NovelToon NovelToon
Kalong

Kalong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Desa Semilir dan sekitarnya yang awalnya tenang kini berubah mencekam setelah satu persatu warganya meninggal secara misterius, yakni mereka kehabisan darah, tubuh mengering dan keriput. Tidak cukup sampai di situ, sejak kematian korban pertama, desa tersebut terus-menerus mengalami teror yang menakutkan.

Sekalipun perangkat desa setempat dan para warga telah berusaha semampu mereka untuk menghentikan peristiwa mencekam itu, korban jiwa masih saja berjatuhan dan teror terus berlanjut.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah pelaku pembunuhannya? Apakah motifnya? Dan bagaimanakah cara menghentikan semua peristiwa menakutkan itu? Ikuti kisahnya di sini...

Ingat! Ini hanyalah karangan fiksi belaka, mohon bijak dalam berkomentar 🙏

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Andri

Mendengar perkataan Pak Udin, Seno dan Doni pun langsung saling pandang untuk sesaat dengan perasaan semakin was-was.

"Kalian ini kenapa to? Kok aneh banget. Andri nya mana?" ucap si empunya rumah keheranan.

"Kami benar-benar minta maaf Pak Udin, kami kira Andri nya sudah pulang, kalau di rumah tidak ada berarti dia...," Seno tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya.

"Maksud kalian Andri nya hilang? Kok bisa? Bukannya kalian ronda bersama?" cecar Pak Udin dengan volume suara agak tinggi yang membuat istrinya yang bernama Mak Minten terbangun dan akhirnya ikutan bergabung dengan ke 3 pria itu.

"Kami tadi sempat mengalami kejadian aneh saat ada kabut tebal Pak Udin, kami sempat terpencar. Kami sudah mencari Andri sampai di perbatasan desa tapi kami belum menemukannya juga," terang anaknya Pak Dikun.

Bagai disambar petir di siang bolong, Pak Udin dan Mak Minten langsung kaget. Mereka tiba-tiba merasa takut kalau-kalau anaknya juga bernasib tragis seperti Sari.

"Astaghfirullah al-adziim... Don, segera kamu pukul kentonganmu," perintah Pak Udin dengan panik yang langsung dituruti oleh Doni.

Belasan menit setelah kentongan dibunyikan terus-menerus, beberapa kaum adam tampak berkumpul di halaman rumah Pak Udin.

"Ada apa, Don?" tanya Pak Agung, bapaknya Doni, setibanya di halaman rumah Pak Udin.

"Andri ilang, Pak," jawab pemuda itu.

"Andri ilang? Kok bisa? Kalian kan ronda barengan," sela Pak Dikun.

"Begini Pak, tadi sewaktu kita keliling desa trus lewat jalanan yang kanan kirinya tegalannya Mbah Mitro dan Pak Gatot, kita lihat sosok perempuan yang perawakannya seperti Sari sedang nyebrang, trus habis itu tiba-tiba ada kabut tebal datang," jelas Seno.

"Setelah kabut tebal itu datang, entah apa sebabnya kita bisa terpencar, saya dan Doni saling panggil tapi tidak ada yang ngrespon sama sekali," lanjut pemuda itu.

"Kalian beneran lihat Sari?" mendengar nama anaknya disebut, Pak Mardi pun jadi kepikiran lagi.

"Dari perawakannya sih sama seperti Sari, Pak," sahut Doni mantap.

"Musim panas begini kok ada kabut tebal ya? Padahal sewaktu saya ngronda dengan Pak Bambang dan Pak Lanjar normal-normal saja, tidak ada kabut sama sekali," tutur Pak Dikun.

"Sama Pak, waktu kelompok saya ngronda suasananya juga biasa-biasa saja," celetuk Pak Hasan.

"Menurut saya kabut ini bukan kabut biasa, Bapak-Bapak," kata Pak Ustad Mahmud.

"Lebih baik sekarang kita berpencar untuk mencari Andri. Mudah-mudahan saja dia tidak apa-apa," Pak Ustad tersebut masih berharap yang terbaik sekalipun hati kecilnya mengatakan jika Andri mengalami nasib yang buruk.

Tak lama kemudian, kaum adam itu pun membentuk 2 kelompok, kelompok pertama menyisir desa bagian Timur, sedangkan kelompok kedua mencari di bagian Barat.

Sambil memanggil-manggil nama Andri, kelompok Barat yang dipimpin oleh Pak Ustad Mahmud, menelusuri tegalan, gang-gang, dan beberapa tempat lainnya. Sekalipun Pak Ustad itu memiliki kemampuan untuk menerawang, namun pada kasus ini pria tersebut benar-benar mengalami kebuntuan.

Ketika kelompok Barat sedang menyisir tegalan milik Pak Sastro yang lumayan luas, mereka tiba-tiba diserang oleh sekawanan kelelawar, yang tentu saja membuat mereka kelabakan.

"Bapak-Bapak, lantunkan ayat kursi!" seru Pak Ustad Mahmud sambil kedua tangannya menangkis serangan kelelawar yang tampak ganas itu.

Seraya mengucapkan ayat kursi dengan keras, para kaum adam tersebut terus berusaha melawan sekelompok binatang nokturnal itu, hingga belasan menit kemudian kawanan kelelawar tersebut akhirnya pergi juga.

"Astaghfirullah al-adziiim...," Pak Ustad Mahmud dan beberapa pria terdengar beristighfar.

"Jangan-jangan binatang jejadian yang sudah membunuh anak saya adalah kelelawar, Pak Ustad. Dilihat dari bekas gigitan di leher Sari kok sepertinya begitu," Pak Mardi berasumsi.

"Bisa jadi Pak, tapi saya tidak yakin, kemampuan penerawangan saya tidak bisa menembus," balas Pak Ustad itu terus terang.

Sesudah suasana kembali kondusif mereka pun melanjutkan penyisiran lagi, tapi baru beberapa meter berjalan mereka melihat sosok perempuan sedang berdiri di bawah pohon mangga yang lumayan besar dan rimbun.

"Ya Allah, Sari, itu kamu, Nduk?" celetuk Pak Mardi setelah yakin jika sosok yang dia lihat adalah anak perempuannya. Sejak Sari meninggal, baru kali ini pria itu melihat penampakan anaknya.

"Tenang Pak Mardi, jangan didekati, dia hanya jin qorin nya Sari," Pak Ustad Mahmud memperingatkan Pak Mardi.

"Dia sudah dibawa pergi," ujar sosok perempuan tersebut yang suaranya mirip suara Sari.

"Siapa maksudmu? Andri? Dia dibawa pergi kemana dan oleh siapa?" tanya Pak Ustad.

"Hutan terlarang," setelah berkata demikian, makhluk tak kasat mata itu pun langsung menghilang.

"Maksud hantunya tadi si Andri dibawa ke hutan terlarang gitu, Pak Ustad?" ucap Pak Hasan.

"Bisa jadi," timpal Pak Ustad Mahmud gamang.

"Masalahnya kok tambah runyam begini ya. Kalau Andri beneran dibawa ke hutan terlarang, kemungkinan besar dia bakalan gak bisa ditemukan. Hutan itu kan angker banget, demitnya jahat-jahat," celetuk Pak Bambang.

"Trus sekarang kita harus bagaimana, Pak Ustad? Kita lanjutkan mencari atau tidak?" sela Pak Mardi.

"Kita lanjutkan mencari saja, omongannya jin belum tentu bisa dipercaya," sahut Pak Ustad.

Hingga matahari terbit, Andri masih belum diketemukan juga. Sesuai kesepakatan sebelumnya, mereka pun berkumpul lagi di halaman rumah Pak Udin pada jam 6 an. Ketika kelompok pertama dan kelompok kedua kembali bertemu, Pak Udin diberitahu oleh beberapa bapak-bapak yang masuk dalam kelompok Barat.

"Andri dibawa ke hutan terlarang? Yang bener? Sama siapa?" Pak Udin masih belum percaya dengan cerita bapak-bapak itu.

"Benar atau tidaknya kita tidak tahu Pak Udin, itu kan yang ngomong jin qorin nya Sari," balas Pak Hasan.

Suaminya Mak Minten hanya bisa terdiam, dia sudah tidak sanggup berkata apa-apa lagi karena otaknya sedang buntu.

Setelah saling bertukar cerita dan informasi, para kaum adam itu pun kembali ke rumah masing-masing untuk mandi dan sarapan lalu mereka melanjutkan pencarian lagi yang kali ini jumlah pencarinya lebih banyak lagi karena beberapa ibu-ibu ada yang ikut bergabung.

Hingga siang harinya pencarian masih tetap nihil, Andri masih belum diketemukan juga. Tanpa banyak berpikir lagi, setelah 1 x 24 jam anaknya menghilang, Pak Udin pun memutuskan untuk melapor ke kantor polisi terdekat dengan mengajak Seno dan Doni.

Ketika di kantor polisi, Seno dan Doni memberikan keterangan kronologi sebelum Andri menghilang. Tak lupa mereka juga bercerita tentang kasus kematian Sari yang tidak wajar, yang sepertinya ada kaitannya dengan menghilangnya Andri.

Mendapat laporan ada orang hilang yang mengandung unsur mistisnya, pihak kepolisian yang notabene mengandalkan pikiran logis, tidak serta merta percaya 100% pada cerita ke 3 pria itu. Sebelum melangkah lebih lanjut, mereka meminta pertimbangan pada kepala kepolisian setempat.

1
kalea rizuky
pantes dendam warga desa emank jahat bgt
🎧✏📖
semangat✌
Kezia Suhartini: trimakasih Kak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!