" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 19. Kemana kamu nak?
Hari ini adalah hari kedua Maura berada di Indonesia
" kenapa tangan kamu gemetaran sayang?" tanya Edwar
" Hati aku deg degan ingin bertemu Ken" ucap Maura
Edwar tersenyum melihat tingkah Istrinya
tidak lama mobil Maura sampai di Panti Asuhan Kasih Bunda saat turun dari mobilnya Maura menatap bangunan itu yang seperti tidak berpenghuni
" tidak Ken" ucap Maura berlari
" Sayang" panggil Edwar mereka bertiga menyusul Maura
Maura melihat sekeliling panti asuhan yang sepi lalu maura membuka pintu yang kebetulan tidak di tutup
Hening
Bruk
Maura terduduk di lantai air matanya luruh
" hiks hiks Ken kemana Kamu nak" ucap Maura terisak
Edwar membawa Maura ke pelukannya
" Aku berjanji akan mencari kemana putra kita aku Akan mengerahkan seluruh Anak buah ku untuk mencari Putra kita" ucap Edwar
" Aku terlambat Ed aku kehilangan Ken " ucap Maura
Jeny Meneteskan air mata melihat kerapuhan Maura
" Ra aku tau kamu Sedih tapi harus kuat kita akan mencari ken" ucap Jeny
Lalu mereka meninggalkan Panti itu sepanjang perjalanan Maura hanya terdiam
" Maaf kan aku sayang aku akan berusaha mencari Anak kita"batin Edwar
Edwar dan Maura telah menempati rumah mewah yang mereka beli Minggu lalu sementara Jeny dan James tinggal di Apartemen karena memutuskan tinggal bersama jika mereka sudah siap Menikah sementara itu Edwar dan James tetap bekerja di perusahaan milik Edwar yang berada di Indonesia dan perusahaan di luar negeri Edwar mempercayakan Seno yang mengurusnya selama Edwar di Indonesia
"Bagaimana James apakah sudah ada informasi di mana keberadaan Anak ku?" tanya Edwar
" Belum Ed maafkan aku tapi Anak' masih terus melakukan pencarian " ucap James
Edwar menghembuskan nafasnya lalu memijat pelipisnya
" Aku tersiksa melihat Maura tidak tersenyum seperti sebelumnya sekarang Maura lebih banyak diam James bahkan setiap malam nya Maura akan menangis memeluk foto putra ku" ucap Edwar
James menatap sedih bos sekaligus sahabatnya
" Kamu yang sabar Ed semoga saja keberadaan tuan muda segera di temukan" ucap James
" tapi Ed dari informasi terakhir yang di dapat gadis pemilik panti itu di usir oleh kakak tirinya sebenarnya Panti itu adalah milik gadis yang bernama Sekar tapi karena kakak tirinya begitu serakah dan selalu mengancam sekar akhirnya Sekar mengalah dengan pergi bersama temannya yang bernama Irma dan anak panti " ucap James
" Lalu di mana kakak tiri gadis itu" tanya Edwar
" Dia sudah meninggal beberapa bulan lalu karena kecelakaan " ucap James
" Ya Tuhan kemana lagi aku harus mencari putraku " ucap Edwar putus asa
" kita berdoa saja Ed Semoga menemukan titik terang keberadaan tuan Muda " ucap James
Hari berganti bulan dan bulan berganti tahun tapi keberadaan ken belum juga di temukan sementara Maura sudah mulai kembali tersenyum dari pada sebelumnya walaupun terkadang masih merasa sedih mengingat putranya tapi pencarian Ken terus di lakukan sementara James dan Jeny telah menikah dan Jeny tengah mengandung
" Aku tidak sabar menantikan kelahiran kamu Jen" ucap Maura tersenyum
" Iyah Ra aku juga tidak sabar ingin menjadi ibu dan anakku nanti memanggil ku Momy " ucap Jeny tersenyum
Maura terdiam dengan ekspresi sedih mendengar perkataan Jeny karena Maura juga ingin Ken Memanggil nya Momy dan Jeny pun menyadari perubahan raut wajah Maura
" Ra maaf aku tidak bermaksud membuat mu sedih" ucap Jeny merasa bersalah
" Aku tidak apa' Jen " ucap Maura
" Ya Tuhan semoga Maura segera bertemu Anaknya" Doa jeny dalam hati
Sementara itu di sebuah rumah sederhana
" Bunda" panggil Vania gadis dewasa itu terlihat kesal
" Kamu kenapa sayang?" tanya Sekar walaupun sudah tidak muda lagi tapi kecantikan sekar masih terlihat
" Vania kesal sama Abang Varo" ucap Gadis itu
" Coba katakan apa yang sudah terjadi sampai Vania kesal?" tanya Sekar walaupun gadis itu sudah dewasa tapi jika berhadapan dengan Sekar maka gadis itu akan seperti Anak Kecil
" Abang menerima hadiah pemberian dari Panji padahal aku sudah bilang jangan perna menerima aku tidak ingin Panji terus terusan mendekati ku" ucap Vania
Sekar tersenyum ya Varo dan Vania bekerja di perusahaan yang sama dan Anak pemilik perusahaan itu menyukai Vania itu sebabnya dia mendekati Varo agar bisa mendapatkan Vania
" Ya sudah nanti bunda bicarakan sama Varo ya sekarang Vania mandi setelah itu makan" ucap Sekar
" Bunda Irma kemana?" tanya Vania
" Bunda sedang ke pasar" ucap Sekar
" Hm kalau gitu Vania bersiap' setelah itu Vania yang akan menjemput Bunda" ucap Vania
" Baiklah sayang " ucap Sekar
Setelah selesai Vania pun menuju pasar menjemput Bunda Irma
" Bunda" ucap Seorang pemuda tampan dengan Seragam SMA walaupun penampilan nya terlihat culun
" Zio" ucap Sekar
" Bagaimana sekolah kamu nak?" tanya Sekar
" Semuanya baik Bunda " ucap Zio tersenyum
" Sekarang Zio mandi setelah itu makan ya " ucap Sekar
" Iyah bunda " ucap Zio
" Zio" ucap Sekar
" Iyah bunda " ucap zio
" tangan kamu kenapa nak?" tanya Sekar melihat tangan zio yang terluka
" Ini tadi Zio jatuh bunda" ucap zio berbohong
" Apa kamu di buly lagi nak?" tanya sekar menatap Sedih Zio
" Bunda Zio tidak apa' bunda jangan sedih " ucap zio
" Berarti benar kamu di buly nak" ucap Sekar
" Iyah Bunda " ucap Zio akhirnya Jujur
" Zio pindah sekolah saja ya bunda tidak ingin Zio di buly terus " ucap Sekar
" Tidak apa' Bunda tinggal sebulan lagi zio akan lulus jadi bunda jangan khawatir " ucap Zio
" Zio mandi setelah itu kemari bunda akan mengobati luka Zio " ucap Sekar
" Iyah bunda " ucap Zio lalu berjalan ke kamarnya
Sekar menatap Sendu Zio bukan sekali zio pulang dengan luka di tubuhnya terkadang baju Zio di sobek oleh mereka setiap Sekar ingin memindahkan Zio tapi Zio selalu melarang nya bahkan Zio tidak ingin melaporkan perihal dia di buly
" Kamu anak yang baik nak bunda yakin suatu saat nanti kamu akan menjadi anak yang sukses" batin Sekar
" Zio tangan Kamu kenapa nak?" tanya Irma yang baru datang bersama Vania
" Zio jatuh saat di sekolah bunda" ucap Zio yang tangan nya sedang di obati Sekar
" zio kamu bohong kan mereka membuli kamu lagi?" tanya Vania marah
" Aku benaran jatuh Van bukan di buli " ucap Zio
" liat saja jika aku tau siapa mereka aku akan memberi mereka pelajaran kamu jangan takut Zio kamu harus berani melawan mereka " ucap Vania
" kamu harus merubah penampilan kamu Zio biar mereka tidak membuli kamu lagi kamu itu tampan Zi hanya tertutup dengan penampilan kamu " ucap Vania
" Aku nyaman dengan penampilan ku Van lagi pula sebulan lagi aku lulus " ucap Zio
" Iyah aku tau tapi setelah itu kamu akan Kuliah jika kamu masih berpenampilan seperti ini kamu juga akan di buly " ucap Vania kesal
" Sudah' jangan memaksa Zio Van" ucap Varo yang baru datang
" his apa kamu mau melihat Zio di buly terus kalau aku sih ngak ya kalau Zio mengijinkan aku membalas mereka sudah ku beri pelajaran anak' nakal itu " ucap Vania
" Zio nyaman dengan penampilan nya jika kamu ingin Zio tidak di buly maka ajari Zio bela diri " ucap Varo
" ide kamu ada benarnya juga " ucap Vania senang
" Mulai besok aku akan mengajak mu ikut aku belajar bela diri " ucap Vania
Zio hanya mengangguk kepalanya karena tidak ingin membantah Zio tau mereka peduli dengan nya