Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

        Aku meminum susu yang disuguhkan oleh Ziro, karena saat ini aku duduk disamping sebuah layar lcd dengan pemandangan langit biru yang cerah.

Suara ketukan pintu tedengar dari luar ruangan. Aku rasa harus membukanya sekarang.

Ternyata itu Bunny.

Bunny langsung memelukku, ''aku harus segera melakukan beberapa tugas sebagai pemimpin sebuah penelitian. Dengan begitu, kak Asana akan bertindak sebagai pengawas."

"Pengawas?"

"Ya, anda orang yang cocok untuk menjadi pengawas di tempat ini."

Aku menghela nafas, tapi jika dipikir lagi... ''baiklah, ini demi amanah darimu, akan aku lakukan sebisa mungkin."

"Baiklah, terima kasih kak Asana... aku pergi dulu ya."

Bunny pergi melangkah pergi.

Jika memimpin, maka urusan ini seperti bukan hal yang pertama dalam kehidupanku, tetapi dalam kehidupan ketiga ini... apakah banyak orang yang mengerti tentang diriku, apakah aku bisa mendapat kepercayaan dari orang selain Bunny dan Sena.

'Wah, jika aku mengingat lagi, hanya dua orang yang tahu bahwa aku seorang dewi yang turun dari surga.

...

Sambil berjalan di lorong sempit untuk menuju ruangan inti, tempat di mana semua orang menggunakan senjata seperti di game-game mecha.

"Hai."

Aku menyapanya sambil berjalan di lorong sempit ini.

...

Sebelum kami ke ruang inti, ada seorang navigator yang membawa kami pada sebuah ruangan, bahkan aku tidak menyangka, Noel dan aku akan memasuki sebuah tabung.

Pakaian kami berbahan lateks, dan memiliki beberapa ventilasi agar keringat bisa keluar dengan baik... dan lagi, dalam tabung kaca ada sebuah alat seperti tas, yang isinya seperti sebuah pendorong gerak tubuh, agat bisa dengan lincah dalam pertarungan, mungkin baling-baling kecil di dalamnya adalah penggerak semua itu.

Ketika aku melakukan uji coba, sepatu berjenis titanium terasa sangat ringan sekali, bahkan aku juga menggunakan earphone di sebelah terlinga kiri, agar mendapat komando dari tim federasi dan aku juga bisa berbicara melalui sebuah gelombang sinyal radio, yang mana saat ini aku dan Noel melakukannya.

"Tes, apa kau mendengarku?"

Aku mencoba untuk memanggil Noel, terlihat dia sekarang mulai merespon.

"Ya, mari kita coba berlari bersama mereka."

Karena situasi saat ini adalah pelatihan fisik, yang mana komandan tempur sedang mengisyaratkan tentang melatih fisik jadi lebih kuat.

....

Jujur saja aku pura-pura tertatih-tatih, karena jika aku terlihat biasa saja setelah menyelesaikan 10 kali putaran, mungkin akan ada yang curiga denganku, bahwa aku bukan manusia biasa.

"Wah, lumayan juga ya."

"Ini hanya dirancang untuk bertarung, kalau soal fisik... itu tergantung kita."

"Benar juga ya."

Kali ini semua orang juga sedang menunggu aba-aba dari komandan, tetapi mereka semua sama-sama terduduk.

Ada dua orang gadis yang telah datang saat aku dengan Noel terduduk bersama.

"Wah-wah, ada orang dewasa nih," kata seorang gadis berbadan kurus.

"Paling saat ini Bunny tidak ada, jadi dia berteman dengan kita." Kata Gadis berbadan cukup tinggi.

"Duduk sini, aku ingin akrab dengan kalian... " kataku sambil menampakkan senyum.

"Baik-baik." Kata gadis berbadan kurus.

"Kenalkan," kata Noel ketika gadis berbadan kurus juga mulai duduk bersama gadis berpostur tinggi, "dia namanya Noel... dan ini Gillian."

"Oh, aku Asana... senang berkenalan dengan kalian." Balasku.

Sebuah peluit mulai ditiup oleh komandan federasi, menandakan kami semua harus berdiri dalam satu barisan.

...

Setelah sekian lama kami melakukan beberapa pergerakan peregangan, aku mulai dipanggil ke depan semua anggota federasi. Banyak mata yang menatapku sangat tidak terima;

"Heh, kenapa dia ada di depan kita?"

"Siapa dia sih, baru juga masuk di federasi."

"Apa komandan naksir dia?"

"Wah, aku mencium aroma orang dalam, kita hanyalah pion."

Komandan berdehem, sementara itu dia ada di samping diriku dalam jarak dua langkah saja.

Puluhan anggota federasi mulai memperhatikan komandan Kevin.

"Berhentilah untuk mengatakan sesuatu apa pun untuk saat ini, kali ini ada sesuatu yang penting untuk kelangsungan federasi kita."

Komandan mulai melangkah ke depan, mengangkat sedikit kedua tangannya dan berkata;

"Kalian harus tahu, Asana adalah pemimpin kalian saat ini."

Keriuhan kemudian terjadi.

"Kami tidak terima!"

"Dia orang baru!"

"Apa anda ingin melamar Asana?!"

"Wah, anda main modus dengan gadis itu komandan."

Dengan ratusan prajurit yang ada di sini, aku siap memimpin mereka, meski ada dari mereka yang belum terima, tapi aku yakin mereka pasti akan tahu bahwa aku bisa...

"Baiklah, terima kasih atas pengertian kalian... aku akan melakukan yang terbaik untuk kalian semua."