Karna sebuah kesalah pahaman, Rinjani ChiMa Wardhana memilih memendam cintanya pada sosok Lintang yang seolah menjadi pelangi di hari harinya yang sempat mendung sebab pengkhianatan dari Sang mantan kekasihnya yang dulu..
Lintang yang tak tahu apa-apa dan mendadak di jauhi pun akhirnya menjatuhkan pilihan pada gadis itu.
"Jujur sama Lilin, atau masuk Neraka?"
***********
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Maaf, pertemuan kita yang tak di sengaja justru harus ChiMa akhiri dengan Sengaja"
Deretan kata itu terus saja berputar di kepala Rinjani, ia tak akan pernah merasa tenang jika belum menangis sampai sesegukan.
"Doa apa yang kamu adukan sampai aku sebegini tersiksanya karna rasa bersalah, Lin?"
Rinjani terus memukul dadanya berharap sesak itu hilang dengan cepat agar ia juga pulang dengan keadaan yang tak sekacau ini.
Tarik napas, lalu di buangnya perlahan itulah satu-satunya cara yang bisa Rinjani lakukan hingga kurang lebih 15 menit. Barulah setelahnya ia bangun dan bersiap pulang.
Meski dari keluarga berada dan kaya raya nyatanya tak membuat Rinjani manja, ia justru langsung bekerja di kantor papanya sesuai kemampuan yang ia miliki.
.
.
.
"Jani, kamu kenapa lagi?" tanya Mama saat bertemu di tengah tangga rumah secara tak sengaja.
"Gak apa-apa, Mah."
"Tapi matamu?" selidik wanita dua anak tersebut.
Rinjani menggelengkan kepalanya dan langsung pamit. Ia tak bisa memberi kan alasan atau jawaban pada mamanya saat ini tentang kenapa lagi dan lagi wajahnya selalu berantakan saat pulang dari kantor karna semua anggota keluarganya tahu jika ia tak pernah punya masalah dengan rekan kerja di perusahaan Papanya, lagi pula siapa yang berani melakukan itu mengingat Rinjani adalah anak yang mengganji mereka.
Mama Marni menatap punggung anaknya cukup lumayan lekat hingga hilang dari pandangan, dan setelah yakin Sang putri sudah masuk kamar barulah wanita itu melanjutkan langkahnya.
Di ruang kerja suaminya, ia masuk setelah mengetuk pintu dua kali. Papa yang duduk di kursi dengan pandangan kearah laptop langsung menoleh sambil tersenyum.
"Ada apa?" tanya Papa.
"Rinjani pulang seperti habis menangis lagi, bisakah papa mencari tahu sebabnya? aku khawatir," ucap Mama lirih yang kini duduk di depan pria yang selalu memberikan rasa aman dan nyaman padanya.
"Dia sedang menikmati patah hati, hanya dia sendiri yang bisa menyembuhkannya, kita bisa apa?" kata Papa bingung serba salah.
"Tentang Lintang?" tanya Mama yang langsung di jawab anggukan kepala.
Semenjak keduanya berpisah, Rinjani jauh berbeda karna selalu menyibukan dirinya yang kadang dengan hal yang tak penting. Itu semua demi mengalihkan fokusnya pada pemuda yang sedang rindukan dengan sangat.
Berharap bisa melupakan dengan seiringnya waktu, justru Rinjani malah terjebak dalam rasa sesalnya. Mungkin jika semua selesai setelah ia bisa mengungkapkan perasaannya pasti semua tak akan sesakit ini.
Cinta yang belum di utarakan nyatanya kini sedang di pendam secara mati-matian.
.
.
.
Sedangkan di tempat lain, orang yang selalu di sebut namanya oleh Rinjani sedang menggedor pintu kamar sepupunya, Sky.
"Ada apa sih?" tanya pria dua anak tersebut.
"Lilin mahu bercucur hangat alias CurHat," jawabnya sambil menarik tangan Sky.
Dua pria tampan yang hidupnya sudah sempurna itu kini duduk bersebelahan di sofa depan TV ruang tengah dengan sama-sama melipat tangan di dada.
"Cepet ngomong, Lin. Udah malem," ucap Sky kesal karna sudah berencana ingin melakukan ritual suami istri dengan wanitanya.
"Lilin mau di jodohin Bubun sama Citra, padahal kan Lilin sukanya sama ChiMa," ungkapnya yang selama ini hanya Sky yang tahu sebab dari ialah dua orang itu bertemu secara tak sengaja.
"Terus??"
"Lilin gak mau, Lilin lagi kangen kangennya, malah di jodohin. Si Bunbun ngajak di masukin ke neraka."
"Yang ada kamu yang masuk neraka," ledek Sky dengan kekehan tawanya.
"Kenapa?" tanya Lintang bingung.
.
.
.
Iyalah, kan gak boleh kangenin yang gak HALAL.
kek gimana pula tuh gayanya Thor... bleh dicoba gak tuh. 🤣🤣🤣
lama² gak jelas,gak konsisten