Hari bahagia yang harus nya menjadi milik nya ternyata bukan milik nya. sakit, kecewa itu yang Vania rasakan. Mencintai orang yang tak mencintai nya selama ini. Sang pria mencintai nya hanya karena kasihan.
Yuk baca hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Saat di jalan Arvin teringat kotak makan yang dia berikan untuk Vania tadi pagi.
"Mana kotak makan saya?" tanya Arvin dia hanya ingin memastikan saja Vania memakan nya atau tidak.
Vania menepuk dahi nya saat di ingat kan soal kotak makan. Dia lupa mengambil kembali kotak makan yang dia berikan untuk Claudia tadi.
"Maaf saya lupa, kotak bekal nya ada sama Claudia."
"Kenapa sama temen kamu?" tanya Arvin dengan pandangan lurus kedepan.
"Saya tadi gak selera makan jadi saya kasihkan sama Claudia dari pada muhajir kan sayang." jawab Vania.
Arvin terdiam dia tak bertanya lagi apa pun, melihat Arvin diam membuat Vania merasa tak enak hati.
"Kamu marah? Maaf saya gak akan ulangi lagi. jangan marah dong Vin." ucap Vania.
Arvin sengaja diam dia ingin melihat reaksi Vania saat dia diam saja.
"Arvin kamu marah ya?" tanya Vania dengan mengoyang - goyang kan tangan Arvin yang sedang mengemudi, hingga membuat mobil sedikit oleng karena Vania menggoyang- goyang kan tangan nya yang sedang mengemudi.
"Berhenti Van jangan kayak gitu nanti kita nabrak saya gak marah. Lain kali jangan kasihkan apa yang saya bawakan untuk kamu, karena itu saya sendiri yang bikin." jawab Arvin.
Dia suka saat Vania membujuk nya seperti anak kecil. Arvin tau sifat asli Vania sebenarnya manja saat ada ayah nya dulu.
"Kamu yang masak, Wah beruntung dong Claudia makan masakan kamu, pantesan katanya enak." jawab Vania.
Arvin menghentikan laju mobil nya dan menatap kearah Vania. Dia lebih suka Vania yang memuji nya dari pada orang lain.
"Maksud kamu apa! Kamu mau jodohin saya dengan teman kamu itu. Dengar Vania Clarissa saya gak mau di jodohin, saya mau nya sama kamu dan kamu gak boleh nolak saat saya ajak nikah." ucap Arvin dengan mendekat kearah Vania membuat Vania jadi takut.
Setelah mengatakan itu Arvin mencium kening Vania agar Vania tak merasa takut, Vania langsung mendorong tubuh Arvin menjauh dari dirinya.
"Kamu apa - apaan sih main c1vm kening orang sembarangan saja." kesal Vania dengan memasang wajah cemberut.
"Tanda cinta." jawab Arvin dengan tersenyum kearah Vania.
Dia langsung menjalankan mobil nya menuju toko kue di mana Vania bekerja. Karena tak ingin Vania terlambat.
"Sudah sampai nanti malam saya jemput." ucap Arvin.
"Gak usah Vin, saya bisa pulang sendiri. Lagi pula saya gak mau ngerepotin kamu." tolak Vania.
"Anak gadis gak baik pulang sendiri di malam hari bahaya."
"Terserah." jawab Vania.
Vania turun dan langsung masuk kedalam toko roti di sana dia melihat ada azizah yangsedang melayani pembeli.
******
Di rumah keluarga Damian, Aksa Damian Alexander, dia mengumpulkan ketiga anak nya dia ingin bertanya siapa yang sudah mengusik calon istri Arvin. Aksa tak menyadari jika calon istri yang di maksud Arvin adalah Vania. Karena Arvin sengaja tak memberi tahu siapa nama calon istrinya tad siang.
"Dengar Aurora, Clarissa! Siapa di antara kalian berdua yang semalam bertemu dengan Arvin dan membuat masalah dengan calon istri Arvin?" tanya Aksa.
"Papa tadi siang kan papa sudah bilang kalau Arvin yang bikin saham perusahaan kita anjlok, Clarissa sudah bilang ke Daffa untuk membantu bicara dengan Arvin tentang saham papa." jawab Clarissa.
"Jawab saja pertayaan papa, Clarissa! Siapa yang sudah membuat masalah dengan calon istrinya Arvin?" tanya sangat ayah sekali lagi.
"Clarissa papa! Tapi Clarissa gak sengaja pah. Habis Clarissa kesal Daffa selalu melihat Vania terus semalam." jawab Clarissa.
"Siapa kata kamu?" tanya Aksa dengan heran saat putri pertama nya menyebut nama yang tak asing.
"Vania pah ..! Yang saat Clarissa tunangan dia datang ngaku jika Daffa tunangan ya Daffa juga. Padahal Arvin yang tunangan nya." jawab Clarissa.
"Ternyata gadis miskin itu." batin Aksa. Dia menatap kearah istrinya saat tahu jika Vania calon istri dari Arvin.
Aurora yang mendengar jika Arvin pemilik perusahaan peninggalan orang tua nya terkejut. Yang membuat Rara terkejut lagi jika Arvin lebih kaya dari Daffa.
"Aurora kita harus aman kan perusahaan kita, kamu harus bisa dekati Arvin dan kalau perlu kamu yang menjadi calon istrinya." ucap sang ayah.
"Ayah Arvin itu galak kalau sama Rara, gimana mau deketin nya." jawab Aurora.
"Ya kamu pikirkan lah kakak kamu saja bisa dapati Daffa dan merusak hubungan Daffa dengan kekasih nya masa kamu gak bisa menyingkirkan Vania?" tanya Aksa.
Aurora menatap kearah sang kakak yang tersenyum saat dia di puji oleh ayah nya. Julian yang mendengar apa yang di rencana kan oleh kakak dan papa nya sebenarnya tak setuju tapi dia hanya bisa diam.
Sedangkan Yunita yang mendengar apa yang di katakan suaminya tak menyangka jika Vania di sukai oleh Arvin yang kaya raya.
"Jangan khawatir sayang mama akan bantu kamu buat luluhi hati Arvin dan mendapatkan Arvin."ucap Yunita kearah Aurora.
"Beneran ya mah! Mama akan bantu Rara?" tanya Rara dengan senyum bahagian.
Yunita tersenyum dan memeluk Rara. Walau Rara dan Clarissa buka anak kandung nya, tapi dia sangat menyayangi Aurora dan Clarissa seperti anak kandung nya sendiri. Sedangkan dengan Vania dia tak perduli padahal Vania lebih membutuhkan ibunya setelah ayah nya meninggal.
******
Di tempat Vania sebelum jam 9 dia toko sudah tutup, Arvin yang ingin menjemput Vania sebelum jam 9 malam sedang dalam perjalanan.
"Ayo Van saya antar." ajak Azizah.
Vania yang tak melihat keberadaan mobil Arvin langsung mengirim pesan agar Arvin tak menjemput nya, Karena dia pulang bersama dengan Azizah.
Di tempat Arvin ponsel nya berdenting dan membaca pesan yang di kirim oleh Vania. Walau dia sudah tau Vania di antar teman nya dia tetap melajukan mobil kearah rumah Vania.
"Enak saja cegah saya mau mastiin dia pulang apa tidak." batin Arvin.
Dia melaju menuju kerumah Vania melewati toko kue dan melihat toko kue sudah tutup.
Sedangkan di tempat Vania dan Azizah saat di jalan raya motor Azizah di hadang oleh mobil, hingga membuat dia menghentikan laju motornya secara mendadak.
"Ada apa?" tanya Vania yang ada di belakang Azizah.
"Gak tau itu mobil tiba - tiba menghadang kita Van." jawab Zizah.
Vania melihat dia orang berbadan besar turun dengan masker di wajah mereka. Hingga membuat Vania langsung menyuruh Azizah untuk pergi.
"Ayo pergi Zah. Kita gak tau niat mereka apa." ucap Vania.
Saat Azizah akan menarik gas nya mereka berlari mendekat hingga membuat Azizah gemetar saat motornya di tahan oleh salah satu dari mareka.
"Tolong....!" teriak Vania saat mereka akan menarik paksa Vania dari atas motor.
mampus pasti orang suruhan Daffa tertangkap. semoga dia ngaku jika Daffa yang menyuruh nya. biar sekalian dekam di penjara kesel gue sama di Daffa
Semoga saat sadar nanti Vania gak marah ke Arvin ya karena menikahi dia tanpa izin,tapi harusnya Vania berterima kasih sma Arvin karena selain Arvin nyelamatin dia dr Daffa, dia juga bisa menjaga kehormatan Vania,,,
kan kalian sepasang kekasih
Dasar daffa lelaki brengseknya gak ketulungan😠😠😠😠
mau Sam Vania,tapi tidak mau melepaskan anak manja itu
dan rakus
untung z Arvin keburu datang,, nikahin Vania Vin,, Vania udah minum obat buat P*r*n*s*ng, kasian dia takutnya malah tersiksa,,,
Arvin lg luka z bisa²nya ya curi² kesempatan/Facepalm/ btw Arvin harus bangga loh karena dia pria pertama yg bisa cium Vania/Chuckle//Chuckle/
siapa ya kira² yg mau culik Vania??Daffa kah??