keberataan."

"Lihat nanti Jagiya, mood appa tidak baik karena masalah yang belum mereda."

"Iya juga." Hanna mengangguk, mengerti akan situasi.

Di dalam lift, keduanya saling mengenggam tangan seolah akan ada yang memisahkan. Padahal hingga sampai di lantai 23, hanya mereka berdua di dalam kotak persegi tersebut.

Tepat saat pintu restoran dibuka, keduanya disuguhkan oleh kemewahan dan aroma sedap dari setiap masakan korea. Banyak keluarga atau pun pasangan yang menikmati makan malam.

Tatapan sepasang kekasih itu berpencar untuk mencari orang tua masing-masing yang ternyata hanya terpisah satu meja. Posisi meja mereka sangat bisa menikmati pemandangan Namsan Park dan pusat kota seuol.

"Ternyata di sana," tunjuk Hanna lebih dulu.

Sepasang kekasih itu masih berpegangan tangan dan disaksikan oleh orang tua dan baru melepaskan saat dekat. Kairos duduk di hadapan papanya. Posisi duduk itu membuatnya leluasa melihat aktivitas keluarga sang kekasih.

"Appa sudah lama? Kai tadi ada urusan mendadak sehingga sedikit terlambat."

"Appa juga baru datang," jawab pria tua itu.

Hidangan satu persatu datang sesuai pesanan Seo-Jun Lim sebelumnya. Namun, sama sekali tidak menarik perhatian Kairos yang sejak tadi tatapannya tertuju pada meja seberang, terlebih ketika sepasang suami istri dan putranya datang bergabung dan disambut hangat oleh orang tua Shin Hanna.

Tangan Kairos mengepal di bawah meja. Darahnya mendidih, ada rasa tidak terima melihat kebahagian yang menyambangi keluarga di meja seberang. Ia iri dan ingin berada di antara mereka. Namun, posisinya sangat sulit, terlebih tadi saat bertemu pandang dengan tuan Shin, pria itu langsung membuang muka seolah tidak sudi melihat dirinya.

"Mereka bertemu untuk membicarakan perjodohan," ucao Seo-Jun Lim

Lantas tatapan yang semula tertuju pada dua keluarga beralih pada papanya.

"Perjodohan siapa Appa?"

Kening Kairos mengerut melihat papanya tertawa alih-alih menjawab pertanyaanya. Tidak tahukah pria tua itu bahwa saat ini Kairos tidak ingin bercanda.

"Hanna dan Minho."

"Jadi ini alasan appa mengajak makan malam bersama? Untuk menyaksikan hal menyakitkan yang bahkan tidak pernah Kairos bayangkan?" Mata Kairos memerah, sebisa mungkin tidak murka dan tidak melupakan identitasnya sebagai publik figure yang pergerakannya dipantau setiap saat oleh media.

"Bukan untuk menyaksikan hal menyakitkan. Appa hanya ingin memperlihatkan orang-orang yang mengkhianatimu, Kai. Appa sangat menyayangimu sampai rasanya tidak tega jika kamu dimanfaatkan oleh orang sekitar."

"Itu tidak benar Appa." Kairos mengelengkan kepalanya, jelas Hanna dan Minho tidak mungkin mengkhianatinya seperti ini.

"Kenapa tidak, kamu tidak berguna lagi untuk mereka."

1
indriyanii
siapa dalang sebenarnya sih..gregetan jadinya
Maria Kibtiyah
hadehhh gimana nanti hubungan hanna sama kai
Arsyad Algifari.
dan Hanna mengetahui nya. itu lah rahasia yang di sembunyikan Hanna
Maria Kibtiyah
aduh gimana nanti hubungan mereka yh
Arsyad Algifari.
apa maksud Hanna bicara seperti itu
Maria Kibtiyah
nah kan bpknya si hanna
Maria Kibtiyah
aduhhh apa dalangnya ortu senna y
Maria Kibtiyah
appa nya hanna x yh yg nyebarin videonya
indriyanii
apa ayahnya Hanna yg nyebarin berita itu
Arsyad Algifari.
apa iya Hanna dan Minho mengkhianati kai
indriyanii
kasian bngt
Maria Kibtiyah
kasian kai
indriyanii
makin penasaran
Maria Kibtiyah
siapa kira2 dalang sebenarnya
Maria Kibtiyah
ini yang baca sepi mungkin pada gk dapet notif klw ada karya baru
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: kayaknya hehehe
total 1 replies
Maria Kibtiyah
aduh kira2 minho apa appa y hanna yh dalangnya jadi suuzhon kan
indriyanii
keren
Maria Kibtiyah
aku suka ko ceritanya... curiga aja sama minho nih jgn2 dia juga suka hanna jd mau menjatuhkan kairos
Teh Yen
siapa.yg nyebarin ???
Maria Kibtiyah
curiga si minho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!