NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

"Kalian kok diem aja sih?" tanya Alea kepada Putri dkk yang dari tadi hanya enak-enak'kan ngaca.

"Suka-suka kitalah, diri-diri kita. Kenapa lo yang sewot," sinis Tika.

"Ya iya kah kita sewot, wong dari tadi kalian diem-diem aja. Lah kita? bikin tenda mana susah," cerocos Alea.

"Itu sih derita lo," ucap Putri membuat Alea kesal bukan main.

"Sialan lo Babi!" bentak Alea yang sudah tak tahan melihat tingkah Putri dkk.

"Maksud lo apa bilang gw babi hah?! ngajak gelud lo," ucap Putri bangkit dari duduknya.

"Ayo siapa takut," tantang Alea udah mengangkat dagu songong.

"Sini lo anjing," umpat Lisa dan bangkit dari duduknya diikuti oleh Tika.

"Lo yang anjing, sialan," ucap Alea yang dia mulai tersulut oleh emosi.

"Lo yang anjing," ucap Putri dan dia pun meludah ke arah Jesika.

Plak!

Jesika menampar Putri, ia tak terima karena Putri meludah ke arahnya.

"Kenapa lo nampar gua?!" bentak Putri.

"Lo harusnya yang nyadar anjing, ngapain lo ngeludah ke arah gua? lo kan punya masalahnya sama Alea ngapa ngeludahnya ke gua bangsat? bau jigong tau gak," teriak Jesika kepada Putri.

Dan mereka berenam pun dihampirinya oleh BuRik, karena dari tadi BuRik memperhatikan mereka berenam.

"Kalian ini kenapa malah berantem hah?! inget ini di hutan kalian harus bisa menjaga sopan santun kalian dan jangan sprontal aja kalo ngomong!" tegas BuRik kepada mereka semua.

"Maaf Bu," ucap Putri dkk dan Alea dkk.

"Tapi ini salah Putri dkk duluan Bu, mereka gak mau bantuin kita bikin tenda. Mereka malah enak-enak'kan diem gak bantuin," adu Alea.

"Tapikan ya lo itu enggak usah ngomongin kita pake bahasa yang kasar," ucap Lisa yang tak mau kalah.

"Kalo lo emang gak mau dikasari ya udah lo gak usah ngeludah ke arah gua," ucap Jesika.

"Diam!" bentak BuRik, "kalian semua jangan saling menyalahkan satu sama lain. Seharusnya kalian harus kerja sama," sambung BuRik.

"Iya Bu," jawab mereka serempak.

"Sekarang Aqila mana?" tanya BuRik.

"Di sini," ucap Aqila saat di belakang BuRik, membuat BuRik terkejut bukan main.

"Astagfirullah Aqila, kamu ini bikin Ibu jagungan aja," ucap BuRik mengelus dadanya sabar.

"Jantungan kali Bu, bukan jagungan," ucap Aqila.

"Nah itu maksud Ibu, maaf Ibu abis pake lipbam makanya licin jadi kepleset bibirnya," ucap BuRik ngawur.

"Yain aja dah Bu," ucap Aqila.

"Heem, ya sudah kalian kembali ke tenda masing-masing. Inget! kalian harus saling kerja sama bukan malah berantem, ya sudah Ibu mau meriksa kelompok yang lain," ucap BuRik dan yang lainnya pun menganggukan kepalanya. Setelah itu BuRik pergi untuk mengawasi kelompok yang lainnya.

"Ya udah kalian lanjutin lagi dih naikin tendanya," ucap Aqila kepada Putti dkk.

"Ngapain lo nyuruh-nyuruh kita? jago lo," sinis Lisa.

"Nah tuh lo tau kalo gua ini jago, udah deh jangan banyak cing-cong kalian lanjutin gih pekerjaan kawan-kawan gua," sinis Aqila.

"Kalo gua gak mau gimana?" tanya Putri.

"Oh gak mau ya?" tanya Aqila dan Lisa pun menganggukan kepalanya, Aqila menghampiri Lisa dan membisikan sesuatu membuat Lisa melakukan perintah Aqila.

"Lo bisikin apa?" tanya Wilona kepada Aqila.

"Adalah, ntar juga kalian pada tahu," ucap Aqila sambil terkekeh pelan dan Wilona pun menganggukan kepalanya paham.

"Eh lo tadi kemana?" tanya Alea kepada Aqila yang tadi tiba-tiba menghilang.

"Ke rencana yang bakalan kita buat," ucap Aqila sambil tersenyum miring.

"Rencana buat ngerjain si trio cabe itu?" tanya Jesika dan Aqila pun menganggukan kepalanya.

"Emang apa rencananya?" tanya Wilona.

"Ada deh, pokoknya itu adalah rencana yang uwaw uwaw uwaw," ucap Aqila.

"Ya udah serah lo," ucap Wilona.

"Kapan lo mulai ngerjain dia?" tanya Alea.

"Dalam hitungan ke 3 pasti bakalan ada yang berteriak ketakutan."

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

"ARGGHHHHH ADA SETAN."

Benar saja dengan ucapan Aqila tadi, Putri dkk berteriak ketakutan dari arah tenda mereka. Para guru dan para siswa dan siswi termasuk Aqila dkk menghampiri Putri dkk.

"Kalian kenapa pada teriak-teriak gitu?" tanya PakBo.

"I-itu Pak di tenda kita ada...."

Sebelum kejadian itu...

Mbak Kunts and Poci

"kita ngerjainnya mau gimana dulu nih?" tanya Poci kepada Kunts.

"Entahlah gua juga bingung," ucap Kunts sambil memperhatikan Putri dkk membuat tenda sambil mengomel-ngomel.

"Kita ngerjainnya yang agak ekstrim dikitlah," ucap Poci.

"Yang kaya gimana coba?" tanya Kunti.

"Kita kaya layang-layangin barang gitu," jawab Poci.

"Emangnya bisa gitu kita hantu megang barang dari alam manusia?" tanya Kunti.

"Bisalah, kan ilmu kita udah tinggi. Jadi bisalah megang barang," ucap Poci.

"Oh iya ya, baru inget gua. Hihihihi," ucap Kunti sambil cekikikan.

"Jadi udah mau yang itu aja rencannya?" tanya Poci dan Kunti pun menganggukan kepalanya.

Kembali lagi ke topik...

"Coba aja ya si Aqila tuh gak tau rahasia gua, gua ogah banget dah bikin nih tenda," gerutu Lisa yang masih tak terima dengan ucapan Aqila tadi.

"Emang dia tahu rahasia apa?" tanya Putri ambil menatap ke arah Lisa.

"Dia tahu rahasia gua, kalo gua....," ucapan Lisa terpotong oleh teriakan Tika.

"Arrggghhhh, setan," teriak Tika dan dia pun menghampiri kawan-kawannya.

"Eh lo ngapain teriak-teriak kaya gitu? kaya dikejar-kejar setan aja," cibir Lisa.

"Lebih parah dari itu, ngosh ngosh ngosh," ucap Tika sambil ngosh ngoshan.

"Ya terus apa?" tanya Putri.

"Tadi gua liat tikus gede banget anjir," ucap Tika dan kawan-kawannya hanya menatapnya dengan tatapan datar.

"Kenapa kalian natap gua kaya gitu?" tanya Tika sambil mengangkat satu alisnya.

"Gak," jawab mereka serempak dan Tika pun hanya mengerucutkan bibirnya.

Wusshhh

Angin alias Mbak Kunts melewat di belakang Putri dan itu membuat Putri merinding.

"Kok gua ngerasa ada yang lewat yang di belakang gua terus gua juga ngerasa merinding gitu," ucap Putri sambil memegang lehernya.

"Ah itu mah cuman perasaan lo aja kali," ucap Lisa dan Tika menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Lisa.

"Seriusan anjir kaya ada yang lewat di belakang gua," ucap Putri meyakinkan kawan-kawannya.

"Udah deh ah jangan nakut-nakutin, sekarang kita lanjutin nih bikin tenda dikit lagi mau beres," ucap Lisa dan yang lainnya pun menganggukan kepalanya.

"Tika jangan lo pegang-pegang sama gua napa," ucap Putri dan Tika hanya memiringkan kepalanya.

"Lah gimana gua mau pegang-pegang wong gua ini di depan lo," ucap Tika yang memang benar adanya.

"Lah iya juga, terus siapa?" tanya Putri.

"Gua lah hihihihi," ucap Mbak Kunts dan Poci muncul di hadapan mereka.

"ARGGHHHHH ADA SETAN," teriak mereka bertiga dan kabur dari sana.

"Lah siapa yang setan?" tanya Poci dan Mbak Kunts malah menjitak kepala Poci.

"Ya kita lah siapa lagi," ucap Mbak kunts dan menghilang entah kemana.

"Lah iya juga ya, kok gua kaya orang eh setan maksudnya. Setan yang dongo," gumam Poci dan dia pun ikut menghilang seperti mas ex eh maksudnya Mbak Kunts.

Kembali lagi ke laptop....

"Kalian kenapa pada teriak-teriak gitu?" tanya PakBo.

"I-itu Pak di tenda kita ada setannya," ucap Putri dan dia bilamg setan sambil melihat ke arah Wili.

"Eh anjir napa lo ngomong setannya ke arah gua?" tanya Wili dengan kesalnya.

"Ya iyalah kan lo kembarannya," ucap Alea.

"Untung gua ganteng jadi sabar," ucap Wili tapi tak dihiraukan oleh semua orang.

"Mana ada setan di siang bolong kaya gini," ucap PakBo.

Yaps sekarang masih jam 13:30 WIB, dan mereka sampe di tempat yang di tuju jam 12.

"Tapikan Pak tadi kita liat beneran gak bohongan," ucap Lisa dan diangguki oleh kawannya.

"Eh kalian takut sama setan?" tanya Aqila kepada Putri dkk.

"Ya iyalah, mana ada sih orang yang gak takut liat setan," sewot Lisa.

"Lah masa lo takut sama setan? padahalkan sifat kalian tuh kaya setan, sampe-sampe setan aja insecure liat tingkah kalian. Masa sih takut sama saudara sendiri," ucap Aqila dengan santainya.

Satu kata untuk Aqila SAVAGE.

"Aqila lo ye, kalo ngomong! suka bener."

"Savage bener lo ngomong."

"Makin sini Aqila kalo ngomong makin ngejleb ye, tapi gua suka. Lanjutkan anak muda."

Begitulah bisik-bisik tetangga eh salah maksudnya bisik-bisik dari para siswa dan siswi yang ada di acara camping ini.

"Sudah-sudah kalian bereskan saja untuk mendirikan tenda, setelah itu kita akan menjelajah hutan ini," ucap PakBo membuat para siswa dan siswi protes.

"Lah Pak masa sekarang sih? ntar keburu malem."

"Iya Pak, entar kita diculik sama setan gimana?"

"Pak jangan sekarang lah, ntar malah keburu malem."

Itulah protes yang dilontarkan oleh para siswa dan siswi SMA Jaya Sakti.

"Iya keburu malem kalo kalian banyak omong kaya gini, sudah kalian cepat bereskan mendirikan tenda!" tegas PakBo yang tak bisa dibantah lagi.

Pada akhirnya mereka semua pun menuruti apa yang diperintahkan oleh PakBo.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!