NovelToon NovelToon
Nikah Kilat Dengan Murid Ayah

Nikah Kilat Dengan Murid Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Keinginan terakhir sang ayah, membawa Dinda ke dalam sebuah pernikahan dengan seseorang yang hanya beberapa kali ia temui. Bahkan beliau meminta mereka berjanji agar tidak ada perceraian di pernikahan mereka.

Baktinya sebagai anak, membuat Dinda harus belajar menerima laki-laki yang berstatus suaminya dan mengubur perasaannya yang baru saja tumbuh.

“Aku akan memberikanmu waktu yang cukup untuk mulai mencintaiku. Tapi aku tetap akan marah jika kamu menyimpan perasaan untuk laki-laki lain.” ~ Adlan Abimanyu ~

Bagaimana kehidupan mereka berlangsung?

Note: Selamat datang di judul yang ke sekian dari author. Semoga para pembaca menikmati dan jika ada kesamaan alur, nama, dan tempat, semuanya murni kebetulan. Bukan hasil menyontek atau plagiat. Happy reading...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Buruk

“Apa maksud Anda?” tanya Adlan dengan nada penuh penekanan.

“Kalau perempuan penggoda, ya penggoda saja! Aku hanya memegang sedikit apa salahnya?” katanya santai.

Dinda menarik beskap Adlan dan berbisik.

“Kurang ajar!”

Bug!

Adlan melayangkan tinjunya ke rahang tamu tersebut. Tamu-tamu yang berniat naik ke panggung segera mundur mengurungkan niat mereka.

“Istriku adalah perempuan baik-baik! Siapa kamu berani melecehkannya!”

Adlan ingin mencengkeram kerah tamu tersebut dan ingin kembali melayangkan tinjunya. Tetapi Dinda lebih dulu menahan tangannya.

“Masih banyak tamu, Kak.” Kata Dinda.

“Ada apa?” tanya Mama Adlan yang lari tergopoh-gopoh.

“Dia mengatakan jika istriku perempuan penggoda dan melecehkannya!”

“Apa?”

Mama Adlan melihat ke arah tamu yang mencoba berdiri. Tamu tersebut adalah Bobby,  pemilik Perusahaan subcontractor yang pernah berlangganan kateringnya. Beliau memang terkenal sebagai hidung belang.

Tetapi masalah Dinda yang disebut sebagai perempuan penggoda, Mama Adlan sudah mendengarnya dari bisik-bisik para tamu.

Dengan langkah lebar, Mama Adlan menuju pinggir panggung dan mengambil microphone yang sebelumnya digunakan pembawa acara.

Di sana Mama Adlan dengan lantang mengatakan jika apa yang mereka dengar tidaklah benar. Menantunya adalah perempuan baik-baik yang dinikahi sang anak saat mendiang Pak Lilik sedang sekarat.

Itulah alasan kenapa mereka baru melakukan acara resepsi karena menunggu sampai menantunya benar-benar lepas dari masa berkabung.

Beberapa tamu menganggukkan kepala mengerti, tetapi ada juga yang tidak percaya. Mereka justru mengira Mama Adlan menutupi aib anaknya dengan cerita bohong.

“Saya saksinya!” suara seseorang menyita perhatian semua orang.

Beliau adalah penghulu yang menikahkan Dinda dan Adlan di rumah sakit, Pak Sofyan.

“Saya juga bisa bersaksi!” kata Dokter Malik yang sebelumnya merawat Pak Lilik dan ikut menyaksikan pernikahan keduanya.

Para tamu yang awalnya tidak percaya, mulai percaya karena kedua saksi tersebut adalah tokoh yang mereka kenal.

Setelah semua asumsi hilang, Bobby merasa malu sendiri. Tetapi ia tidak mengakui kesalahannya dengan meminta maaf, melainkan menuntut permintaan maaf dari Adlan yang sudah memukulnya dan mengancam akan melaporkannya sebagai tindak kekerasan.

“Kalau Bapak meminta permintaan maaf, saya tidak akan melakukannya!” tegas Adlan.

“Jika Bapak ingin membawa masalah ini ke ranah hukum, maka saya dengan senang hati melaporkan Anda dengan tuduhan pelecehan se*sual.” Imbuhnya.

Mendengar kata-kata Adlan, Bobby mundur. Jika sampai dirinya terjerat hukum, akibatnya akan fatal untuk usahanya. Akhirnya Bobby pergi dengan umpatan.

Para tamu yang tersisa kembali mengantre untuk bersalaman dengan pengantin dan yang terakhir adalah penghulu dan dokter yang sebelumnya membantu meluruskan masalah.

“Terima kasih.” Kata Adlan.

“Sama-sama. Sudah sewajarnya.” Jawab penghulu.

“Bagaimana Anda akan menghadapi berita ini nanti?” tanya Dokter Malik.

“Selama kami tidak salah, itu akan reda sendiri.”

“Anda mungkin tidak masalah, tetapi Bu Dinda, bagaimana?” Adlan menatap Dinda.

Mungkin tidak masalah, tetapi Dinda yang seorang guru tidak bisa terlibat skandal meskipun itu hanyalah fitnah.

“Bagaimana menurut Anda?” tanya Adlan.

“Sebelum di serang, sebaiknya Pak Adlan dan Bu Dinda ke Dinas Pendidikan untuk melaporkan pernikahan. Jadi jika ada netizen yang menjelekkan reputasi Bu Dinda, profesinya sebagai guru tidak terancam. Tetapi tidak bisa menutupi cercaan orang lain.”

“Saya tidak masalah kalau hanya dibicarakan orang. Lagi pula semua warga di desa sudah tahu alasan saya menikah.” Dinda buka suara.

Semua orang mengangguk. Mereka tidak bisa menjelaskan karena semakin dijelaskan, orang akan mengira penjelasan hanya kedok untuk menutupi aib.

Acara resepsi yang awalnya dilakukan untuk mengumumkan pernikahan mereka dengan bahagia, berubah menjadi mimpi buruk bagi keluarga Adlan. Mereka sudah tahu keseluruhan cerita, jadi tidak termakan dengan omongan orang.

Hanya saja mereka telah melihat video yang beredar di media sosial, dengan keterangan yang tidak masuk akal. Dikatakan bahwa Dinda adalah perebut pasangan orang. Ternyata ada tamu yang sempat merekam saat Dinda menampar Meri.

Segera Adlan ke kantor polisi malam itu untuk melaporkan akun yang menyebarkan fitnah tersebut. Polisi mengatakan akan menyelidikinya dan menindak sesuai hukum yang berlaku.

Di sisi lain.

“Lihatlah apa yang sudah kamu perbuat!” teriak Papa Meri yang baru saja mendapatkan telepon dari Mama Adlan.

Beliau tidak bisa datang karena ada acara yang tidak bisa ditinggalkan. Aduan Mama Adlan seolah menampar wibawanya sebagai sekretaris daerah. Jika orang-orang tahu anaknya yang membuat masalah, kredibilitasnya yang akan menjadi taruhan.

“Aku tidak melakukan apa-apa! Aku hanya mengatakan yang sebenarnya!” Meri masih merasa dirinya benar.

“Kamu itu tidak tahu apa-apa! Mereka menikah murni karena wasiat ayah pihak perempuan, bukan seperti yang kamu katakan. Kamu ini Papa sekolahkan tinggi-tinggi, bukannya berpikir cerdas malah membuat masalah!”

“Atas dasar apa Adlan menerima wasiat begitu saja!”

“Jangan berulah lagi! Kubur dalam-dalam perasaanmu, Adlan tidak cocok untukmu!”

“Tidak! Aku hanya mau Adlan!”

“Adlan telah melaporkan orang yang menyebarkan fitnah di media sosial. Jika kamu masih bersikeras, Papa tidak akan membantumu!”

“Dengarkan Papamu, Nak! Di luar sana masih ada yang lebih baik dari Adlan.” Kata Mama Meri menenangkan anaknya.

“Aku sudah menyukai Adlan dari kecil, Ma! Aku tidak mau! Aku lebih baik dari perempuan itu!”

“Lebih baik apanya? Kamu tetap saja kalah karena Adlan sudah menikahi perempuan itu! Jika kamu masih ingin melihat Papa menjabat sebagai sekretaris daerah, sebaiknya kamu bersikap baik!”

Meri menangis dalam pelukan sang mama. Ia masih tidak terima dengan pernikahan Adlan. Apalagi kalah dengan perempuan yang tidak jelas asal-usulnya. Meri bertekad untuk membuka kedok istri Adlan agar semua orang tahu sifatnya yang sebenarnya adalah penggoda.

Sementara itu, Dinda yang masih menunggu suaminya berjalan mondar-mandir di ruang tamu.

“Tenanglah! Sebentar lagi juga pulang.” Kata Mama Adlan.

“Assalamu’alaikum…” salam Adlan.

Dinda menjawab salam Adlan dan segera memeluk suaminya. Ia takut terjadi apa-apa dengan suaminya di jalan.

“Aku tidak apa-apa. Bukankah aku menyuruhmu untuk tidur?”

“Aku belum mengantuk.”

“Sudah, sudah. Kalian masuk kamar sana, istirahat! Hari ini hari yang berat untuk kalian. Semoga hari esok semua masalah selesai.” Kata Mama Adlan yang segera diaminkan oleh Dinda dan Adlan.

Mereka akhirnya masuk ke dalam kamar masing-masing. Adlan memeluk Dinda dengan erat. Dinda yang merasakan nyaman dari pelukan suaminya langsung menutup matanya.

Adlan merasa lega setelah mendengar nafas teratur Dinda. Ia sempat khawatir istrinya akan ketakutan karena kejadian hari ini. Sepertinya ia harus meminta saran dari ahlinya untuk masalah ini.

1
𝐈𝐬𝐭𝐲
kenapa Dinda gak pindah sekolah aja ngajar di sekitar rumah baru saja dripada harus kekampung dia lagi...
indy
selamat berbulan madu
𝐈𝐬𝐭𝐲
namanya Adlan atau Aksa sih Thor🤔
Meymei: Maaf typo kak 🤭
total 1 replies
Dewi Masitoh
Adlan kak🤣kenapa salah ketik jd aksa🙏
Dewi Masitoh: baik kak🙏
total 2 replies
Fitri Yani
next
indy
kayaknya sdh bisa resepsi biar gak ada lagi yang julid. wah ternyata gibran naksir dinda juga
indy
nanti resepsinya setelah masa duka selesai
indy
lanjut kakak
indy
ada yang bertengger di pohon kelengkeng
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus aku suka😍😍
Meymei: Terima kasih kakak… 😘
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
lanjuut Thor
𝐈𝐬𝐭𝐲
hadir Thor
indy
kasihan pak Lilik
indy
hadir kakak
Rian Moontero
mampiiir kak mey/Bye-Bye//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!