NovelToon NovelToon
Amore

Amore

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: ENMom

Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.

Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.

Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

Sarah melihat menu yang ada di cafe tersebut, mereka bukan sekedar menyediakan minuman saja tapi mereka juga menyediakan makanan.

Perut Sarah sudah berbunyi sedari tadi. Ia memutuskan untuk memesan makanan juga.

sembari menunggu pesanan ia mencoba kamera nya untuk memotret beberapa objek.

Dan tanpa sengaja ia memotret Alan yang baru saja masuk ke dalam cafe tersebut.

Ia melihat hasil photo nya dari kamera.

" hhmm ganteng juga " gumam Sarah.

" mas Alan" tegur Selly

Alan membalik kan badan nya, mengarah pada orang yang memanggil nya.

" kenapa Sell?"

" bisa minta tolong?"

"apa?"

Selly membisikkan sesuatu ke telinga Alan. Sarah hanya melihat mereka sekilas, lalu mengalihkan kembali pandangan nya ke kamera milik nya. Dari pandangan Sarah mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

Sarah pun melanjutkan kan untuk memotret objek lain. Namun tak lama kemudian pesanan nya pun datang.

*prang*

Tanpa sengaja pelayan menjatuhkan minuman pesanan Sarah. Dan air nya sedikit mengenai kamera nya. Dengan segera Sarah menyelamatkan kamera nya dan segera berdiri.

" maaf kakak, maaf, kami akan ganti yang baru pesanan nya" pelayan tersebut meminta maaf pada Sarah sembari membersih kan air yang tumpah di meja Sarah.

"cckkk" Sarah berdecak kesal, ia menatap tajam pelayanan tersebut.

Alan yang mengetahui telah terjadi sesuatu di cafe nya pun menghampiri.

" sudah cepat, ganti yang baru " ucap Alan pada pelayan tersebut.

" mohon maaf atas ketidak nyamanan nya, kami akan segera mengganti dengan yang baru " ucap Alan pada Sarah.

Namun Selly menghampiri dan kembali berbisik pada Alan.

" mohon maaf, kebetulan minuman tadi adalah yang terakhir di cafe kami, apakah kakak mau mengganti menu yang lain?"

Sarah tertawa kecil sembari menggaruk dahi nya yang tidak gatal ketika mendengar Alan memanggil nya kakak, mungkin itu adalah prosedur pelayanan yang mereka jalan kan, tapi saat Alan menyebut nya kakak, menjadi sangat geli ditelinga Sarah.

Sarah menghela nafas

" ngga usah, bawakan air mineral saja "

Mendengar suara Sarah, Alan langsung mengingat nya.

" maaf nona Sarah, kami akan beri diskon untuk pesanan anda" ucap Alan

" hanya diskon? bapak ngga mau Traktir saya?" canda Sarah

Selly sedikit tidak menyukai sikap Sarah. Ia mengepalkan tangan nya. Dan Sarah melihat itu.

" baik lah, pesanan nona Sarah hari ini gratis?" tanya Alan

"hahaha... saya hanya bercanda, saya takut ada yang marah kalau bapak traktir saya nanti" ucap Sarah

" marah? Siapa?" Alan tampak bingung

" ya pacar bapak lah" ucapan blak-blakan Sarah membuat mata Selly membulat. Alan pun mengkerutkan alis nya.

"pacar?" Alan semakin bingung.

" udah ah pak, saya laper mau makan, oh ya lain kali panggil saya sayang aja eh Sarah maksudnya, ngga perlu ada nona nya"

Ucapan Sarah berhasil membuat Alan tersenyum, Alan pun tidak menyadari itu. selama ini ia jarang sekali untuk senyum apalagi tertawa. Dan Selly yang melihat Alan bisa tersenyum seperti itu membuat diri nya iri sekaligus cemburu pada Sarah.

Selly memang sudah menyukai Alan beberapa tahun ini, namun Alan tidak pernah menyadari itu, karena Selly tidak pernah benar-benar mengungkapkan perasaan nya pada Alan. Ia mencoba mengambil hati Alan melalui Lila, ia terus mendekatkan diri pada Lila agar bisa dekat dengan Alan.

***********

Didalam kamar Sarah membuka laptop nya, ia mencoba mengingat layout denah rumah Alan, entah kenapa ia ingin menggambar rumah milik Alan. Ia mulai berimajinasi, menggambar rumah sesuai kebutuhan Alan.

Tanpa ia sadari waktu sudah berlalu lama, ia melihat waktu di handphone nya

"ah aku lupa, besok aku punya janji sama Lila "

Sarah menghentikan kegiatan nya ia memutuskan untuk beristirahat sebelum fajar datang.

**********

"panggil saya sayang aja eh Sarah maksudnya" kalimat itu terus terngiang ditelinga Alan.

Ucapan Sarah itu membuat Alan tidak bisa memejamkan kan mata nya, ini adalah pertama kali nya ia memikirkan seorang wanita setelah lama ia menduda.

Ia menghela nafas "ia mau menikah Alan! Dia tidak mungkin menyukaimu! Apa yang kamu pikirkan?! Kamu sudah Gila!!" Alan terus bergumam seperti itu.

Setelah sekian lama Alan berperang dengan pikiran nya, Alan pun bisa memejamkan mata nya.

*************

Matahari menyapa dengan sinar nya. Sarah terbangun karena bunyi alarm di handphone nya. Ia mengusap mata nya yang masih tertutup lalu membuka nya sedikit untuk melihat waktu di handphone nya " 5 menit lagi" ia lalu memejamkan mata nya kembali.

Mata Sarah terpejam namun tidak dengan otak nya. Ia masih memikirkan gambar denah rumah Alan, ia tiba-tiba terbangun lalu membuka laptopnya kembali, ia tiba-tiba mendapat kan inspirasi kembali.

Ini adalah kejadian biasa buat Sarah, ia menuangkan apa yang ada di otak nya kedalam setiap garis gambaran nya.

Usai menggambar, ia pun mandi. Sarah keluar dari kamar nya, ia ingin minum kopi terlebih dahulu sebelum ia keluar berjalan untuk melihat pemandangan desa tersebut.

Kemarin ia membatalkan rencana nya untuk jalan-jalan sembari memotret keindahan desa tersebut.

Sesampai di cafe, ia melihat Alan yang sudah berada di cafe pagi ini. Sarah melewati meja Alan tanpa menyapa nya. Alan menoleh sedikit, karena ia mengetahui siapa yang baru saja melewati nya, wangi parfum wanita yang semalam membuat nya tidak bisa tidur.

Sarah menunggu pesanan nya datang sembari melihat Alan yang sedang berjemur di bawah sinar matahari pagi dari arah berlawanan, terlihat jelas wajah Alan saat ini. Sarah sengaja tidak menegur Alan, ia ingin memperhatikan wajah Alan, karena ia tau Alan tidak bisa membalas melihat nya kembali.

Ia melihat proposi wajah Alan yang bisa dikatakan ia memiliki baby face, karena wajah nya masih terlihat muda walau sudah memiliki anak satu. Sarah terus melihat Alan mulai dari rambut, mata, hidung, bibir, dagu hingga keleher nya.

*glek*

Sarah menelan saliva nya, pikiran nya mulai kotor, ia menggelengkan kepala nya serta memukul dahi nya. " kamu ngapain Sarah?!!!! Mesum banget!!!"

Pesanan kopi dan roti coklat milik nya telah datang. Ia pun menikmati sarapan pagi nya.

Sementara itu Alan masih duduk di cafe tersebut menikmati udara pagi, cafe itu berada di luar pelataran penginapan

Sarah tidak mengetahui bahwa ada hati yang berdebar saat ini. Alan mencoba mengontrol diri nya, ia tidak ingin terlarut oleh pikiran nya sendiri.

Ia mulai berdiri dan mengambil tongkat penuntun nya. Ia pun melewati Sarah tanpa menyapa nya. Alan tau mungkin Sarah mengira diri nya tidak mengetahui siapa yang duduk di meja seberang nya. Dan Alan pun tidak ingin Sarah mengetahui jika ia mengetahui Sarah sedang duduk menatap nya.

Penglihatan Alan bukan kasus yang berat. Didalam penglihatan nya, ia masih bisa melihat bayangan samar sehingga ia mengetahui jika Sarah baru saja duduk dihadapan nya, dan itu juga yang membuat jantung nya berdebar kencang dari biasa nya.

Bersambung ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!