NovelToon NovelToon
CEO AND ME

CEO AND ME

Status: tamat
Genre:Perjodohan
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Mutia

Seorang wanita bernama Tania dijodohkan dengan teman masa kecilnya bernama Ikrar Abraham. Mereka berdua sama - sama saling mencintai. Namun, mereka mulai terpisah saat Ikrar melanjutkan pendidikannya di luar negri.

Saudara tiri Tania yang menginginkan semua milik Tania termasuk Ikrar, lelaki yang dijodohkan Tania, berusaha memisahkan mereka berdua. Bahkan demi melancarkan niat jahatnya itu. Ia dan ibunya mengusir Tania dari Rumah besarnya.

Saat Ikrar kembali untuk menikahi Tania, ia sudah tidak mendapatkan Tania di rumah besar keluarga Tania. Demi perjodohan antar keluarga, Ikrar harus bertunangan dengan Belinda, saudara tiri Tania.

Sementara Tania kini hidup sebagai wanita miskin yang tidak punya apa - apa.

Untuk mendapatkan uang biaya hidupnya, ia harus bekerja apa saja bahkan ia rela mengubah penampilannya menjadi wanita culun saat mulai bekerja sebagai asisten Ikrar. Tidak sampai disitu saja, Ikrar bahkan sering menghina dirinya sebagai wanita bodoh, pengganggu dan wanita penggoda.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tania sampai ia harus menyembunyikan jati dirinya dari semua orang?

Apa yang akan dilakukan Ikrar saat ia tahu kalau wanita yang sering ia hina adalah wanita yang sangat ia cintai?

Simak yuk.

IG: @dewimutiawitular922

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 Kecemburuan Ikrar

Acara tiup lilin dan potong kue baru saja dilakukan Nyonya Adelia. Ia pun menyuapi potongan pertamanya pada suaminya, kemudian menyuapi pada kedua anak – anaknnya.

Tuan Reqy dan kedua anaknya membalas Nyonya Adelia dengan memberikannya pelukan kebahagiaan. Momen itu membuat para tamu terlihat iri melihat kebahagiaan Keluarga Abraham, yang selalu saja membuat orang ikut tersenyum menyaksikannya.

Setelah acara suap – suapan mereka, Nyonya Adelia pun menyuruh para tamu ikut menikmati kue ulang tahun yang terlihat mewah itu, dan juga makanan yang sudah disediakan di sana. Para tamu pun mulai menikmati pestanya dengan berbagai makanan dan minuman yang sudah disediakan para pelayan di meja panjang, tepatnya di ruangan pesta dimana para tamu berdiri.

Sementara Tania berdiri di tengah- tengah pesta memegang minuman sambil mengobrol dengan Axel.

Dari arah belakang Tania, terlihat Nyonya Nerissa berjalan mendatangi mereka. Ia menghampiri mereka berdua ketika ia melihat Axel berdiri dengan seorang wanita yang menurutnya tidak pantas untuk anaknya. Ia berjalan dengan angkuhnya untuk menghampiri Axel dan Tania.

“Axel!” panggil Nyonya Nerissa yang sudah dekat dengan anaknya.

Axel menoleh, melihat ibunya yang berjalan ke arahnya.

“Ada apa bu?” tanya Axel saat ibunya sudah berdiri di hadapannya.

Nerissa melirik Tania, kemudian berkata: “Siapa wanita yang bersamamu ini?”

“Oh, kenalin. Ini teman kantorku, namanya Tania, Bu!” kata Axel memperkenalkan Tania pada ibunya.

Tania langsung mengulurkan tangannya di depan Nerissa. “Halo, tante. Saya Tania!” kata Tania sambil tersenyum di depan Nerissa.

Nyonya Nerissa sama sekali tidak membalas uluran tangan Tania. Ia hanya melingkarkan kedua tangannya di bawah dadanya melihat wajah dan tangan Tania secara bergantian. Tatapannya terlihat meremehkan dan merendahkan penampilan Tania.

Ia sangat tidak suka dengan wanita culun yang ada di depannya itu. Bahkan ia tak sudi berada lama – lama dengan Tania yang menurutnya tidak selevel dengan keluarga besarnya.

Tania menarik kembali tangannya saat ia tidak menerima sambutan dari Nerissa. Wajahnya terlihat kecewa dan sedikit malu, di depan Nyonya Nerissa. Ia merasakan ketidak sukaan Nyonya Nerissa padanya.

Axel yang melihat ibunya tidak membalas sapaan Tania hanya bisa diam menghela nafasnya tanpa bisa melakukan apapun, karena ia tahu sifat ibunya yang tidak gampang menyukai orang asing?

Sementara Nyonya Nerissa yang tidak suka dengan Tania, kemudian memegang tangan anaknya untuk meninggalkan tempatnya itu.

“Ada apa, Bu?” tanya Axel penasaran.

“Ibu, mau bicara sebentar denganmu, Axel. Ayo ... kita bicara di dalam!” tegas Nyonya Nerissa menarik tangan anaknya pergi dari sana.

Axel menghentikan langkahnya, kemudian menoleh melihat Tania.

“Tania, kau tunggu disini ya. Aku segera kembali!” pinta Axel.

“Iya,” balas Tania sambil tersenyum.

“Ayo ... Axel!” kata Nyonya Nerissa yang sudah tidak sabar memisahkan anaknya dari Tania.

Axel pun terpaksa meninggalkan Tania sendiri di sana.

***

Dari kejauhan, telihat Ikrar yang duduk di sebuah sofa meneguk anggur di gelas yang ia pegang. Sejak tadi ia duduk di sana melihat Tania yang tak pernah lepas dari Axel. Meskipun tempat duduknya jauh dari Tania, namun ia bisa melihat jelas Tania dan Axel tadi.

Seketika ia meneguk semua anggur di gelasnya, dan meletakkan gelasnya di atas meja, kemudian memegang kepalanya yang sudah pusing akibat anggur yang ia minum. Ia sudah mulai mabuk, karena anggur yang beberapa kali ia minum, namun ia masih bisa sadar dan masih bisa menegakkan tubuhnya.

Ikrar pun berdiri, kemudian berjalan tegak ke arah Tania dengan penuh tatapan dingin pada wanita itu.

Setelah dekat dengan Tania, Ikrar langsung meraih tangan Tania dan berjalan cepat meninggalkan tempat pestanya menuju sebuah ruangan sepi di dalam rumahnya.

Tania terkejut melihat Ikrar yang tiba – tiba menariknya dari sana.

“Tuan Muda, ada masalah apa? Kenapa Anda menarik saya?” tanya Tania penasaran.

Ikrar tidak peduli dengan Tania yang berbicara padanya, ia terus menarik Tania meninggalkan tempat keramaian itu.

“Tuan Muda, tolong lepaskan tangan saya!” Tania kembali bicara pada Ikrar sambil berusaha menarik tangannya dari genggaman Ikrar.

Ikrar tetap tak peduli dengan penolakan Tania, ia tetap bersikeras menarik tangan Tania. Saat ia sudah berada di sebuah ruangan sepi yang tidak ada orang, Ikrar langsung menarik keras tangan Tania sampai tubuh Tania terhempas ke depan.

“Apa yang membuatmu datang kemari?” tanya Ikrar saat Tania berada di depannya.

“Axel yang membawaku kesini, katanya Bibi Adelia mengundangku!” jawab Tania.

Seketika Ikrar mendorong tubuh Tania dengan keras ke dinding tembok, sampai Tania merasakan sakit di punggungnya. Ia meringis kesakitan di depan Ikrar yang sama sekali tidak peduli dengan dirinya.

“Siapa kau yang berani memanggil ibuku dengan sebutan bibi?” kata Ikrar marah. Menurutnya wanita seperti Tania tidak pantas memanggil ibunya dengan sebutan bibi.

“Saya minta maaf kalau saya lancang, tuan. Saya memanggilnya seperti itu, karena Nyonya Adelia sendiri yang menyuruh saya memanggilnya dengan sebutan bibi. Kalau Anda tidak suka, saya tidak akan memanggilnya lagi, tapi tolong lepaskan lengan saya. Anda sudah menyakiti saya!” kata Tania yang memohon di depan Ikrar. Ia merasa kesakitan karena genggaman tangan Ikrar yang sangat erat di kedua lengannya.

Ikrar tidak peduli dengan ucapan Tania. Ia tidak melepaskan tangannya pada Tania. Ia terus memegangnya sambil menatap Tania dengan dingin, kemudian berkata: “Ternyata kau benar – benar wanita penggoda. Kau sudah berhasil menggoda Axel. Lalu, bagaimana dengan pria yang selalu mengantarmu itu. Apa kau bersamanya juga?”

Tania terdiam, mengerutkan keningnya menatap Ikrar dengan bingung. Kenapa lelaki dingin di depannya itu menanyakan semua hal yang tidak penting itu pada seorang asisten? Itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Ikrar. Tania tidak habis pikir dengan Ikrar yang selalu bersikap tak masuk akal padanya.

“Kenapa kau diam? Ooooo ... atau jangan – jangan kau sudah menjual tubuhmu pada Axel!” kata Ikrar yang lagi – lagi nada bicaranya seakan sengaja menghina Tania.

Tania terkejut mendengar ucapan Ikrar. “Apa yang Anda katakan, Tuan? Saya tidak mengerti!” Tania masih bingung dan tidak tahu apa yang membuat Ikrar selalu menghinanya?

“Kudengar kau sangat membutuhkan uang, dan kau meminta Manda untuk memberikanmu pekerjaan menjadi asistenku. Tapi, sepertinya gajimu tidak cukup ya. Kau malah menjual tubuhmu pada lelaki yang berbeda – beda. Aku ingin tanya, berapa kau menjual tubuhmu pada Axel? Aku bisa memberikanmu uang yang lebih banyak darinya asalkan kau tidur satu malam denganku!” kata Ikrar menatap dingin Tania.

Kata – kata Ikrar itu sudah sangat keterlaluan. Kecemburuannya pada Tania yang tidak ia sadari membuat ia tidak bisa mengontrol emosinya sendiri. Pikirannya tentang Tania sudah dipenuhi dengan api cemburu sampai ia tak sadar kalau ucapannya itu sangat menghina harga diri Tania. Ia kesal, marah karena tidak rela jika perempuan yang ada di depannya itu mengingatkannya dengan Tanianya, membuat dirinya terganggu dengan kehadiran Tania.

Semua itu berawal sejak Tania mengingatkannya dengan An an, yang membuatnya membenci Tania asistennya, bahkan Tania sudah seperti wanita yang menggoda pria untuk mendapatkan uang.

Pikiran itu muncul darinya saat Manda pernah mengatakan padanya kalau Tania sangat membutuhkan uang, ditambah Tania selalu ramah pada semua pria yang mengajaknya bicara, sampai akhirnya Ikrar semakin berpikiran jelek pada Tania, apalagi ketika ia melihat Tania bersama Axel dan Galang.

***

Tania yang mendengar penghinaan Ikrar, merasa sudah tak tahan dengan lelaki dingin di depannya itu.

Seketika ia melayangkan tamparan keras di wajah Ikrar. Ia begitu sakit hati mendengar ucapan Ikrar yang menghina harga dirinya.

Tangannya yang sehabis menampar Ikrar terlihat gemetar bahkan tubuhnya serasa ikut gemetar tak menyangka kalau Ikrar bisa mengatakan hal serendah itu padanya.

Ia mengepal kedua tangannya yang gemetar, air matanya seketika jatuh di depan Ikrar.

Ikrar kembali melihat Tania dengan tatapan amarahnya. Ia sangat marah, karena menerima tamparan dari Tania.

Ia pun mendorong Tania kembali ke dinding dengan kasar, kemudian mencium bibir Tania dengan paksa. Amarah Ikrar dan kecemburuannya membuat Ikrar berbuat seperti itu pada Tania tanpa berpikir jernih.

Dan saat Ikrar mendorong Tania, Tania seketika menjatuhkan tasnya tanpa sengaja sampai barang - barang di dalam tasnya berserakan, termasuk kalung pemberian dari Ikrar.

Tania berusaha mendorong tubuh Ikrar dengan sekuat tenaga sampai akhirnya Ikrar melepaskan dirinya. Tania segera menghapus bekas bibir Ikrar dari bibirnya dengan punggung tengannya. Ia mencium aroma anggur dari Ikrar saat Ikrar menciumnya, dan ia berpikir kalau Ikrar pasti sedang mabuk.

Memang benar kalau Ikrar mabuk, namun tetap saja ia masih sadar, hanya saja ia tidak bisa mengontrol emosinya pada Tania yang sudah sangat mengganggu pikiran dan hatinya.

.

.

Bersambung.

.

.

1
iren thezer
alur cerita bagus
Sundari Sekariputi
bgs ceritanya apalagi ada visual gambarnya tambah mantap aj thor 👍👍👍
DewMutt: mampir ya ke novel baruku. istriku Pelayanku 🤗
total 1 replies
Imronah Iim
saya suka karna cerita langsung ke intinya
Sany harum
Kecewa
Bzaa
kerennnnn cerita nya,
Mega Zeen
dasar lemot
Sumarni
ihhhhhh dasar ibu tiri gila harta
anong
ceritanya👍
Siti Fatimah
Makanya elu ceritain apa yg terjadi Oneng biar kesalahpahaman bisa selesai... elu menutupi terus apa yg terjadi gmn c ikrar nggak salah paham hadeuuhhh ribet amat...
Siti Fatimah
Hadeuuhhh gimana mslh mau selesai elunya aja diem Bae...Lo pikir ikrar paranormal yg bisa baca pikiran Lo..
Siti Fatimah
Karena elo Oneng 🤣🤣🤣
Siti Fatimah
Selain lembek cowoknya Oneng 🤣🤣🤣 gampang banget di bodohi ...dia kan CEO ya punya banyak uang kenapa bisa percaya gitu aja dengan semua cerita c Mak Lampir wkwkwk...
Siti Fatimah
Teman tapi saat Tania di hina Lo cuma diem aja wkwkwk...jadi temen macam apa 😅😅
Siti Fatimah
Terkadang kita harus menjadi wanita yg kuat dan berani jangan lembek karena kita tidak bisa terus mengandalkan orang lain apalagi saat yg membela kita nggak ada di sisi kita..jadilah wanita yg strong dan berani jangan menya menye ya jelas harga diri Lo di injak2 terus klo Lo lembek..
Siti Fatimah
Payaahh karakter ceweknya lembek banget dan cowoknya lagi cuma bisa bengong aja 😅😅,,,klo gue dah gue gampar tuch c Mak Lampir...
Hilman damara
bagus banget ceritanya aku suka
Yoga Yoga
aq mampir ngge
Elmiah
cinta memang aneh tahu mencari pasangan yg kita cintai walaupun wajah berubah tapi hati tetap saling rindu
Juan Sastra
mendrama terus...hadeeehh
Sky Blue
Masih mnunggu klanjutn sterusnya😔😔😔👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!