NovelToon NovelToon
Ibu Aku Harus Kemana?

Ibu Aku Harus Kemana?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author:

Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?

Akhirnya

Manik mata Kaira yang sedari tadi melamun,melirik ke sebuah benda yang baru saja muncul di depannya.

Lalu pandangannya tertuju kepada Fathan.

“Makan dulu,dari tadi lo belum makan..”

Saat kaira sibuk meratapi dirinya,Fathan pergi meninggalkan gadis itu untuk memberikan minuman dan juga makanan, apalagi hari sudah menjelang siang.

“Gue belum lapar.”ucap Kaira sembari melihat ke arah pria itu.”lagian buat apa gue makan? Bentar lagi tubuh gue nggak bakalan berfungsi.”

“Jangan ngomong gitu,lo harus jadi penyemangat buat diri lo sendiri,jangan sampai semangat lo patah karena omongan orang lain,pasti ada jalan keluarnya.”

“Apa jalan keluarnya? Nggak ada,gue bakal tetap jadi pendonor kan buat Andini?”

Fathan terdiam,pria itu tidak bisa mengatakan apa apa,sebab dirinya bukan siapa siapa Kaira,dan juga keluarganya.

“Kapan gue bahagia ya?”setelah beberapa saat terdiam,gadis itu kembali bersuara.

Ucapan Kaira entah mengapa menyentuh hati Fathan,seakan ucapan gadis itu menyayat hatinya.

“Ada waktunya lo pasti bakal bahagia,gue akan selalu ada di samping lo buat nemenin lo”

Kaira tersenyum tipis.”gue bukan siapa siapa lo than, lo cuman orang baru yang belum mengenal gue,dan…dan gue tahu itu hanya ucapan yang hanya ingin menimbulkan harapan kecil di hati gue kan?”Kaira menggelengkan kepalanya.”gue nggk ada lagi harapan buat hidup,gue mau ketemu mama aja di surga….”

“Kaira!”

Kaira tidak memalingkan wajahnya ke sumber suara,hanya Fathan saja,dia sudah bisa menebak bahwa suara itu adalah milik Ayahnya.

Bima sudah berdiri di samping Kaira.pria itu dengan kasar menarik tangannya.

“Pendonoran Andini tidak bisa di lakukan lama,kamu harus mendonorkan ginjal mu!”bentak Bima.

Kaira sedikit melawan tarikan itu,tapi ia tetap juga melangkah,tas nya yang ia peluk erat, terjatuh ke tanah,yang membuat bukunya semua berserakan.

Fathan hanya bisa melihat, Kembali lagi dengan alasan sebelumnya, dia tidak bisa ikut campur dengan urusan keluarga orang lain. Tapi dari sisi kemanusiaan, dia hanya bisa memberikan semangat dan menemani Kaira.

Mata pria yang mempunyai hidung mancung dan juga kulit putih itu tertuju kepada buku-buku Kaira yang berserakan di tanah, Fathan pun memungut nya dan kembali memasukannya ke dalam tas. Tapi, mata dan juga tangan pria itu berhenti ke sebuah buku yang bersampul Doraemon berwarna biru dan sedikit sudah kusam.

Angin seakan mendukung matanya yang sedikit penasaran dengan isi buku itu,sampul dari buka terbuka hingga Fathan bisa melihat catatan awal yang ada di dalam buku itu.

“Diary Luka untuk Mama.”

Fathan membaca judul itu,bahkan disana ada sebuah foto yang menempel di bawah judul buku itu.

Gadis kecil dengan gaun warna putih, ditemani dengan sayap kupu kupu di belakangnya.

Seorang wanita dengan dress cantiknya,menggenggam tangan puterinya.

Ya,dari gambar itu Fathan bisa menebak bahwa itu adalah Kaira kecil karen sangat mirip dengan wajah kaira,dan wajah wanita dewasa itu sangat beds dengan wanita yang mendampingi pria yang baru saja menjemput Kaira.

“Apakah ini ibu kandung Kaira?” Batin pria itu.

Fathan duduk di atas kursi putih yang ada di sana.

Pandangannya tidak lepas dari buku itu,perlahan,tiap lembar buku ia buka dan mulai fokus membacanya.

“Hay ma…hari ini papah nikah sama seorang wanita,katanya namanya tante Mita,Kaira nggak suka melihat wanita itu mah,karena saat papah baru saja mengenalkannya pada Kaira dan membawanya ke rumah,dia sudah menunjukkan sikap tidak baiknya.

Seolah olah,rumah kita ini sudah seperti rumahnya.

Papah menikah tanpa memberitahu kan kepada Kaira ma,padahal mama masih 2 minggu ninggalin kita.”

Lembar ke dua.

“Ma…hari ini Kaira nangis tadi tante Mita mukul Kaira karena minum es di kulkas,katanya itu untuk Andini,Kaira nggk boleh ambil,padahal esnya masih banyak..”

Semakin Fathan membuka,semakin tulisannya terlihat rapi,tapi hanya tulisannya,tapi isi bukunya semakin menyayat hati.

Lembar 55..

“Mah..gimana kabarnya di sana? Pasti bahagia ya? Mama nggak kangen sama Kaira?.sekarang Kaira lagi tidur di luar,papah hukum Kaira mah..karena baju yang di belikan untuk Andini diam diam Kaira coba,karena Kaira menyukainya.

Tapi mama Mita malah sengaja merusakkan baju nya dan bilang ke papah kalau aku sengaja merusakkannya..

sekarang hujan lagi turun mah..Kaira kedinginann dan takut…lampu luar sengaja di matikan..”

Lembar 70..

“Mah..kapaj jemput Kaira? Semenjak kepergian mama,Kaira menderita,tubuh Kaira tidak semulus dulu lagi,hati Kaira setiap hari sakit..

Papah udah nggak sayang sama Kaira mah,papah ngak pernah percaya sama Kaira..

Punggung aku sakit banget tadi di tendang papah..bibir Kaira berdarah,papa tampar Kaira juga..

Mama tahu nggak,betis Kaira juga udah banyak lukanya,Kaira juga jarang dibelikan baju,padahal aku udah gede mah,udah SMA..

Kaira menderita di sini mah,jemput aja Kaira,Kaira nggk ada teman di sini..

Lembar 80..

“Mah..mama tahu ngggak? Papah punya mainan baru..

Iya,papa punya kabel listrik bekas untuk mukul Kaira,setiap hari.karena ibu tiriku terus memfitnahku yang membuat papah marah..

Sama kayak adik tiri aku juga mah..dia juga sama jahatnya kayak mama Mita.

tadi papa mukulin punggung Kaira,rasanya pedih banget mah,sama kayak hati Kaira.

Hari ini Kaira di taman,taman yang biasa kita kunjungi di hari wekend,setiap Hari kaira berpikir bahwa mama akan datang kesini menemui Kaira.

Kaira ke sini karena papa dan Andini juga mama Mita pergi jalan jalan dan akan makan malam di luar.

Kapan kita ketemu mah? kaira udah kangen banget di peluk sama mama..Kaira juga rindu senyum bahagia lagi..”

Dengan cepat Fathan menutup buku itu, dia sudha tidak sanggup melanjutkan untuk membaca lagi.

Fathan menarik nafas dan membuangnya,pria itu merasa dadanya sesak membaca setiap coretan kecil Kaira kecil sampai dia remaja.

Bahkan di sudut mata pria itu,sudah mengeluarkan buliran air mata.

Membaca saja sudah membuatnya sesak,apalagi Kaira yang menjalani hari hari sesuai dengan isi tulisan itu.

Dia tidak menyangka di dunia ini ada kehidupan seperti yang di jalani Kaira.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun,Fathan berdiri dari duduknya lalu melangkah kan kaki meninggalkan taman.

.

“Kaira nggak bisa mendonorkan ginjal untuk Andini pah..”

Bima menghentikan langkahnya lalu melihat ke arah puteri yang sudah mulai ia benci.

”papah benci banget ya sama Kaira? Di mata papah,Kaira sejahat itu ya?”

“Kamu mau apalagi Kaira? Apa kamu nggak bosan terus main drama di depan papah?”

Kaira tersenyum tipis,”kayaknya kalau Kaira ngomong atau membela diri pun percuma juga kan pah,papah tidak akan percaya.”kaira menghela nafas.mengurangi sesak dadanya.”papah tahu nggak? setiap hari Kaira menahan rasa sakit dan fitnahan dari kedua wanita itu,karena Kaira sayang papah,Kaira nggak mau jauh dari papah,Kaira selalu berharap suatu saat kasih sayang papah ada pada Kaira..tapi….hikss..tapi semuanya sia sia kan pah?”

Tangis gadis itu pecah,ahk orang yang melihatnya pasti menangis dan ikut meneteskan air mata,tapi tidak dengan Bima,ia masih tetap dalam pendirian bahwa puterinya hanya ingin mencari muka,ingin di kasihani dan supaya dia menjauh dari Andini dan Mita.

“Tidak ada gunanya kamu menangis di depan papah,papah bukan orang bodoh Kaira.”

Kaira menatap pria itu sembari mengangguk kan kepalanya.”iya..nggk apa apa kalau papah nggk percaya sama Kaira.ambil saja ginjal Kaira pah,kasih ke Andini,mungkin dengan itu,suatu saat nanti Kaira bisa merasakan kasih sayang dari papah..”

Tidak ada jawaban dari Bima,ia melangkah masuk ke dalam ruang ICU yang ada di depan mereka.

Sedangkan Kaira,ia sudah mati rasa,tidak ada harapan lagi dalam dirinya.

Air mata rerus bercucuran dari manik mata itu,tapi dia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi menangisnya.

Tubuhnya tersungkur ke lantai,tidak ada suara yang bisa ia buat untuk mempertahan kan hidupnya.

1
Celeste Banegas
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
FalconSC99
Jelas banget ceritanya!
Nurbaya Simanjorang: Hehe terima kasih,jangan lupa terus ikuti alur cerita author ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!