NovelToon NovelToon
Aset Besar Milik Istri Kecilku

Aset Besar Milik Istri Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Atik's

Semua orang terkejut saat bos besar mereka muncul dengan menggandeng seorang wanita muda. Karyawan pria terpesona karena lekuk tubuh dan aset besar yang terpampang itu, sementara karyawan wanita merasa cemburu pada sosok yang berjalan bersama atasan mereka.

"Turunkan pandangan kalian!" desis Vino dengan nada dingin. Banyak yang berbisik-bisik tentang Sea menyebutnya sebagai perayu ulung. Mendengar itu, David merasa darahnya mendidih. Ia berhenti, berputar, dan menatap tajam mereka yang berani menggunjing istrinya.

"Berani-beraninya kalian menyebut istriku penggoda!Kalian ingin mencari masalah, ya?"

Semua orang kaget saat tahu bahwa wanita yang mereka bicarakan ternyata adalah istri dari atasan mereka.

"A-ampun, Tuan. Kami tidak tahu kalau Nyonya adalah istri Anda!" kata salah satu dari mereka dengan nada takut.

David mendengus kesal. Wajahnya menjadi lebih lembut saat merasakan usapan halus di tangannya.

"Jangan emosi, sayang. Nanti mereka bisa ketakutan," bisik Sea den

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atik's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20

20

Yudi dan Vino segera mendekati, khawatir melihat ekspresi wajah Sea yang tampak sangat pucat dan berkeringat dingin. Mereka sama-sama terkejut saat menyadari kondisi gadis itu yang tampak sangat lemas dan tidak sadar diri.

"Sea, kamu baik-baik saja?" tanya David dengan suara penuh kecemasan.

Namun, yang mereka terima hanyalah keheningan dan tatapan kosong dari Sea, seolah-olah pikirannya sedang melayang jauh dari mereka.

"Yudi! Vino! Cepat panggil bantuan!" seru David dengan nada tegas, berusaha menyadarkan Sea dari keadaan yang mengkhawatirkan itu.

Sea tersentak kaget ketika mendengar teriakan David. Ia merasa sedikit pusing.

"Kenapa Bos berteriak?" tanya Sea dengan kebingungan.

Vino dan Yudi refleks mundur. Mereka menunduk hormat saat David memeluk erat Sea yang masih tampak linglung.

"Kamu membuat jantungku hampir copot, Sea," kata David dengan napas tersengal.

"Apa aku kelihatan menakutkan, Bos?" tanya Sea.

David menggelengkan kepalanya.

'Apa mungkin Sea pernah mengalami kejadian traumatis?' batin David.

"Apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya David setelah merasa sedikit lebih tenang.

Sea menatap wajah David dengan tatapan kosong saat pelukan mereka terlepas. Pikirannya kembali kosong.

Perilaku Sea yang tampak acuh tak acuh membuat David merasa curiga. Sangat jelas terlihat bahwa gadis kecil itu menyimpan ketakutan besar. David lalu mencoba mengorek masa lalu Sea melalui pikirannya. Rasanya seperti ingin meledak saat dia tidak mampu menemukan apa pun dari dalam diri gadis itu.

"Bos?" panggil Sea pelan.

"Ya, ada apa?" jawab Sea dengan suara lembut.

"Apa bos masih ingin membahas hal yang serius?" tanya Sea ragu-ragu.

David yang menyaksikan kejadian itu merasa bingung. Lama menatap, lalu tersenyum kecil sebelum akhirnya mengangguk pelan.

"Bagian mana yang ingin kamu bahas, hmm?" tanya David lagi.

"Emmmmm, begini... Bisakah Bos mencarikan aku beasiswa atau sekolah yang tidak memungut biaya?" pinta Sea dengan nada sangat hati-hati.

David tertegun. Apakah Sea memandang dirinya serendah itu hingga meminta bantuan untuk mencari sekolah gratis? Tiba-tiba, David merasa kekayaannya seolah tak berarti apa-apa di mata Sea. Sebuah ironi yang menyakitkan.

"Tidak, Sea," jawab David dengan tegas.

Seketika, wajah Sea berubah mendung. Padahal, dalam hatinya, ia sangat berharap David bersedia membantunya mewujudkan impian untuk melanjutkan pendidikan.

"Kau akan melanjutkan pendidikan di tempat terbaik di negara ini!" kata David dengan nada meyakinkan.

"Benarkah?" tanya Sea dengan ekspresi tak percaya.

David mengangguk mantap.

"Tidak ada sekolah gratis. Semua biayanya akan aku tanggung," lanjut David.

"Mana boleh seperti itu, Bos. Nanti kalau Bos bangkrut bagaimana?" ujar Sea dengan nada khawatir.

Wajah David dan Yudi berubah serius setelah mendengar ucapan Sea.

"Nona Sea, kapan mata Anda bisa terbuka dan melihat siapa Tuan Muda David sebenarnya? Tuan Muda tidak akan bangkrut meskipun membiayai seribu Sea yang lain. Saham Tuan Muda tersebar di mana-mana, mustahil untuk bisa bangkrut hanya dengan membayar biaya sekolah Anda yang tidak seberapa itu," sahut Yudi dengan nada membela.

"Sea, kau ingin sekolah kan?" tanya David, mengalihkan perhatian.

Sea mengangguk perlahan, namun keraguannya jelas terlihat. Ia merasa sangat bimbang.

"Jika kamu masih khawatir tentang masalah biaya, ada cara lain yang bisa kamu lakukan untuk membalasnya!" ujar David, mencoba menawarkan solusi.

"Cara apa itu, Bos?" tanya Sea dengan nada penasaran.

Sebuah harapan kecil mulai tumbuh di hati Sea. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang mungkin tak akan datang dua kali.

"Jadilah pendamping hidupku," ucap David dengan tatapan yang sulit dibaca.

Krikk... Krikk... Krikkkk....

Suasana menjadi hening seketika.

Sea dan David sama-sama terdiam. Sea karena merasa sangat terkejut dan bingung, David karena merasa gugup dan salah tingkah. Ia baru saja melamar Sea secara spontan, tanpa perencanaan sebelumnya.

"Kenapa harus menikah? Bukankah aku sudah cukup membantu sebagai sekretaris di kantor?" tanya Sea, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Apakah itu belum cukup?" tanya Sea dengan nada penuh harap.

'Belum, Sea, itu sama sekali belum cukup. Aku menginginkan dirimu sepenuhnya. Cintamu, tubuhmu, segalanya. Aku ingin semua yang ada di dalam dirimu menjadi milikku,' batin David.

"Besok malam kau bisa mulai belajar untuk mengejar ketertinggalanmu, Sea. Karena enam bulan lagi tahun ajaran baru akan segera dibuka. Dan tidak ada penolakan!" paksa David dengan tegas.

Spontan, Sea langsung mengangguk. Hatinya sangat bahagia karena sebentar lagi dia bisa menikmati bangku pendidikan yang selama ini sangat dia idam-idamkan. Sea kemudian teringat dengan ganti rugi yang diinginkan oleh bosnya tadi.

"Apa aku akan tetap menjadi istrimu, Bos?" tanya Sea dengan nada penasaran.

David menyeringai.

"Tentu saja. Besok pagi kita akan membuat buku nikah sebelum berangkat ke kantor. Apa kau keberatan?" tanya David.

"Apakah kamu keberatan, Sea?" tanya Yudi dengan nada lembut.

"Tidak, Bos. Asalkan aku bisa melanjutkan sekolah dan menjadi istri Bos, aku rasa itu sudah cukup," jawab Sea polos.

Vino yang baru saja muncul tampak ingin menangis mendengar kata-kata Sea. Tidak buruk? Oh, ayolah, semua wanita di negeri ini berlomba-lomba agar bisa naik ke panggung utama yang diimpikan. Vino benar-benar ingin menenggelamkan kepala di kolam renang, melihat kejelasan dari calon nyonya di rumah ity.

"Gadis pintar. Ayo, aku akan membawamu ke kamar. Kamu perlu istirahat dengan baik untuk menyambut hari pernikahan kita besok!" ucap David tanpa mempermasalahkan kata-kata aneh Sea.

Sea mengangguk setuju. Ia diam saja saat tubuhnya bergoyang di gendong oleh Yudi.

"Kaitkan kakimu di pinggangku, Sea!" perintah David dengan penuh semangat.

"Seperti ini?" tanya Sea dengan nada polos.

David mengangguk. Ia kemudian melangkah menuju tangg dengan seringai licik di bibirnya. David merasa seperti memenangkan lotre malam ini. Ia tidak pernah menyangka bahwa percakapan mereka akan berakhir dengan Sea yang setuju untuk menikah dengannya.

Sebenarnya, David sangat sadar bahwa Sea belum sepenuhnya memahami arti pernikahan, tapi dia tidak peduli. Yang penting, Sea segera menjadi miliknya, dan dia bisa memanfaatkan kepolosannya.

Untungnya, Sea sangat penurut dan tidak banyak bertanya. Entah karena dia pura-pura bodoh atau memang tidak tahu apa-apa. Biarlah semuanya berjalan seperti ini.

'Inilah definisi kebahagiaan yang sesungguhnya. Indah, percakapan malam ini benar-benar indah,' pikir David dalam hati.

*****

Pagi itu, suasana di kediaman David sangat sibuk. Banyak orang berlarian kesana kemari menyiapkan segala keperluan sang tuan rumah. Di sudut ruangan, beberapa staf sedang merapikan deretan kotak perhiasan yang tertata rapi di atas meja.

“Apakah semuanya sudah siap?” tanya David sambil menatap sekeliling.

Yudi dan Vino melangkah mendekat, kemudian keduanya mengangguk mantap.

“Semua sudah siap, Tuan Muda. Tinggal menunggu Sea turun saja,” jawab Yudi dengan penuh hormat.

Waktu masih menunjukkan pukul lima pagi. Bagi semua yang ada di rumah itu, hari ini terasa sangat luar biasa. Pasalnya, tengah malam kemarin vino mengabari mereka bahwa Tuan Muda dari keluarga Radeya ingin menggelar pernikahan pagi ini juga. Segala persiapan pun harus dilakukan dengan cepat dan tanpa cela. Pernikahan mendadak ini benar-benar membuat semua orang sibuk dan tegang.

1
azka
👋
Uji Coba
Mr p
Uji Coba
dari awal baca sampai bab 21 masih ok. alur masih nyambung. semoga kedepannya tidak ada pelakor ya Thor. semangat nulisnya. aku akan setia padamu seperti David ya g setia pada Sea. wkwkwk.. ku tunggu dobel update setiap hari
Uji Coba: dari awal sampai bab 21 dibikin senyum-senyum sama tingkah Sea dan David. semoga kedepannya tidak ada drama pelakor ya Thor. tapi ya terserah author lah. aku akan setia padamu.. wkwkwk.. seperti David yang setia pada istri kecilnya yang agak oon.. Ups... bukan ngejek ya Thor, ya. 😍😍
total 1 replies
Uji Coba
🤣
azka
Sea bikin ngakak brutal🤣🤣
sabun
Sea Sea😎😎
sabun
semangat💪💪
Mama Farez
buatlah karya dengan fikiran sendiri jangan menjiplak karya orang lain..
karna cerita anda sama dengan orang lain yg judulnya istri kecil sang pewaris cuma yg beda cm nama tokohnya...klu gak percaya cb cek dia udah ada bab 2 hargailah karya orang tor ...
jangan asal ketik kasihan orang yg udah mikir2 eh gak tau udah d jiplak
baru 2
nice
baru 2
😍
baru 2
sangat puas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!