NOTE: SEDANG DALAM TAHAP REVISI! (Sekuel Istri Jelekku Season pertama)
Rayna Hamish, gadis kecil kesayangan pasangan Randy Sebastian dan Dania Hamish.
Gadis itu kini telah beranjak remaja. Namun, ada yang tak biasa darinya. Gadis itu memiliki segalanya yang tentunya diberikan oleh Randy dan Dania. Di balik kehidupan mewahnya, ada kesederhanaan dalam dirinya yang menjadikannya layaknya gadis biasa dan senang menyendiri yang bahkan teman-temannya memanggilnya gadis cupu akibat pendiamnya dirinya dan tak senang berbaur.
Suatu ketika, tepat setelah dirinya pindah dari Australia ke Indonesia, negara kelahiran sang Papa, yaitu Randy Sebastian. Dirinya menghadapi masalah yang akhirnya membuatnya bertemu dengan seorang pria bernama Kevano, seorang aktor sekaligus model tampan di Indonesia.
Kevano yang berprofesi sebagai seorang aktor tentu hidupnya tak jauh dari media, segala tindak tanduknya selalu menarik perhatian media hingga suatu ketika menimbulkan banyak masalah untuk dirinya dan Rayna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahdania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Rayna membulatkan matanya, dia sungguh terkejut mendengar ucapan Kevano.
Seketika jantungnya berdegup kencang, untuk pertama kalinya ada pria yang mengajaknya berpacaran.
"Aku mau pulang." ucap Rayna sambil bangun dari duduknya.
Kevano menahan tangan Rayna dan menggenggamnya dengan erat tanpa bangun dari duduknya.
Kevano ini memang memiliki tubuh yang tinggi, sedangkan Rayna begitu mungil jika berdampingan dengan Kevano.
"Tolong Rayna, media juga besok akan heboh dengan pemberitaan kita." ucap Kevano.
"Apa maksud kamu?" tanya Rayna dengan bingung.
"Maaf, saat aku menyanyikan lagu di atas panggung tadi, sebetulnya aku sudah tahu kalau ada dua orang wartawan juga di sana. Aku nggak tahu gimana ceritanya bisa ada mereka di sana. Ralisya adalah adik aku, dia nggak mungkin mengundang wartawan di sana." ucap Kevano.
"Jadi, kamu manfaatin aku?" Rayna menatap Kevano dengan tatapan tak percaya.
Bisa-bisanya Kevano menyeretnya kedalam masalah besar.
Pantas saja, tidak mungkin Kevano akan mencintainya hanya dalam waktu singkat.
"Tenang dulu," Kevano mencoba menenangkan Rayna namun Rayna menarik paksa tangannya dari Kevano.
"Kamu nggak sopan, bisa-bisanya kamu libatkan aku ke dalam masalah kamu, kita bahkan nggak saling kenal." ucap Rayna dengan geram.
Kevano menghela napas dan bangun dari duduknya.
"Kita bisa mencobanya bukan? Aku aktor, aku penyanyi, aku terkenal, kamu akan ikut populer kalau jadi pacar aku." ucap Kevano sambil memegang bahu Rayna.
Rayna membulatkan matanya dan merasa tak suka dengan ucapan Kevano yang seolah-olah tengah membanggakan diri sendiri.
"Kepedean banget jadi orang, siapa juga yang mau jadi pacar kamu." ucap Rayna dengan kesal.
"Lepasin, aku mau pulang." ucap Rayna dengan melepaskan paksa tangan Kevano yang masih berada di bahunya.
"Aku akan antar kamu pulang, dimana rumah kamu?"
Rayna mendorong tubuh tinggi Kevano dan bergegas meninggalkan Kevano.
"Astaga, gadis ini benar-benar keras kepala." ucap Kevano dengan nada kesal.
Kevano menghampiri Rayna dan menarik Rayna untuk ikut bersamanya.
"Tolong ..."
Kevano menjadi panik saat tiba-tiba Rayna berteriak minta tolong.
Dengan cepat dia mendorong tubuh Rayna agar duduk di kursi taman dan dengan cepat pula Kevano membungkam mulut Rayna menggunakan mulutnya.
Rayna membulatkan matanya, jantungnya berdegup kencang, dia hanya terdiam mematung, untuk pertama kalinya ada yang mencium bibirnya.
Kevano menggigit gemas bibir bawah Rayna membuat Rayna terkejut dan membuka sedikit mulutnya.
Kevano memejamkan matanya, mencoba menikmati bibir lembut merah muda Rayna.
Dari jarak yang tak terlalu jauh dengan posisi Rayna dan Kevano, seorang pria dengan tangan terkepal kuat dan napasnya yang memburu bergegas keluar dari mobilnya dan berlari ke arah Rayna dan Kevano.
"Brengsek ..!"
Bugh.
Pria itu menarik paksa lengan Kevano dan menghajar keras wajah Kevano, membuat sudut bibir Kevano sampai robek dan mengeluarkan sedikit darah.
Rayna pun terkejut melihat pria yang kini ada di hadapannya, yang tak lain adalah Randy, papanya sendiri.
"Beraninya kamu menyentuh anak saya !" bentak Randy.
Wajah Randy memerah karena amarah yang sudah terkumpul di ubun-ubunnya.
Dia tak sengaja melewati taman tersebut saat akan berpindah restauran bersama Dania, Dio dan juga Ina , dia pun terkejut saat tengah mengalihkan pandangannya dan melihat ada seorang gadis yang tengah di tarik paksa oleh seorang pria. Dia bahkan lebih terkejut lagi saat tahu bahwa gadis itu adalah Rayna, putrinya sendiri.
Randy sangat kenal betul ciri-ciri putrinya itu.
"Yank, tenang." Dania mencoba menghentikan Randy, namun Randy justru mendorong tubuh Dania.
Randy emosi, Randy marah besar melihat anak perempuannya di lecehkan oleh seorang pria dan ditambah lagi Rayna dan Kevano berada sebuah taman yang memiliki pencahayaan yang tak terlalu terang.
Beruntunglah, posisi Rayna tak terlalu jauh dari jalan raya.
Dio yang melihat mobil Randy berhenti di pinggir jalan pun mencoba menghentikan mobilnya dan ingin mencari tahu, mengapa temannya itu justru menghentikan mobilnya, bahkan mereka belum sampai di tempat tujuan.
Betapa terkejutnya Dio saat melihat Randy tengah menghajar Kevano.
Sementara Rayna hanya diam mematung, dia masih syok dengan apa yang dia dapatkan dan juga apa yang dia lihat.
Lagi-lagi dia melihat sang Papa saat tengah marah besar.
"Rand, tenang dulu." ucap Dio sambil mencoba menjauhkan Randy dari Kevano.
Kevano hanya diam saja sambil memegang wajahnya yang terasa ngilu dan bibirnya yang terasa perih akibat luka robek.
"Tenang? Gimana bisa tenang saat melihat anak kita sendiri di lecehkan." ucap Randy dengan geram.
"Ya sudah, mendingan kita bawa Rayna pulang." ucap Dio.
Randy mengusap wajah kasar dan mengalihkan pandangannya pada Rayna.
Terlihat Rayna yang diam dengan menundukkan kepalanya. Randy tahu saat ini Rayna pasti tengah syok karena lagi-lagi harus melihat kemarahannya.
"Dimana Abang?" tanya Randy.
"Abang masih di tempat temannya, Pa." ucap Rayna sambil menundukkan kepalanya.
"Apa? Jadi, Abang biarin Ade jalan sama laki-laki ini, sementara dia senang-senang di sana?" tanya Randy.
Randy tak habis pikir, bisa-bisanya Raydan meninggalkan adiknya. Randy bahkan sudah mengingatkan Raydan agar selalu menjaga Rayna.
Rayna menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Maaf, Om, aku yang bawa Rayna kesini." ucap Kevano.
Bugh.
Lagi-lagi Randy menghajar wajah Kevano.
"Diam kamu ..! Anak kurang ajar." ucap Randy dengan geram.
"Rand, sudah." ucap Dio.
Randy pun mendengus kesal.
"Ayo pulang." ucap Randy sambil menarik tangan Rayna.
Randy tak sengaja melihat Dania yang tengah meringis kesakitan akibat dorongan Randy yang cukup kuat sehingga membuatnya terjatuh ke atas rerumputan.
"Maaf, Yank, aku nggak sengaja." ucap Randy sambil membantu Dania bangun.
"Lain kali jangan main dorong orang, kamu bisa tanya baik-baik, kan, Yank. Kasihan Ade, dia syok." ucap Dania.
Randy pun hanya diam.
"Ayo Ade, kita pulang." ucap Randy sambil melihat ke arah Rayna.
Rayna pun menunduk dan menganggukkan kepala.
Belum sampai jauh langkahnya, Randy melihat ke arah Kevano dan menatap Kevano dengan tatapan tajam.
"Urusan kita belum selesai, saya akan buat perhitungan dengan kamu." ucap Randy dengan nada mengancam.
"Yank, sudah. Ade ketakutan, itu." ucap Dania.
Randy melihat ke arah Rayna dan menuntun Rayna.
Mereka pun pergi dari taman, meninggalkan Kevano yang terduduk lemas di kursi taman.
"Bodoh, bukannya selesaikan masalah, justru menambah masalah baru." gumam Kevano dengan kesal.
"Astaga, kenapa aku harus mencium gadis itu? Aarrggghhhh ... Sial," Kevano mengacak rambutnya frustasi.
Dia akan mengalami masalah baru, dan sudah jelas masalahnya akan di mulai esok hari. Belum selesai masalahnya tentang Selly, sekarang sudah muncul kembali masalah baru, yang artinya dia harus berhadapan dengan orang tua Rayna.
hal begitu aja bisa dibuat ga jelas
INI MALAH KTEMU KEVANO DIBANDARA, LGSUNG MAIN CIUM2, TERUS MAIN BAWA2 ANAK GADIS ORG.. JDI AGAK ILL FILL BACA SESION 2 INI.. GK SESUAI EKSPETASI YG DIHARAPKN BACANYA..