NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bikrum

aisyah abraham putri dari arahman Abraham , tepaksa menikah dengan lelaki yang tidak dikenal nya
karna permintaan terakhir ayah nya aisyah pun menyetujui nya.

tapi ternyata pria yang menikahi nya sudah memiliki istri sebelum nya

bagai mana kah nasip Aisyah ?
apa kah ia akan bertahan atau mungkin akan mengakhiri nya?
yuk simak kelanjutan nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bikrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aisyah 02

#aisyah.

kami berjalan keluar dari restoran. usai menyelesaikan makanan dan cerita kami bersama, aku sudah tidak merasa tegang bersama nyonya Linda, dia sangat begitu menyenangkan, aku seperti sedang bersama Vera karna nyonya Linda seperti SE abaya dengan ku.

"kita ke kantor Azzam lagi ya" ajak nya pada ku dan aku pun mengangguk kan kepala ku pertanda kalau aku setuju, aku berjalan beriringan bersama nya dia tidak pernah melepas lengan ku.

Sesampai nya kami di depan pintu perusahaan itu kami di sambut ramah oleh satpam yang menjaga pintu masuk kantor milik tuan Azzam, kami berjalan masuk kedalam perusahaan itu, semua mata tertuju kepada kami, aku tau kalau nyonya Linda adalah ibu dari pemilik perusahaan ini, tapi sepertinya mereka sedang menatap ku bukan nyonya Linda, mata mereka se akan penasaran dengan siapa aku, tentu saja. Karna mungkin penampilan ku yang seperti orang kampung memakai baju kaos polos dan rok lebar ala ala orang kampung pada umum nya.

Mereka pasti bertanya-tanya siapa aku, kenapa bisa aku di gandeng nyonya linda. Aku yang ditatap seperti itu pun merasa sedikit risih hingga aku menundukkan kepala ku tidak mau membalas tatapan para karyawan yang ada di perusahaan tuan Azzam.

Hingga kami sampai di depan lift, hati ku merasa lega karna sudah terhindar dari tatapan yang seakan mengintrogasi ku.

kami pun sampai di depan pintu ruangan tuan Azzam tanpa mengetuk nya nyonya Linda masuk begitu saja, aku melihat tuan Azzam tengah sibuk di meja kerja nya memerhatikan laptop yang berada di hadapan nya, aku mengagumi ketampanan tuan ku, saat sedang serius dengan kerja nya dia semakin terlihat tampan.

Tuan Azzam menatap kami sekilas lalu kembali menatap laptop itu, dia SE akan tidak perduli dengan kehadiran kami hingga suara nyonya Linda menghentikan tangan nya yang sedang mengetik.

"apa kamu sudah tidak perduli pada mama mu sendiri Azzam" ucap nyonya Linda pada tuan Azzam dia merasa kesal kedatangan kami tidak mempengaruhi nya.

"mama aku sedang sibuk, banyak sekali pekerjaan ku saat ini" jawab tuan Azzam, aku memerhatikan mulut dari tuan ku berbicara, hingga mata ku beralih menatap rantang yang masih utuh pada tempat nya , seperti nya tuan Azzam belum makan siang pikir ku.

"mama hanya ingin menitipkan Aisyah nanti pulang bersama kamu ya, soal nya mama udah di jemput sama papa" aku membulat kan mata ku, aku kaget sampai mulut ku menganga saking tidak percaya nya apa yang sedang nyonya Linda katakan.

"hmm nanti aku suruh Ibnu yang antar saja" jawab tuan Azzam masih fokus pada laptop nya

"tidak, kamu yang akan membawa nya pulang, kalian bisa pulang bersama kalau pekerjaan mu sudah selesai" aku menutup mata ku, lagi-lagi nyonya Linda memutus kan, hal yang membuat ku tegang sekaligus malu.

"kenapa"

"sudah tidak usah bertanya lagi papa sudah menunggu di resto, kalau Aisyah pulang bersama Ibnu mama akan marah pada mu" nyonya Linda seperti mengancam putra nya, aku pun bertanya-tanya pada diri ku sendiri kenapa harus pulang bersama tuan azzam?

Baru saja aku ingin protes, nyonya Linda langsung pergi dari samping ku berlalu begitu saja tanpa berpamitan pada ku dan juga tuan Azzam, dia seperti sedang terburu-buru, karna aku mendengar ponsel nya terus saja berbunyi.

Setelah kepergian nyonya Linda, aku merasa hawa di ruangan ini berubah menjadi dingin, seperti sikap tuan Azzam, tapi dia tidak bicara apa pun , seperti nya benar kalau dia sedang sibuk dengan pekerjaan nya sehingga tidak perduli akan kepulangan ibu nya dan sampai belum makan siang padahal ini sudah lewat jam makan siang

"tuan apakah tuan belum makan siang" tanya ku memberanikan diri biar suasana tidak terlalu seram pikir ku

"hmm" seperti biasa dia hanya menjawab di dalam tenggorokan nya,

"tuan apa lebih baik, tuan makan dulu ini sudah lewat jam makan siang, tuan bisa sakit karna telat makan" ucap ku lagi, aku sudah semakin berani berbicara pada nya, aku sudah siap dengan resiko atas apa yang sudah aku katakan, aku sekarang seperti sedang membangun macan yang sedang tidur.

"apa kamu bisa menyuapi ku" aku kembali melotot kan mata ku, ternyata pikiran ku berbeda dengan sikap yang keluar dari tuan Azzam, aku kira dia akan mengeluarkan bisa nya, tapi aku salah , tunggu, dia bilang ingin di suapi oleh ku? tidak mungkin aku bisa mati kaku kalau harus menyuapi nya.

"apa sekarang kamu sudah bisu" aku memutar bola mata ku malas mendengar ucapan nya, sudah ku duga.

"apa kah Aisyah harus menyuapi taun " tanya ku, padahal apa yang di katakan tuan Azzam sudah sangat jelas di telinga ku tadi, tapi aku masih belum bisa mencerna apa yang tuan Azzam katakan, kenapa harus di suapi dia kan punya tangan , atau jangan bilang dia tidak bisa meninggal kan pekerjaan itu hanya untuk makan saja?

"iya, aku tidak bisa meninggal kan kerjaan ku ini" jawab nya dengan santai , baik lah aku akan menyuapi nya, aku tidak mau bertanya lagi aku tidak mau kalau dia akan mengeluar kan kata-kata tajam lagi, lebih baik aku bergerak berjalan menuju meja kerja nya, mengambil tempat makanan yang aku bawa,

Aku membuka tempat makan itu mengambil makanan dengan sendok yang aku bawa juga dari rumah, dengan pelan, dengan tangan yang sedikit bergetar, karna aku merasa gugup, aku menyodorkan makanan ke mulut tuan Azzam

beberapa menit kemudian aku pun selesai dengan adegan menyuapi tuan ku. Hingga makanan itu pun tidak tersisa sama sekali padahal yang ku bawa cukup banyak, tapi tidak ku sangka kalau tuan Azzam akan menghabiskan semua nya.

Apa dia sadar kalau dia sudah makan terlalu banyak, atau dia sedang sangat lapar, ah sudah lah per setan dengan nya, itu lebih baik bukan? dia berarti sangat menyukai masakan ku.

Aku menutup rantang itu membereskan nya dan membersihkan meja kerja tuan Azzam

tepat saat aku ingin berlalu dari hadapan taun Azzam pintu pun terbuka tanpa di ketuk seperti nyonya Linda lakukan tadi, kali ini dia adalah Ibnu sang asisten pribadi tuan azzam.

"eh ada Aisyah maaf mengganggu, saya hanya ingin menyampaikan kalau kita harus berangkat miting taun," kata Ibnu sambil tersenyum melihat ku, kenapa? apa ada yang salah dengan ku atau dia sedang mengejek penampilan ku.

"kamu duduk di situ aku ada miting , tunggu aku jangan kemana-mana, kamu mengerti?"

"mengerti tuan" jawab ku, setelah mendengar jawaban dari ku, tuan Azzam pun berlalu keluar dari ruangan, dan aku juga berjalan ke arah sofa Hendak ingin duduk di sana , tapi ku urungkan karna mengingat ucapan dari tuan Azzam tempo lalu, aku pun duduk di lantai nya dan bersandar di kaki sofa itu.

sudah satu jam telah berlalu menunggu tuan Azzam sudah menguap beberapa kali, entah mengapa setiap aku menunggu nya aku sering merasa ngantuk, tapi belum juga ada tanda-tanda dia akan kembali, aku seperti sedang berada di situasi seperti semalam di mana aku menunggu nya dalam ke adaan mengantuk, aku berbaring di lantai ruangan itu dan kesadaran ku pun berangsur menghilang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

......................

1
Alisa channel
Aku berharap cerita ini bisa diadaptasi menjadi film, jangan berhenti menulis thor!
Bikrum: makasi besty kuu🥰🥰
total 1 replies
Kiran Kiran
Ga tahan nih, thor. Endingnya bikin kecut ati 😭.
Bikrum
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!