Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Berita itu kini menyebar diseluruh kampung tempat bu Wiji tinggal. Bu Siska yang melihat video itu secara langsung melaporkannya kepada ibu ibu lainnya.

"ih, masa sih bu Adi kayak gitu? Udahlah pelit sama istri, selingkuh pula. Terus Tasya gak marah tuh?"

"ya namanya istri mana kalau suaminya selingkuh gak marah sih Warni. Tapi pembawaannya Tasya tetap tenang. Salut deh sama dia, didepan kami berdua nih dia masih bisa ngomong tenang loh. Kalau saya diposisi Tasya udah ngamuk kayak singa. mungkin saya usir semua orang disitu biar gak ada yang ikut campur. Tapi ini gak loh, dia ngomongnya sopan sama saya sama bu Nanik. Malah ditambahin duit buat kami beres beres karena dia gak bisa bantu", cerita bu Siska.

Tika mengurung dirinya dikamar sejak semalam. Dia tak mau bertemu satu orang pun. Adi dan bu Wiji sudah membujuk Tika berkali kali untuk keluar kamar namun dia menolak.

"Tik, keluar dulu yuk. Kakak mau bicara sama kamu. Kita jalan jalan yuk", ajak Adi sambil mengetuk pintu dari luar.

"pergi aja sendiri! Kakak lihat kan betapa malunya aku semalam. Silahkan kakak selingkuh tapi jangan buat video kayak gitu kak. Apalagi sampai orang tahu aku malu". Sahut Tika dari dalam kamar.

"kamu juga Di, gak bisa ya kamu main cantik. Pakai ada yang video segala lagi. Kenapa gak langsung kamu nikahi aja sih daripada jadinya kayak gini. Mau ditaruh mana muka ibu Di?" tanya bu Wiji kesal.

Sampai sore hari pun Tika belum juga keluar kamar. Bu Wiji semakin khawatir dengan putrinya itu. Sementara mereka belum berani keluar rumah sama sekali. Hari ini pun Adi izin tidak masuk dengan alasan sakit.

Karena tak ada kabar dari Adi, Salsa pun mencoba mendatangi rumah Adi. Dia bertanya pada wisnu teman dekat Adi yang dulu sering main kerumahnya. Salsa juga minta diantarkan kerumah Adi untuk bertemu Adi dengan alasan ada dokumen penting yang harus dibahas, karena Adi tak dapat dihubungi sama sekali.

Sampailah Salsa didepan rumah Adi namun terlihat pintunya tertutup. Salsa mencoba menanyakan kepada tetangga yang kebetulan lewat depan rumah Adi.

"maaf bu mau tanya, ini betul rumah Adi?"

Kebetulan yang Salsa tanya adalah bu Siska, yang mana pada saat pemutaran video berada dirumah Adi dan melihatnya secara langsung. Bu Siska melihat Salsa dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"jadi kamu pelakor yang di video kemarin? Ya ampun cantik sih tapi kok murahan ya. Tapi lebih sedap dipandang si Tasya sih, bajunya gak kurang bahan sopan enak dilihat", sindir bu Siska.

"tunggu, maksud anda apa ya bu? Saya disini datang baik baik lo, saya cuma mau tanya apa ini rumahnya Adi?" tanya Salsa sedikit kesal.

"datang baik baik? Yang namanya pelakor itu gak ada yang datang baik baik. Tetap saja datang datang ngerusak rumah tangga orang. Tuh rumah Adi, ketuk aja jangan lupa minta segera dinikahin ya neng. Jangan banyakin dosa, keburu bunting nanti. Udah yuk bu Warni, pergi aja yuk jangn lama lama disini ada pelakor", ucap bu Siska sinis lalu pergi meninggalkan Salsa.

"kok mereka tahu aku ini selingkuh sama mas adi. Apa ada yang bocorin ya? Terus maksudnya video apa? Duuhh.. Kok masih gak ngerti juga sih aku", gerutu Salsa.

Tok tok tok, Salsa mengetuk pintu rumah Adi. Sudah tiga kali namun tak ada jawaban. Namun sekali lagi Salsa mengetuk pintu itu, kali ini suara kunci pintu dibuka.

"Salsa?" Adi terkejut melihat kedatangan Salsa dan langsung menariknya kedalam rumah.

"apa sih sayang. Aku mau tanya deh sama kamu. Tunggu dulu, rumah kamu kok sepi? Istrimu mana?" tanya Salsa heran karena melihat rumah dalam keadaan sepi.

"iya aku ceritain semuanya, sekarang duduk dulu. Aku tanya dulu sama kamu, tadi ada orang gak diluar?" tanya Adi cemas.

"ada dan mereka tanya aku yang aneh aneh. Kenapa sih tetanggamu itu" Salsa geram.

Adi pun menceritakan semua kejadian tadi malam saat acara pertunangan adiknya yang gagal karena ada video dirinya sedang beradegan panas didalam kamar kost. Dan Adi menanyakan apakah Salsa merekam kejadian itu samapi videonya bocor.

"gak mas, aku gak ngerekam apapun. Aku aja kaget tadi tetangga kamu sinisin aku gitu. Dan ternyata itu penyebabnya? Coba aku lihat mana videonya", Salsa meminta video tersebut kepada Adi.

Dia sangat shock saat melihat video tersebut. Salsa bingung siapa orang yang merekamnya saat kejadian itu. Belum selesai melihat video tersebut Salsa terduduk lemas.

Disisi lain Tasya masih menginap di rumah Mila untuk beberapa saat. Dia akan mendatangi pengadilan untuk menggugat cerai suaminya.

"kamu siap Sya hari ini ke pengadilan?" tanya Mila.

"siap lahir batin Mil, dia yang menyakitiku akan hancur perlahan", jawab Tasya dengan senyum terpaksa.

"aku akan selalu ada buatmu Mil, aku akan kabari suamiku biar cariin pengacara yang bagus buat kamu. Oh iya, kamu kan anak orang kaya ngapain sih susah susah ngejar retensi di novel. Kan tinggal bilang aja sama orang tua kamu, beres", ucap Mila.

"enggak Mil, itu kan harta milik orang tuaku ya walaupun nanti akhirnya jadi milikku tapi aku mau berusaha dulu. Aku malu sama diri aku, selama ini belum bisa bahagiain mereka. Bisanya cuma buat susah aja. Aku mau buat bangga orang tua aku, kalau aku bisa sukses dengan usahaku. Tau sendiri kan, aku selalu dianggap putri kecil mereka. Apalagi ayahku, bener bener kayak bapak yang manjain balitanya. Eh, bentar aku mau lihat retensi novelku semakin naik apa gak", ujar Tasya.

Mata Tasya berbinar saat menatap layar ponselnya. Baru dua hari lalu dilihatnya sekarang semakin naik pembaca novelnya.

"aku gak nyangka Mil drama rumah tangga yang aku jadikan novel, kenaikannya drastis banget".

"emang gitu Sya, kebanyakan yang laku dipasaran itu drama rumah tangga sama horor. Semangat ya nulisnya, semoga apa yang kamu cita citakan tercapai. Pokoknya sahabatku harus bahagia", ucap Mila sambil memeluk sahabatnya.

'ya Allah, aku bahagia banget mempunyai sahabat seperti Mila. Jangan pernah buat hubungan kami renggang. Aku beruntung masih dikelilingi orang orang yang baik dan peduli padaku', batin Tasya sambil meneteskan air mata.

"ih jorok, ingus yang netes dipundakku ya Sya? Jangan nangis Sya, kamu itu dari dulu kalau nangis selalu keluar ingus. Sekarang malah netes di bajuku", teriak Mila histeris.

"kan biar ada bekas ingus sahabatmu ini Mil", ucap Tasya sambil mengusapkan ingus yang ada ditangannya ke baju Mila.

"iuuhhh... Tasya jorok banget..." teriak Mila lalu berlari ke kamar mandi. Tasya yang melihat tingkah sahabatnya itu terkekeh, masih sama seperti dulu.

...****************...