Dia gadis yang periang dan penuh warna, hidup nya selalu penuh dengan kebahagiaan meskipun kenyataan nya dia tidak pernah bahagia.
Nama nya Rain, hanya Rain tanpa nama belakang keluarga besarnya. Karena gadis itu bukan lah terlahir dari keluarga itu.
Rain memiliki Mahendra sebagai ayahnya yang selalu mendukung dan menyanyangi nya dengan penuh kasih sayang tanpa membedakan anak anaknya.
Meski istri nya begitu membenci Rain sejak kedatangan gadis itu dalam kehidupan mereka, Mahendra selalu berusaha menyemangati Rain untuk tetap menjadi anak baik dan menghormati Rekka seperti ibunya sendiri.
Tahun terus berganti gadis itu kini sudah beranjak remaja dan bersekolah di sekolah ternama sama seperti anak anak Rekka.
Dan ini adalah tahun ajaran baru Rain di sekolah menengah atas pertama nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap Sayap Patah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bercerita Pada Arya
Setelah pulang sekolah Angel kini sedang berada di dalam kantor Arya kakaknya .
Angel menceritakan semua yang diceritakan oleh Rain pada Arya , dan Hal itu membuat Arya benar-benar terkejut . Berulang kali Arya bertanya pada Angel apa semua itu benar atau hanya sebuah gurauan .
" Iya itu bener , orang lain sendirinya cerita kok .kakak tahu tidak tubuhnya penuh dengan memar itu benar-benar menyakitkan hati .dia juga menangis di depanku sambil bercerita ,Jika dia berbohong untuk apa juga dia berbohong ?"
Arya terdiam meresapi setiap ucapan dan cerita dari saat Angel .
" Malang sekali nasib gadis itu ,Jika dia mau aku bisa membantunya keluar dari rumah itu Kakak juga bisa memenjarakan ibunya .itu sudah melampaui batas Itu adalah sebuah kekerasan yang tidak bisa didiamkan saja ."
" Eh yang kayak gitu , mau Bagaimanapun kita juga harus menunggu persetujuan lain . Dan aku juga takut jika dia ke salah paham jika aku bercerita pada orang lain . Itu memang tidak baik ,tapi kita juga harus mengerti perasaan lain ."
" Jadi kamu akan tetap diam saja Angel ,bagaimana jika dia bisa mati di dalam rumah itu ?" ucapan Arya membuat Angel melotot dan terkejut Bagaimana Kakaknya bisa berpikir seperti itu .
Angel menggelengkan kepalanya sepertinya dia tak habis pikir dengan pembicaraan mereka saat ini , besok Angel akan meminta Rain untuk pergi saja dari rumah dan pergi ke rumahnya karena di rumahnya Rain bisa lebih aman dan juga mungkin Arya bisa membantunya menemukan orang tuanya .
" Mahendra adalah salah satu rekan bisnis Kakak di sini ,pemeriksaan 20% di salah satu bisnis yang sedang Kakak jalankan . Tapi saat mendengarkan ceritamu sepertinya Kakak merasa sebaiknya membatalkan bisnis itu ." ucap Arya bersandar di kursi kebesarannya .
" Tapi Pak Mahendra begitu menyayangi Rain , meski dia sendiri tidak bisa menghentikan anak dan istrinya untuk menyakiti Rain. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan mungkin ini tentang masa kecil Rain Pak Mahendra pasti mengetahui siapa orang tua Rain sebenarnya . "
" Kakak juga berpikir seperti itu ,mana mungkin dia mempertahankan Rain sampai seperti itu harusnya dia lebih memilih keluarganya sendiri ?". Ucap Arya memainkan bolpoin di tangannya .
" entahlah ,aku juga bingung ." ucap Angel meletakkan kepalanya di atas meja kerja Arya.
Arya mengelus lembut kepala adiknya itu, dia pasti begitu syok dan juga begitu kaget mendengar cerita dari sahabat nya itu.
" Kenapa Kevin belum memberitahukan ku tentang gadis itu, apa sesulit itu mencari tahu identitas nya." Batin Arya.
" Kak Arya, kalau semisal Rain mau tinggal sama kita gak papa kan?. Lagian harta kita juga gak bakalan habis 7 turunan cuman untuk membiayai 1 orang saja. " Gumam Angel menatap Arya dengan penuh harap.
" Tentu saja sayang, jika dia mau ajak lah kerumah semua biaya nya pasti kakak biayai semua sama seperti kamu. "
" Iya, emmmz aku boleh tanya sesuatu sama kak Arya gak?. "
Arya mengangkat alis nya sebelah.
" Apa?. "
" Kak Arya suka sama Rain yah?, emmmmzzzz maksud aku kak Arya terlihat berbeda saat menatap nya. Seperti tatapan kak Arya sama yang lain itu bedaaaaaa banget sama pas kakak natap Rain?. "
Deg
" Kenapa anak ini selalu peka, emang dasar tukang kepo. " Batin Arya.
Celetuk
Arya menyentil jidat Angel dengan keras membuat gadis itu mengeluh sakit.
" Kalian masih terlalu kecil untuk memikirkan soal percintaan, sekolah yang bener soal fisika dari kakak tuh banyak yang salah malah mikirin soal cinta segala... "
" Ihhhh sakit tauk kakk,, ya udah sih lagian kakak aja yang gak mikir fisika gak kawin kawin loh... mau jadi bujangan bakotan apa.. " Sungut Angel kesal.
" Kakak mah tampan kaya raya, tinggal tunjuk jari maka akan kakak dapat wanita yang kakak ingin kan. " Gumam Arya dengan kepedeanya membuat Angel memutar bola mata nya jengah.
Arya tertawa melihat kemuakan dari wajah Angel .
" Pergilah ke mall atau ke restoran makan Angel daripada kamu di sini ganggu tau nggak sih ,hari ini kakak pulang malam karena ada meeting yang harus dikerjakan dan juga pertemuan di suatu restoran. "
Hufttt
Nafasnya kesal .lagi-lagi malam ini dia akan sendiri di rumah ,Sedangkan para pelayannya jam 05.00 Mereka sudah pergi dari rumah .
" Sendirian lagi dong ,aku akan menghubungi Rain Siapa tahu dia mau menginap di rumah ."
Arya mengangguk-ngangguk kepalanya .
" Aku pulang dulu deh dasar ya ."
" Hati hati saja naik mobil Angel. " Ucap Arya sebelum sang adik pergi tak terlihat lagi.
***
Di rumah keluarga Mahendra
Rain sedang makan siang setelah pulang sekolah, kemudian nampak Renatha dan Kanaya menghampiri nya.
Prang
Piring makan Rain seketika di jatuhkan oleh Renatha dan membuat gadis itu kesal dan juga tidak bisa melakukan apa pun selain diam.
" Jauhi Gio, apa kurang mama membuat mu tidak bisa melakukan apa apa selama seminggu?. " Ucap Renatha penuh penekanan.
" Kak, aku sama Gio gak ada hubungan apa pun kok. Aku berusaha menghindari dari nya tapi dia terus saja mendekati ku. " Elak Rain berusaha menjelaskan semuanya.
" Halah, emang dasar gatal aja mana mungkin enggak deh. Lo apain gebetan kak Renatha haaa... " Dengan keras Rain di dorong oleh Kanaya hingga jatuh dan telapak tangannya tak sengaja terkena serpihan pecahan piring.
" Ahk.. " Pekik Rain melihat tangan nya berdarah.
" Hadee mulai deh drama... " Kanaya mengibaskan rambutnya melihat Rain yang menahan tangis nya.
Sedang kan Renatha hanya menatap nya dengan dingin tanpa peduli apa yang terjadi pada adik nya itu.
" Lo itu gak pernah di harapkan di mana pun itu Rain, jadi pergi lah dari kehidupan orang orang yang merasa terganggu dan juga merasa tidak leluasa dengan kehadiran lo. "
" Kak Renatha kenapa sih benci banget sama aku?. "
" Masih nanya kenapa Rain gue benci sama lo, lo itu siapa dan lo juga udah membuat keluarga gue berantakan seperti ini dari dulu sejak lo hadir dalam hidup kita lo udah buat kita kehilangan papa dan mama selalu sedih akan itu. " Renatha mencengkram keras rahang Rain hingga membuat gadis itu menatap nya.
" Tempo hari papa nampar gue dan itu karna siapa, karna looo... Dan sekarang dengan sok polos lo nanya kenapa gue benci sama loooo heee bodoh dan idiot looo yah... "
Air mata Rain luruh begitu saja mendengar setiap ucapan penuh cacihan dari Renatha.
" Sekarang lo mau ambil Gio, cowok yang gue suka dari dulu wahhh... hebat sekali hidup loo yah.. " Dengan kasar Renatha mendorong wajah Rain.
Gadis itu tidak menghiraukan ceceran darah segar yang terus menggalir dari tangan Rain, dia hanya peduli dengan perasaan nya sama ini yang sangat kesal pada Rain.
" Gue benci banget sama lo Rain, mau sampai kapan lo jadi benalu dalam keluarga gue sih.. " Pekik Renatha keras.