NovelToon NovelToon
Istri Idaman Tuan Gio

Istri Idaman Tuan Gio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:923
Nilai: 5
Nama Author: ArsyaNendra

Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyakinkan Nadira (IITG)

  "Begitu ya,kalau dia mau tanggungjawab baguslah." jawab santai Sita,yang membenarkan apa yang dilakukan oleh pria itu benar.

  "Kamu itu ya,aku lagi bingung.Kenapa kamu malah santai begitu " jawab Nadira yang bingung harus milih apa jawaban apa.

  "Nadira,coba kamu pikir baik-baik.Kedua orang tua dari pria itu begitu senang menyambutmu dan menerimamu bahkan kehadiran kedua anakmu menjadi pembuktian jika pria itu harus bertanggungjawab atas perbuatannya.Apalagi yang kamu pusingkan,apalagi aku baru tahu pemilik hotel tempat kerjaku ternyata milik orang tua dari pria itu." Seketika Nadira kaget.

  "Apa kamu bilang."

  " Iya,aku baru saja tahu jika orang tua dari pria itu adalah bosku sendiri.Aku pun jujur kaget,sepertinya kamu harus menerimanya.Tidak salah juga kamu menerimanya,apalagi pria itu bersedia bertanggungjawab bahkan mengajak kamu menikah." Mendengar penjelasan dari Sita,Nadira hanya terdiam.

  "Aku hanya mengingatkan mu ,mereka butuh kasih sayang seorang ayah,itulah aku mendukungmu untuk memilih pilihan itu."jawab Sita yang hanya ingin membantu.

  Nadira pun membalasnya dengan anggukan."Baiklah,akan aku pikirkan lagi." jawab Nadira sembari menghela nafas.

  "Maafkan aku Dir,aku harus melakukan hal ini.Semuanya aku lakukan karena orang lain memaksaku untuk mencoba meyakinkanku." Batin Sita yang merasa bersalah.

  flashback

  "Tok... tok..."

  "Masuk."Seketika pandangan Sita mulai tegang seperti melihat sesuatu.

  "Kenapa orang itu ada disini?" gumam Sita dengan lirih,Sita pun akhirnya duduk dengan tatapan curiga.

  "Akhirnya kita bertemu lagi." ucap tuan Marco yang secara langsung bertemu dengan Sita.

  "Ada apa tuan mencari saya?" tanya Sita secara langsung.

  "Hanya ingin berdiskusi sesuatu yang penting." jawab tuan Marco dengan santai.

  "Jangan bilang ini masalah Nadira kan tuan." Pertanyaan itu langsung dibalas dengan menganggukan kepala.

  "Aku hanya meminta bantuan darimu." tuan Marco pun menjelaskan apa maksud kedatangannya.

  Reaksi Sita hanya menggelengkan kepala."Maaf tuan saya tidak bisa membantu,semua keputusan ada ditangan sahabat saya.Saya tak bisa membantu apa-apa tuan." Sita pun langsung menolaknya.

  "Kamu hanya berikan dia pengertian dan menyakinkan dia menerima putraku."jawab tuan Marco yang secara berani meminta bantuan pada Sita.

  "Jika Nadira tidak menerimanya?" tanya lagi Sita.

  "Kamu harus menyakinkan dia,jika tidak taruhannya adalah pekerjaanmu.Bagaimana,apa kamu setuju?" tanya tuan Marco yang dengan berani mengancam.

  "Maksud Anda apa tuan?" tanya Sita yang tak percaya kenapa orang itu menyeret dirinya dalam masalah pribadinya.

  Pada akhirnya tuan Marco menceritakan siapa dirinya sebenarnya,dan langsung saja ekspresi Sita berubah tegang.

  "Bagaimana apa kamu tetap menolak?" tanya tuan Marco yang mulai berani mengancam.

  "Jangan tuan." Seketika Sita luluh menjadi memohon.

  "Kalau kamu menerima,kamu harus melaksanakan apa perintahku."Mendengar jawaban itu , dengan terpaksa Sita menerimanya.

  "Baik tuan."jawab Sita terpaksa harus menerimanya,ia pun terpaksa melakukan itu demi pekerjaannya.

  Di tempat lain

  Mama Belina dan Bibi Amira duduk bersama diruang tunggu,mereka berdua terlihat begitu serius dengan obrolan mereka.

  "Terimakasih sudah merawat Nadira,jika tidak ada anda saya tak tahu bagaimana nasib Nadira.Apalagi saya juga merasa bersalah dengan apa yang putra saya lakukan,karena itu saya akan memerintahkan putra saya untuk bertanggungjawab dengan apa yang dia lakukan." ucap Mama Belina yang merasa bertanggungjawab dengan apa yang putranya lakukan.

  "Jika seperti itu saya setuju,tapi kembali dari awal kejadian mungkin ini peringatan untuk kita lebih berhati-hati dengan orang lain.Saya pun tak setuju dengan orang yang sengaja menjebak putra Anda.Tapi setelah apa yang terjadi mungkin putra anda pun harus bertanggungjawab." jawab Bibi Amira yang mendukung pilihannya.

  "Tapi saya pun tak bisa memastikan bagaimana dengan Nadira,menerima atau tidaknya.Pasti Anda mengerti apa yang saya maksud Nyonya"ucap Bibi Amira yang tak bisa memastikan apa Nadira bersedia menerima atau tidaknya.

  "Saya pun sedang menunggu jawaban dari Nadira ,semoga saja dia menerima tawaran saya." ucap Mama Belina yang hanya bisa berharap.

  Bibi Amira hanya membalasnya dengan anggukan kepala,Bibi Amira pun merasa yakin jika Nadira bisa menentukan pilihnya.

  Mama Belina dan Bibi Amira akhirnya kembali masuk menemui Nadira,didalam ruangan itu sudah ada Sita yang asyik mengobrol sembari melihat kedua bayi Nadira yang terlihat begitu terlelap tidur.

  "Bibi." ucap Nadira yang langsung menyapa Bibi Amira,mereka semua pun berkumpul dan saling bercanda dengan obrolan mereka.

  Tiba-tiba saja pintu terbuka,yang dimana Gio baru saja pulang kerja.

  "Gio." Sapa Mama Belina yang melihat kedatangan putranya.

  "Ya Mama." jawab Gio yang baru saja pulang kerja,Bibi Amira spontan penasaran dengan pria yang ada didepannya.

  "Siapa dia?" tanya Bibi Amira pada Sita dengan nada bisik.

  "Itu pria brengseknya Bi." jawab Sita dengan nada ketus,mendengar jika itu adalah Bibi Amira menganggukkan kepala.

  "Oh jadi ini pria yang dimaksud Sita." Batin Bibi Amira yang baru pertama kalinya bertemu dengan ayah dari si kembar.

  Mama Belina menarik tangan putranya." Gio , perkenalkan ini Bibi Amira.Orang yang selama ini menjaga dan merawat Nadira." ucap Mama Belina yang secara langsung memperkenalkan putranya.

  "Gio." Pada akhirnya Bibi Amira berkenalan dengan pria itu.

  "Kamu harusnya bersyukur pada Bibi Amira yang selama ini merawat Nadira selama dia hamil." ucap Mama Belina pada putranya.

  "Iya ma,Gio tahu." jawab Gio yang terlihat sedikit kesal dengan Mamanya.

  "Nadira itu,sudah saya anggap seperti putri saya." Gio pun membalas dengan menganggukan kepala.

  Nadira yang ada didalam ruangan,lebih memilih cuek dengan kehadiran pria itu.Bahkan sesekali Gio melirik kearah Nadira yang lebih memilih memalingkan wajahnya dihadapan dirinya.

  Pada akhirnya Bibi Amira dan Sita pulang,setelah satu jam mereka berdua datang mengunjungi Nadira.

  Setelah mereka berdua keluar dari rumah sakit,Bibi Amira mulai berani bicara pada Sita.

  "Sepertinya pria itu bertanggungjawab." ucap Bibi Amira yang dibalas dengan ekspresi ketus Sita.

  "Paling-paling dia tanggungjawab karena terpaksa juga,mana mungkin pria itu baik.Kenyataannya saja dia berani melakukan hal itu pada Nadira sampai dia hamil." jawab Sita yang masih memendam rasa marah.

  "Kamu jangan berpikir seperti." jawab Bibi Amira yang berpikir positif.

  "Tapi kenyataannya benar kan,jika tidak Nadira bertemu dengan pria tidak mungkin nasibnya akan seperti ini." jawab Sita dengan nada kesal.

  "Sudahlah jangan berpikir aneh,yang terpenting pria itu mau bertanggungjawab itu saja sudah lebih baik." Bibi Amira mendukung atas pilihan Nadira yang sebenarnya kedua anaknya pasti membutuhkan peran seorang ayah sebagai perlindungan mereka dan kejelasan status mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!