NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:39k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terperangkap

"Ini beneran dari Kak Sofia, lucu banget."

Naifa mendapat hadiah dari kakaknya sebuah tas berwarna cokelat muda yang diinginkannya tahun lalu. Sofia berjanji akan memberikannya jika dia lulus sekolah nanti.

"Kak Sofia masih ingat aja, padahal aku juga udah lupa sama hal ini."

Naifa mencobanya dan melihat di cermin, begitu cantik bila dipakai untuk kuliah nanti.

Bian keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk di pinggang, menghampiri sang istri dan memeluknya dari belakang.

"Senang banget kayanya, kalau saya kasih hadiah bakal senang kaya gini ga?"

"Sudah aku bilang, aku pasti menghargai apapun yang Kak Bian kasih. Dan tas ini, sudah dari dulu sangat aku mau."

Bian pun mengerti kebahagiaan yang terpancar di wajah sang istri. Pria itu pun akhirnya memberi tahu apa yang akan jadi hadiah dari kelulusan sekolahnya.

"Honeymoon? Kapan?" Tanya Naifa yang excited mendengarnya.

"Nanti saat libur panjang, supaya kuliah kamu gak terganggu juga. Kalau sekarang, ini dulu."

Bian menyerahkan sebuah kotak perhiasan, Naifa segera membukanya dan terkejut melihat isinya. Kalung emas putih dengan liontin berbentuk clover leaf. Sangat cantik, apalagi saat dibubuhkan pada leher jenjang milik Naifa, menambah keindahan kalung itu.

Tak segan-segan Naifa mulai berani nakal mencium bibir sang suami tanpa ampun. Begitu pula Bian yang menikmatinya dengan intens sampai hawa panas menyelimuti tubuhnya. Bian pun menggendong sang istri ke kasur dan melakukan aktivitas malam bersama Naifa.

Naifa begitu terlelap karena lelah setelah melakukan aktivitas ranjangnya, namun Bian tetap terjaga sambil membelai wajah istri cantiknya. Ini kali kedua mereka lakukan setelah seminggu kemarin di rumah Pak Sidiq. Bian masih takut dan mengingat darah yang keluar, apalagi Naifa yang merintih kesakitan membuatnya agak trauma. Namun sekarang, tak ada lagi keluhan dari sang istri. Mereka benar-benar menikmatinya malam ini.

"Amalan apa yang sudah aku perbuat, sampai punya istri secantik dan seindah kamu. Minus tukang marah sama suka jajan, mageran juga," ucap Bian seraya mengecup wajah istrinya. Naifa hanya mengerang, merasa geli karena kecupan dari suaminya.

Beberapa hari berlalu, Naifa pun mendapat informasi bahwa dia juga di terima di kampus impiannya jalur beasiswa. Indahnya kehidupan Naifa yang nyaris sempurna, memiliki suami baik nan tampan dan juga kuliah di kampus impian.

Melihat istrinya tersenyum bahagia, Bian penasaran apa yang sedang di pikirkan Naifa.

"Kak Bian kepo banget ih, mau tahu aja." Naifa pun pergi sambil terkekeh karena melihat wajah suaminya yang kecewa, sementara Bian seperti biasa berpikiran negatif. Apa jangan-jangan dia sedang bertukar pesan dengan seseorang? Tapi tak mungkin, karena kontak di handphone nya saja sudah di atur oleh Bian. Lalu apa yang membuat Naifa begitu senang?

"Kak, kalau aku pakai baju ini buat ke kampus bagus ga?"

Naifa keluar dengan memakai rok A line dan atasan flanel oversize. Sangat lucu, membuat istrinya menunjukkan sisi ABGnya.

"Enggak, jelek!"

Naifa mendengus kesal, lalu kembali lagi dengan rok span denim dan blouse berwarna putih dengan aksen ruffle di bagian bawahnya. Lagi-lagi istrinya nampak begitu cantik, apalagi badannya yang jenjang membuat apapun yang di kenakan Naifa sudah pasti selalu cocok.

"Kalau ke kampus itu harus formal. Nanti kita beli pakaian yang cocok, saya pergi dulu ke kantor yah. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Tak lupa kecupan mesra setiap pagi yang tak terlewatkan, walau Naifa masih kesal tapi tak bisa menolak rutinitasnya itu.

***

Bian terus saja menolak apa yang di pilih Naifa untuk kegiatan kuliahnya. Pakaian yang di pakainya terlihat modis dan membuat sisi cantik istrinya keluar. Apalagi istrinya yang juga pandai memilih outfit, membuat Bian terus mencari-cari alasan.

"Beli karung goni, terus bawa ke tukang jahit. Kayanya itu gampang di setujui sama Kak Bian." Naifa menggerutu, dia sangat kesal dengan suaminya. Bibirnya pun cemberut membuat Bian gemas.

"Kalau kamu ke kampus dengan gaya seperti tadi, bisa-bisa banyak yang naksir sama kamu." Akhirnya Bian pun mengeluarkan unek-uneknya, dia tak mau jika pria-pria di kampus melihat keindahan Naifa yang harusnya menjadi konsumsi pribadinya saja.

"Kalau gitu aku gak usah kuliah, simple kan. Kak Bian ini, ngeselin deh." Naifa terus mempercepat langkahnya, meninggalkan suaminya. Sementara Bian berlari mengejar Naifa, orang-orang di sekitarnya pun memperhatikan pasangan beda usia itu.

"Tertangkap, sudah yah jangan marah terus. Nanti saya beli es krim coklat yang banyak."

Bian menggendong Naifa dengan mudahnya, membawa gadis itu ke dalam mobil. Sedangkan Naifa memberontak, dia masih marah dengan sifat cemburu suaminya yang tak habis.

"Kak Bian mau sampai kapan cemburuan kaya gitu, bahkan segenap jiwa raga ini sudah jadi milikmu kau masih saja ragu padaku?"

Perkataan Naifa membuat Bian tersenyum, lucu sekali mendengar kalimat random yang di lontarkan istrinya.

Esoknya, Naifa mendapatkan kiriman paket. Beberapa pakain baru yang kemarin dia coba di mall. Gadis itu melirik pada suaminya yang sebenarnya memperhatikan dari jauh, namun seketika berpura-pura sedang menerima panggilan saat sang istri meliriknya.

"Emang senang aja bikin istrinya marah, dasar om-om."

Dengan petantang petenteng gadis itu membawa bungkusan ke dalam rumah dan mengeluarkan isi paket itu ke lantai. Bian hanya menepuk jidatnya dan menghampiri istrinya yang marah.

"Lucu banget marahnya, kalau saya yang rapikan ini istri harus kasih saya hadiah."

Naifa yang mendengar itu segera beranjak merapikan pakaian barunya, karena dia tahu hadiah yang harus di berikannya tak jauh dari aktivitas ranjang. Jujur saja Naifa masih canggung walau sudah dua malam mereka melakukannya.

Bian tersenyum karena berhasil mengkadali sang istri, padahal dirinya sudah siap menerkam Naifa yang sedang merapikan pakaiannya di walk in closet.

"Saya bantu deh, biar istri gak cemberut kaya gitu," ujarnya sembari menggantungkan beberapa pakain baru Naifa di lemari yang masih kosong.

Naifa tersadar, ada pakaian yang sama sekali tak dia coba kemarin. Mini dress berbahan satin dengan renda berwarna ungu terong. Bentuknya pun sangat ambigu, membuat orang yang memakainya akan malu untuk keluar rumah.

"Kak, pakaian siapa ini? Kok bisa ada disini?"

Naifa menyerahkan pakain itu pada suaminya, namun Bian malah menyuruh istrinya untuk mencobanya.

"Ih, masa aku harus pakai itu? Buat ke kampus?"

Bian tertawa mendengar kepolosan Naifa, dia pun mengarahkan sang istri ke depan cermin yang ada di meja rias.

"Pakaian ini hanya di pakai di rumah, untukku saja. Aku gak rela kalau harus membagi keindahan kamu sama yang lain," bisikkan Bian membuat Naifa merinding. Dia seharusnya sadar jika suaminya pria dewasa, yang pastinya memiliki fantasi berlebih untuk aktivitas malam mereka.

Gadis cantik itu merasa jika dirinya sedang terperangkap di kandang singa yang buas dan siap menerkamnya setiap waktu. Apakah dirinya terlambat untuk melarikan diri? Atau dengan pasrah menjadi santapan pria yang kini sedang mendekap erat tubuhnya.

1
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀. 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗁 "𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇", 𝗆𝗎𝗇𝖼𝗎𝗅 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇 𝗎𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗒𝗀 𝗀𝖺𝗀𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇. 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋, 𝗌𝖺𝗁𝖺𝖻𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗇𝗂𝗌 𝗂𝗍𝗎 𝗂𝗌𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗍.
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝖺𝗍 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗂𝖺𝗇. 𝗇𝗀𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺𝗂𝗇 𝖻𝗎𝗆𝗂𝗅.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺. 𝗈𝗍𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗉𝖺𝗄𝖾, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈. 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝖾𝗌𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍𝖺𝗇, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗎𝗍𝗂. 𝗆𝗂𝗄𝗂𝗋 𝖽𝗎𝗅𝗎.
Memyr 67
𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄. 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁. 𝖺𝗄𝗂𝖻𝖺𝗍 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺, 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀? 𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗂𝖿𝖺 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖼𝖾𝗋𝖽𝖺𝗌 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗆𝗎.
tse
wow....nyonya muda ngambeknya keren abis...
lanjutkan Nai
Epha Yusra
menarik
tse
penyakit ini mah....
harus hati2 ngadepin penyakit ini
coba ngobrol sama papa Sidiq pasti lebih halus lagi cara ngejaga Naifanya...ga terang2ang gitu...
menghadapi orang licik harus denfan kelicikan juga
tse
bener2 ya si edward itu ulet keket yang kegatelan versi vowok...
kamu itu ganteng masa tingkahnya begitu...sama aja kamu sama mantan kamu yang ga bener...
kalo kmau mencintai Nay kamu pasti bahagia kalo dia sama Fabian karna cintanya mereka sedalam2nya...
contoh tuh Ryan yang bisa ikhlas..
harusnya Fabian juga memberi bodyguard bayangan buat Nanai....
karna si ulet keket cowo itu licik loh...
tse
kan kan bener2 edward sudah gila
hilang akal sehatnya..
Fabian tolong beri bodyguard sama istri kecilmu, jangan sampai edward melakukan sesuatu pada Naifa
tse
hati2 sama edward ya...jangan2 dia sakit jiwa tuh...
اختی وحی
kok msih pake saya² ,bahasa ny baku bngt
Fitri Widia: sorry kalau penggunaan kata 'saya' buat gak nyaman, soalnya karakternya menyesuaikan dengan siapa lawan bicaranya. ada juga kok panggilan 'gue' 'lu' 'aku'
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Readers! Terima kasih atas kesetiaannya membaca karya tulis pertama saya, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari penulisan kata, typo, atau alur cerita yang kurang memuaskan. Saya akan terus memperbaiki jika anda beri masukkan. Jangan lupa juga bintang lima nya, terimakasih 🩷🫶🌷
Adinda
edward sama Sofia saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!