"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 Dikecup Lily
" Kamu marah pada ku?" tanya Robert.
" Marah? untuk apa aku marah?" pertanyaan Lily yang memang tidak marah pada Robert.
" Lalu kenapa kamu diam aja sejak kemarin ?" pertanyaan Robert yang merasa tidak nyaman.
" Mana ada diam aku bicara kok " kata Lily mengingat .
" Mengapa mendiami aku ?" pertanyaan Robert lagi mematikan shower sehingga yang tersisa hanya keheningan.
" nggak ada Lo aku diami Om " kata Lily yang merasa heran kenapa Robert merasa begitu .
" Kamu kalau marah bilang aja nggak usah diam kayak begini " ucap Robert yang juga tidak mengerti mengapa ketika Lily keep silent padanya membuat mood Robert sangat tidak baik .
Apakah Robert lebih senang Lily menunggunya.
" Iya , aku marah sama Om" pernyataan Lily yang baru teringat kalau sejak ujian dan selalu belajar membuatnya jarang menyapa Robert.
" Apa salahku ?" tanya Robert dengan suara kecil dan disini Lily menyadari kalau seperti Robert sangat terganggu ketika Lily mendiami nya .
" Nggak ada" jawab Lily ketus lalu akan segera berjalan tapi Robert memegang nya .
" Lepasin Om " rengek Lily ketika Robert memegang tangan nya .
" Jawab, jika tidak aku tidak mau melepaskan" ucap Robert menatap Lily yang sudah sama basahnya dengan Robert.
" Jadi Om mau aku pipis disini " ucap Lily yang tentunya segera dilepaskan Robert .
" Gara-gara Om, aku jadi basah " merungut Lily segera masuk ke toilet karena ingin pipis sejak tadi .
..........
" Apaan Om Robert itu dia yang kepanasan tapi aku yang di mandikan nya dia,,, akkkh, astaga " teriak Lily yang masih saja merungut akan keluar toilet kaget ketika melihat Robert yang ternyata menunggu didepan pintu toilet.
" Om ngapain sih masih berdiri disini , ngintip ya " kata Lily yang berpikir Robert sudah pergi mengganti baju .
" Kamu belum menjawab pertanyaan ku , katakan Lily " ucap Robert menarik Lily dan menyandarkan nya ke dinding .
" Behhhh, gila , Om Robert ini memang tampan banget " batin Lily yang kecintaan sekali melihat Robert yang berdiri dihadapan nya dengan rambut acak-acakan dan pakaian basah .
" Lily jawab atau aku cium sekarang" ancam Robert menunduk dan mendekatkan wajah mereka.
" Astaga , oksigen, oksigen" batin Lily yang rasanya tidak bisa lagi bernafas berada sedekat ini dengan Robert.
" Lily jawab aku " Robert mengerang frustasi karena Lily hanya diam saja .
" Ahhhh, Om jangan hot-hot beginilah, jadi pengen perkosa " batin Lily semakin gemas melihat Robert yang mengacak rambutnya.
" Lily katakan , kamu marah padaku?" tanya Robert memegang kedua bahu Lily dan berbicara dengan sangat dekat .
" Aku nggak marah , kenapa Om mikir begitu ?" ucap Lily dengan cuek berdiri memangku kedua tangannya.
" Kalau nggak marah kenapa akhir-akhir ini kamu banyak diem bahkan nggak bicara?" pertanyaan Robert yang benar-benar terganggu dengan itu .
" Ihhhh, Om emang manusia aneh ya aku nakal dan bicara terus Om bilang cerewet giliran diam Om bilang juga aku marah " ucap Lily tidak mengerti harus bersikap seperti apa .
" Aku minta kamu itu patuh bukan mendiami aku " pernyataan Robert yang kesepian juga didiami Lily biasanya kan mereka bertengkar setiap hari selama dua bulan lebih mereka menikah.
" Haaaaa, Om nggak bisa tidur ya karena aku diami " tawa Lily menutup mulutnya sungguh tidak ada niat melakukan itu pada Robert, Lily hanya fokus belajar karena sedang ujian .
Rupanya itu membuat Robert berpikir kalau Lily marah padanya!.
" Ooooo, jadi Om kesepian bukan kepanasan" ledek Lily yang menyadari kekacauan dalam diri Robert sekarang sampai mandi menggunakan setelah jas kerja .
" Males bicara sama kamu nggak bisa serius " ketus Robert langsung keluar kamar mandi karena merasa malu di goda Lily .
" Om " panggil Lily mengejar Robert masih belum puas membuli pria dewasa itu .
...........
Sore harinya Robert masuk keruang kerja setelah beristirahat dan berdamai dengan Lily yang ternyata hanya fokus belajar karena sedang ujian .
" Roy mana laptop ku ?" pertanyaan Robert yang masuk keruang kerja dengan mood baik .
" Masih perbaikan pak " jawab Roy yang duduk di mejanya menghampiri Robert yang masuk keruangan .
" Perbaikan?" ulang Robert.
" Tadi di kantor kan pak Robert banting " ucap Roy mengingatkan Robert yang sepertinya lupa .
" Huftt, berapa lama perbaikan nya untuk memulihkan data?" pertanyaan Robert mengelus pelipisnya ketika teringat hal bodoh yang dia lakukan.
" Sekitar jam 7 nanti sudah siap pak untuk pemindahan data sekaligus laptop baru " ucap Roy .
" Mmmm, baiklah " kata Robert yang juga tidak marah walaupun harus menunggu sedikit lama .
..........
" Apa pak Robert sudah berdamai dengan Nona Lily " batin Roy yang kembali duduk kemeja nya memperhatikan Robert yang sudah lebih tenang .
" Kalau lama-lama didiami Nona Lily bisa habis semua barang dibanting nya dan kami akan kena semprot setiap hari " batin Roy menatap Robert yang duduk membaca-baca dokumen itu dengan perasaan ngeri .
Selama hampir seminggu ini setiap hari mood Robert sangat jelek bahkan beberapa staf ada yang sampai kena pecat hanya melakukan kesalahan kecil .
Keesokan harinya.
" Haaaa, akhirnya semua ujian ku selesai " senyum bahagia Lily keluar dari mobilnya begitu sampai di perusahaan Robert dan berlari kedalam .
Lily yang berlari kencang itu langsung mendarat dipelukan Robert yang tengah berjalan bersama beberapa staf dan asisten nya .
" Lily " ucap Robert membalas pelukan Lily bahkan sempat mencuri satu kecupan di kepala Lily , walaupun mereka tengah berada dilantai dasar .
" Om ganteng banget deh " kata Lily mengedipkan matanya menatap Robert dengan senyum cerianya.
" Tampan banget " semakin Lily memujinya semakin tidak karuan ekspresi wajah Robert.
" Lily ayo keruangan ku " ucap Robert yang langsung melupakan semua yang ingin dia kerjakan.
" Tidak, tidak, aku udah selesai ujian jadi sekarang aku ingin menikmati waktu santai dan libur 2 bulan ini " senyum ceria Lily .
" Bagi duit, aku mau belanja " senyum centil Lily menampungkan tangan nya dengan sangat bahagia membuat beberapa orang tergelak melihatnya.
" Ohhhhh, jadi kamu memuji aku karena ingin minta uang ?" ekspresi sebal wajah Robert benar-benar tidak terkendalikan lagi .
" Hehehe, kartu aku ketinggalan di rumah jadi kesini minta uang " ucap Lily semakin bersemangat melihat Robert mengeluarkan dompet nya .
" Ini , nanti pin nya aku kirimkan melalui pesan " ucap Robert memberikan satu kartu pada Lily .
" Terimakasih" senang Lily bersalam lalu akan segera pergi .
" Tunggu , apa kamu juga ingin uang cash?" ucap Robert mengeluarkan uang cash dari dompetnya dan memberikan pada Lily yang sepertinya sudah tidak sabar ingin belanja .
" Wahhhhh, terimakasih banyak-banyak" senang Lily meronta-ronta menerima uang itu lalu berjinjit dan mengecup Robert.
" Daaaaa" kata Lily berlari kesenangan dan tidak sabar meninggalkan Robert yang masih membeku dikecup Lily dihadapan banyak orang .
" Aaa, nakal" senyum tak karuan Robert yang sudah kehilangan dunianya karena dikecup Lily.
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny