【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(20). Bukti
Happy reading
Akhirnya para tamu menikmati hidangan yang disajikan dalam pernikahan konglomerat itu, Namun begitu memasuki malam hari, ketika semuanya ingin membubarkan diri. Sesuatu tak terduga terjadi
Keadaan semula yang sebelumnya meriah, kini hening begitu saja. Saat beberapa orang berseragam polisi datang bersama rekan-rekannya
"Maaf menganggu waktunya pak, Kami hanya ingin melaksanakan tugas kami. Yakni membawa pelaku perencanaan pembunuhan beberapa tahun silam." Ujar salah satu polisi itu dengan tegas
David dan farel maju mendekati beberapa orang dari kantor kepolisian.
"Baik pak, boleh kami tahu kasus pembunuhan terhadap siapa? Dan siapa pelaku yang akan anda tangkap?" Farel dengan tegasnya menatap pria itu
"Betul, Kami harus tahu secara detail." Sahut David
Sedangkan diujung sana seorang wanita paruh baya sedang berdiri gemetaran, tubuhnya sudah berkeringat begitu melihat sekumpulan polisi itu. Namun dia tidak bisa berbuat banyak selain menunggu jawaban dari beberapa orang berpakaian polisi itu.
Liliana tak kalah terkejut, namun sang suami dengan sabar menenangkan istrinya. "Sayang, perbanyak istighfar ya. Gaboleh banyak pikiran, Ok."
Lili mengangguk pelan sembari mengeratkan genggaman tangannya pada Vander. Sedangkan Arthur sedang bercengkrama bersama adiknya Alexa, keduanya tampak diam menunggu lanjutan dari polisi
"Saudari Anna Wilona Gabriella, terpaksa kami tahan karena kasus perencanaan pembunuhan terhadap korban yang bernama Arum Naraya Gabriella. Beberapa tahun silam, Semua bukti sudah mengarah pada saudari Anna Karena telah menghilangkan Nyawa saudara kembarnya pada beberapa tahun sebelumnya." Ujar polisi itu sembari menunjukkan bukti-bukti kejahatan berencana Anna
Semua orang langsung terkejut mendengar pernyataan itu, Apalagi David yang sudah menggerakkan giginya begitu melihat secara langsung bukti-bukti yang ditujukan polisi padanya. Anna bersiap melarikan diri namun para polisi dengan sigap menangkapnya hingga wanita angkuh itu tak bisa melarikan diri
"Anna, benar apa yang dikatakan mereka! Apa betul kamu melakukannya?" David dengan tegas bertanya pada istrinya yang edang menatapnya pula dengan berani, namun bukannya takut Anna seolah menantang suaminya
"Ya benar suamiku, Aku yang sudah melakukan pembunuhan terhadap istri tercintamu itu! Kamu tahu, aku merasa sangat senang begitu mendengar kematiannya. Karena bagiku dia hanyalah benalu dan penghambat kebahagiaan untukku." Ucap Anna dengan angkuhnya, seringai sinis tercetak jelas di bibirnya
Plakk
Plakkk
Plakkk
David dengan kuat menampar pipi perempuan itu. Tak perduli itu istrinya, karena yang ada dihatinya saat ini hanyalah kebencian. Dia merasa tak sanggup begitu mengingat kenangan lama itu, Arum istrinya ternyata dibunuh oleh Saudara kembarnya.
"Kamu tidak pantas untuk disebut manusia Anna, aku tak Sudi lagi menganggap mu sebagai istriku! Pak cepat bawa wanita murahan ini dari sini, saya muak melihatnya. Dan hukum dia seberat-beratnya." Ujar David pada beberapa polisi itu
"Mama, jangan bawa mama kami. Kami mohon pak, jangan bawa mama kami ke penjara, mama tidak bersalah." Alexa dengan sekuat tenaga menarik tangan mamanya yang sudah diborgol oleh polisi, Sedangkan Arthur dengan sabar menenangkan sang adik yang histeris begitu melihat mama mereka akan dibawa. Arthur jelas tahu apa yang sedang terjadi, dia cuma bisa tersenyum kecut mengetahui kenyataan yang ada
Sedangkan Lili sedang ditenangkan oleh suaminya, berulang kali Vander menyuruhnya untuk tetap tenang, sembari menunggu jawaban pasti yang didepan sana. Para tamu undangan sudah berpulangan karena sengaja dibubarkan oleh anak buah dari keluarga besar itu
Akhirnya setelah beberapa saat Anna dibawa ke kantor polisi, wanita pasrah saja dengan perjalanan hidupnya. Tak ada rasa bersalah pada raut wajahnya saat ini, justru dia merasa gembira.
"Kakak kenapa membiarkan mereka membawa mama, Kan mama kita nggak salah kak! Seharusnya kakak cegat mereka, Jangan bawa mama kita." Ujar Alexa begitu para polisi itu membawa Anna
"Dik, biar kakak jelasin nanti ya. sekarang kamu masuk kekamar, kakak mau nyusulin papa, Beliau pasti terpukul sekali dengan kenyataan ini." Sahut Arthur dengan sabar lalu memerintahkan pelayan Nya untuk mengajak adiknya beristirahat. Akhirnya setelah dibujuk Alexa menurut juga pada kakaknya
Liliana bersama suaminya menghampiri David yang sedang menunduk disalah satu sofa diruang tamu. Tak lupa farel berserta istrinya, Ada juga Alexander di seberangnya.
"Papa, baik-baik saja kan. Jangan terlalu dipikirkan ya pa, nanti sakit papa kambuh lagi." Lili mengusap-usap bahu David yang ternyata bergetar dalam tundukkan Nya. Mendengar suara putrinya, David mendongak menatap wajah Lili. Dia merasa tak sanggup jika sang anak tahu kebenaran ini
"Nak Lili...," David menghambur memeluk putri sulungnya, dia tak kuasa menahan tangisnya saat ini. Lili dengan lembut mengelus punggung papanya
"Maafkan papa ya nak, belum bisa jadi orang tua yang baik terhadapnu! Selama ini papa terlalu egois hanya mementingkan kedua adikmu, Ternyata
"Sutth...Pa, sudah ya. Lili nggak papa kok, malahan Lili senang banget punya papa hebat seperti papa David! Makasih ya pa, sudah mau mensupport Lili selama ini." Lili ikut menangis melihat orang tersayang Nya bersedih
Walaupun Lili tidak tahu akar dari masalah ini, namun perempuan itu berusaha untuk tetap optimis. Dia akan menanyakannya nanti pada suaminya, pasti pria itu tahu semuanya. Kalau untuk bertanya pada papanya, sepertinya tidak bisa karena pria merasa terguncang dengan kebenaran ini. Tak lama dokter keluarga datang bersama rekannya, mereka dengan sigap membawa David yang sudah waktunya beristirahat dikamarnya. Ya memang akhir-akhir ini pria itu sudah mulai sakit-sakitan, hingga selalu ada dokter yang setiap detik memantau kesehatan nya.
Cecilia mengusap punggung menantunya. "Sebaiknya kalian beristirahat sekarang sayang, ini sudah larut malam. Biarkan kasus ini kita perjelas esok hari! Lagian kalian pasti lelah kan, berdiri satu harian menyambut para tamu undangan."
"Baik ma, kalau begitu kami pamit beristirahat. Mama sama papa juga segera beristirahat ya." Sahut Liliana tersenyum tipis
"Ya Vander, ajaklah istrimu beristirahat. Karena hari sudah larut malam." Kata farel juga pada putranya
Vander mengangguk, setelah berpamitan pada keluarga Nya. kedua pengantin baru itu masuk kedalam kamarnya yang sudah dihias secantik mungkin. Begitu memasuki kamar, Lili langsung berdecak kagum dengan keindahan dalam kamar itu
"Maa syaa Allah, indah sekali sayang. Aku jadi merasa di kayangan deh." Ujar Lili sembari terkekeh, Vander tersenyum melihatnya
"Kamu suka Sayang, dengan suasananya?" Tanya Vander begitu sudah mengunci pintu kamar mereka, pria itu meringsek mendekati tubuh Lili lalu memeluk nya dari arah belakang dengan mesra
"Suka banget yang, Jadi lebih estetik. Aku suka banget dengan tatanan nya." Sahut Liliana tak kalah senang Nya
"Kita sholat sunnah dulu ya sayang, kita harus berterimakasih pada Allah SWT. Karenanya Segala urusan kita dipermudah Dan keinginan kita untuk mengejar ridhonya bersama-sama dipermudah olehnya." Vander mengusap pipi ranum istrinya yang kini masih berhijab
Liliana mengangguk cepat, dia pelan membuka kerudungnya hati-hati, dibantu oleh Vander dari arah belakang. Setelah beberapa saat kemudian keduanya sudah selesai mandi dan juga berwudhu, karena mereka akan melaksanakan sholat Sunnah dia rakaat sebagai wujud syukur nya pada Allah SWT.
"Assalamualaikum warahmatullah.........," Setelah selesai sholat keduanya fokus berzikir pada Tuhannya, Setelahnya Vander berbalik menghadap sang istri yang sudah tersenyum memandang Nya
"Maa syaa Allah sayangku, kamu cantik banget sih." Vander dengan gemas menciumi wajah Lili yang nampak malu-malu dengannya. Setelah mencium punggung tangan suaminya, Lili beralih mencium pipi pria itu juga. Lalu setelahnya Vander memegang ubun-ubun istrinya, untuk membacakan doa kebaikan untuk mereka berdua
||||||||||||||||||||||•••••••••••••|||||||||||||||||||||||||
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YA Terimakasih