Siapa sangka kebencian yang sangat dalam itu bisa berubah menjadi cinta yang bahkan lebih dalam ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YenYen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
#Yaya
"Aku benar- benar merasa kecewa sama sifat Alvin malam ini, tapi bukan kali ini saja dia buat kecewa hampir setiap ketemu dia selalu membuatku menangis, marah ,dan terhina, masa ia buat selanjutnya kalau aku liat dia kesusahan aku diam saja. Tapi aku sudah malas berurusan sama dia," gumamku dalam hati.
Aku melihat kesekeliling bar , kemudian aku kembali menemukan sosok Alvin lagi dikejauhan, dia seperti sedang mencari seseorang.
"Ternyata dia masih disini ?
bukannya dia bilang mau pulang,
siapa yang dia cari sebenarnya ? " tanyaku dalam hati.
"ia tapi apa perduliku, " gumamku lagi.
#Author
Setelah jam kerja berakhir Yaya dan teman-teman kerjanya segera bergegas pulang.
"Yaya kita duluan ya," pamit nita dan teman-teman kerjanya.
"ia, hati-hati semua , makasih untuk hari ini," ucapku sambil tersenyum dan melambaikan tanganku kearah mereka.
Aku juga kembali berjalan pulang ke asramaku, saat diperjalanan pulang Yaya merasa ada yang aneh, seperti ada yang sedang mengikutinya dari belakang, tapi Yaya tidak punya keberanian untuk melihat kearah belakang, dia menggenggam erat kedua tali tas gendongnya dengan gemetar, dan kembali berjalan dengan cepat.
"Sepertinya ada yang mengikuti aku,
aku harus gimana ?" gumamnya.
Tanpa mencoba mengabaikan ketakutannya, dia tetap berjalan walaupun jantungnya berdetak cepat, ia mengkhawatirkan segala kemungkinan yang akan terjadi padanya, kalau sampai yang mengikutinya itu orang jahat.
Sampai akhirnya dia tidak tahan lagi karena penasarannya mengalahkan rasa takutnya dia memberanikan diri melihat kebelakang.
"Hei siapa disana ?
aku tahu kamu mengikuti aku !
kalau kamu kenal aku dan mau bicara denganku, coba buat keluar dari persembunyian kamu, dan bicara baik-baik gak usah mengikutiku seperti ini, dan jangan buat orang takut karena ini gak lucu sama sekali !" teriak Yaya .
"Ayo dong keluar saja jangan jadi pengecut, kalau nggak aku akan berteriak, sampai warga datang dan memukuli kamu !" teriak Yaya lagi.
Setelah ditunggu sekian lama ternyata orang yang membuntuti Yaya itu akhirnya menampakan dirinya dihadapan Yaya, tapi tempat orang itu berdiri terlalu gelap untuk tau siapa yang ada disana , sampai akhirnya orang itu melangkah maju ketempat yang lebih terang, agar Yaya bisa dengan jelas melihatnya. dan ternyata dia adalah.
"Alvin !" Teriak yaya terkejut.
"Kenapa kamu mengikuti aku ?
ada perlu apa sebenarnya Vin ?" tanya Yaya yang dibuat penasaran oleh sikap Alvin.
"Gak usah terlalu percaya diri, gua mengikuti lo cuma mau tau dimana lo tinggal, karena gua mau--" belum selesai Alvin dengan omongannya Yaya sudah menyelanya.
"Mau apa ?
Apa biar lebih gampang buat kamu datang kapan saja, dan menghina aku gitu maksudnya !" ucap Yaya dengan nada tinggi.
"Apaan si lo , gua belum selesai ngomong juga, gak sopan banget main potong omongan orang !" gerutu Alvin.
"Terus kalau bukan itu tujuan kamu lalu untuk apa kamu tahu dimana tempat tinggaku ?" tanya Yaya lagi.
"Tapi boleh juga saran lo barusan , dengan gua tau rumah lo kan gampang kalau gua mau ngerjain lo ! " ucapnya lagi.
"Mending pergi Vin, karena aku gak akan pulang sebelum kamu pergi,
aku cape Vin , tolong cepat pergi ,aku butuh istirahat," ucap Yaya seraya mendorong tubuh Alvin sedikit menjauh darinya.
"Woi biasa saja dong, lo fikir gua mau dekat-dekat sama lo , udah gua bilangkan tadi , lo jangan terlalu percaya diri !" teriaknya.
"Aku gak sama sekali berfikir seperti itu Alvin , aku cuma minta kamu buat pergi dari sini karena aku benaran cape . Pergi Vin !" Yaya mengarahkan telunjuknya kearah jalan untuk meminta Alvin pergi dan berhenti mengikutinya namun bukannya pergi Alvin malah tersenyum sinis menanggapi kata-kata Yaya.
"Kalau kamu gak mau pergi , biar aku saja yang pergi, tapi jangan pernah mengikuti aku lagi, " ucap Yaya seraya balik badan dan mulai melangkah pergi meninggalkan Alvin.
Alvin juga diam dan tidak lagi mengikutinya.
#Alvin
"Gua cuma mau bilang makasih, itu saja maksudnya, susah banget si buat bilang gitu saja ," gumamku yang cuma bisa marah pada diriku sendiri karena aku hanya bisa mengatakan kebohongan didepannya.
#Yaya
"Aku memang harus menjauh dari kamu Vin, aku gak mau berfikir lebih dalam lagi tentang perasaanku , karena aku sadar ,aku yang akan terus tersakiti jika aku berharap lebih, semoga dengan sifatmu itu yang terus begitu, bisa membuat aku membenci kamu selamanya Vin , sama seperti saat ini kamu membenciku ," gumamku.
Aku mencoba membuka pintu sedikit , untuk memastikan apa Alvin masih mengikutinya atau tidak, tapi ternyata dia tidak ada.
"Rasa kecewa apa ini ?" tanyaku pada diriku sendiri.
Kakak 2 Readers mampir juga ya ke novel pertamaku judulnya 👋❤️ I NEVER SAY GOODBYE 👋😘 thxyou Author