Tekad Arsya adalah menyelamatkan anak panti asuhan dari pemilik yayasan yang bejat.
Demi mendapat uang dan kekuasaan, Arsya rela melakukan segalanya. Termasuk masuk geng gangster berbahaya dan menjadi personal trainer berkedok gigolo.
Meski menjadi gigolo, Arsya masih perjaka. Loh, bagaimana bisa? Padahal banyak wanita yang mengaku pernah tidur dengannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 - Arsya Di Kampus
Senyuman puas mengembang di wajah Arsya. Dia berucap, "Bagus deh kalau Tante suka. Berarti ada bonus kan?"
"Iya. Tentu saja, Sean sayang..." sahut Rara sembari menyentuh pipi Arsya.
Sean, itulah nama samaran Arsya saat menjadi gigolo.
Walau sentuhan kecil itu terasa tidak nyaman, Arsya berusaha bersikap seperti menikmatinya.
"Ya sudah, mending Tante mandi dulu. Biar kita bisa sarapan bareng nanti," ujar Arsya.
Rara mengangguk. Dia segera masuk ke kamar mandi.
Hari itu Arsya mendapatkan bayaran belasan juta. Ia pergi meninggalkan hotel jam 8 pagi. Arsya langsung pulang ke apartemennya. Mengingat dia harus pergi ke kampus jam sembilan.
Arsya kini sedang bersiap pergi ke kampus. Ia mengenakan kemeja rapi dan kacamata. Menyisir rambutnya juga dengan rapi.
Jika di kampus, Arsya sengaja berpenampilan culun agar keberadaannya tidak mencolok. Ia tak pernah berniat ingin jadi populer karena tidak mau pekerjaan buruknya diketahui lebih cepat.
Selain culun, Arsya juga sengaja bersikap pendiam dan lemah. Ia juga tidak punya satu pun teman.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, Arsya tiba di kampus. Ia langsung masuk ke kelas.
Sambil mendengus, Arsya mengambil bukunya. Dia mulai membaca. Arsya segera masuk dalam dunianya sendiri.
Namun konsentrasi Arsya harus terganggu saat Ivan dan gengnya datang. Ivan diketahui merupakan anak paling populer di kampus. Itu semua karena Ivan memiliki paras tampan dan kaya raya. Meskipun begitu, Ivan dan gengnya juga diketahui sebagai penguasa kampus. Mereka tidak jarang membully orang-orang lemah di kampus. Itulah yang mereka lakukan sekarang.
Ivan dan gengnya sangat suka mengganggu Rama, cowok yang diketahui lebih culun dan lemah dibanding Arsya.
Arsya sebenarnya sempat menjadi salah satu orang yang dibully Ivan, akan tetapi tidak jadi karena Arsya berani melawan.
Sekarang Ivan dan dua temannya tampak mengganggu Rama. Ivan terlihat mengambil tugas kuliah milik Rama.
"Jangan! Aku mohon, Van..." kata Rama dengan raut wajah getir.
"Udah! Sekali ini aja nggak apa-apa. Kebetulan aku lupa tugasku hari ini. Kau tenang aja, aku akan kasih kau uang," balas Ivan seraya merangkul paksa Rama. Ia lalu memasukkan uang seratus ribu ke saku Rama.
"Ta-tapi uang ini tidak sebanding dengan usahaku membuat tugas itu..." ungkap Rama memberanikan diri.
"Ya udah, kalau mau makalahmu balik, ambil dong!" tantang Ivan. Mengingat Rama memiliki badan kurus, sehingga jelas dia tidak akan mampu mengalahkan Ivan dan gengnya.
Benar saja, Rama tak punya pilihan selain pasrah. Ia hanya bisa menyeka air matanya yang keluar dari sudut mata. Sementara Ivan dan dua temannya beranjak dan duduk ke kursi mereka.
Arsya tentu tidak nyaman melihat pemandangan itu, namun dia berusaha sebisa mungkin untuk tidak ikut campur.
Kebetulan Ivan dan dua temannya duduk di belakang Arsya. Mereka asyik memakan camilan.
Tanpa disangka, Ivan iseng melempari camilannya ke arah Arsya. Tapi Arsya memilih mengabaikannya.
Pengabaian Arsya justru membuat Ivan dan teman-temannya semakin gencar mengganggu. Melemparkan camilan ke arah Arsya berulang kali.
Arsya lagi-lagi tak peduli. Sampai dosen yang mengajar akhirnya masuk. Saat itulah Arsya langsung berdiri.
"Pak! Ivan, Keanu dan Jefri sejak tadi membuang makanan ke lantai!" adu Arsya tanpa rasa takut. Dia lalu menatap lantai yang kotor karena ulah Ivan dan kawan-kawan.
Dosen yang bernama Andri itu lantas mendekat. Dia melihat bukti terlebih dahulu ke lantai. Setelah dilihat, ternyata apa yang dikatakan Arsya benar.
"Kalian! Cepat bersihkan semua ini! Kalau nggak, Bapak nggak akan ngajar di kelas ini!" ujar Andri.
Ivan dan kawan-kawan hanya bisa menatap kesal Arsya. Namun tiba-tiba Arsya kembali berdiri dan berucap, "Dan satu lagi, Pak! Tadi Ivan mengambil tugas makalah yang dibuat Rama!"
"Sialannn!" Ivan mengumpat kesal dalam suara pelan. Menatap benci Arsya.
...____...
*Padahal kemarin mau up, tapi kemarin anakku seharian rewel karna pasca operasi. Jadi mohon maklumi ya guys...😮💨
bergabunglah dengan orang-orang yang berkhianat pada geng kalajengking itu Deva...
biar makin kuat...
itu si Edy jahat banget sih . anak SD Lo kok dihamilin... 😡😡
anaknya bohai kali ya... cantik gitu...
tebakan ku Laluna ini malah proo lohh 😂 tapi pura pura cupu.
Kna supraise juga Sean.
faktanya di real, jngn kan yg seusia Laluna, bocil SD juga phm yg kek gituan. itu kna pengaruh HP.
jadi buat ibu-ibu yg punya anak beranjak dewasa jngn dilepaskan, harus diawasin. antisipasi kitu ya istilahnya 🤭✌️
udah mau marathon aja ternyata d prank sama othornya 😭😭