Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Sedangkan di apartemennya Jenifer uring uringan, dari pagi dia susah sekali menghubungi Arjun, sekalinya diangkat Arjun nya lagi kerja.
"indi, ayo kita berangkat ke mall aja, suntuk banget hari Minggu ga kemana mana" ajaknya kepada Indi asistennya
"ayo jeni" jawab indi
kemudian mereka berangkat menuju mall yang di tuju, sesampainya di mall Jenifer langsung masuk ke butik langganannya, sebenarnya dia malas harus shopping menggunakan uangnya sendiri, dia tadi menelfon Arjun berniat mengajaknya shopping, tapi berhubung Arjun tak bisa menemaninya jadi terpaksa mau tak mau dia harus membayar belanjaannya sendiri
"ih bt tahu Indi harus bayar sendiri" ucapnya kepada Indi
"ya mau gimana lagi jeni, pacar kamu kan lagi ga bisa nganter kamu belanja" jawab indi
"iya, nyebelin banget tahu" ucapnya lagi
sementara Jenifer lagi belanja sambil uring uringan, di rumah Arjun lagi senang senangnya, setiap bertemu dengan Nurul ia selalu saja menggodanya, ada kesenangan tersendiri baginya melihat Nurul kesal.
seperti saat ini, Nurul yang sedang menemani Shaka bermain di karpet depan tv, Arjun menghampiri mereka dan duduk di sebelah Nurul.
"Ekhem.......! Dia berdehem
"lagi pada ngapain?, lagi Seru kayaknya," ucapnya kepada kami
"iya Pi, ini kita lagi main robot robotan," jawab Shaka sambil terus memainkan robotnya
sedangkan aku hanya diam saja, tanpa mau menjawab pertanyaan tuan Arjun.
"boleh ga papi ikutan main robot robotan nya?" tanya tuan Arjun
"boleh" jawab Shaka menganggukkan kepalanya
"boleh ga kak Nurul" tanyanya padaku sambil tersenyum menyebalkan
aku tidak menjawabnya, malas rasanya menanggapi dia.
"kak di tanya papi tuh kak, boleh ga? Ucap Shaka
"boleh" jawabku pelan, terpaksa aku menjawabnya pertanyaan Shaka.
kulihat tuan Arjun sangat bahagia bisa menggodaku dan membuat aku kesal.
kami bercengkrama layak nya sebuah keluarga yang bahagia,
"Shaka pengen punya mami ga? Kayak teman teman Shaka?" ucap Arjun tiba tiba
"aku kan udah punya mami, mami Ambar" jawab Shaka
"sekarang aku pengennya punya bunda aja Pi" ucap Shaka lagi
"kenapa pengen punya bund" tanya Arjun
"aku dah bilang kan kalau mami aku udah punya, sedangkan bunda aku belum punya" jawab Shaka sambil terus bermain
"bundanya mau kaya siapa?" tanya Arjun lagi
"ga mau kayak siapa siapa, bundanya mau kak Nurul aja" jawab Shaka tak terduga
"tanyain aja sama Shaka, mau ga kak Nurul nya jadi bundanya Shaka" ucap Arjun sambil menatapku,
"Shaka kak Nurul ke toilet dulu ya, kebelet" ujarku menyelamatkan diri.
disini aku ga mau kege'eran, aku cukup tahu diri, siapa aku dan siapa tuan arjun, kami bagai langit dan bumi.
memang tuan Arjun kerap sekali menggodaku, tapi aku anggap sebagai candaan saja.
di sisi lain aku juga tahu tuan Arjun punya kekasih, tapi aku juga ga ngerti kenapa tuan Arjun kerap kali menggodaku, padahal di lihat dari segi penglihatan ku mereka saling mencintai. Mereka selalu romantis bila bertemu.
Di saat bersamaan, Jenifer datang menemui tuan Arjun,
"hanny kamu kemana aja? Aku kangen tahu," ucapnya sambil mencium tuan Arjun
"hai shaka sayang, how are you?" ucapnya lagi Menyapa shaka. Tapi Shaka tak bergeming, dia terus saja bermain tanpa mempedulikan keberadaan Jenifer.
"aku dari tadi sibuk banget bekerja sayang" jawab tuan Arjun berbohong
"oh kasian, kalau gitu gimana kalau sekarang kita hangaut ke cape?" ajak Jenifer kepada tuan Arjun
"aku malas ah, aku capek banget hari ini, aku mau istirahat aja di rumah" jawab Arjun beralasan
"terus aku gimana dong?" ujar Jeni
"ya kamu sekarang hangaut nya sama teman teman kamu dulu yah, tar besok besok aku temenin deh" jawab Arjun membujuk kekasihnya.
"ya udah iya deh, tapi besok janji ya kamu temenin aku" ucap Jenifer lagi
"iya" jawab Arjun singkat
kemudian Jenifer pergi dari rumah Arjun dengan hati yang kecewa, seharian ini dia di kecewakan oleh Arjun, sekarang dia butuh pelampiasan untuk menghibur dirinya, ya tentu saja klub malam jawabannya, dia butuh minuman untuk merilekskan otaknya, dan tentu saja teman pria untuk menyalurkan hasratnya, Jenifer memang termasuk orang yang hiperseks, dia tidak bisa sehari saja hidup tanpa seks, walaupun Arjun Wijaya sang kekasih tak memberikannya, dia akan dengan sangat mudah mendapatkannya dari laki laki lain, para pria di klub malam itu akan dengan sangat senang hati menemani Jenifer tidur, apalagi mereka sudah mengetahui bagaimana cara Jenifer bergaya di atas ranjang, yang membuat para pria tersebut kewalahan, mereka ketagihan dengan tubuh Jenifer. Seperti halnya saat ini, dia sedang bercumbu dengan seorang pria ganteng, seorang model majalah dewasa, mereka tadi bertemu di dalam klub malam dan langsung mengobrol, pria tersebut memang sudah akrab dengan Jenifer, mereka pun sudah beberapa kali tidur bersama.
"Hanny gimana kalau kita lanjut ke hotel?" ucap pria tersebut sambil tersenyum nakal
"dengan senang hati sayang" jawab Jenifer sensual
kemudian mereka pergi dari klub tersebut menuju hotel.
sementara itu di rumah Arjun Wijaya, arjun bersama Shaka anaknya sedang makan malam bersama, Shaka seperti biasa di temani oleh Nurul,
"kak Nurul aku mau makan sama Ipin Upin nya" ucap Shaka sambil menunjuk paha ayam goreng yang ada di piring.
"oke" jawabku sambil mengambilkannya.
tapi di tengah tengah acara makan kita Shaka berkata,
"kak Nurul boleh ga mulai saat ini aku manggil kak Nurul bunda?" tanya Shaka tiba tiba
"hah" aku melongo kaget dengan pertanyaannya
"boleh ga bunda?" ucap tuan Arjun ikut menggodaku
jangan di tanya bagaimana perasaanku, aku bingung harus bilang apa, akhirnya aku bisa mengendalikan diriku.
"sayang, bukannya kak Nurul ga mau Shaka manggil kak Nurul bunda, tapi kan nanti juga Shaka akan punya bunda sendiri," ucapku memberi pengertian
"Shaka hanya maunya kak Nurul yang jadi bundanya Shaka" ucap Shaka lagi.
aku menatap tuan Arjun meminta pertolongan,
"yaudah sayang masalah itu tar bisa kita omongin lagi yah, tapi sekarang sebaiknya kita habisin dulu makannya, oke!" ucap Arjun kepada anaknya. Shaka pun hanya menganggukkan kepalanya saja.
setelah selesai makan malam, aku membawa Shaka ke kamarnya, aku menceritakan dongeng sebelum tidur kepadanya, Shaka pun dengan seksama mendengarkannya, tak berapa lama dia pun mengantuk dan tertidur.
setelah keluar kamar aku melihat Arjun sedang menonton televisi, kemudian dia melambaikan tangannya padaku.
"sini Nurul duduk disini sebentar, ada yang ingin aku bicarakan," ucapnya sambil menepuk kursi yang ada di sebelahnya,
aku pun patuh menurutinya,
"kamu maafin yah dengan apa yang di ucapkan tadi oleh Shaka, saya mohon kamu ngerti, Shaka kan masih kecil, jadi dia belum ngerti apa apa," ucapnya panjang lebar
"iya tuan ga apa apa, saya juga paham kok, Shaka kan masih kecil" jawabku
"tapi kalau kamu mau juga ga apa apa" ucapnya lagi.
"ih" ucapku reflek
Arjun hanya tersenyum saja, sementara aku cukup kikuk di buatnya.