ini sebenarnya cs, tapi karena terlalu banyak bikin karakter jadi nya dibikin dalam bentuk novel.
kisah cinta antara wanita jutek dengan playboy seantero kampus.
anissa meylani dan thoriq adigantara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author S., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3.
sedangkan thoriq, ia menghabiskan waktu di rumah nya sendiri. tak pernah pulang untuk kumpul keluarga. bukan thoriq tak mau, karena setiap ia pulang pasti ada pembahasan tentang perjodohan. dan ia tidak suka di jodohkan oleh orangtua nya, macam tidak laku saja.
Rumah yang ia tempati memang tak semewah rumah nya di Jakarta, namun disinilah ia menemukan sebuah kedamaian.
namun dering ponsel, membuat thoriq sedikit terusik, ia mengambil hp nya yang tadi sempat di lempar ke kasur single bed.
" ada apa?" Tanya nya to the point, ia sudah hafal siapa yang suka menelpon nya malam malam begini.
" gue sibuk".
"....."
" kan bisa besok ngobrol nya saskia."
Tutt..
ia memutuskan panggilan nya sepihak, ya, yang menghubungi nya adalah saskia wanita yang tergila gila pada nya. membuat thoriq jengah sendiri.
akhirnya ia memutuskan untuk tidur. karena badan nya terasa seperti remuk redam saja.
***
alarm di handphone membangun tidur nyenyak thoriq, ia memang tidur lebih awal karena ke lelahan.
meraba raba kasur hanya untuk mencari handphone nya sendiri. setelah menemukan nya ia matikan hp nya sebentar.
berbeda dengan anissa, ia sudah rapih dan cantik, karena ia memang anak yang rajin. jadi pagi pagi sudah rapih dengan outfit kampus nya.
" pagi semua nya!!" Sapa anissa pada seluruh keluarga nya yang sedang menikmati sarapan.
" pagi sayang, kamu sudah siap pagi pagi begini, emang masuk pagi?" sinta menaikkan alis melihat penampilan putri nya sendiri.
" Iya nak, kamu pagi pagi sudah cantik, mau kuliah."
sambung bagas. pria paruh baya itu juga sudah siap berangkat ke kantor.
" Enggak ada, aku cuma mau ke toko buku dulu, habis itu jemput fitri, terus berangkat bareng sama dia kuliah nya." jelas nya membuat orang orang yang ada di sana hanya ber oh ria saja.
" Ya udah sarapan dulu sayang, sini sama mamah" sinta merangkul putri nya untuk duduk di samping nya. anissa pun tak keberatan.
sementara aldo ia hanya sarapan dengan tenang, tanpa terusik dengan kehadiran adik nya itu. anissa pun santai santai saja, karena ia tahu abang nya tak suka di ganggu jika sedang makan.
" suapin dong" rengek nya manja membuat sinta yang sudah duduk kembali pun tertawa pelan. " mau di suapin sama mama, oke sini mama suapin putri cantik nya mama ini." tentu saja membuat anissa senang, namun tidak dengan aldo. " manja amat, ingat kamu itu bukan anak kecil lagi, udah 22 tahun loh." ledek aldo membuat anissa manyun setengah centi. " iri bilang bos, lagian kenapa emang kalo manja, kan manja nya sama mama bukan sama abang wlee" ia balik meledek, membuat aldo mencubit pipi nya.
" ututu gemesh banget sih adik abang yang satu ini." ia terus mencubit membuat anissa mencakar tangan abang nya sendiri.
"awhh.. galak amat sih dek, main cakar cakar aja. " ringis nya mengelus tangan nya sendiri.
" biarin, tahu rasa." jawab nya ketus.
" sudah sudah, masih pagi udah ribut aja, aldo kamu juga mau di suapin, buka mulut nya." lerai sinta memisahkan dua anak nya.
" boleh deh ma, tapi aku yang suapin mama, mama suapin anak manja nya mama aja." Jawab nya jahil.
"EKHEM!!.."
suara deheman bagas cukuplah membuat suasana yang tadinya rame jadi hening, bahkan sinta menahan tawa karena anak anak nya jadi kicep hanya dengan suara deheman dari papa nya.
" sudah ribut nya." tanya bagas dengan wajah serius.
membuat aldo dan anissa hanya diam menunduk, mereka tidak berani berhadapan dengan ayah nya jika sedang mode serius.
" kenapa pada diem, tadi aja ribut masalah suap suapan. kok sekarang diem," ia melirik dua anak nya dengan pandangan yang sulit di artikan.
" daripada ribut mending mama suapin papa aja, papa juga mau di suapin ini." titah nya tanpa dosa. membuat kedua anak nya yang tadi nya diam jadi menyoraki papa nya.
akhirnya keluarga bahagia ini mengawali pagi nya dengan saling suap suapan. membuat meja makan menjadi iri karena menyaksikan tuan nya yang harmonis itu.
***
setelah drama sarapan selesai, kini anissa sedang menyetir mobil untuk pergi ke toko buku, tapi ia memutuskan mengajak sahabat nya, agar hemat waktu. karena ia malas bolak balik.
tak berselang lama, sampailah ia di tempat sahabat nya, dan membunyikan klakson. fitri yang sudah di kabarin oleh anissa gegas menghampiri sahabat baik nya itu.
" padahal kamu ngak perlu repot repot jemput aku nis. aku bisa mesen taksi kok." fitri sungguh tidak enak hati karena selalu merepotkan anissa.
" santai aja fit, aku ngak ngerasa di repotin kok, malah seneng kalo kemana mana ada temen." Sahut nya membuat fitri bernafas lega. ia hanya takut menjadi beban sahabat nya itu.
" Tapi perasaan kita ngak masuk pagi deh, atau kamu ada matkul pagi.?" tanya nya menoleh ke arah anissa yang tengah mengemudi.
" ngak ada hehe, cuma mau ngajak ke toko buku dulu, biasalah fit " anissa mengedip ngedipkan mata nya membuat fitri faham dan tertawa.
" ceileh, ngajakin bersemedi, di gramedia mana nih"
" nanti juga tahu, kamu juga kalo ada tugas yang belum kelar, kelarin dulu." Usul nya pada fitri.
mereka pun terus mengobrol, hingga tak terasa sudah sampai di mall, mungkin karena suka laper jadi milih mall.
di sisi lain thoriq kembali di usik dengan nada dering, sungguh ia tidak suka jika tidur nya di ganggu. mau tak mau ia merogoh hp nya,
" hallo." Ucap nya tanpa melihat siapa yang menelpon.
" riq, lu ga ngampus.?"
mendengar kata kampus membuat thoriq melirik hp nya sebentar, dan seketika mata nya membola.
" hah, udah jam 9 pagi." Teriak nya membuat rio menjauhkan ponsel nya.
tanpa dosa ia memutuskan panggilan sepihak, rasanya ia menyesal mengabaikan alarm yang ia pasang sendiri, bukankah hari ini ia masuk pagi, dan sekarang ia sudah telat masuk kampus.
" ck bisa bisa nya gue kesiangan segala, pasti deh dosen nya bawel lagi." rutuk nya. lalu ia bergegas membersihkan diri, dan menyiapkan keperluan kuliah nya..
5 menit, ia sudah rapih. dan tak membuang waktu ia meraih kunci motor nya, tidak ada waktu lagi untuk sarapan. karena ia sudah sangat telat.
mungkin karena buru buru, membuat thoriq menyalip mobil siapapun yang menghalangi jalan nya. Dan itu membuat anissa jengkel karena ia juga dalam perjalanan menuju kampus.
ya, mereka hanya mampir sebentar, karena fitri ingat bahwa hari ini ada dosen killer. ia juga baru mengetahui nya saat ada pesan masuk dari teman se fakultas nya.
" siapa sih tuh, kebut kebutan, ngak tahu apa bahaya buat pejalan kaki."
dumel nissa setengah kesal.