NovelToon NovelToon
Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Penulismalam4

Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda.

Bukan nya masuk ke alam baka, Felisha justru terbangun ditubuh seorang wanita yang sudah bersuami lebih parah lagi dia memasuki tubuh seorang Antagonis yang memiliki tiga suami yang tidak ia pedulikan karna sibuk mengejar cinta sang protagonis pria.

____

"Gue mau cerai!" Felisha

"Jangan berharap bisa lepas Baby" A

"Bisa ntar gue menghilang" Felisha

"Sayangnya saya sudah menanam benih di perutmu" J

"Gampang, nanti gue cariin bapak baru buat anak gue" Felisha

"Saya kurang kaya? Tampan? Seksi? Kuat" D

"Punya lo kecil kagak puas gue" Felisha


Yuk lanjut......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20_Jalan-jalan

Darion, Alister dan Jayden menatap lamat punggung gadis kecil didepan mereka, jantung mereka berdebar kencang.

Ting!

Ketiga pria itu membuka hp mereka saat mendapatkan pesan secara bersamaan.

Julian

Bunda sudah sampai? Ian hanya bisa membantu sampai disini, jangan sampai kalian menyesal nanti Ian jelaskan semua nya.

Airin adalah Bunda Delisha, jangan biarkan bunda pergi dan membuat adik-adik sedih.

Mata ketiga pria itu memanas, mereka menggenggam kuat ponsel mereka lalu menatap Airin dengan penuh rindu.

Jayden maju dan langsung memeluk tubuh Airin dari belakang saat gadis itu akan keluar.

Grep!

"Yang hikss j-jangan pergi lagi Yang hikss jangan tinggalin Mas, Mas kangen hikss " ujar nya menangis.

Airin melepaskan tangan Jayden dari tubuhnya, lalu berbalik, ia mengusap air mata Jayden menatap Jayden dengan senduh.

Jayden memeluk Airin dari depan, Airin membalas pelukan Jayden tan kalah erat, ia ikut menangis didalam pelukan Jayden.

Airin pikir suami nya sudah menikah lagi dan melupakannya, bolehkah ia egois. Airin ingin kembali bersama mereka, bersama suami dan anak-anak nya.

Jayden melepaskan pelukan mereka,ia menangkup pipi gembul milik Airin mengusap nya dengan lembut. Jayden mencium kedua pipi Airin dan menggigit gemas kedua daging itu.

"Mas tau?" tanya Airin pelan.

"Hati tidak bisa berbohong Yang" Jayden menarik tangan Airin lalu meletakkan didada nya, bisa Airin rasakan debaran jantung Jayden.

"Mas senang kamu masih hidup sayang" ujar nya senang.

Si Kembar sudah kembali ke kelas mereka karna perintah Darion saat Jayden dan Airin sedang berpelukan.

Airin menatap kedua pria kembar yang juga menatap nya dengan berlinang air mata.

Airin menghampiri kedua nya, tangannya terulur memegang pipi keduanya, mereka berpelukan bertiga melepaskan rindu yang teramat dihati mereka.

_

Disinilah Airin berada dirumah lama nya, rumah yang dulu menjadi tempat tinggal nya.

Airin juga mengetahui tentang ketiga mantan suaminya itu pisah rumah dan membawa masing-masing anak mereka, tentu saja Airin marah besar setelah mengetahui itu.

Airin juga sudah menjelaskan tentang dirinya yang berpindah jiwa ke tubuh ini, ia pikir ketiga pria itu tidak akan percaya dan menganggap nya gila eh tau  mereka percaya dengan segala yang Airin ucapkan bahkan ketiga pria itu menjadi sangat posesif sekali.

Saat ini Airin sedang mengusap rambut Darion yang sejak tadi memeluk nya dengan erat, Jayden sedang masak didapur sedangkan Alister mendapat Operasi dadakan.

"Gue pikir kalian nikah lagi setelah gue meninggal" ujar Airin.

Darion langsung menatap tajam Airin, ia tak suka dengan penuturan Airin itu.

"Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Kamu dirumah ini, ingat itu" ujar Darion.

Airin tersenyum tipis, ia mencubit pipi Darion mengecup bibir pria itu singkat.

"Iya iya "

Darion tersenyum, ia kembali memeluk Airin erat menenggelamkan kepalanya didada gadisnya.

Airin tersenyum melihat Jayden yang datang dari dapur masih dengan apron ditubuhnya.

Jayden mencium kening Airin sayang mengecup singkat bibir manis itu.

"Makan sayang" ujar nya.

"Nanti dulu mas, tunggu Mas Alister sama anak-anak dulu" ujar Airin.

Tak lama setelah ucapan Airin terdengar suara anak-anak nya yang meneriaki nya.

"BUNDA!" Airin tersenyum melihat keempat anak nya.

Darion melepaskan pelukannya, ketiga anak kembar nya langsung memeluk nya dan bermanja-manja. Julian mencium pipi gembul Airin lalu berlalu masuk kekamar nya.

"Ganti baju gih,udah itu turun kita makan bersama" ujar Airin diangguki Ketiga nya.

_________

Airin saat ini sedang duduk diruang keluarga bersama Jack, ntah kenapa adiknya malam ini sangat manja pada nya.

Airin mengambil hp nya lalu melakukan live streaming baru 1 menit sudah ribuan yang masuk ke Live nya.

"Hiiii" sapa Airin riang.

Airin mendekatkan wajah nya ia membaca satu persatu komentar orang-orang yang nonton Live streaming nya.

"Adek kecil sendiri aja?"

"Gak kok Gue sama Jack" jawab Airin.

Jack bangun dan memeluk Airin dari samping, ia terus mencium pipi gembul Airin tak ayal juga menggigit nya.

Penonton live nya meledak dan semakin banyak,Airin kembali membaca komentar itu.

"Kak Airin cantik banget"

"Makasih sayang,lo juga cantik kok" balas Airin.

"Ngantuk" rengek Jack.

Airin mengusap kepala Jack yang berbaring di paha nya lalu melanjutkan Live nya.

Di tempat lain, tepatnya di Mansion mewah terlihat ketiga pria dengan wajah sama sedang mencak-mencak dan misu-misu tak jelas.

"Sial sial sial siapa pria itu? Kenapa dekat sekali dengan Airin?" tanya Jayden ntah kepada siapa.

"Sepertinya kita harus segeralah melamar Airin jika tidak ingin di dulukan orang lain" ujar Alister.

"Sekarang kita kerumahnya" ujar Darion.

Plak!

"Jangan buru-buru, jika kau ingin ditendang oleh Airin silahkan saja" ujar Jayden dan Alister serentak setelah menggeplak kepala Darion.

_________

Pagi ini Airin sudah rapi dengan baju casual nya, ia berencana ingin mengajak anak-anak nya keluar meningat ini hari Minggu.

Airin tersenyum menatap keempat anak nya yang sudah menunggu nya didepan pintu.

"Dimana papa kalian?" tanya Airin saat melihat ketiga pria kembar itu.

"Lagi sibuk dengan kerjaan" jawab Jendral seadanya.

Airin mengangguk pelan.

"Ayo" ujar nya.

Mereka masuk kedalam mobil Airin, sekarang tujuan mereka hanya satu mereka menunu Mall.

Setelah beberapa menit perjalanan mereka akhirnya sampai di Mall, membeli tiket dan membiarkan anak-anak bermain sepuas nya.

Seorang gadis kecil menatap kosong anak-anak yang sedang bermain dan tertawa lepas dilautan bola itu, saat asik melamun sodoran sebuah eskrim tepat didepan wajah nya menyadarkan gadis kecil itu.

"Murid baru" gumam gadis kecil itu.

"Kenapa duduk disini?" tanya anak laki-laki itu dingin.

"Tidak apa-apa hanya melihat anak-anak lain sedang bermain" jawab gadis kecil itu.

"Meteo Gergio Grisham" ujar Meteo masih menatap kedepan.

"Crystalia welferta Qenzy" ujar Crystal tersenyum.

"Kamu sendiri kenapa duduk disini?" tanya Crystal.

"Lagi nungguin Bunda dan yang lain" jawab Meteo.

"Meteo, kamu dan Jendral ada hubungan apa?" tanya Crystal penasaran.

Meteo menatap Crystal sebentar lalu kembali menatap kedepan.

"Saudara" jawab Meteo seadanya

Crystal mengangguk pelan, sudah ia duga melihat wajah mereka sangat mirip, namun yang menjadi keraguan Crystal yaitu interaksi mereka seperti tidak saling mengenal.

"Teo kenapa duduk disini" tanya Airin khawatir, saat tadi ia tak melihat Meteo bersama ketiga anak nya.

"Bunda, Teo lelah berdiri terus jadi nya Teo duduk disini, sekalian nemenin Crystal" jawab Meteo.

Airin melihat disamping dan ternyata ada seorang gadis kecil disana yang menatap nya dengan binar.

"Teman Teo?" tanya Airin.

Crystal mengangguk pelan, sembari melirik Jendral yang sibuk dengan eskrim nya. Crystal kembali menatap bunda Teo dan Jendral, dengan binar kagum.

"Sama siapa kemari?" tanya Airin lagi.

"Sama Papa " jawab Crystal.

"Dimana Papa mu?" tanya Airin lagi, pasalnya gadis kecil ini masih anak-anak tapi dibiarkan sendirian.

"Papa sedang membeli minuman , Crystal yang menyuruh nya menunggu disana" ujar Crystal.

"Crystal ikut kami saja, kamu sendirian sangat berbahaya " ujar Airin lembut mengelus kepala Crystal.

"Boleh aunty?" tanya Crystal lirih.

"Boleh" ujar Airin tersenyum manis, Crystal mengangguk semangat.

"eh" Crystal kaget saat tangan nya tiba-tiba dipegang oleh Teo.

"Ayo nanti kamu tersesat" ujar Teo.

Airin tersenyum kecil, ia menggigit bibir dalam nya saat melihat tatapan tajam Jendral pada kedua anak berbeda jenis kelamin itu.

"Masih kecil sudah bisa cemburu, gimana besar nya" kekeh Airin dalam hati.

Airin duduk disalah satu kursi kosong, ia hanya memperhatikan keempat anak yang sedang bermain itu. Seseorang duduk disampingnya dan juga ikut menatap kedepan dimana anak-anak sedang bermain, lebih tepatnya kearah gadis kecil yang tertawa keras karna berhasil menjahili anak laki-laki yang menatap datar gadis kecil itu.

"Mereka sangat bahagia" suara berat itu berhasil mengalihkan perhatian Airin.

Airin melihat kesamping nya, terlihat pria dewasa yang sedang duduk menatap kedepan kemudian menatap nya.

"Kita bertemu lagi Nona muda" ujar Pria itu tersenyum kecil.

"Kita pernah bertemu?" tanya Airin menaikan alis nya tinggi.

"Pernah, dipesawat" ujar Pria itu lagi

Airin mengangguk pelan, ia mengingat pria ini, pria yang menggenggam tangan nya dipesawat.

"Sedang apa kau disini? Menunggu adik mu?" tanya Pria itu.

"Anda sendiri sedang apa disini?" Ujar Airin berbalik bertanya.

"Menunggu anak ku" ujar Pria itu sembari menunjuk gadis kecil yang sedang tertawa.

" Arnold Den'qenzy " ujar pria itu mengulurkan tangannya pada Airin.

"Airin Delisha Rachmi Dirgantara" ujar Jessy membalas uluran tangan Arnold.

Arnold masih mengira Airin ini masih gadis, yah memang masih gadis melihat penampilan nya dari pertama bertemu hingga sekarang dipertemuan kedua ini Airin terlihat seperti gadis remaja yang berusia 16-18 tahun.

Airin hanya memakai Jeans dan Hoodie oversize, rambut kepang serta wajah baby face yang natural,jangan lupakan pipi gembul nya yang membuat siapa saja ingin menggigit nya.

"Bunda!"

Airin dan pria itu melihat kearah suara,disana Crystal berlari kearahnya dengan senyum lima jari, Airin tersenyum kecil.

"Jangan lari-lari Crystal nanti jatuh" ujar Airin memperingati gadis kecil itu.

Crystal nyengir lebar,ia masih tak menyadari kehadiran pria disamping Airin.

"Aunty, Teo nakal masa pipi Ry digigit" aduh gadis kecil itu.

Airin mengelus pelan pipi Crystal yang merah akibat digigit itu.

"Maafin Teo ya nak, nanti Aunty marahin Teo nya" ujar Airin lembut sembari mengelus pipi gembul Crystal.

Arnold menatap dalam Airin yang saat ini sedang mengelus pipi putri nya.

"Crystal" panggil Arnold.

Crystal melihat kearah samping, ia terkejut melihat Papa nya berada disini, tatapan nya berubah dingin menatap pria itu.

"Ya" ujar Crystal dingin.

"Kalian saling kenal?" tanya Airin heran.

"Iya Aunty, dia Papa nya Crystal " ujar Crystal.

"Bunda lapar" ujar Teo berlari dan langsung memeluk Airin

"Kita makan ya, abang kakak  mana?" tanya  Airin lembut, tak lama ketiga anak nya datang.

"Bunda?" tanya Arnold tak percaya menatap Airin.

Airin menaikan alis nya, lalu mengangguk pelan. "Kenapa?"tanya Airin.

"Dia anakmu?" tanya nya menunjuk Teo.

"Bukan dia, tapi mereka berempat anak ku " ujar Airin dingin.

Arnold tak percaya ini, bisa-bisanya gadis disampingnya ini ibu empat anak.

"Berapa usia mu?" tanya Arnold.

"25" jawab Airin jujur.

Lagi dan lagi Arnold di buat tak percaya dengan ucapan Airin, hey siapapun akan mengira Airin ini masih belasan wajah nya yang baby face dan penampilan nya akan membuat orang berfikir Jessy ini masih anak-anak dan ternyata dia adalah ibu dari empat anak.

"Bunda Teo lapar" rengek Teo.

"Iya sayang, ayo kita cari makan, Crystal mau ikut nak?" tanya Airin pada Crystal.

"Mau aunty!" seruh nya semangat.

Mereka pergi ke restoran yang ada di mall ini, Airin membiarkan anak-anak nya memesan makanan yang mereka suka, setelah makanan datang mereka memakan makanan nya.

"Teo, Crystal makanan nya jangan terlalu pedas nanti sakit perut" peringkat Airin lembut namun tegas.

"Iya Bunda/aunty" jawab kedua nya.

Arnold mengulum senyum melihat perhatian Airin pada anak nya.

"Bunda tidak makan?" tanya Ian,karna sedari tadi Bunda nya hanya menatap makanan nya.

"Bunda  masih kenyang boy, kalian makanlah" ujar Airin.

Jendral menyendok nasi nya lalu mengarahkan pada Airin, Airin tersenyum kecil melihat kepekaan putra nya, ia menerima suapan dari Jendral, tak mau kalah ketiga putra nya juga ikut menyuapi Airin, bahkan Crystal juga ikut menyuapi Airin.

Arnold lagi-lagi tersenyum kecil melihat perhatian Crystal pada Airin, bahkan ia menatap keempat anak laki-laki yang sudah kembali sibuk dengan makanan mereka sendiri.

_______

1
sakashinomitsu
seru
sakashinomitsu
lanjut kerenn ceritanya
mom'$ nji
agk bingung thor ni q baca nya kos dr suami 3 skrng da lagi aja anak nya 😅😅
mom'$ nji: siap thor dtunggu up bnyak nya
penulismalam4: nanti juga tau sayang,sabar aja ya nunggu certa nya
total 3 replies
mom'$ nji
da ada ja kelakuan rendom nya lucu
Travel Diaryska
tolong up nya ya author, sampe tamat ✨
penulismalam4: siap bos
total 1 replies
mom'$ nji
semangat thor up ny banyak bnyak cerita nya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!