NovelToon NovelToon
Cinta Tak Berpihak

Cinta Tak Berpihak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'

'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beri Sedikit Waktu,

Tiga hari berlalu-,

Percakapan serta suasana hangat tampak berlangsung di area living room,

Wilhelmina yang telah dinyatakan pulih serta tak lagi membutuhkan perawatan intensif membuat keluarga Brunhilda serta Louis Ferdinand memutuskan untuk membawa Wimie kembali pulang.

"Bagaimana perasaan mu wahai menantuku??"

"Diriku sudah merasa jauh lebih baik ayah!! terima kasih!" Wilhelmina berbicara santun dengan senyum yang tak luntur.

"Syukur lah!! akhirnya kalian bisa kembali bersatu, meski ada sesuatu yang berubah-, tapi ayah harap-, dirimu bisa menyesuaikan diri nak, Wimie!"

Menyesuaikan diri?? apa maksud perkataan ayah?? apa karena Leah dan Fabio yang memang belum bisa menerima kehadiran ku?? tapi-, diriku lah ibu kandung mereka!! seiiring dengan berjalannya waktu, Leah dan Fabio pasti bisa terlepas dari kakek neneknya.

Suasana seketika hening!

Raut wajah Wimie yang nampak berubah justru membuat Louis Ferdinand kebingungan dalam diam,

"Baiklah!! ayah ingin membongkar koper terlebih dahulu! ada beberapa barang bawaan yang harus kami bagi pada semua orang di rumah ini, karena dua hari kemarin terlalu sibuk, ayah sampai lupa dengan beberapa isi barang bawaan itu sekarang!!" Tuan George terperanjat dan akhirnya berlalu meninggalkan sofa.

"Jangan lari-larian wahai kesayangan grandpapi!!"

"Apa grandpapi melihat Honnig kami??"

Honnig???

Percakapan antara Leah dan juga Fabio yang berpapasan dengan Tuan Gregory seketika membuat Wilhelmina menaikkan satu alis.

"Leah-, Fabio, kemari lah sayang! mommy sungguh ingin memeluk kalian!!"

Kedua bocah itu tampak melangkah menghampiri Wilhelmina meski raut wajah mereka nampak khawatir dan berselimut sendu.

"Hey, ada apa ini?? kenapa kalian terlihat sedih, hmmm??" Wimie berucap lembut sembari menoel hidung Fabio yang tertunduk dihadapan nya.

"Apa mom Wimie akan mengusir Honnig??"

"Honnig??"

"Iya, Honnig-, tolong jangan lakukan itu, mom!!"

"Tungu-, apa maksud kalian sayang?? mommy-,"

"Hannah!! yang dimaksud oleh Leah dan Fabio itu adalah Hannah, sayang!!" Louis Ferdinand tampak menyambar kalimat, ia turut mendudukkan diri di samping Wilhelmina dan mencoba untuk menyembunyikan rasa gugup.

"Leah! Fabio, akan lebih baik jika kalian membangunkan uncle, Edmund!! ini sudah waktunya makan malam, suruh uncle untuk segera menuju meja makan!! dan setelah itu-, kalian bisa membantu Honnig!!"

"Kami mengerti dad!!!"

Jawaban antusias yang terlontar secara kompak dari mulut dua buah hatinya justru membuat Wilhelmina tersenyum getir saat si kembar berlalu menjauh.

"Are you okay, honey??"

"Mmm-, yes iam!! Louis-, apa ada begitu banyak kebahagiaan yang terlewat tanpa diriku??"

"A-apa??"

"Maksud ku-, apa anak-anak besar dalam pengasuhan orang tua kita??"

"I-itu?? sebenarnya-," kalimat dari lisan Louis Ferdinand nampak tertahan dengan cukup hebat, gesture tubuhnya yang mendadak canggung dan kaku justru membuat sang istri, Wilhelmina nampak memperhatikan dirinya dengan penuh tanda tanya.

Bagaimana aku harus memulai untuk mengakui hal ini?? Wimie-, apa dia akan kecewa padaku??

"Honey, apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku??"

"Wimie-, aku ...,"

"Wilhelmina, Louis!! kemari lah nak!! ayah dan ibu memiliki sesuatu untuk kalian!!"

"Ibu?? apa ia kembali membawa oleh-oleh untuk ku??"

"Mungkin-, kau tahu kan bagaimana sifat kedua mertua mu?? mereka sangat suka menghamburkan uang hanya karena melihat barang yang mereka anggap lucu!!"

"Honey!! kau ini sungguh membuat ku ingin memukul mu!! diriku merupakan seorang menantu yang paling beruntung karena memiliki mertua seperti ayah dan ibu!!!"

"Benarkah demikian?? bukankah kau sempat berkata bahwa ayah dan ibuku terlalu cerewet?!!"

"Louis!!"

"Sudah lah!! lebih baik kita segera menghampiri mereka, sayang!!"

Suara melengking dari Nyonya Karlee seketika membuat sepasang suami istri itu beranjak secara bersamaan meski perdebatan kecil tampak mengiringi langkah mereka.

*****

💜"Edmund, aku pernah berjanji akan segera pergi dari kehidupan kalian begitu kak Wimie telah membuka mata, tapi-, bisakah kau memberikan sedikit kelonggaran waktu lagi?? Leah dan Fabio-, mereka ..., aku hanya tidak ingin jika sampai membuat mereka kecewa dan kebingungan, Ed,"

Edmund menghela nafas, ia kembali memejamkan mata dan memilih untuk bersandar pada kursi taman,

Rasa hangat ini ..., terasa seperti pelukan Hannah saat itu,

"Tunggu-, apa dia sibuk berkutat di dapur seorang diri?? bibi Buzaya, dia terlalu sibuk melayani Nyonya Karlee, bukan??" Edmund terperanjat, ayunan langkah kakinya kian bersemangat menuju pintu kaca yang menghubungkan antara taman dihalaman samping dengan area dapur dan juga ruangan meja makan.

Peluh keringat itu ..., begitulah Hannah! ia akan menjadi seseorang yang paling sibuk menyiapkan makanan ketika keluarga besar tengah berkumpul seperti yang sudah-sudah!! ayah ... kenapa terkadang sikap mu sangat tidak adil pada gadis ini?? meski seorang anak adopsi, bukankah seharusnya Hannah juga mendapat kasih sayang dan perlakuan yang sama seperti diriku juga kak Wimie??

Edmund tertunduk!!

Pandangan matanya tak lagi mampu menatap ke arah sang gadis yang nampak begitu fokus wara-wiri memindahkan beberapa hidangan dari teflon penggorengan ke atas wadah beling siap saji.

Apa sebenarnya tujuan ayah mengadopsi Hannah?? ia sempat kukuh tak ingin menerima Hannah di keluarga kami-, apa ada sesuatu yang tak ku ketahui??

"Uncle!!!"

"Ooopss!! perhatikan langkah mu princess!!" Edmund seketika mengangkat tubuh mungil Leah saat gadis kecil itu menubruk badan tegap nya.

"Where have you been, uncle Ed?? aku dan Fabio-,"

"Kalian disini?? segera lah duduk di meja makan!! hidangan makan malam telah siap, Leah, Edmund!!"

"AS your command, Honnig!!"

"Apa yang kau katakan, Edmund!! sungguh tidak menggemaskan!!"

Hannah-, dia tersenyum padaku?? lagi ... padahal aku tahu dia sangat letih!! tapi, ia masih bisa menampilkan senyuman semacam ini?

Edmund kembali membeku tatkala Hannah melintas tepat di samping tubuhnya dan akhirnya terhenti pada area meja makan.

"Uncle!! turunkan aku!! Honnig, tunggu!!"

"Aaaa-aah!! kau-, jangan sampai kau terluka Princess!!"

"Dengar uncle!! jangan tersenyum seperti itu pada Honnig!! dan jangan ikut-ikutan menampilkan sikap manis pada Honnig kami!! kau-, menyebalkan!!!" Leah kembali mengomel dan mengacungkan telunjuknya demi bisa memberi peringatan pada sang paman.

"A-apa maksudnya?? dasar bocah ingusan!! dirimu lah yang lebih menyebalkan!!"

"Honnig!! tolong aku!! uncle Ed, berubah menjadi monster!!!"

"Benarkah?? Honnig yang akan menghadapi nya nanti, sekarang duduklah terlebih dahulu sayang!! Honnig akan memanggil yang lainnya!!"

Hannah melangkah senyap!!

Ia menaiki anak tangga dan menghampiri satu persatu pintu dari ruang kamar yang berada pada lantai dua.

"Tuan Lou-is," pergerakan telapak tangan Hannah pun terhenti, ia seketika berpaling dan memilih untuk menyembunyikan diri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!