Apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata ALIEN?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MGA - Berbeda
"Putih....," teriak Blue saat kembali ke apartemen.
Anjing pudel yang mendengar suara Blue langsung berlari dan mencari Blue berada.
"Aku membawa makanan untukmu," ucap Blue dengan menggendong anjingnya saat mendekat padanya.
Sementara Naku sibuk menyusun tempat makan serta tempat tidur untuk Putih berada.
"Disini sekarang tempat Putih berada!" ucap Naku dengan menunjuk salah satu satu pojokan apartemen.
Blue membawa Putih kesana dan memberi makan pada anjing pudel itu.
"Makan yang banyak, Putih!" ucap Blue dengan menuangkan makanan pada tempat yang tersedia.
Melihat itu, Naku menyunggingkan senyumnya. Lalu dia segera menyusun barang-barang belanjaan yang dia beli sebelumnya. Saat Naku sibuk menyusun bahan makanan di kulkas, ponselnya berdering dan itu adalah panggilan dari Profesor Maxton.
"Hallo, Prof!" jawab Naku saat panggilan itu tersambung.
"Kita akan mempercepat proyek kita karena Profesor Langdon akan kembali ke Colorado," jelasnya.
Naku langsung menghela nafasnya seharusnya masih beberapa hari lagi, dia ingin menghabiskan waktu dengan Blue dahulu tapi sekarang dia terpaksa meninggalkan pacarnya itu lebih cepat.
"Ay....," panggil Naku kemudian.
Blue langsung mendatangi pacarnya itu dengan senyum cantiknya. "Kenapa, Ayang?"
"Tunjukkan aku dimana unit apartemen Nyonya Lauren," ucap Naku lagi.
Awalnya Blue masih tidak mengerti tapi dia membawa Naku ke unit apartemen Nyonya Lauren dengan membawakan kue.
"Hallo, nama saya Naku, pacarnya Blue!" ucap Naku memperkenalkan diri saat sampai di unit apartemen Nyonya Lauren dan kebetulan wanita paruh baya itu yang membuka pintu.
"Maaf sebelumnya pacar saya merepotkan!" tambahnya dengan memberi kue ditangannya.
Nyonya Lauren menerima kue itu. "Blue tidak merepotkan sama sekali, justru dia lucu mengingatkan aku pada anak-anakku! Ayo masuk!"
Naku dan Blue masuk ke apartemen itu, Naku ingin mengatakan tujuannya pada Nyonya Lauren disana.
"Saya ingin menitipkan Blue, karena saya akan banyak menghabiskan waktu di Lab dan kemungkinan akan jarang pulang! Jadi saya harap Blue bisa terus dalam pengawasan karena dia berbeda!" ucap Naku.
"Berbeda?" tanya Nyonya Lauren.
"Dia belum bisa mandiri walaupun kelihatannya sudah dewasa!" jelas Naku karena tidak mungkin dia memberitahu siapa Blue sebenarnya.
"Tidak perlu khawatir, aku pasti akan menjaganya!"
"Dan saya bisa minta tolong mencarikan seseorang yang bisa membantu membersihkan apartemen yang bisa kerja lepas?"
Nyonya Lauren mengangguk, dipikirannya Naku sangat mencintai Blue sampai sebegitu khawatir dengan pacarnya.
Sementara Blue sendiri terus terdiam dengan memikirkan perkataan pacarnya sampai tanpa sadar airmatanya menetes.
"Ayang akan meninggalkan aku?" tanyanya terisak.
Naku langsung menghapus air mata pacarnya yang saat ini duduk disampingnya.
"Hanya sebentar, aku akan pulang jika ada waktu. Penelitian dan riset itu memakan waktu yang banyak, Ay. Jika aku pulang balik apartemen akan sangat menyusahkan, tenagaku juga tidak akan sanggup!" bujuk Naku.
"Aku mau ikut!"
"Tidak bisa, Ay. Ada proyek khusus yang harus aku kerjakan!"
Tanpa babibu lagi, Blue langsung menyambar bibir pacarnya. Dia tidak ingin berjauhan dengan Naku walau hanya beberapa menit saja karena hidupnya saat ini hanya untuk pria remaja itu seorang.
Awalnya Naku ingin menolak ciuman Blue karena sadar ini di apartemen siapa tapi dirinya tidak bisa menahan yang akhirnya dia membalas ciuman itu.
Nyonya Lauren yang melihat keduanya berciuman didepannya hanya bisa membatin. "Sekarang aku tahu yang dimaksud dengan 'berbeda' itu seperti apa!"