Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 20.
Seminggu berlalu.
"Bas, kamu harus segera menikahi aku, bagaimana kalau aku hamil bas?" rengek Soraya.
Sebelumnya Bastian sudah memerintahkan Toni untuk menyelidiki Soraya namun nihil karena cctv dikamar tersebut sudah dihapus.
"Oke,.aku akan menikahimu tapi ini hanya sebatas status Soraya, aku tidak mencintaimu, kamu tahu aku sudah menikah dan mencintai istriku Ara" kata Bastian.
"Bukankah Ara sudah pergi, dan melayangkan gugatan perceraian padamu?" tanya Soraya.
"Aku tidak akan menceraikan Ara, dia satu satunya wanita yang aku cintai" balas Bastian. Sebagai langkah awal, ia akan menuruti apa yang diminta Soraya , sebenarnya bastian merasa curiga, karena saat ia dan soraya berada dihotel ia tak menemukan cairan sisa percintaannya, ia juga tak menemukan noda darah pada sprei.
"Tapi aku mau pernikahan ini diumumkan bas!" pinta Soraya.
"Terserah padamu," sembari meninggalkan Soraya.
Bastian sudah muak dengan tingkah laku Soraya, ia seperti parasit ang setiap saat menempel .
Dirumah sakit.
Disela selanya sebagai dokter kandungan dan pemilik rumah sakit , Dokter Evan menyempatkan diri untuk melihat perkembangan gadis itu.
"hey kamu bangunlah,,cepatlah bangun ..." ucap Dokter Evan, perlahan lahan jari Ara pun bergerak dan matanya sedikit terbuka., Dokter Evan memanggil dokter Susilo.
"Dokter bagaimana perkembangannya?" tanya Dokter Evan.
"Alhamdulillah pasien sudah sadar dokter Evan..tetapi harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut,,karena pasien mengalami gegar otak yang cukup parah".
"Baik dokter Susilo terimakasih"
"Ha..haus" kata Ara terbata.
Mendengar itu, dokter Evan memberikan Ara minum sedikit demi sedikit.
"A..aku dimana?" tanya Ara.
"Kamu ada dirumah sakit Puri Medika, sudah seminggu kom dan Alhamdulillah sekarang sudah sadar" kata dokter Evan tersenyum,,"oh iya siapa namamu..?" tanyanya lagi.
"A..aku.tidak tahu...siapaaaa akuuuu ..aaahhhhh sakitttt" erang Ara.
Mendengar itu, dokter Evan segera menghubungi dokter Susilo lagi.
"Bagaimana dokter?"..tanya dokter Evan.
"Sepertinya pasien mengalami amnesia, luka dikepalanya mengenai saraf dan kemungkinan pasien mengalami trauma, mungkin sebelum kecelakaan pasien mengalami kekerasan karena terdapat luka dibagian intimnya" sambung dokter Susilo.
Setelah memberikan obat penenang,,perlahan Ara merasakan rasa kantuk dan kemudian terlelap.
"Sebenarnya siapa dirimu dan apa yang telah terjadi padamu..?" lirih Evan.
1 bulan kemudian.
Sebastian dan Soraya pun melangsung pernikahan yang megah dihotel ternama banyak kolega bisnis dan pengusaha serta selebritas yang hadir. Ribuan tamu memadati ballroom hotel, kemeriahan terpancar dari acara itu, tapi tidak bagi Bastian, raut wajahnya sendu menyiratkan kesedihan yang mendalam.
Usai resepsi, Soraya ingin mengajak Bastian berbulan madu ke luar negeri, tetapi keinginan itu ditolak oleh bastian "cih, berbulan madu?" menatap nya saja aku tidak mau apalagi berbulan madu dengannya" kata Bastian.
Karena ditolak Bastian ia meminta bantuan pada sang mama.
"Halo..ma....." sapa Soraya.
"Ya Soraya ada apa.,? kamu ini, waktunya malam pertama malah telpon mama malam malam begini, katakan ada apa ?" tanya mama Lena.
"Ma,,,Bastian menolakku,,," keluh Soraya.
"Hah menolakmu, mungkin kamu kurang menggodanya coba pake lingerie " saran mama Lena.
"Udah ma...aku udah pakai yang model kucing,model suster ..ahhhh bahkan aku sudah telanjang bulat pun Bastian tetap tak mau melihatku" keluhnya lagi.
"Ahhh..gini aja, kamu kasih dia obat perangsang" saran mama Lena.
"hah, obat perangsang ma?" kagetnya.
"Iya biar kamu cepet mengandung anaknya Bastian, kalau kamu mengandung anak Bastian semua hartanya akan berada di tanganmu sayang" tambah mama Lena lagi.
"Ii..ya ma .." jawab soraya dan telpon pun ditutup..
Malam itu, Soraya menaruh obat perangsang pada minuman Bastian .