NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Hatiku sakit, mas. Tapi, aku ikhlas

Suasana mulai mereda di sosial media ataupun kehidupan Bumi dan Zahira.

Bumi sudah berjanji ia akan meninggalkan kota yang membesarkannya ketika tugasnya sudah selesai.

Bumi akan membuka lembaran baru di kota baru dengan suasana baru.

Bumi akan memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang suami untuk Zahira. Bumi sadar jika ia tak mungkin terus berlarut dalam cinta yang tak bisa Bumi miliki.

Kepindahan Bumi ke kota lain membuat rekan-rekan Bumi sedih.

Bumi hanya ingin memulai kehidupan baru tanpa bayang-bayang masa lalu. Bumi akan belajar ikhlas seperti Bumi belajar mengiklankan kepergian kedua orang tuanya.

"Apa ini keputusan yang tepat, mas?"

Tanya Zahira memegang lengan Bumi yang akan mengunci pintu rumah penuh kenangan itu.

Bumi tersenyum tipis sambil mengelus puncak kepala Zahira.

"Saya sedang berusaha merelakan semua dan menjalani rumah tangga kita. Kamu tanggung jawab saya. Saya tak ingin hati kamu terus sakit. Biarkan saya mencoba menjadi suami kamu tanpa membuat kamu tertekan."

"Aku gak apa mas, bagiku sudah cukup mas mulai berubah dan memulai hubungan kita. Tidak kah kita harus pindah."

"Terimakasih karena kamu sudah percaya pada saya. Namun saya tak percaya diri, saya takut suatu hari saya hilap dan menyakiti hati kamu."

Bumi mengunci pintu rumah penuh kenangan itu. Mungkin suatu hari nanti Bumi akan kembali ke rumah itu dengan hati yang sudah mantap.

Bumi meraih tangan Zahira lalu menggandeng Zahira meninggalkan rumah masa kecil itu.

Zahira tersenyum melihat tangannya yang di genggam Bumi. Zahira sangat bersyukur dengan keadaan menegangkan beberapa minggu lalu membawa keberkahan pada hubungan mereka.

Hubungan mereka mulai menghangat dan itu membuat Zahira tak bisa untuk tak tersenyum.

Bumi menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah sakit besar di mana dokter Harfa bekerja di sana.

Bumi akan pamit pada dokter Harfa dan mungkin itu akan menjadi pertemuan terakhir mereka.

"Maaf jika pertemuan ini membuat kamu tak nyaman."

"Santai saja mas, temui dokter Harfa. Aku tahu pertemuan ini sangat penting. Pergilah, aku akan menunggu di sini."

"Tidak, kamu harus ikut."

Bumi menghela nafas ketika Zahira menggelengkan kepala. Zahira sudah cukup bahagia karena Bumi menjaga perasaan nya. Zahira hanya perlu percaya pada Bumi jika Bumi sekarang adalah miliknya bukan milik dokter Harfa.

Bumi keluar dari mobil meninggalkan Zahira sendirian.

Bumi menghela nafas berat. Jujur hatinya masih berdetak melihat wanita yang dulu menjadi kekasihnya itu.

Bumi berdiri membiarkan dokter Harfa berbicara dengan suster. Melihat dokter Harfa sudah selesai bicara Bumi kembali melanjutkan langkahnya.

"Assalamualaikum, dek."

Deg!

Dokter Harfa terdiam kaku melihat Bumi ada di hadapannya. Laki-laki yang sudah berbulan-bulan sibuk menangani kasus besar itu kini ada di hadapannya.

"Wa-waalaikumsalam, mas."

Dokter Harfa terlihat kaku karena mereka sudah cukup lama tak saling sapa. Terakhir mereka bicara ketika dokter Harfa membantu Bumi menangani kasus Alex.

Saat dokter Harfa pergi meninggalkan gedung persidangan mereka tak saling sapa lagi. Kini, Bumi ada di hadapannya.

Dokter Harfa berjalan ke arah taman belakang rumah sakit. Itu tempat yang paling aman untuk mereka bicara agar tidak menimbulkan fitnah.

"Apa kabar mas? Mba Zahira!"

"Alhamdulillah kabar saya baik begitupun dengan istri saya."

Ada rasa tak nyaman di hati dokter Harfa ketika Bumi menyebut Zahira dengan kata istri.

"Saya berharap kabar kamu juga baik."

"Alhamdulillah, tentu kabar ku baik mas."

"Alhamdulillah."

Mereka berdua sama-sama diam. Hati mereka masih saling terikat namun keadaan memaksa mereka memutuskan ikatan itu.

"Saya pamit."

Dokter Harfa menatap Bumi lalu membuang pandangan lagi ke depan.

"Saya akan pindah dari sini untuk memulai kehidupan baru. Maafkan saya jika saya menyakiti hati kamu."

"Saya mencoba ikhlas dengan semua yang terjadi. Semoga kamu juga ikhlas."

"Dari awal aku sudah melakukan nya, mas. Aku sudah baik-baik saja kok."

"Alhamdulillah. Saya berharap kamu bisa membuka hati kamu untuk orang lain. Saya ingin kamu bahagia."

"Saya sudah cukup bahagia kok."

"Dek, kisah kita sudah usai sejak kamu mundur. Semoga kisah kita membuat kita belajar merelakan satu sama lain. Berjanjilah untuk bahagia."

"Tentu."

"Mas pamit."

Bumi berdiri, meninggalkan dokter Harfa sendiri. Namun, langkah Bumi terhenti. Bumi berbalik menatap dokter Harfa yang juga menatapnya.

"Bukalah hati kamu untuk Langit, dek. Dia laki-laki baik dan sangat mencintai kamu. Mas akan merasa bahagia jika kamu bersamanya."

Sudah mengatakan hal itu Bumi benar-benar pergi bahkan tak berbalik lagi. Kisah mereka benar-benar terhenti.

Perpisahan itu menegaskan satu sama lain jika mereka tidak lagi saling memiliki.

Dokter Harfa terlihat sedih namun bibirnya tersenyum tipis. Walau rasa itu masih kuat tapi dokter Harfa sudah jauh lebih ikhlas melepas Bumi.

Tidak ada tangisan lagi dalam perpisahan ini. Mereka sudah selesai dan harus melangkah maju.

"Hatiku sakit mas. Tapi aku ikhlas."

Gumam dokter Harfa menatap langit sana. Suasana kali ini sangat cerah seolah mengisyaratkan dokter Harfa agar kuat.

"Semoga kamu bahagia bersama mba Zahira. Dia wanita baik untuk kamu."

" Kamu benar-benar pergi dari hati ku kali ini. Bahkan kamu tak berbalik lagi."

Dokter Harfa merasakan kekosongan hati. Begitu pun dengan dunianya. Bumi banyak mengubah diri dokter Harfa bahkan sekarang pun sama. Pengaruh Bumi begitu kuat.

"Sejak awal aku juga tahu, mas. Jika Langit menyukai ku. Tapi, rasanya sulit bagiku menerimanya. Sekarang kenapa kamu menyuruhku menerimanya. Apa kamu benar-benar menyuruhku menghilangkan namamu di hati ini. Jika itu mau mu, maka aku akan berusaha menerima Langit dan aku akan bahagia."

Entah sadar atau tidak dengan ucapannya sendiri. Dokter Harfa seolah kehilangan arah.

Jika Bumi memilih bahagia kenapa dokter Harfa tidak. Bukankah dokter Harfa juga harus bahagia. Ia harus bangkit dari kisah cintanya yang hancur.

Jika Bumi memilih membuka lembaran baru lagi kenapa tidak dengan dokter Harfa. Harusnya dokter Harfa juga membuka lembaran baru lagi. Menulis kisah cintanya dengan versi baru.

Akan dokter Harfa tulis ulang kisah cintanya dan itu bukan bersama Bumi. Tapi dengan sosok yang mungkin sejak awal sudah dokter Harfa tolak.

Dokter Harfa pastikan kisah cinta nya kali ini tidaklah sama dan tak akan sama.

Takdir memang seperti itu. Kadang kala menyakitkan untuk membuat kita belajar kuat. Allah lebih tahu apa yang tak kita ketahui. Jalani lah dengan semestinya. Perbanyaklah sabar dan bersyukur agar kita tak merasa jika kita orang yang paling tersakiti.

Karena banyak orang di luar sana yang jauh lebih sakit tapi mereka tetap baik-baik saja. Bukan mereka kuat tapi mereka sadar diri.

Dokter Harfa tahu itu karena dokter Harfa sudah merasakannya dan belajar dari orang-orang terdekatnya. Namun, bukan berarti semua akan sama. Ada yang berubah tapi bukan operasi plastik.

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen, dan Vote Terimakasih ..

1
Psbu Paus biru
sangat bagus
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!