NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ibu.

Jodoh Pilihan Ibu.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Tukar Pasangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Dijodohkan dengan pria kaya raya? Kedengarannya seperti mimpi semua perempuan. Tapi tidak bagi Cloe.

Pria itu—Elad Gahanim—tampan, sombong, kekanak-kanakan, dan memperlakukannya seperti mainan mahal.

“Terima kasih, Ibu. Pilihanmu sungguh sempurna.”

Cloe tak pernah menginginkan pernikahan ini. Tapi siapa peduli? Dia hanya anak yang disuruh menikah, bukan diminta pendapat. Dan sekarang, hidupnya bukan cuma jadi istri orang asing, tapi tahanan dalam rumah mewah.

Namun yang tak Cloe duga, di balik perjodohan ini ada permainan yang jauh lebih gelap: pengkhianatan, perebutan warisan, bahkan rencana pembunuhan.

Lalu, harus bagaimana?
Membunuh atau dibunuh? Menjadi istri atau ... jadi pion terakhir yang tersisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Pisau dan bunga.

Elad tengah bercermin merapikan pakaian di tubuh, jas hitam yang mewah. Dia diam-diam memandangi Cloe dari pantulan cermin, memperhatikan setiap kedipan mata wanita itu yang sibuk pada ponsel.

Kaki berselonjor di atas kasur, paha putihnya terlihat bersama bekas-bekas gigitan Elad. Tapi lehernya tidak, dia pasti berusaha keras menutupinya dengan foundation.

Elad datang mendekati Cloe, ia mengecup puncak kepala Cloe seolah mereka pasangan bahagia. Tapi Cloe hanya diam. Di balik senyuman tipisnya, ia menghitung detik hingga pria itu pergi. Lagian dia sudah mulai terbiasa, kecupan sebelum berangkat kerja menjadi kebiasaan Elad.

“Kalau ada apa-apa, hubungi aku,” kata Elad. “Tapi ... jangan bicara yang aneh-aneh ke Sehan.”

Cloe mengangkat alis. “Aku tidak pernah bicara hal aneh.” Matanya tidak teralihkan pada ponsel, tidak ingin tahu juga bagaimana cara Elad menatapnya.

Elad terkekeh, menyentuh dagunya sebentar. “Aku hanya tahu kaulah orang anehnya, Sayang.”

“Kau yang aneh!”

“Kalau bosan, kau bisa bermain dengan Naruto di belakang.” Naruto adalah nama kancil peliharaan Elad, karena kancil itu memiliki tiga pasang kumis seperti Naruto. Lalu ia pergi, meninggalkan Cloe dan yang lebih menegangkan: Sehan, sosok yang dikenang sebagai pria berbahaya.

“Kenapa harus Naruto?” gumam Cloe. “Aku ingin sekali mengganti namanya menjadi Sasuke.”

Siang itu, Cloe berada di ruang atas, duduk di jendela besar yang menghadap taman. Di hadapannya, sepiring camilan ringan dan secangkir teh hangat. Angin bertiup pelan, tapi suasana hatinya tetap menegang.

Baru saja dia memungut biskuit kedua, suara langkah kaki terdengar dari belakang.

“Tempat yang bagus untuk menikmati sore,” suara Sehan menyapa.

Cloe menoleh pelan. Setelah sepanjang hari mengabaikan keberadaan Sehan, akhirnya Sehan yang menghampirinya. Batin Cloe merutuk: tidak bisakah Sehan bersikap sama? Jadi, mau tak mau Cloe tersenyum. Membiarkan Sehan duduk di depannya.

“Kau gadis yang cantik, yang tercantik dari seluruh perempuan yang pernah kulihat. Kenapa mau menikah dengan Elad yang hanya menganggapmu sebagai alat? Kau pasti tahu dia memiliki kekasih, kan?”

“Kalau belum bagaimana?”

Sehan memicing tidak percaya. “Yang kulihat tidak seperti itu,” katanya yakin.

Selanjutnya, dalam beberapa menit—10 menit mungkin—mereka diam. Sajian lezat di atas meja membungkam mulut. Memperhatikan taman, atau penasaran dengan rasa angin dibalik jendela tertutup rapat.

“Aku tidak tahu Elad bisa menjadi posesif,” ujar Sehan membuka obrolan lagi, “dia biasanya suka main-main atau bersikap tengil.”

Cloe diam. Semua orang tahu Elad hanya membatasi pergerakan Cloe, menghalangi dia melarikan diri.

“Kau tahu, jika aku yang menikahimu, aku akan membebaskanmu dari kandang ini,” bisiknya, nadanya menurun. “Aku tidak akan memperlakukanmu seperti boneka. Tapi sebagai wanita.”

Cloe meletakkan cangkirnya dengan suara pelan tapi tegas. “Sayangnya aku sudah menikah.”

“Sayangnya,” Sehan mengulang, kali ini dengan sorot mata yang terlalu lama melekat pada tubuh Cloe. “Tapi tidak semua hal dalam hidup kita harus permanen, kan?”

Ada senyuman licik di wajahnya. Cloe bangkit berdiri. Perasaan yang jauh lebih tidak nyaman menghampiri, otak memberikan sinyal bahwa dia sudah cukup meladeni Sihen di sini.

Tujuan Sihen jelas mengajak Cloe berselingkuh, dengan segala celah yang diciptakan Elad dalam pernikahan ini. Wanita malang, kurang perhatian, sekedar barang. Mungkin begitulah isi pikiran Sehan. Lalu memanfaatkan kesempatan, mencoba mengambil keuntungan dari kebodohan seorang wanita.

Penilaian seperti itu bahkan lebih menjijikkan daripada berperan sebagai alat Elad. Sama saja mencoba peran Jasmin dalam hidupnya, wanita yang tidak memiliki kepercayaan diri pada peluang lain di dunia ini.

“Nikmati camilanmu.” Cloe beranjak hati-hati, memulai langkah pertamanya.

Sehan ikut berdiri, mencoba menyentuh lengannya. Tapi Cloe menarik tangannya cepat.

“Jangan sentuh aku.”

Tatapan Cloe tajam, menusuk. Tapi ia tersenyum—senyum yang dingin, sopan, dan penuh peringatan.

“Kau tamu di sini, Tuan Sehan. Ingat tempatmu.”

Lalu ia melangkah pergi, meninggalkan Sehan berdiri dengan ekspresi tak terbaca. Tapi saat punggung Cloe menjauh, pria itu tersenyum kecil.

“Setelah Elad mati, aku akan mengambil istrinya.”

Sehan kembali duduk, memandangi camilan yang tak lagi disentuh. Ia menghela napas pelan. Ada semacam ketertarikan yang tumbuh. Tapi ia tidak akan terburu-buru. Cloe bukan tipe yang mudah ditaklukkan dengan kata-kata manis.

“Perempuan macam itu harus didekati dari pikirannya,” gumamnya. “Sepertinya dia menganggap dirinya tinggi.”

Sehan hampir tertawa, dari orang suruhan untuk mengawasi Elad, mereka mengungkapkan juga tentang istrinya yang sering mencoba melarikan diri. Katanya Elad terlalu sibuk mengurusi istrinya daripada pekerjaan kantor, istri keras kepala dan gigih.

“Sekeras itu, kah, wanita itu?”

***

“Nyonya, Anda membutuhkan hal lain?” ujar pelayan menyambut kedatangan Cloe di dapur.

“Aku hanya ingin tahu menu apa untuk nanti malam.”

Tidak, Cloe berbohong. Tujuan yang sebenarnya ialah menjauh dari Sehan tanpa membuat singgungan yang jelas. Biarlah dia berada di dapur ini, berada di antara pelayan yang sibuk. Jika Sehan datang pun, dia tidak akan berani berbicara hal yang sensitif seperti selingkuhan di antara banyaknya mata dan telinga Elad di sini.

“Nyonya mau merekomendasi menu yang Nyonya inginkan?”

“Ada gurita?”

“Aku akan pergi membelinya terlebih dahulu.”

Cloe mengangguk. Di balik senyum manisnya, Cloe menyimpan pikiran yang bergolak, yang bertentangan dengan urusan dapur.

‘Apa pria garis keturunan mereka, dilahirkan sebagai bajingan?’ Cloe merinding.

Namun tak dipungkiri, mungkin dia bisa memanfaatkan Sihen demi melarikan diri. Tapi semua harus dilakukan tanpa satu kata pun yang salah. Tidak ada yang boleh mencurigainya, baik Sehan maupun Elad. Kalau ia terlihat terlalu takut, Sehan bisa memanfaatkannya. Kalau ia terlihat terlalu tahu, Sehan bisa membungkamnya lebih dulu.

Dia menjatuhkan kepala di atas meja dingin. Diam-diam tangan menekan dada yang membuncak tidak terkendali. Apa maksud perasaan bersalah ini? Seperti ingin menyelamatkan Elad tapi itu justru akan membuat Cloe terpenjara selamanya.

‘Tidak, Cloe! Korbankan nurani demi masa depan sendiri.’

‘Kalau Elad mati... aku bebas. Tapi apakah itu benar-benar kebebasan?'

Ia tak tahu jawabannya.

Yang ia tahu, ia harus tetap jadi pion yang tampak tak penting, sampai waktunya benar-benar tiba.

Kenapa Sehan memusuhi Elad? Sementara Elad tampak senang dengan sepupunya. Dari percakapan Sehan dan preman di mobil waktu itu: bukan kali pertama Sehan merencanakan kematian Elad atau mengirim pembunuh pada sosok tengil itu.

Satu memegang pisau di punggungnya, satu lagi memegang setangkai bunga di depan dadanya. Itulah Sihen dan Elad dari penilaian Cloe terhadap hubungan mereka.

“Ah, pusing!” jerit Cloe, mengacak-acak rambut.

“Mau saya ambilkan obat sakit kepala, Nyonya?”

“Ah ...” Cloe lupa ada beberapa pelayan di sini. “Tidak perlu, aku baik-baik saja.”

Bersambung....

1
Rittu Rollin
yuk up nya dtunggu ya thor
Rittu Rollin
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!